Tanaman hias Aglaonema atau Lucky Plant, kini menjadi salah satu favorit para penghobi. Tanaman bernama lokal Sri Rejeki ini mempunyai daya tarik pada warna dan bentuk daun yang unik. Daunnya kini tidak didominasi warna hijau saja, tetapi lebih bervariasi seperti warna putih, merah, merah muda, dan kuning.
Secara umum Sri Rejeki atau Aglaonema terdiri dari 2 jenis, yaitu jenis spesies yang asli dari alam. Tanaman aglonema yang masih asli dari alam, daunnya didominasi warna hijau dengan corak putih. Kecuali aglaonema berjenis rotundum berasal dari daerah Aceh yang berwarna agak kemerahan dan daunnya berbentuk bulat telur.
Sedang Aglaonema yang didapat dari hasil persilangan atau hibrida, warna daunnya lebih beraneka, dengan ukuran 10-40 cm, ada yang merah, kemerahan, kuning hingga jingga. Bentuk daunnya juga bervariasi dari yang lanset, bulat telur, berbentuk jantung, dan juga elips.
Tanaman Aglaonema yang subur |
Aglaonema hibrida berasal dari beberapa jenis persilangan aglaonema. Ada aglaonema hibrida lokal seperti Adelia, Dona Carmen, dan Tiara. Dan ada juga aglaonema hibrida impor seperti Super Red, Lady Valentine, Butterfly, dan lain-lain. Yang umumnya memiliki tampilan menakjubkan sepert merah cerah, kuning, dan oranye.
Pada dasarnya tanaman aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman aglaonema yang optimal adalah lokasi, cahaya, kelembaban, dan suhu.
Baca juga : Aglaonema si Ratu Daun yang Eksotis
Tanaman aglaonema hidup baik di ketinggian 300-400 mdpl, tetapi dapat juga hidup di dataran rendah. Sesuai habitatnya, aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari yang tidak langsung dan kelembaban antara 50-70 % serta bersuhu 28-30 °C pada siang hari dan 20-22 °C dengan sirkulasi udara yang baik.
Media tanam yang porous adalah media tanam yang cocok untuk menanam tanaman aglaonema. Komposisi unsur media dengan perbandingan seimbang yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang, dan humus. Media tanam aglaonema juga harus steril, bebas dari penyakit dan dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau juga pH netral yang kaya akan zat hara.
Di dasar pot telah tersedia lubang drainase |
Pembibitan Aglonema
Perbanyakan tanaman atau pembibitan tanaman aglaonema dapat dilakukan dengan perbanyakan generatif yaitu perbanyakan melalui biji dan perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek batang dan pemisahan anakan tanaman aglaonema.
Baca juga : Suplir, si Cantik Klasik yang Menyejukkan Mata
Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan cara pemisahan anakan tanaman aglaonema. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam dengan komposisi seimbang yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang, dan humus dengan perbandingan 1:1:1:1
2. Siapkan pot berukuran sedang, dengan syarat memiliki lubang drainase pada bagian bawahnya, dan juga memiliki kaki-kaki, jika tidak ada maka bisa digunakan batu bata atau lainnya untuk menggantikan kaki.
3. Masukkan media tanam ke dalam pot.
4. Pilih indukan yang sehat serta memiliki banyak anakan yang bergerombol di bawahnya.
5. Potong anakan yang telah dipilih secara perlahan menggunakan pisau tajam dan steril, saat memotong anakan usahakan jangan sampai mengenai indukannya.
6. Sebelum bibit ditanam dalam media tanam, pada bekas potongan diolesi terlebih dahulu dengan perangsang akar, agar bekas potongan dapat tumbuh dengan baik kembali. Celupkan pula kedalam larutan pestisida untuk mencegah datangnya jamur serta infeksi pada tanaman.
7. Tanam bibit ke dalam pot berisi media tanam, kemudian letakkan pot di tempat yang teduh dan biasanya dalam waktu 4 minggu tanaman telah tumbuh dan mengeluarkan akar.
Perawatan Aglaonema
Dengan perawatan yang benar, aglonema akan tumbuh subur, sehat, dan indah dipandang. Perawatan yang harus dilakukan adalah penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
Penyiraman dapat dilakukan setiap 1-2 hari sekali. Sedangkan pemupukan yang baik adalah secara terus menerus dengan dosis rendah. Pemupukan dapat pula menggunakan pupuk organik. Untuk pengendalian hama penyakit secara umum yaitu berupa pencegahan, perawatan, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Media tanam untuk Aglaonema |
Hama yang biasa menyerang tanaman aglaonema yaitu berupa kutu putih, ulat, dan belalang. Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang disebabkan oleh cendawan, bakteri, dan virus. Pengendaliannya dapat digunakan insektisida, bakterisida maupun fungisida yang aman.
Baca juga : Paphiopedilum, Anggrek Kantung yang Terancam Punah di Indonesia
Tanaman hias khususnya aglaonema yang keindahan utamanya terletak pada daun biasanya dilakukan perawatan tambahan berupa mengelap daun satu minggu sekali menggunakan kain lembut yang dibasahi dengan air atau susu cair, atau juga menggunakan ampas kelapa.
Hasil penanaman Aglaonema |
Untuk menjaga agar kualitas tanaman aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam setiap 6 -12 bulan sekali. Karena media tanam yang baik akan membuatnya tumbuh sehat.
Repotting atau penggantian pot juga perlu dilakukan pada tanaman yang sudah terlalu besar. Dimaksudkan agar pasokan nutrisi yang tersedia dalam pot sebanding dengan ukuran besarnya tanaman. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Kiat Menanam Aglaonema Agar Tumbuh Subur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar