Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 10 Februari 2024

Petai, Menimbulkan Bau Menyengat tetapi Enak dan Menyehatkan



Petai atau mlanding (Parkia speciosa), merupakan tanaman tahunan tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak-suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Petai dengan rasa dan aroma yang khas biasa dihidangkan dengan sambal atau sajian masakan pedas lainnya.

Beberapa orang memilih untuk tidak memakan petai karena aroma menyengat yang sering tertinggal di mulut. Petai yang dijuluki sebagai stink bean atau bitter bean juga dapat meninggalkan aroma tajam pada urine dan gas yang dikeluarkan oleh tubuh. Di samping itu, petai diketahui menjadi komoditas asli tanah air yang telah mencapai pasar internasional.

Sebagai flora kawasan tropis, pohon petai mempunyai habitat di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan maksimal ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan pasokan air yang cukup banyak.

Pohon petai dapat tumbuh puluhan meter tingginya


Proses pertumbuhan tanaman petai juga sangat bergantung pada cahaya matahari. Petai dapat tumbuh optimal pada lingkungan yang terbuka dan cukup intensitas sinar matahari. Tanaman ini cocok tumbuh di tanah dengan tekstur halus serta tingkat pH mulai dari 5,5 hingga 6,5.

Baca juga : Jengkol, Tumbuhan Asli Indonesia yang Memiliki Banyak Manfaat

Tanaman petai mudah ditemui di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Lampung. Tanaman ini dapat dijumpai di berbagai hutan yang tersebar di Indonesia karena tanaman ini dapat tumbuh dimana saja. Pohon petai dapat tumbuh hingga ketinggian 5-25 meter. Petai termasuk tumbuhan yang berumur lama dan dapat bertahan hinga bertahun-tahun.

Bentuk bunga petai yang unik


Percabangan petai cukup banyak, pepagannya berwarna abu-abu, agak kecokelatan atau kemerahan dan mempunyai bintil-bintil. Ranting tanaman ini tumbuh di ujung batang dan berbentuk bulat. Bagian ujung ranting memiliki rambut-rambut yang tersusun rapat.

Petai berdaun majemuk dengan sistem pertulangan menyirip rangkap. Jumlah sirip yang dimiliki daun petai berjumlah antara 3 sampai 10 pasang. Daunnya mempunyai penumpu berukuran kecil dengan bentuk segitiga.

Jumlah anak daun pada setiap sirip daun sekitar 5 sampai 20 pasang. Anak daun ini tumbuh berhadapan satu sama lain. Bentuknya memanjang dan pada bagian ujung daun agak meruncing. Jika diraba, pada permukaan daunnya terdapat rambut halus dengan tepi daun berjumbai.

Sama dengan jenis daunnya, bunga petai merupakan kelompok bunga majemuk. Bunga pohon petai dikategorikan sebagai jenis bunga hemaprodit yang mengandung putik dan benang sari. Bunganya tumbuh secara bergerombol atau bertongkol, sehingga membentuk tangkai yang panjang. Pada tangkai tersebut setidaknya terdapat bongkol berjumlah 2 sampai 6.

Pohon petai yang tengah berbuah lebat


Setiap bongkol terususun atas sekelompok bunga dengan jumlah antara 100 sampai 180 kuntum. Bunga tersebut tampak seperti bola dengan warna putih sampai putih kekuningan. Diamater bunganya 12 sampai 21 mm dan tumbuh pada tangkai dengan ukuran 2 sampai 5 cm. Ukuran tersebut menunjukkan bahwa bunga petai berukuran kecil. Bunganya mengikuti pola berbilang 5.

Baca juga : Kabau, Sejawatnya Pete Jengkol dan Lamtoro

Bentuk kelopak bunga petai mirip dengan lonceng pendek dengan ukuran 3 mm. Mahkotanya berbentuk mirip solet dengan ukuran 5 mm. Pada bunga terdapat benang seri dengan jumlah 10 helai pada setiap daun.

Untuk mengambil petai harus memanjat pohon yang tinggi
 

Buah petai adalah bagian yang paling menonjol dari tanaman ini. Bentuknya memanjang dan merupakan kelompok polong-polongan. Buah ini tumbuh di bagian ujung ranting dimana satu bongkol setidaknya memiliki belasan buah petai.

Di dalam buah petai terdapat biji yang berjumlah sekitar 20 biji. Warnanya hijau muda dan memiliki selaput berwarna cokelat terang. Jika buah petai dibiarkan, buah akan mengering sampai akhirnya masak dan biji yang ada di dalamnya keluar secara alami.

Sementara bijinya tersusun rapi di dalam kulit buah yang menggantung di pohon. Umumnya setiap kulit buah berisi 10-18 biji petai yang bisa dimakan. Biji petai yang masih muda memiliki tekstur yang cukup lunak dan setelah tua akan menjadi keras.

Meski tergolong sebagai sayuran beraroma khas, petai ternyata menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Sayuran yang satu ini diklaim memiliki kandungan antioksidan yang mampu mencegah anemia, hipertensi, sembelit, dan lain sebagainya.

Waktu panen petai pada April-Mei sedangkan panen kedua terjadi pada November-Desember
 

Mengonsumsi petai dapat menjadi alternatif alami untuk mencegah berbagai penyakit. Diantaranya menjaga kesehatan jantung, memperbaiki masalah sistem pencernaan, membantu Mengurangi berat badan, menangkal radikal bebas, mengontrol gula darah, mencegah hipertensi dan menurunkan tekanan darah, membantu mengurangi kadar kolestrol, mencegah anemia, antiradang dan antikanker, serta meningkatkan kinerja otak.

Baca juga : Kedelai, Tanaman Pangan yang Memiliki Kandungan Protein Tinggi

Meskipun petai mempunyai manfaat sangat baik untuk kesehatan, namun bukan berarti dapat memakannya secara berlebihan. Petai mentah mengandung zat yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan lainnya. Berlebihan mengonsumsi petai juga berbahaya bagi ginjal, sebab kandungan asam aminonya yang cukup tinggi.

Sajian kuliner oseng-oseng petai

 

Penderita asam urat juga tidak disarankan untuk mengonsumsi banyak petai. Serupa dengan jenis kacang-kacangan lainnya, petai mengandung purin yang tinggi. Purin bisa menyebabkan kadar asam urat dalam darah semakin tinggi. Oleh karena itu, makanlah petai dalam jumlah secukupnya. Sajikan juga dengan makanan sehat lainnya agar gizi yang didapatkan lebih seimbang.

Terdapat dua jenis petai yang tumbuh di Pulai Jawa, yaitu petai jenis gajah dan petai jenis kacang. Petai gajah dapat menghasilkan biji pada setiap buah sekitar 15 hingga 18 biji. Panjang buahnya sekitar 25 sampai 30 cm. Sedangkan petai kacang menghasilkan buah lebih sedikit, sekitar 10 hingga 12 biji dengan panjang buah petai sekitar 20 cm. Ukuran bijinya pun lebih kecil dari biji petai gajah. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Petai, Rasa dan Aroma Khasnya Mempunyai Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...