Blog Hobi dan Informasi

Minggu, 29 September 2024

Team Gerbong Maut Gelar Lomba Derkuku Tapal Kuda, Sakti dan Pinggat Juara



Dekoe mania Tapal Kuda sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya di dunia hobi burung derkuku. Gelaran demi gelaran lomba menjadi agenda yang tidak pernah terlewatkan. Acara paling anyar adalah Lomba Derkuku Tapal Kuda menjadi kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 22 September 2024.

Berlokasi di Gantangan Pujer Bersatu Ds. Maskuning Kulon Kec. Pujer Bondowoso. Gantangan yang biasa dimanfaatkan untuk latihan burung perkutut di wilayah Bondowoso tersebut, kali ini ganti diserbu para dekoe mania Tapal Kuda.

Sepertinya geliat hobi derkuku di wilayah Tapal Kuda ini semakin menggembirakan, terutama di Bondowoso. Hal ini terlihat dengan antusiasme para dekoe mania yang hadir untuk memenuhi undangan acara yang digagas oleh Team Gerbong Maut.

(Kika) H. Tirto, H. Heru Ketua Pengda PPDSI Jawa Timur, Sukaryo Ketua Pujer Bersatu, dan Suryadi

“Hari ini, kami atas nama Pengcab PPDSI Bondowoso menggelar acara Lomba Derkuku Tapal Kuda, ” terang H. Ichwanto, selaku Ketua Panitia. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wujud untuk memberikan kesempatan kepada para dekoe mania di wilayah Tapal Kuda agar lebih semangat untuk tetap eksis menekuni hobi.

“Selama ini kami usahakan rutin buat mengadakan kegiatan untuk memastikan apakah burung kami nantinya sudah siap diturunkan di arena lomba apa belum,” tambah H. Ichwanto. Apalagi agenda Liga Derkuku Indonesia 2024 sudah terjadwal dengan baik.

Yon Pelor dan H. Ichwanto

“Lomba Derkuku Tapal Kuda rutin kami selenggarakan setiap bulan sekali, asal tidak berbenturan dengan jadwal LDI,” tutur H. Ichwanto lagi. “Dengan tujuan agar dekoe mania bisa terus menyalurkan hobinya secara teruji karena menghadirkan juri.”

Lebih lanjut disampaikan bahwa setiap waktu harus ada kegiatan semacam walaupun levelnya kecil. “Kegiatan sekecil apapun, yang penting hobi derkuku di Tapal Kuda tetap dapat tersalurkan dengan baik,” ujar salah satu penggiat hobi derkuku di Bondowoso.

Karena rutinitas tersebut, sehingga penghobi-penghobi derkuku yang belum pernah hadir di arena lomba mulai tampak. “Ini banyak wajah-wajah baru yang hadir dengan burung-burung yang tidak kalah kualitasnya dengan yang lain,” jelas H. Ichwanto.

Kegiatan kali ini diikuti dekoe mania dari Lumajang, Situbondo, Jember, dan Bondowoso. Hadir pula Iwan Siswanto bersama rekan-rekannya dari Probolinggo. “Saya datang hanya ingin menemui teman-teman di lokasi, saya memang tidak bawa burung,” ungkap Iwan.

Suasana penjurian Lomba Derkuku Tapal Kuda

Agenda seperti ini dinilai penting karena akan menjadi acuan ke depan untuk memberikan pengertian penilaian pada dekoe mania terutama para pemula. Setidaknya dengan kegiatan seperti ini diharapkan bisa memberikan tambahan jam terbang bagi juri untuk melatih kemampuan mereka.

Apalagi juri derkuku di Tapal Kuda termasuk juri junior sehingga nantinya mereka juga bisa lebih terampil dan cekatan dalam menjalankan tugasnya sebagai juru vonis. Diharapkan juga mereka dapat menjadi juri-juri derkuku handal Jawa Timur.

Junaidi menerima bendera koncer buah prestasi Sakti di kelas Bebas

Kegiatan kali ini hanya membuka kelas Bebas dan Standart atau Pemula. “Karena ini hanya kegiatan biasa, makanya kami hanya membuka kelas Bebas dan kelas Standart. Kami memang sengaja membuka dua kelas itu dulu. Selain itu memang ada keterbatasan tempat.”

Lapangan milik pribadi Team Pujer Bersatu yang biasa dipakai oleh para penghobi burung perkutut itu pun penuh sesak oleh para mania penggila lomba derkuku. Ini merupakan bentuk kolaborasi yang manis antara Team Pujer Bersatu selaku kung mania dengan Team Gerbong Maut.

Team Gerbong Maut sengaja melakukan kerja sama dengan Team Pujer Bersatu selaku pemilik gantangan. Menurut penuturan H. Ichwanto owner Tape Manis Bird Farm, jika di daerah Pujer ternyata banyak juga para penghobi sekaligus peternak derkuku.”

Ditambah dengan area gantangan yang nyaman sekali dipakai untuk kegiatan para dekoe mania. Meskipun gantangan ini ada di tengah pemukiman, namun jauh dari kebisingan arus lalu lintas. Sehingga para dekoe mania pun begitu menikmati acara. Nyaris seluruh kerekan dan tiang gantangan yang tersedia, dipenuhi oleh peserta.

Pujiadi terpaksa harus basah kuyub setelah Pinggat juara di kelas Standart

Lomba Derkuku Tapal Kuda dimulai tepat pkl. 08.30. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal proses penjurian dari awal sampai akhir. Perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan sangat ketat, saling kejar perolehan nilai pun tak terelakkan.

Untuk podium pertama di kelas Bebas berhasil diraih Sakti. Amunisi dari Junaidi Situbondo, derkuku ternakan B2W 2996 yang dikerek pada nomor 42. Menyusul pada urutan kedua Corzzanova andalan Jhony Susilo Situbondo, derkuku bergelang Fla 622 yang dikerek pada nomor 6.

Dekoe mania peraih juara

Sementara tempat ketiga dimenangkan Toyota orbitan Mojono Situbondo, derkuku ternakan Semeru 124 yang dikerek pada nomor 17. Sedangkan di kelas Standart atau Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Pinggat bergelang B2W 3601 andalan Pujiadi Situbondo yang digantang pada nomor 63.

Disusul kemudian Predator gaco Santoso Jember, produk ternak Santoso 14 yang berada pada nomor gantangan 61. Dan pada tempat ketiga ada Pelor Independen orbitan Yon Pelor Sumber Baru Jember, produk ternak Pelor 05 yang digantang pada nomor 64. (Ramlee)






Jumat, 27 September 2024

Nikita Juara Event Perdana Latbernil AG BF Bangkalan, Gantangan Baru Siap Gelar AG BF Cup I



AG BF Bangkalan, pada Minggu 22 September 2024 menggelar kegiatan Latbernil uji coba Gantangan Baru AG BF di Jl. Pertahanan no.191 Bancaran – Bangkalan. Agenda lomba tersebut sebagai sarana uji coba menjelang dilaksanakannya event besar AG BF Cup I pada awal bulan Oktober nanti.

Selain itu juga untuk silaturahmi antar penghobi di Bangkalan – Madura. Nantinya kegiatan ini juga diusahakan sebagai kegiatan rutin buat membangkitkan kembali semangat para kwok mania. Juga mengajak para penghobi baru untuk turun ke gantangan.

Semangat H. Alif M. Nur pemilik AG BF Bangkalan terbilang luar biasa. Kurang lebih selama tiga bulan lebih pantang menyerah untuk mewujudkan gantangan permanen yang representatif itu akhirnya terealisasi dibangun.

Sarana lomba di Gantangan AG BF Bangkalan sangat memadai

“Lebih dari tiga bulan gantangan ini dibangun,” ujar H. Alif. “Kita cicil sedikit demi sedikit untuk mewujudkan gantangan ini. Karena gantangan ini tidak mendapat bantuan dari siapapun. Bukannya bermaksud sombang, tetapi gantangan ini memang diniatkan untuk meramaikan kembali dunia puter pelung.”

Gelaran latbernil inipun sebenarnya untuk memenuhi permintaan mania puter pelung di Bangkalan sendiri. “Ada beberapa orang penghobi puter pelung yang bermaksud menemui saya, di rumah. Karena saya sedang tidak ada di rumah jadi adik saya yang menemui mereka, guna menyampaikan keinginan adanya kegiatan,” jelas H. Alif.

Wakik dan Yasir (kiri) dari Surabaya ikut meramaikan gelaran

Menurut H. Alif, di Bangkalan sendiri sudah sangat lama tidak ada lagi kegiatan lomba puter pelung. Padahal penghobinya tidak kalah banyak dengan daerah lain. Dengan adanya gantangan ini, agenda lomba di Bangkalan bisa diadakan kapanpun.

Malam sebelumnya beberapa tokoh puter pelung di Bangkalan diundang oleh H. Alif untuk mendiskusikan kemajuan hobi puter pelung ini. Sekaligus memberitahukan akan diadakannya event besar di awal bulan Oktober besok dengan tajuk AG BF Cup I.

Dengan dibukanya Gantangan AG BF tersebut, maka Bangkalan menjadi salah satu daerah yang siap meramaikan hobi puter pelung di wilayahnya. “Saya berharap dengan gantangan yang sudah kita miliki, maka akan memudahkan bagi kita untuk semakin semangat, membangun hobi puter pelung,” harap H. Alif.

“Dan menjadikan Bangkalan daerah yang lebih maju di dunia puter pelung,” tambah H. Alif. Lebih lanjut dikatakan bahwa gantangan baru ini dipersilahkan untuk dimanfaatkan oleh mania puter di Bangkalan sebagai pusat atau sentra kegiatan.

H. Alif memberikan sambutan sebelum latbernil dimulai

“Saya mempersilahkan kwok mania Bangkalan menjadikan gantangan ini sebagai sarana dan wadah untuk mengembangkan potensi diri. Sehingga kita bisa bersama-sama membangun hobi puter pelung ini lebih berkembang.”

“Betul, gantangan ini sangat penting sekali. Karena terus terang, yang paling terlihat di komunitas hobi adalah lombanya . Dan hobi itu sendiri boleh dibilang hidup atau berkembang bila kegiatan lombanya aktif tergelar. Baik itu event kecil seperti halnya latbernil ini maupun lomba resmi,” sambung Bhekti Setyo Utomo, Ketua Bidang Kejurian Pengda PPPPSI Jawa Timur.

Sebanyak 35 sangkar berebut trophy juara

“Tapi bukan berarti yang lain tidak berkembang,” lanjut Bhekti. Karena itulah keberadaan gantangan menjadi sangat penting untuk mendukung kegiatan di hobi puter pelung ini. Banyak daerah yang kesulitan mewujudkan rencananya karena ketiadaan lokasi atau gantangan yang bisa buat kegiatan lomba, kalaupun ada harus sewa dengan harga yang tidak murah.

Lokasi gantangan AG BF ini cukup nyaman untuk kegiatan menggantang puter pelung. Tempatnya juga cukup luas, ada 60 slot gantangan. Nyaris tidak terdengar suara bising kendaraan, karena gantangan ini ada di perkampungan, pihak AG BF juga mengkondisikan di sekitar gantangan terasa nyaman untuk para penggila lomba.

Desain gantangan ini menurut H. Alif dibuat dengan menerapkan aturan yang berlaku di organisasi PPPPSI. Tinggi cantolan gantangan sekitar 3 meter, jarak dari gantangan satu ke gantangan yang lain sekitar 1,2 meter. Akses jalan ke gantangan bisa dijangkau dengan mudah dari jalan raya.

Sehingga lay out ini benar-benar menampilkan sebuah desain gantangan yang ideal untuk sebuah lokasi dan pusat kegiatan komunitas mania puter pelung. Ditambahkan pula bahwa area parkir cukup luas sehingga memberikan ruang bagi semua armada penghobi bisa masuk ke lokasi.

Peserta duduk santai sambil mendengarkan suara puter pelung yang berada di gantangan

Sementara acara peresmian gantangan AG BF kemarin, dikemas sangat sederhana. Namun kesederhanaan tersebut tidak mengurangi kemeriahan acara dan guyub. Untuk menandai pembukaan gantangan tersebut, semua mania puter pelung yang hadir, langsung menggantang burung puter pelungnya.

Suasananya gantangan-pun menjadi lebih hidup, bahkan seperti suasana di gelaran lomba resmi. Pasalnya, setiap ada burung puter pelung yang bunyi, sontak saja mendapat sambutan yang meriah dari bibir lapangan. Diantaranya, ternyata sama sekali belum paham dengan tata nilai lomba puter pelung.

Peraih juara foto bareng usai menerima penghargaan

Akhirnya setelah empat babak penilaian selesai, acara peresmian gantangan baru AG BF itupun berakhir. Semua yang hadir, satu persatu menurunkan burung puter pelungnya. Kelas Bebas yang dibuka menghadirkan Nikita di gantangan 19 bergelang Yusli 221 milik Dirly sebagai juaranya.

Diikuti Raja Muda ring ATM 20 di gantangan 25 besutan ATM BF di tempat kedua. Melengkapi posisi tiga besar ada Nanggala ring ATM 25 gantangan 12 milik ATM BF Bangkalan. “Sekali lagi saya berharap kepada semua kwok mania Bangkalan tanpa terkecuali, ikut mensukseskan gelaran AG BF Cup I pada 6 Oktober 2024 nanti. Monggo kita agendakan kegiatan rutin disini, saya juga berharap, kekompakan dan kebersamaan ini bisa terus terjalin harmonis selamanya,” tutup H. Alif. (Ramlee)






Kamis, 26 September 2024

Jenis-jenis Tanaman Hias Aglaonema



Tanaman hias Aglaonema merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae. Aglaonema berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia dan Nugini, dikenal sebagai Chinese evergreens. Pada dasarnya, tanaman ini termasuk tanaman hias yang mudah dirawat dengan dedaunan yang punya kombinasi putih, hijau tua, merah muda, dan warna-warna lainnya.

Dalam Bahasa Indonesia, tanaman ini dinamai “Sri Rezeki”, sesuai dengan keyakinan tentang keberuntungan yang menyertainya. Nama aglaonema berasal dari bahasa Yunani, menggabungkan istilah “agláos” (bersinar) dan ‘néma’ (benang). Ini mengacu pada benang sari bunga aglaonema yang berkilau.

Ada berbagai jenis tanaman aglaonema dengan beragam corak dan warna yang menarik dan banyak yang meminati tanaman ini. Di alam, aglaonema dapat dijumpai sekitar 30 spesies. Jenis-jenis ini tersebut umumnya mempunyai warna yang dominan hijau, sehingga kurang menarik.

Aglaonema rotundum

Hingga ketika ditemukannya teknik-teknik baru dalam penyilangan tanaman ini. Seperti yang dilakukan oleh Dr. R.J. Henny dan E.M. Rasmussen terutama cara penyilangan untuk menghasilkan bunga yang mempunyai warna daun dan pola yang lebih menarik. Tanaman hasil penyilangan ini dikenal dengan aglaonema hybrida.

Baca juga : Aglaonema si Ratu Daun yang Eksotis

Aglaonema hibrida ini ada dua macam, yaitu aglaonema paten dan aglaonema non-paten. Penamaan pada aglaonema jenis ini berdasarkan nama yang telah didaftarkan pada hak paten oleh penyilangnya dan yang tidak didaftarkan. Selain aglaonema spesies, juga terdapat aglaonema yang mengalami mutasi, baik secara alami maupun hasil persilangan, sehingga tanaman ini mempunyai penampilan yang menarik.

Aglaonema pictum ‘Tricolor’


Aglaonema Spesies

Aglaonema spesies merupakan aglaonema yang ditemukan atau terdapat di alam. Bukan hasil penyilangan yang dilakukan oleh manusia. Umumnya, aglaonema spesies berwarna hijau seperti warna daun pada umumnya dan hanya beberapa yang mempunyai corak. Dan satu-satunya aglaoenama spesies yang mempunyai warna merah adalah Aglaonema rotundum. Aglaonema ini telah dikenal sekitar abad ke-18 dan ke-19.

Masing-masing spesies mempunyai beberapa varietas atau variasi, misalnya A. pictum yang mempunyai variasi A. pictum Bicolor. A. pictum Tricolor, dan A. pictum Poeloe. Kemudian ada A. commutatum yang mempunyai variasi A. commutatum Tricolor, A commutatum Pseudobracteatum, A. commutatum Treubii, dan A. commutatum Elegans. Variasi-variasi ini umumnya terlihat dari perbedaan corak daunnya.

Diantara puluhan jenis aglaonema spesies, A. rotundum sangat berperan dalam perkembangan hibrida-hibrida baru, khususnya hibrida berdaun merah. Aglaoenam ini asli dari Indonesia, khususnya terdapat di Sumatera Utara dan Aceh.

Yang paling sulit dari tanaman ini adalah membiakkannya di dalam pot. Bila media terlalu basah atau kurang steril, tanaman ini akan segera mati. Namun, keajaiban terjadi pada tanaman hasil silangannya. Hasil silangan A. rotundum dapat menghasilkan tanaman yang lebih kuat dari induknya, seperti aglaonema Pride of Sumatera.

Aglaonema commutatum

Beberapa nursery di Bangkok – Thailand, sudah tidak lagi menggunakan A. rotundum sebagai indukan karena kesulitan dalam pemeliharaannya. Sebagai gantinya, digunakan aglaonema Cau Wng yang relatif lebih mudah dipelihara.

Baca juga : Cara Merawat Aglaonema agar Tumbuh Subur dan Rimbun

Aglaonema Hybrida

Aglaonema hybrida merupakan tanaman aglaonema yang dihasilkan dari hasil persilangan antara dua macam aglaonema. Umumnya, penyilangan dilakukan untuk mendapatkan jenis yang mempunyai penampilan lebih menarik atau tahan terhadap penyakit. Aglaonema hybrida ada dua jenis, yaitu hybrida paten dan non-paten.

Aglaonema commutatum ‘Tricolor’

Aglaonema paten (Patented Aglaonema)

Aglaonema paten merupakan aglaonema hasil silangan (bybrida) yang mempunyai hak paten, seperti komuditas atau hak cipta lainnya. Pemegang hak paten adalah orang pertama yang menghasilkan tanaman tersebut. Pengembangbiakkan atau perbanyakan tanaman dapat dilakukan orang tersebut atau orang lain dengan membayar sejumlah royalty ke pemegang hak paten.

Di Amerika terdapat breeder yang hanya menghasilkan tanaman saja, sedangkan pengembangbiakkannya diserahkan ke orang lain. Breeder tersebut hanya menerima royalti. Organisasi yang mengeluarkan hak paten berdomisili di Amerika Serikat.

Dalam pengajuan hak paten, sejarah tanaman yang diajukan dan orang-orang yang berperan dalam proses penyilangan tersebut harus disebutkan. Selain data-data yang diperlukan, pemohon juga membayar sejumlah biaya regristrasi.

Proses pengajuan hak paten membutuhkan 1 – 2 tahun. Dalam proses pemberian hak paten, tanaman diuji dalam hal ketahanan dan keunikannya. Hak paten yang diberikan kepada breeder yang berhasil mendapat paten berlaku selama 17 tahun.

Aglaonema Pride of Sumatera

Aglanema non-paten (Non-patented Aglaonema)

Aglaonema non-paten merupakan aglaonema silangan yang tidak terdaftar atau tidak dipatenkan. Umunya, aglaonema ini tidak diberi naman. Karena tidak dipatenkan, maka siapa saja dapat mengembangbiakkan dan menjual tanaman tersebut tanpa harus membayar royalti ke pemiliknya atau orang yang menghasilkan tanaman tersebut. Perkembangan tanaman ini pun tidak dapat dikontrol.

Baca juga : Media Tanam yang Cocok untuk Tanaman Hias Aglaonema

Aglaonema paten dan non-paten di pasaran Asia mempunyai perbedaan. Aglaonema paten umumnya dijual dengan harga relatif murah setelah dibiakkan di nursery. Adapun aglaonema non-paten biasanya tidak diperbanyak secara masal dan dijua etinggi-tingginya, tergantungan keunikan dan warnanya.

Aglaonema adelia

Contohnya, Miss Ausa (penyilang dari Thailand) yang berhasil menjual aglaonema silangannya senilai satu juta bath. Kemudain dari Indonesia, Ibu Suroyo (korektor senior) pernah membeli aglaonema Adeliah berukuran half mature, sekitar sepuluh daun dengan harga USD 10.000.

Harga aglaonema non-paten tersebut termasuk sangat mahal, terlebih bila dibandingkan dengan harga aglaonema paten. Aglaonema paten yang dijual sekitar USD 10 per tanaman di amerika dapat dimiliki di Indonesia dengan harga sekitar 20 -50 % dari harga tersebut.

Aglaonema rotundum varigata


Aglaonema Mutasi (varigata)

Tanaman aglaonema yang mempunyai penampilan yang berbeda. Seperti diketahui, beberapa jenis tanaman dapat mengalami mutasi atau perubahan sehingga tanaman tersebut memiliki penampilan yang berbeda dari jenis yang ada.

Mutasi yang terjadi umumnya berupa perubahan warna dan coraknya menjadi varigata. Varigata merupakan corak warna yang tidak merata. Umumnya, warna asli tanaman tersebut bercampur dengan warna kuning atau putih. Mutasi ini dapat terjadi pada tanaman spesies maupun tanaman hasil hybrida. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Ragam Jenis Tanaman Hias Aglaonema


Rabu, 25 September 2024

Sapu-sapu, Ikan Pembersih dari Hutan Amazon yang Berbahaya bagi Ekosistem di Sekitarnya



Ikan sapu-sapu merupakan ikan air tawar yang berasal dari sungai-sungai di hutan Amazon, Amerika Selatan. Ikan sapu-sapu termasuk ke dalam famili Loricariidae. Akan tetapi, tidak semua anggota Loricariidae merupakan ikan sapu-sapu. Tetapi yang paling umum dikenal adalah Hypostomus plecostomus.

Ikan sapu-sapu dikenal dengan banyak nama, seperti suckermouth fish atau janitor fish. Dalam pasar global, ikan ini dikenal sebagai plecostomus yang berarti “mulut terlipat” atau sering disingkat sebagai plecos dan plecs. Di Malaysia, orang menyebutnya “ikan bandaraya” karena fungsinya seperti petugas pembersih kota (bandar).

Di Indonesia, genus dari ikan sapu-sapu yang paling banyak ditemukan ialah Pterygoplichthys. Genus ini terdiri dari kurang lebih 22 spesies, tetapi dari sekian banyak spesiesnya, hanya ada dua yang paling dikenal oleh masyarakat umum yaitu Pterygoplichthys disjunctivus dan Pterygoplichthys pardalis.

Ikan sapu-sapu kerap dijadikan ikan pembersih akuarium

Ikan sapu-sapu dikenal sebagai pemakan lumut atau alga. Ikan sapu-sapu nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium spesies apa saja dan sering diperdagangkan dalam ukuran kecil atau sedang. Meskipun, ikan sapu-sapu dapat tumbuh hingga mencapai 60 cm, tetapi menjadi kurang aktif atau bersahabat.

Baca juga : Platy, Ikan Hias Air Tawar Imut Penghias Aquascape

Ikan sapu-sapu sering dijadikan sebagai ikan pembersih kaca aquarium. Hal tersebut karena karakteristik dari ikan sapu-sapu yang selalu menempel pada dinding kaca atau batu-batuan ketika hidup di habitat alamiahnya, di perairan tawar ataupun payau.

Bentuk mulut ikan sapu-sapu

Ikan ini sangat invasif, sehingga ketika dilepaskan ke alam liar, ikan sapu-sapu akan bersaing dengan spesies asli di tempat ikan sapu-sapu berada. Perilaku invasif dari ikan sapu-sapu ini dapat mengubah struktur maupun fungsi ekosistem di sekitarnya.

Tubuh dari ikan sapu-sapu ditutupi oleh sisik yang cukup keras, tetapi fleksibel. Bentuk dari kepala ikan sapu-sapu adalah depressed seperti bentuk kepala ikan lele dengan bagian abdomen memiliki pola titik-titik berwarna putih yang cukup besar.

Ikan sapu-sapu memiliki mulut penghisap yang tepat berada di bagian bawah kepalanya. Sirip dari ikan sapu-sapu adalah sirip dorsal dengan jumlah 9 hingga 14 buah serta sirip pada bagian dada yang dilengkapi oleh duri kecil seperti gigi.

Secara umum, ikan sapu-sapu jenis Pterygoplichthys disjunctivus dapat tumbuh hingga sepanjang 40 cm, bahkan lebih. Pertumbuhan dari ikan sapu-sapu tergolong cukup cepat, dikarenakan ikan sapu-sapu mampu mencapai panjang hingga 35 cm hanya dalam waktu dua tahun saja.

Ikan sapu-sapu sangat invasif dan tumbuh cepat sehingga dapat mengganggu ekosistem

Spesies ikan sapu-sapu Pterygoplichthys disjunctivus seringkali disamakan dengan Pterygoplichthys pardalis. Namun nyatanya, kedua spesies ikan sapu-sapu ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok terutama pada bagian abdomennya.

Baca juga : Dwarf Cichlid, Ikan Hias Air Tawar Mungil Nan Menawan Hati

Berdasarkan bentuk ususnya, ikan sapu-sapu memiliki usus yang cukup panjang serta tersusun melingkar seperti spiral. Ikan sapu-sapu dikelompokkan ke dalam jenis ikan herbivor. Akan tetapi, menurut spektrumnya, jenis makanan dari ikan sapu-sapu ini cukup luas.

Ikan sapu-sapu Leopard Frog Pleco

Sehingga ikan sapu-sapu pun dikelompokan ke dalam jenis spesies eurifagik atau ikan pemakan segala. Oleh sebab itu, hewan ini akan menyantap tanaman seperti alga, lumut dan sebagainya. Ikan sapu-sapu juga biasa menyantap hewan-hewan kecil hingga invertebrata.

Habitat asli dari ikan sapu-sapu adalah kawasan sungai dengan aliran air yang cukup deras serta jernih. Akan tetapi, ikan sapu-sapu juga dapat hidup di perairan tergenang, contohnya seperti rawa-rawa dan danau, karena memang ikan ini mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Ikan dengan tampilan yang cukup khas serta terlihat sedikit menyeramkan. Ikan sapu-sapu memiliki sirip yang sedikit tajam ini biasanya hidup di daerah perairan dengan kadar oksigen terlarut yang cukup rendah. Kebanyakan dari ikan sapu-sapu yang habitatnya di sungai, dapat tahan dengan cuaca apapun, baik itu musim kemarau, panas, dingin, maupun hujan.

Ikan sapu-sapu bahkan dapat hidup di sungai yang airnya mengering. Hal ini karena ikan sapu-sapu masih bisa hidup hingga 30 jam lamanya meskipun tanpa air, hal ini karena ikan sapu-sapu memiliki simpanan oksigen yang cukup di perut mereka.

Sapu-sapu Xingu baryancistrus

Apabila hidup di alam liar, ikan sapu-sapu justru dapat berkembang biak dengan lebih baik dibandingkan ketika ikan ini berada dalam akuarium. Ketika berada di alam liar, ikan sapu-sapu akan membuat sebuah lubang besar di dasar sungai yang dasarnya berlumpur untuk dapat berkembang biak dengan meletakkan kurang lebih 300 telurnya ke dalam lubang tersebut.

Baca juga : Ikan Lemon, Ikan Hias Air Tawar Galak yang Mudah Dibudidayakan

Akan tetapi, jika ikan sapu-sapu hidup di dalam akuarium maupun kolan dengan ukuran yang terbatas, maka ikan sapu-sapu hanya dapat bertelur sekitar 100 hingga 200 telur saja. Kemampuan bertahan hidup dari ikan sapu-sapu rata di antara 10 hingga 15 tahun lamanya, terutama jika ikan sapu-sapu hidup di alam bebas.

Sapu-sapu Tiger plecostomus

Banyak yang mengira, bahwa ikan sapu-sapu adalah ikan yang tidak layak dikonsumsi. Akan tetapi, ikan sapu-sapu sebenarnya cukup aman dikonsumsi. Namun sebelum mengolah ikan sapu-sapu, perlu diketahui dari mana asal ikan sapu-sapu tersebut dan di mana habitat ikan tersebut tinggal.

Karena pemakan segala, maka ikan sapu-sapu yang hidup di perairan tercemar sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Ikan sapu-sapu yang layak dikonsumsi adalah ikan sapu-sapu yang tinggal di akuarium ataupun tempat khusus budidaya. Sehingga tidak perlu khawatir dikarenakan ikan tersebut hidup di habitat yang bersih dan aman dikonsumsi.

Sapu-sapu Bristlenose pleco

Ikan sapu-sapu memiliki berbagai macam jenis yang dapat dipelihara sebagai ikan hias. Ada sekitar 10 jenis lebih ikan sapu-sapu dengan varian, bentuk serta corak yang berbeda-beda. Mulai dari jenis ikan sapu-sapu leopard frog pleco dengan corak yang mirip seperti zebra, xingu baryancistrus yang memiliki corak bintik-bintik, tiger plecostomus dengan corak seperti macan tutul, bristlenose pleco dengan corak menyerupai renda dan jenis ikan sapu-sapu yang lainnya.

Selain dari perbedaan coraknya, jenis ikan sapu-sapu juga berbeda bergantung pada warna serta habitat aslinya. Meskipun warna asli dari ikan sapu-sapu adalah hitam dan putih, akan tetapi ada pula beberapa ikan sapu-sapu yang memiliki campuran warna emas hingga warna hijau lumut. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Sapu-sapu, Ikan Pembersih Invasif yang Dapat Merusak Ekosistem


Senin, 23 September 2024

Samyong, Burung Endemik Sunda Kecil yang Memiliki Suara Merdu dan Kencang



Samyong (Pachycephala nudigula), merupakan jenis burung yang mampu berkicau dengan merdu, bervariasi, dan lantang. Berdasarkan literatur, samyong memiliki nama asli burung kancilan flores, atau dalam bahasa Inggris disebut bare-throated whistler.

Spesies ini merupakan burung endemik Sunda Kecil (gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat, hingga Pulau Timor di sebelah timur). Penduduk di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu menyebutnya sebagai burung garugiwa (burung arwah). Julukan itu diberikan karena samyong kerap muncul di sekitar Danau Kelimutu.

Danau Kelimutu

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang berada di puncak gunung berapi yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna-warna yang ada di dalam danau, yang oleh warga setempat dianggap sebagai tempat sakral, yaitu danau tempat berkumpul arwah para leluhur.

Baca juga : Jalak Bali, si Pengicau Cantik Endemik Pulau Dewata Bali

Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung.

Samyong burung endemik Nusa Tenggara

Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang-orang yang telah meninggal.

Keberadaan burung garugiwa di lokasi itu dipercaya untuk menjaga arwah para leluhur. Danau Kelimutu terdiri atas tiga buah danau yang masing-masing berlainan warna. Menurut mitos yang beredar dalam masyarakat setempat, jika air dari danau-danau tersebut bercampur, maka sebuah bencana besar bakal datang menghampiri mereka.

Sejauh ini, populasi burung samyong masih dalam batas aman. Tetapi penangkapan dan perburuan yang dilakukan terus-menerus tentunya bakal mengancam kelestariannya. Karena itu, siapapun yang memiliki burung samyong di rumah, dianjurkan untuk melakukan penangkaran.

Samyong yang kerap dijuluki sebagai burung 1001 suara memiliki keistimewaan dalam mengolah dan membawakan lagu-lagunya. Berbeda dari jenis burung lainnya yang berkicau dengan cara meniru suara burung lain, samyong akan berkicau dengan gaya lagunya sendiri. Karena itu, untuk memperkaya iramanya, pemasteran harus rutin dilakukan.

Samyong jantan

Burung samyong menyukai kawasan hutan kering di dataran rendah yang rindang. Biasanya, hewan ini akan naik ke ranting-ranting pohon yang tidak terlalu tinggi untuk mencari makanan bahkan kadang ditemukan mengais semut di tanah.

Baca juga : Cucak Rotan, Alias Pitohui Salah Satu Jenis Burung Endemik Papua yang Populer di Habitat Aslinya 

Samyong suka berdiam di kawasan yang rimbun. Makanya sulit sekali untuk menemukan burung satu ini. Populasinya di alam bebas juga sangat terbatas. Ironinya, hewan ini hanya ada di tempat tertentu dan tidak menyebar ke lokasi yang lain.

Samyong betina

Samyong berukuran sedang, kira-kira 18-19 cm. Perbedaan burung samyong jantan dan betina bisa dilihat dari warna kepala legam pada jantan dan abu-abu pada betina, juga pada tenggorokannya, jantan bulu tidak ada, sedangkan tenggorokan betina agak tertutup bulu.

Burung yang memiliki suara kicauan yang keras dan lantang ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan penggemar burung kicauan. Suaranya yang keras dan pintar menirukan suara burung lain dan bahkan hampir mirip seperti kicauan burung sejenis cucak rawa dan murai batu.

Burung garugiwa atau lebih dikenal dengan sebutan samyong menjadi salah satu jenis burung peliharaan favorit yang paling banyak dicari selama tahun 2015. Suara kicauannya yang lantang dan membahana menjadi daya tarik tersendiri bagi para kicaumania.

Burung samyong juga mempunyai keunikan tersendiri, yang membuat burung ini semakin banyak menjadi incaran para kolektor burung berkicau. Meski unggul di bidang suara, saat ini belum banyak orang yang mengenal samyong.

Seekor samyong tengah mengerami telurnya

Samyong kalah pamor dengan burung gantangan seperti kacer, lovebird, anis merah, dan cucak ijo. Pamornya kalah jauh lagi jika dibandingkan dengan murai batu. Samyong ibarat musisi indie. Suaranya enak didengar, tapi jelas kalah populer dengan murai yang menyandang status diva burung kicau.

Baca juga : Nuri Talaud, Legenda Sang Biduan dari Bumi Porodisa

Kurang populernya burung ini tak terlepas dari kesulitan memeliharanya. Samyong yang beredar saat ini merupakan tangkapan liar. Samyong juga tidak masuk daftar peserta gantangan di event burung. Karena burung ini tidak bisa langsung mau berkicau.

Samyong mempunyai suara yang sangat keras

Samyong dikenal sebagai salah satu jenis burung yang relatif tidak tahan panas, sebagaimana cililin. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa burung ini mudah mati dalam perawatan manusia. Di alam liar, burung ini selalu menyelinap di balik rerimbunan pepohonan berdaun lebat. Karena itu, ketika terpapar sinar matahari terlalu lama, burung mudah mengalami stres dan dehidrasi. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Samyong, Burung Kecil Bersuara Lantang Endemik Nusa Tenggara yang Susah Dipelihara


Minggu, 22 September 2024

Latber Rutin Pengcab Probolinggo, Ajang Pemanasan Mania Pelung Menuju AG Bird Farm Cup I



Latber Puter Pelung yang rutin digagas oleh Pengcab PPPPSI Probolinggo pada Minggu, 15 September 2024 kemarin dihadiri para penggila lomba puter pelung di wilayah Probolinggo. Kegiatan yang dipusatkan di Gantangan Cangkring Koloni Jl Cangkring No. 13 Kanigaran – Probolinggo, berlangsung cukup ramai dan lancar.

Bahkan, antusiasme puter pelung mania yang hadir di Latber rutin yang juga untuk persiapan gelaran Lomba Nasional Puter Pelung AG Bird Farm Cup I itu, sangat menggembirakan. Lihat saja, semua slot gantangan yang disediakan oleh panitia penuh terisi.

Para kwok mania begitu bersemangat mengikuti agenda Pengcab Probolinggo

Syamsul Bakri selaku Ketua Pengcab PPPPSI Probolinggo, mengucapkan banyak terima kasih, atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Khusunya kepada para penggemar puter pelung di seluruh Probolinggo yang langsung ikut meramaikan jalannya acara ini.

“Betul, kami atas nama panitia hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua yang ikut hadir dan mendukung lancarnya acara ini. Dan tidak lupa, kami juga mohon ma’af, bila di acara latber rutin ini, masih banyak kekurangan. Karena itu Pengcab Probolinggo masih perlu banyak masukan,” terang Syamsul Bakri.

Sajian telo rebus menambah hangat suasana

“Alhamdulillah dan terima kasih, berkat dukungan, partisipasi serta kehadiran teman-teman semua. Latber yang tujuannya memang untuk melatih mental serta kualitas burung-burung puter pelung muda, bisa terlaksana dengan baik dan lancar,” tambah Iwan Siswanto, Ketua Pelaksana.

“Dan mudah-mudahan latber rutin Pengcab Probolinggo ini bisa bermanfaat bagi perkembangan jago-jago di Probolinggo ke depan,” harap Iwan. Seperti yang dituturkan Iwan, bahwa kegiatan tersebut sengaja diadakan untuk memenuhi keinginan para penghobi puter pelung.

Syamsul Bakri (kanan) dan Bendahara Pengcab Probolinggo, diskusi tentang persiapan ke luar kota

Selain itu juga untuk melatih puter pelung yang dipunyai para penghobi tersebut jadi terbiasa berhadapan dengan puter pelung lain dalam jumlah yang lebih banyak. “Latihan Bersama ini kami adakan untuk melatih mental, serta mempersiapkan burung muda dan burung yang lama absen dan biar teman-teman lebih semangat lagi.”

Meskipun gelaran ini sifatnya hanya latihan bersama. Namun yang turun, rata-rata jago-jago yang memang punya kualitas mumpuni. Karena bagi beberapa puter pelung mania Probolinggo, acara ini sekaligus untuk melatih mental dan kualitas jagonya. Sebelum diturunkan di AG Bird Farm Cup I yang rencananya akan dihelat pada 6 Oktober 2024 nanti.

Semua slot gantangan yang disediakan penuh terisi

Pagi itu cuaca sekitar lokasi latber sangat cerah, bahkan cenderung panas tapi ternyata, kondisi itu tidak menyurutkan nyali dan semangat para peserta, untuk tetap menggantang jago-jago mudanya. Suasana-pun menjadi lebih ramai dan hidup oleh suara anggung merdu yang dilepas masing-masing jago.

Persaingan untuk menjadi yang terbaik di latber rutin Pengcab Probolinggo, memang terlihat cukup ramai dan ketat. Apalagi ada beberapa jago dari luar kota sepeti dari Paiton, juga ikut nimbrung di latber ini. Jelas makin menambah seru persaingan antar jago.

Sang pemenang mendapatkan minyak goreng sebagai ganti trophy juara

Terbukti, sejak peluit babak pertama dimulai. Ada beberapa jago unggulan langsung on fire, saling pamer anggung suara emas, guna mendapatkan nilai tertinggi dari juri yang bertugas. Burung-burung ini terlihat ngotot dengan sering melepas anggung suaranya.

Namun setelah persaingan ketat selama 4 babak penuh penilain usai. Rupanya Azamara Q mampu lolos dari persaingan ketat tersebut, setelah berhasil mendominasi perolehan nilai dari babak ke babak. Jago milik Supriyanto Paiton bergelang Rojaa 118 ini sukses merebut podium tertiggi sebagai juara 1.

Peserta yang sukses raih juara di latber rutin Pengcab Probolinggo

Sedangkan Ipin bergelang B – 033 di gantangan nomor 23 milik Banger Probolinggo harus puas menempati posisi runner up. Dan Putra Jawara milik Bromo Team ring Ony 28 di gantangan 21 berhasil melengkapi posisi tiga besar.

Di sela-sela kegiatan latber rutin, sempat dibicarakan rencana keberangkatan ke Bangkalan, awal bulan depan. Para petarung dari Probolinggo memang cukup aktif mengikuti kegiatan lomba yang di selenggarakan di beberapa daerah, utamanya di wilayah Tapal Kuda. Semoga gelaran lomba puter pelung semarak kembali. (Ramlee)






Jumat, 20 September 2024

Latbernil Pembukaan dan Peresmian Gantangan Pengcab PPDSI Sukoharjo, Ilusi dan Kasmaran Juara



Pengcab PPDSI Sukoharjo kini telah resmi memiliki lapangan sendiri. Agenda launching ditandai lewat gelaran acara Latbernil, pada Minggu 15 September 2024. Acara tersebut dihadiri segenap pengurus cabang Sukoharjo, tokoh-tokoh derkuku setempat, dan dekoe mania.

Lokasi gantangan menempati area lahan kosong yang cukup luas milik perorangan di kelurahan Kwarasan Kab. Sukoharjo. PPDSI Sukoharjo diperbolehkan menggunakan lahan tersebut tanpa harus bayar sewa. Lahan ini berjarak sekitar 1 km dari perkampungan.

Sangat memadai untuk kebutuhan gantangan yang diperlukan. Masih bisa dikembangkan hingga layak untuk menggelar event sekelas LDI sekalipun. Keberadaan lapangan ini sudah lama menjadi angan-angan yang harus diwujudkan.

Doa dibacakan H. Nur Ali Sasongko dengan ajudan Wakapolsek Eko Budi

Handoko selaku Ketua Pengcab PPDSI Sukoharjo mengatakan bahwa perjalanan panjang dan berliku harus ditempuh demi berdirinya gantangan derkuku di Sukoharjo. Keberadaan gantangan tersebut dirasa sangat dibutuhkan demi perkembangan hobi derkuku di wilayah Sukoharjo.

“Kebetulan ada lahan kosong yang tidak terpakai, yang oleh pemiliknya diperbolehkan dipakai untuk mendirikan gantangan untuk kebutuhan latihan milik Pengcab Sukoharjo,” terang Handoko. Namun cita-cita untuk memiliki arena lomba tidak serta merta bisa segera terwujud.

Gunarso lakukan pemotongan tumpeng diberikan Rudi Ketua Panitia

Handoko merasa sangat bersyukur ketika akhirnya lapangan yang diinginkannya dapat terwujud. “Syukurlah kini Pengcab Sukoharjo sudah bisa memiliki gantangan derkuku seperti yang saya dan rekan-rekan lainnya cita-citakan kini terwujud sudah, meski harus berdarah darah,” ungkap Handoko.

“Perjuangan kami selama ini untuk memiliki lokasi latihan sendiri, akhirnya benar-benar terkabul. Mudah-mudahan apa yang kami punyai saat ini menjadi modal bagi kami untuk bisa lebih semangat dan terus maju demi menyemarakkan hobi di Sukoharjo,” jelas Handoko.

Tim juri yang bertugas menyempatkan foto bersama

Lebih lanjut disampaikan bahwa lokasi gantangan ini sangat luas, masih bisa dikembangkan. Akses jalannya juga mudah dijangkau. Apalagi lapangan ini jauh dari hiruk pikuk kegiatan masyarakat sehingga kegiatan ngerek derkuku tidak terganggu oleh keramaian.

Kondisi ini tentu akan menguntungkan bagi Pengcab Sukoharjo dan komunitas-komunitas derkuku yang ada untuk memperkenalkan lebih luas hobi yang mereka tekuni. “Pokoknya lahan ini sangat enak, luas, dan memadai untuk menggelar kegiatan seperti latbernil,” sambung Handoko.

Lokasi lomba masih cukup luas dan jauh dari perkampungan

Dari pantauan media, lokasi ini memang nyaman untuk dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan Pengcab Sukoharjo. Lokasinya mampu menampung banyak kendaraan, baik roda empat apalagi roda dua. “Saya kira, area di sekitar lokasi bisa dipakai parkir kendaraan dekoe mania tanpa mengganggu tiang kerekan,” kata Handoko lagi.

Diakui bahwa kondisi lapangan sampai saat ini memang belum seluruhnya terlihat rapi. Masih ada beberapa titik yang membutuhkan penanganan lebih lanjut untuk dieksekusi sehingga bisa benar-benar bisa nyaman dipergunakan.

Tim kompak penggantang derkuku DMS

Meski tidak bisa disamakan dengan daerah lain yang telah lebih mapan, namun diharapkan Sukoharjo akan memastikan diri mampu membangun hobi bersama masyarakat disana, dengan adanya lokasi latihan sebagai pusat kegiatan. Adanya lokasi latihan, maka akan ada wadah bagi mereka untuk terus berkumpul.

Dan pada hari Minggu kemarin lokasi tersebut resmi dilaunching. Ditandai dengan kegiatan berupa latihan bersama dinilai dengan menghadirkan juri-juri yang memberikan penilaian terhadap burung-burung yang dibawa oleh para dekoe mania.

Eko dan Dalip mendapat doorprize derkuku

“Hari ini, kami memulai latihan bersama dinilai dengan jumlah peserta yang sangat menyenangkan. Ternyata tiang kerekan yang kami punya cukup layak untuk digunakan kegiatan. Terus terang kami bangga dan senang dengan kegiatan awal ini karena bagi kami hal itu adalah proses perkembangan hobi yang kami inginkan,” jelas Rudi selaku Ketua Panitia.

Kegiatan Latbernil ini juga tidak datang tiba-tiba. Banyak dukungan dari para dekoe mania untuk segera mengadakan kegiatan di lokasi baru tersebut. “Ide latbernil atas dukungan dari temen-teman DMS yang solid dan turunnya Koh Lilik Moncer yang mensponsori latbernil ini,” tutur Rudi.

Bendera koncer diserahkan oleh Pak Lurah pada burung di kelas Bebas milik Pak Kanjeng

“Selaku sesepuh, Pak Gunarso menyarankan untuk dilakukanya potong tumpeng atau syukuran sebagai bentuk kearifan lokal kulo nuwun berdoa pada Tuhan YME. Dengan harapan apa yang diupayakan ini dapat selamat dan sukses kedepannya.”

Tidak banyak kelas dan blok yang dibuka karena kegiatan ini merupakan acara pembukaan dan peresmian gantangan Pengcab Sukoharjo. Panitia hanya membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan Bebas, dengan masing-masing 1 blok.

Para juara di kelas Bebas

“Syukurlah, meski kami bersama panitia baru pertama kali ini menggelar latbernil, namun berkat kekompakan dan semangat kerja bersama, serta dukungan dari DMS, Koh Lilik juga dari teman-teman dekoe mania acara ini bisa dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana,” ungkap Rudi lagi.

Lebih lanjut, ia bersama Pengcab Sukoharjo, tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah ikut mensukseskan gelaran liga ini. “Betul hanya ini yang bisa kami sampaikan dan kurang lebihnya kami juga mohon ma’af.”

Eko terima bendera koncer kelas Pemula dari Lilik Moncer didampingi Dodo Dorrick BF

Diawali dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kemudian dilanjutkan pembacaan doa. Tidak lama kemudian, peluit pun dibunyikan sebagai tanda latbernil resmi dimulai. Dan suasana arena lomba-pun berubah menjadi ramai oleh anggung merdu jago-jago derkuku yang dikerek.

Adu mental, kualitas anggung serta kestabilan bunyi dari detik ke detik, benar-benar jadi perhatian juri maupun koordinator yang memberikan nilai sesuai AD/ART PPDSI. Persaingan seru dan sengit perburuan nilai selama 4 babak penuh penilaian. Akhirnya ada beberapa jago derkuku yang aksinya memang susah dibendung oleh lawan-lawannya.

Juara di kelas Pemula foto bersama

Seperti di kelas Bebas, burung dengan nama Ilusi milik KPyang menempati kerekan 53. Jago bergelang LMS 368 ini berhasil merebut podium pertama tanpa ada kendala setelah mampu raih bendera lima warna dan dinilai layak untuk membawa pulang tropy juara 1.

Menyusul kemudian Bintang Laut andalan ARS 2772 Solo. Derkuku bergelang Boby 117 yang digantang pada nomor 57 mampu merebut tempat kedua, dengan raihan nilai yang sama dengan sang juara dengan tiga kali bendera empat warna dan sekali lima warna namun kalah di aduan. Dan tempat ketiga diraih oleh Matahari bergelang PSG 300 orbitan Boedi Santosa Solo yang ada di tiang 37.

Untuk kelas Pemula, podium pertama berhasil menjadi milik Kasmaran bergelang LMS 411, amunisi Eko LMS Solo di tiang nomor 32. Tempat kedua direbut Anugrah Debutan Budi dengan ring MJ 2179 di tiang 19. Tempat ketiga yang dimenangkan Adinda gaco muda Jat BF, derkuku ternakan Dinda 17 yang digantang pada nomor 27. (Ramlee/Jat)






Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...