Serindit adalah burung-burung dalam genus burung paruh-bengkok Loriculus, berukuran kecil. Burung satu ini termasuk dalam family Psittacidae dimana burung ini memiliki habitat yang tersebar di Asia tenggara dan Asia Selatan.
Burung satu ini memiliki 13 jenis yang berbeda-beda dan bisa dilihat berdasarkan daerah asalnya yang berbeda-beda dengan warna yang bervariasi yang tergantung gen yang mana burung ini berasal. Serindit memiliki suara kicauan yang menarik dengan suara dencing yang khas, mirip suara celurut.
Burung ini juga pintar meniru suara burung lainnya. Suara burung ini banyak dimanfaatkan sebagai masteran untuk menambah variasi tembakan dari burung kicauan jenis lainnya. Dencing suara serindit jika bisa masuk ke suara murai batu, tentu akan menjadikan suara si murai jadi dahsyat.
Serindit Jawa |
Sebab, dencing suara serindit yang dibawakan murai batu tentu akan beberapa kali lebih keras ketimbang dibawakan oleh serindit sendiri. Bagi beberapa kicau mania suara serindit terdengar mengasyikkan dan menggairahkan.
Baca juga : Parkit, Burung Paruh Bengkok Kecil yang Masih Berkerabat dengan Betet
Burung serindit adalah salah satu dari sekian banyak burung kicau yang laku di pasaran dengan harga yang terjangkau. Burung yang punya nama lain Sindit dan Seindit ini di wilayah tertentu di Indonesia, menjadi burung klangenan atau burung favorit.
Serindit Maluku |
Bagi orang melayu Riau misalnya, serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang: kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan.
Burung serindit merupakan burung khas dari Provinsi Riau. Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada “Hulu Keris”.
Yang disebut “Hulu Keris Kepala Serindit”, yang melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Keris sebagai bagian pakaian lengkap adat Riau, hulunya yang bermotif Serindit.
Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah. Tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak “sihir”, “penyakit ayan” dan sebagainya.
Serindit Melayu |
Banyak para pecinta burung kicau melirik burung ini untuk menjadi burung klangenan atau menjadikannya gacoan saat lomba. Daerah yang sering mengadakan perlombaan burung serindit adalah Kalimantan dan Sumatera.
Baca juga : Nuri Bayan, Burung Paruh Bengkok Cantik Berperilaku Unik
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan.
Serindit Sangihe |
Sedangkan pada punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor berwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru.
Serindit jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada serindit betina warnanya hijau kekuningan. Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah.
Burung serindit umumnya mempunyai tingkah lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Serindit Sula |
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau- pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano. Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.
Baca juga : Nuri Talaud, Legenda Sang Biduan dari Bumi Porodisa
Musim berkembangbiak burung serindit antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Dengan diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm.
Serindit Sulawesi |
Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulu-bulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu. Beberapa jenis burung serindit kini terancam punah. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Serindit, Burung Paruh Bengkok yang Mempunyai Kebiasaan Unik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar