Seperti daerah lain yang sudah memulai kegiatan hobi puter pelung, Pengcab PPPPSI Kediri juga tidak mau kalah dalam menyemarakkan hobi. Langkah ini dilakukan dengan jalan menggelar acara bertajuk Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung Kediri Bersatu, pada Minggu 12 Mei 2024.
Menempati lokasi di Gedung Serbaguna Pujasera Kleco Jl. Akasia No.1, Jamsaren, Kec. Pesantren, Kota Kediri, acara berlangsung lancar dan sukses. Ajang ini membuka dua kelas, yakni kelas Utama dan kelas Pemula. Panitia hanya menyediakan 40 lembar tiket untuk setiap kelasnya.
“Program dari Pengcab Kediri, sesering mungkin mengadakan kegiatan. Untuk saat ini, kami mencoba berkoordinasi dengan Pengcab-pengcab di sekitaran Kediri, seperti Pengcab Blitar, Pengcab Tulungagung, dan Pengcab Nganjuk. Mereka kita ajak untuk kembali aktif adakan kegiatan,” tutur Agus P atau yang biasa dipanggil Mbah Demang.
Trophy kejuaraan dan aneka doorprize terpajang dengan rapi |
Lokasi yang dipilih oleh panitia kali ini memang agak berbeda dengan tempat yang biasanya dipakai oleh Pengcab Kediri. Karena gantangan yang biasa dipakai sudah terjadwal rutin untuk komunitas kicau mania dan tidak ada waktu yang benar-benar longgar di hari Sabtu maupun Minggunya.
“Gantangan yang biasa kita pakai hanya pagi yang kosong dari jadwal kicauan,” jelas Mbah Demang penggagas acara. “Selepas jam 1 siang padat dengan kegiatan teman-teman kicau mania, dan itu berlangsung sampai malam. Jadi kita coba bergeser ke Gedung Serbaguna Pujasera Kleco,” terang Mbah Demang.
Mbah Demang (tengah belakang) bersama Aji Pranata dan Kamto |
“Selain itu lokasi tersebut juga aman dan nyaman untuk dijadikan kegiatan hobi puter pelung di Kediri. Sementara gantangan yang pernah dipakai saat Liga Puter Jawa Timur dirasa sangat jauh dari jangkuan para penghobi di Kediri, jadi kita coba untuk memakai gedung serbaguna ini.”
“Lomba puter pelung ini adalah program kegiatan yang harus kami selenggarakan dengan tujuan agar penghobi memiliki wadah untuk menyalurkan hobinya. Makannya kami berusaha untuk tetap menggelar kegiatan,” ungkap Arifin Budiono, Ketua Pengcab Kediri.
“Selanjutnya, kita coba bergiliran dengan Pengcab Blitar, Pengcab Tulungagung, dan Pengcab Nganjuk. Untuk Kediri sendiri belum kita tetapkan gelaran berikutnya kapan, yang jelas kita akan coba rutin menggelar acara seperti ini, karena mungkin kalau setiap bulan sekali dirasa terlalu cepat.”
Mbah Demang ataupun Arifin Budiono berharap adanya dukungan dari puter pelung mania dalam setiap kegiatan, sehingga upaya untuk menyemarakkan hobi bisa terwujud dan terealisasi. Karena tanpa dukungan dari seluruh komunitas, maka upaya tersebut tidak akan berhasil.
Peserta menunggu komando panitia untuk dinaikkan ke gantangan |
“Lomba di Kediri kali ini mengawali agenda di tahun 2024 yang sebelumnya sudah lama istirahat,” ujar Mbah Demang. “Juga dalam rangka halal bihalal puter pelung mania di kota Kediri dan sekitarnya. Kita kehadiran mania dari Blitar, Tulungagung, Nganjuk, bahkan dari Tuban yang datang full team.”
Lomba indoor yang pertama kali diadakan di Kediri berjalan cukup sukses, akan tetapi ada sedikit hambatan karena suara di dalam gedung sedikit bergema sehingga suasana tidak bisa seperti lomba di luar ruangan. “Akan tetapi para peserta menyadari keadaan tersebut yang penting acara kumpul-kumpul bisa terlaksana dengan baik,” kata Mbah Demang.
Suasana penjurian Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung |
Tepat pukul 09.00 WIB, kelas Pemula dilombakan terlebih dahulu. Cuaca cerah saat itu tidak membuat burung-burung yang digantang mampu tampil baik. Hanya ada 3 burung yang tampil maksimal dengan meraih bendera empat warna. Juri yang bertugas sedikit mengalami kesulitan saat memberikan penilaiannya.
Sebenarnya jarak gantangan sudah lebih rendah dari seharusnya karena merupakan gantangan bongkar pasang. Mustinya akan memudahkan kinerja juri, namun ternyata sedikit menyulitkan akibat gaung yang terdengar. Peserta yang menyadari kondisi tersebut tidak berteriak untuk mensuport burungnya.
Empat babak penjurian akhirnya bisa dituntaskan juga. Juara pertama di kelas Pemula berhasil diraih Bejo, debutan MJM BF Tuban, burung ternakan MJM 135 yang menempati nomor gantangan 39. Tempat kedua direbut Semeru besutan Budi Kediri ring MBS 070 yang menempati nomor gantangan 14. Sedangkan tempat ketiga dimenangkan oleh Bintang Kecil orbitan Mbah Demang Kediri, ternakan LMS 164 yang berada di nomor gantangan 24.
Kelas Utama dilangsungkan pukul 12.00. Di kelas ini persaingan langsung berjalan seru. Bendera enam warna yang dibawa oleh Koordinator Juri akhirnya tertancap juga untuk dua burung, yakni gantangan 14 dan 24. Sontak tepuk tangan menggema memberikan selamat atas capaian kedua burung tersebut.
Para mania menikmati acara dengan tertib |
Sayangnya prestasi apik di babak pertama tidak berlanjut hingga berakhir. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan di kelas Utama. Tidak tanggung-tanggung, empat burung andalan MJM BF dari Tuban kuasai posisi empat besar. Dimulai oleh Tali Jagat ring Sinar 177 di gantangan 14 rebut juara pertama.
Dilanjutkan kemudian oleh Sabdo Guru ring PKJ 915 di gantangan 24 pada posisi kedua. Lalu Copet ring PKJ 700 gantangan 16 di tempat ketiga. Melengkapi empat besar ada Rongewu bergelang PKJ 1057 yang digantang pada nomor 9.
Imam Syafi’i tersenyum bangga akan prestasi burung-burung andalannya |
“Kita kesini bukan karena mencari kemenangan, tetapi sebenarnya karena pengen ngumpul dengan para mania puter pelung, sekalian menjajal setingan. Kalau soal jadi juara itu hanya kebetulan karena gaco-gaconya lainnya tidak sedang tampil bagus saja,” jawab Imam Syafi’i pemilik MJM BF merendah saat dihubungi oleh media.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan yang diberikan peserta, sehingga acara bisa berlangsung sesuai harapan. Permintaan maaf juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga kegiatan lomba puter pelung di Kediri bisa semarak dan ramai lagi,” harap Mbah Demang di akhir acara. (Ramlee/MD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar