Blog Hobi dan Informasi

Rabu, 01 Maret 2023

Joloseno dan Lenggang Madura Finish Terdepan Berbekal Bendera Lima Warna di Lomba Puter Pelung Surabaya Wani Tumbuh


Sabtu, 18 Februari 2023 kemarin menjadi pembuktian, bahwa hobi seni suara alam burung puter pelung di kota Surabaya masih tetap diminati dan kembali menunjukkan eksistensinya. Berlokasi di Gantangan Restu BC, Kedurus Buyut Jl. Klampis Ngasem I, Kedurus, Kec. Karangpilang, Surabaya, berlangsung dalam suasana santai dan serasa damai.

Peserta yang hadir juga terlihat sangat menikmati anggungan dari jago-jago yang digantang dari babak ke babak yang dilaluinya. Lomba yang digagas oleh pemerhati anggungan burung puter pelung yakni Sony 12 BF dan Pak Guru Juli A59BF, bekerjasama dengan Pengcab PPPPSI Surabaya yang diwaikili oleh Erwan E2A BF.

Acara ini mendapat dukungan yang sangat luar biasa dari puter pelung mania di berbagai wilayah di Surabaya serta dari luar Surabaya. Informasi dari panitia penggantang tercatat datang dari Gersik, Nganjuk, Probolinggo, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Porong, dan Purwodadi.

Salah seorang peserta sedang menyiapkan burungnya

Setelah sempat vakum sekitar dua bulan, geliat hobi puter pelung di Surabaya kembali terasa. Beberapa pemerhati puter pelung merasa perlu adanya lomba secara rutin, agar para penghobi dapat menyalurkan kegemarannya sekaligus menakar kualitas burungnya masing-masing.

Juli Prasetyo dengan produk pakan olahan Pakan Pede untuk burung-burung lomba berharap agar geliat puter pelung Surabaya kembali terasa, “Biar animo penghobi puter pelung di Surabaya khusus kembali menggeliat,” tutur Juli.

 “Kita sengaja memilih Gantangan Restu BC, karena suasana gantangan layak untuk puter pelung dan lahan parkir luas dan nyaman. Dengan demikian alunan anggung burung puter pelung yang dilombakan dapat dinikmati benar-benar,” tambah Sony pemilik 12 BF.

Panitia dan juri-juri dari beberapa kota mengawal Latber Surabaya Wani Tumbuh

Membludaknya peserta ini menjadi sinyal kuat bahwa mania puter pelung begitu merindukan gelaran yang seakan semakin susah dirasakan lagi. Sebab, beberapa daerah yang biasa gencar mengadakan gelaran lomba juga mengurangi frekwensi kegiatannya.

Fakta ini seakan menjadi sinyal kuat bahwa Surabaya sampai saat ini masih memiliki penghobi puter pelung yang belum hilang. Rencananya, hobi puter pelung di Surabaya ini akan kembali dibangkitkan, dengan gelaran lomba secara rutin.

Informasi yang didapat dari Juli Prasetyo bahwa gelaran kali ini adalah langkah awal menuju gelaran yang lebih semarak lagi “Saya berharap ke depan hobi puter pelung, khususnya di Surabaya akan kembali semarak dan eksis.”

Suasana penjurian

“Insya’Allah, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin untuk Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya),” harap Juli. Dengan demikian diharapkan animo puter pelung di masyarakat tetap terjaga dengan baik, sesuai tajuk yang diangkat yakni Surabaya Wani Tumbuh, meskipun saat ini kondisi perekonomian sedang tidak bersahabat.

Sementara itu, dari dalam arena dikabarkan bahwa persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru. Panitia membagi gelaran lombanya dalam dua sesi. Untuk kejuaran berdasarkan rangking penilaian yang menentukan juara perkelasnya dimana sesi pertama akan ada juara di kelas Madya dan kelas Pemula, kemudian di sesi kedua ada juara di kelas Utama dan Madya.

Anggota DPRD Surabaya support gelaran

Panitia merasa bangga karena di sela-sela kegiatan mendapat kunjungan dan support dari Ibu Mariyam anggota DPRD Surabaya fraksi PDIP. “Ini adalah kegiatan yang positif, saya sangat mendukung,” tutur Mariyam. “Burung ini mempunyai filosofi yang luar biasa, saya musti belajar lagi untuk memahaminya.”

Panitia sengaja mendatangkan juri-juri dari Nganjuk, Mojokerto, dan Sidoarjo, dimana perekapnya bisa menampilkan penilaian secara langsung melalui aplikasi penilaian yang ada di layar monitor. Sehingga peserta bisa langsung tahu pemimpin kejuaraan babak demi babak.

Selama penjurian berlangsung, tidak tampak adanya protes dan kritik dari peserta, semua menikmati jalannya lomba dengan santai dan penuh kerakraban. Mereka bisa langsung melihat berapa nilai yang didapat melalui layar monitor yang menayangkan hasil rekap secara langsung.

Peserta menikmati jalannya lomba

Pada sesi pertama pada babak kedua pertarungan berjalan seru, bahkan tampak bendera biru tertancap pada gantangan nomor 38. Hingga akhirnya Lenggang Madura orbitan Trisna Wijaya Jakarta, hasil ternak AG 444 yang digantang pada nomor 38 ditetapkan sebagai peraih rangking pertama, yang berarti keluar sebagai juara pertama di kelas Madya.

Menyusul diurutan kedua diraih Saimo andalan Ferry dari Sidoarjo, burung ternakan FR yang menempati nomor gantangan 21. Dan tempat ketiga ada Abhay, burung bergelang JKR 90 milik Al-Vit Gresik, di gantangan nomor 8.

Bendera warna biru (lima warna) juga tampak pada sesi kedua yang menarungkan burung-burung berkriteria kelas Utama dan Madya. Bendera lima warna bernilai 43 ¾ tersebut didapatkan burung di gantangan 10.

Rekap nilai tampil live

Di sesi kedua, Joloseno amunisi Pendowo BF Mojokerto gantangan nomor 38, produk ternak JSP 57 berhasil finish terdepan sekaligus dinyatakan sebagai juara pertama di kelas Utama. Joloseno tampil apik dengan koleksi bendera lima warna di babak ketiga dan tiga kali bendera empat warna.

Juara kedua diraih Trobos besutan Abdul Kasman Bangkalan ring JKR 84 pada gantangan nomor 14. Juara ketiga didapat Kalingga di gantangan nomor 16 amunisi AP Team Nganjuk menggunakan ring Nuy 75 sebagai peraih juara ketiga.

Cak Met mendapatkan doorprize burung puter pelung

Dengan selesainya pengumuman hasil kejuaraan, maka tuntas sudah gelaran Pengcab Surabaya. Peserta yang hadir tampak puas. “Alhamdulillah, masih diberikan penghargaan di list kejuaraan,” ujar salah seorang peserta dari Pasuruan. “Meskipun tidak masuk deretan atas di kelas Utama/Madya, saya tetap bersyukur karena baru dua kali ini gantang keluar kota.”

“Alhamdulillah, terima kasih banyak atas partisipasi dan dukungannya, sehingga event Surabaya Wani Tumbuh edisi perdana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mohon maaf jika ada kekurangan, pasugatan, suguhan yang tidak berkenan,” ucap Juli mewakili segenap panitia.

 

“Terima kasih juga atas kunjungan dan suport dari Ibu Dewan Perwakilan Rakyat Surabaya Ibu Mariyam. Semoga kedepan kegiatan ini bisa berjalan lancar dan menjadi manfaat, sembah nuwun dulur, pangapunten tidak dapat menyebutkan satu persatu.” (Ramlee/JP)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...