Lidah mertua (Sansevieria) merupakan salah satu tanaman populer di kalangan ibu-ibu serta pencinta tanaman. Entah siapa yang dulu menamakan tanaman ini lidah mertua, tetapi tanaman yang bentuknya yang panjang seperti lidah dan tajam di ujungnya ini sudah terkenal namanya sejak dulu.
Konon katanya (meski tidak semua mertua seperti ini) ada mertua yang selalu berkata-kata yang menyakitkan hingga menusuk hati menantunya. Kalimat yang keluar dari lidah mertua inilah yang disamakan dengan ujung daun Sansevieria yang tajam dan runcing sehingga disebut dengan tanaman “lidah mertua”.
Tanaman lidah mertua berasal dari Afrika di bagian Nigeria Timur. Tanaman ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50–75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3–6 cm.
Bunga tanaman hias lidah mertua |
Kelompok berdaun panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang sehingga ada yang menyebutnya sebagai tanaman pedang-pedangan. Tanaman ini juga disebut “Tanaman Ular” atau ”Snake Plant”,dan “Lidah Jin”.
Baca juga : Sukulen, Tanaman Hias Cantik dan Unik yang Mudah Dirawat
Tanaman lidah mertua cukup “bandel” karena memiliki daya tahan yang kuat, dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Lidah mertua memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Selain itu, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun.
Sansevieria Black Gold |
Oleh karena itu, tanaman lidah mertua ini cocok ditanam di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Penelitian telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara.
Lidah mertua tergolong tumbuhan sukulen, tumbuhan dengan organ yang menebal, berdaging, dan membengkak, biasanya untuk menyimpan air di iklim atau kondisi tanah kering. Namun dalam kondisi lembap atau basah, ini bisa tumbuh subur.
Dengan sifatnya yang demikian, tanaman lidah mertua ini merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh tanpa perawatan khusus. Lidah mertua dapat tumbuh subur pada ketinggian 1-1.000 meter di atas permukaan laut.
Warna daun lidah mertua beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Sansevieria Ehrenbergii |
Bunga lidah mertua terdapat dalam malai atau ketiak daun yang tumbuh tegak dari pangkal batang dan mengeluarkan aroma harum, terutama pada malam hari. Bunganya kecil berwarna putih kekuningan, memiliki putik dan serbuk sari.
Baca juga : Kaktus Mini, Tanaman Hias Unik Cocok untuk Menambah Estetika Ruangan
Oleh karena itu, lidah mertua juga dapat berkembang biak secara generatif atau menggunakan biji. Biji tanaman ini berkeping tunggal dengan bagian paling luar diselubungi kulit tebal sebagai lapisan pelindung. Di sebelah dalam kulit tersebut terdapat embrio yang merupakan bakal calon tanaman ini.
Sansevieria Hahnii |
Selain menggunakan rimpang dan biji, tanaman lidah mertua juga dapat dikembangbiakkan dengan stek atau potongan daun yang ditanam langsung sebagian di dalam tanah. Tanaman lidah mertua memiliki akar serabut berwarna putih pucat.
Akar lidah mertua tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah. Selain itu, tanaman ini juga memiliki bagian yang mirip batang disebut rimpang (rhizome). Rimpang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari makanan hasil fotosintesis sekaligus memiliki peran dalam pengembangbiakan tunas tanaman ini.
Lidah mertua terdiri atas dua jenis, yakni keturunan asli (spesies) dan jenis hasil persilangan (hibridasi). Dari bentuk hibrid inilah tercipta karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid.
Selain sebagai penyerap zat beracun, tanaman lidah mertua juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Di Jepang, tanaman ini digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.
Sansevieria Kirkii |
Berdasarkan penelitian di sebuah univeritas di Sydney, Australia, tanaman lidah mertua efektif menyerap formaldehyde, yaitu salah satu racun yang dihasilkan oleh asap rokok. Selain itu tanaman lidah mertua juga mempunya manfaat yang lain.
Baca juga : Suplir, si Cantik Klasik yang Menyejukkan Mata
Di antaranya yaitu lidah mertua dapat mengurai zat beracun menjadi senyawa yang lebih ramah lingkungan seperti gula dan asam amino. Kemampuan tersebut dikarenakan tanaman ini memiliki zat pregnane glycoside.
Sansevieria Futura Robusta |
Tanaman lidah mertua juga dapat digunakan untuk mengatasi sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat karena tingginya zat karbon dioksida, nikotin, dan penggunaan AC. Caranya adalah dengan menanam tanaman lidah mertua dewasa yang memiliki daun 4 hingga 5 helai di dalam ruangan seluas 20 meter persegi.
Potongan daun lidah mertua dapat diletakkan di kulkas untuk mengurangi bau tidak sedap. Tanaman juga dapat diletakkan di dekat komputer dan televisi karena dapat mereduksi gelombang elektromagnetik. Daun tanaman ini memiliki serat yang memiliki sifat kenyal dan kuat disebut dengan bowstringhemp dan sering digunakan sebagai bahan pembuatan kain. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Lidah Mertua, Tanaman Hias Penyerap Polusi Udara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar