Lempuyang (Zingiber zerumbet) adalah tanaman rempah yang berasal dari genus atau kelompok yang sama dengan laos, jahe, juga kencur. Uniknya, tumbuhan ini memiliki bunga merah cerah yang cantik. Inilah kenapa lempuyang lebih sering dijadikan tanaman hias, alih-alih tanaman herbal oleh banyak orang.
Lempuyang merupakan tanaman herbal yang telah banyak dikenal karena manfaat kesehatannya. Ditemukan di berbagai wilayah tropis, lempuyang telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan dan ramuan obat-obatan.
Tumbuhan ini diduga berasal dari Sri Lanka kemudian menyebar ke India, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan daerah lain di Asia Tenggara. Habitat asli tumbuhan ini adalah hutan jati, tetapi sekarang sudah banyak yang mengembangkannya di pekarangan sebagai tanaman obat keluarga.
Tanaman lempuyang masih satu keluarga dengan jahe, kencur, dan lengkuas |
Tanaman lempuyang dikenal dengan berbagai nama lokal di seluruh dunia. Misalnya di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama lempuyang gajah, bengle, lempuyang kerbau, dan lempuyang paek. Tetapi di negara lain, tanaman ini dikenal dengan nama wild ginger (Inggris), bunglei (Malaysia), dan shampoo ginger (Amerika).
Baca juga : Jahe, Rimpangnya Digunakan Sebagai Rempah Sejak Zaman Kuno di India dan China
Lempuyang adalah tumbuhan berbatang basah dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Tanaman lempuyang ini juga sering dijumpai tumbuh liar di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Tanaman lempuyang mempunyai bunga yang cantik
Lempuyang termasuk tanaman semak berumur tahunan. Rimpangnya tebal, berwarna kuning kecokelatan, dan beraroma harum khas. Jika rimpang atau umbi akarnya disuling akan menghasilkan minyak atsiri yang berwarna kuning dan berbau menyengat.
Akarnya berdaging serupa cacing. Diperlukan tempat yang lembap agar lempuyang dapat tumbuh atau pada bekas batang pohon yang basah. Selain memiliki bentuk daun lonjong dan tipis, permukaan epidermis bawahnya (abaksial) berbulu.
Daunnya berwarna hijau keunguan dengan permukaan adaksial (epidermis atas) yang juga hijau. Bunganya berbentuk tandan, muncul dari batang bawah tanah. Bunga lempuyang berwarna hijau, putih sampai kuning pucat seperti belerang.
Kelopak bunga berwarna hijau, tapi setelah berbuah warnanya menjadi merah. Buah dari tanaman yang dibuat jamu ini berbentuk bulat telur lonjong. Ukurannya sepanjang lima sentimeter, berbiji banyak, panjang biji berukuran empat milimeter, dan bentuknya lonjong berwarna hitam.
Rimpang lempuyang |
Tumbuhan ini memiliki rimpang besar dengan bagian luar pucat dan bagian dalam kuning muda. Rimpangnya mempunyai rasa yang cukup pahit dan memiliki bau yang unik. Lempuyang memiliki ciri khas rasa agak pedas, tajam, dan hangat. Terdapat beberapa jenis tanaman lempuyang yang umum dikenal.
Baca juga : Kencur, Tanaman Ajaib dengan Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan
Diantaranya, lempuyang wangi (Zingiber zerumbet) ini jenis yang paling umum, memiliki aroma harum dan rasa pedas yang khas. Lempuyang gajah (Zingiber officinale var. aromaticum), memiliki rimpang yang besar dan lebih pedas dibandingkan lempuyang wangi. Lempuyang putih (Zingiber zerumbet var. pseudozerumbet): Memiliki rimpang berwarna putih dan rasa yang lebih pahit.
Batang lempuyang yang masih muda dimanfaatkan untuk sajian kuliner |
Rimpang tanaman lempuyang kaya akan berbagai senyawa bioaktif, seperti Zerumbone yakni senyawa antioksidan kuat yang memiliki efek antiinflamasi, antibakteri, dan antikanker. Shogaol, senyawa antiinflamasi yang membantu meredakan nyeri dan peradangan.
Zingerone, senyawa yang membantu meningkatkan pencernaan dan melancarkan aliran darah. Minyak atsiri, yang memberikan aroma khas dan membantu meredakan mual dan muntah. Menurut sejumlah riset, tanaman herbal ini juga kaya akan berbagai zat dan nutrisi, seperti antioksidan polifenol dan flavonoid, karbohidrat, protein, serat, kalium, magnesium, kalsium, dan vitamin C.
Tanaman lempuyang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya. Akar lempuyang sering digunakan untuk meredakan nyeri otot dan sendi, mengurangi peradangan, serta memperlancar sistem pencernaan. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi lempuyang dalam meredakan gejala masuk angin dan mual.
Adanya berbagai senyawa penting dalam lempuyang, membuat tanaman ini memiliki berbagai manfaat. Lempuyang juga telah dikenal dalam industri kosmetik dan aromaterapi. Minyak atsiri yang diekstraksi dari akar lempuyang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk-produk perawatan kulit dan aroma terapi. Aroma segar dan hangatnya membantu dalam mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi.
Bubuk rimpang lempuyang |
Selain itu, tanaman lempuyang juga dapat dijadikan sampo. Cairan berwarna bening dengan tekstur licin bisa digunakan untuk sampo atau kondisioner. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan pada lempuyang bermanfaat untuk anti ketombe dan merawat kulit kepala. Cairan ini akan terisi kembali keesokan harinya jika tidak diperas terlalu keras.
Baca juga : Bunga Lawang, Rempah Eksotis Penyedap Masakan juga Bermanfaat untuk Pengobatan
Sebagian besar famili Zingiberaceae mengandung senyawa kurkuminoid yang mempunyai banyak manfaat seperti anti kanker. Biji lempuyang gajah dapat dimanfaatkan untuk mengobati nyeri perut, borok disentri, batu ginjal, sesak napas, cacingan (cacing gelang dan kremi), lemah usus atau lambung, dan ambeien.
Minuman olahan lempuyang |
Lempuyang dapat dikonsumsi dalam berbagai cara. Seperti direbus, air rebusan lempuyang dapat diminum untuk meredakan batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Dikukus, lempuyang kukus dapat dimakan langsung atau dicampur dengan makanan lain.
Rimpang lempuyang juga biasa dijadikan bubuk. Bubuk lempuyang dapat ditambahkan ke dalam smoothie, jus, atau dicampur dengan air hangat untuk diminum. Dioleskan, minyak esensial lempuyang dapat dioleskan pada kulit untuk meredakan nyeri sendi dan otot. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Lempuyang, Tanaman Rempah Berbunga Cantik yang Kaya Manfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar