Blog Hobi dan Informasi

Kamis, 02 Maret 2023

Anis Merah Burung Bersuara Merdu Bergaya Teler


Burung Anis Merah (Geokichla citrina) termasuk jenis burung penyanyi dari keluarga Turdidae. Cukup terkenal di kalangan pencinta burung karena suara kicauannya yang merdu dan gayanya yang menarik saat berkicau.  

Anis merah disebut juga punglor bata karena warna merahnya seperti batu bata, disebut juga punglor cacing karena suka sekali makan cacing seperti di habitat alaminya. Burung yang memiliki kicauan merdu ini kerap dilombakan. Selain suaranya yang digemari, tampilan burung yang bila dewasa memiliki warna dada dominan coklat kemerah-merahan ini begitu elok.

Burung anis merah sedang mengendap-endap di atas daun-daun untuk mencari makanan

Burung ini bersifat omnivora, memakan berbagai macam serangga, cacing tanah, dan buah-buahan. Burung anis merah berukuran sedang 20–23 cm dengan berat tubuh antara 47–67 g dan berkepala jingga. Burung dewasa warna  kepala, tengkuk, dan tubuh bawah jingga terang, tungging putih, tubuh atas abu-abu kebiruan dengan bercak putih di sayap atas.

Burung muda bercoret dan bersisik di punggung. Iris cokelat, paruh hitam, dan kaki cokelat. Burung ini sulit dibedakan jenis kelaminnya karena anis merah jenis burung monomorfik, alias tidak memiliki perbedaan secara fisik antara jantan dan betinanya.

Baca juga : Upaya untuk Memprediksi Jenis Kelamin Burung

Burung yang sulit dibedakan jantan dan betinanya ini terkenal sebagai burung yang pemalu. Anis merah biasanya hanya berkeliaran sendirian atau hanya berpasangan. Ketika dalam bahaya burung ini hanya diam hingga kondisi aman.

Pada umumnya burung yang terbangnya cepat ini tinggal di hutan yang lembab dengan dipenuhi pepohonan berdaun lebar. Namun, mereka juga bisa tinggal di hutan sekunder, hutan bamboo, perkebunan atau taman.


Anis merah sedang makan ulat

Jika sudah mengetahui sifat burung anis merah, sebenarnya relatif mudah memeliharanya. Ada beberapa sifat burung ini yang perlu diperhatikan agar burung tidak mudah stres. Anis merah menyukai tempat-tempat yang sejuk dan rindang. 

Burung pemalu ini menyukai hutan gelap di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1500 mdpl. Sering mengendap-endap di kelebatan penutupan semak di tanah untuk mencari makanan. Bernyanyi dari tenggeran-tengeran pohon.

Anis merah sangat menyukai air

Selain itu, burung ini tidak menyukai suasana berisik karena bukan burung petarung. Anis merah lebih menyukai tempat yang tenang. Burung ini juga suka sekali berpindah tempat, gampang bosan jika mendiami satu tempat saja.

Anis merah jantan dan betina sulit dibedakan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memprediksi jenis kelaminnya, meskipun tidak akurat seratus persen. Burung anis merah jantan warna bulunya cenderung lebih berwarna merah dan warna hitamnya terlihat lebih tegas daripada si betina.

Baca juga : Menggiurkannya Potensi Hobi Memelihara Ayam Laga

Para penghobi biasanya meraba bagian kloakanya untuk mengetahui kerapatan tulang supitnya. Si jantan mempunyai tulang supit ysng biasanya lebih rapat, jika diraba terasa runcing. Sementara itu, untuk si betina tulang sumpitnya cenderung lebih lebar namun agak lembek.

Selain itu, untuk mengetahui jenis kelaminnya juga bisa dilihat dari tingkah lakunya. Biasanya si jantan akan mendongak-dongakkan kepala saat bertemu dengan jenis anis lain. Akan tetapi tingkah laku ini tidak dimiliki oleh anisr merah betina.

Gaya berkicau yang seolah sedang teler membuatnya begitu disukai penghobi

Keistimewaan burung anis merah adalah ketika sudah “teler”. Inilah alasan utama para pencinta burung memelihara burung ini dan rela membayar mahal untuk mendapatkannya. Kondisi “teler” ini disamakan dengan orang yang sedang mabuk karena gayanya yang doyong kanan kiri seperti orang teler. 

Karakter ini adalah perilaku alami dari burung ini untuk menarik pasangannya. Keunikan dan keindahan kicauannya justru membuat keberadaannya semakin langka. Banyaknya keunikan yang dipunyai burung satu ini membuat permintaan untuk memelihara burung anis merah meningkat tajam.

Anis merah di habitat alaminya

Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba menangkap burung ini. Hal itu juga membuat populasinya menjadi semakin menurun. Selain karena adanya faktor perusakan hutan sebagai habitat alami anis merah, penyempitan lahan, dan sebagainya.

  Terlebih lagi para penangkar atau pembudidaya burung anis merah atau punglor merah juga tidak terlalu banyak dan itu juga dipengaruhi oleh beberapa hal. Dan alasan yang mungkin kerap dikeluhkan ialah, karena untuk menangkar burung ini bukan pekerjaan mudah.

Baca juga : Jangkrik, Hewan Bersuara Nyaring di Malam Hari 

Cukup banyak yang menilai, perlu adanya perawatan maupun tindakan yang lebih jika mau sukses menangkar burung anis merah. Bahkan beberapa peternak juga cukup banyak yang berpendapat senada, bahwa lebih mudah menangkar jenis burung papan atas lain seperti murai batu dibanding burung Anis Merah. 

Pada dasarnya untuk perawatan anis merah tidak berbeda dengan jenis burung penyanyi lainnya, mulai dari pemberian pakan, pemandian, penjemuran, pemasteran, dan sebagainya. Hanya saja biasanya para penghobi kerap mencari cara burung ini agar cepat ngeplong atau gacor. 

Lomba burung berkicau anis merah

Melihat potensi dan peluang yang cukup menjanjikan untuk memenuhi permintaan penghobi burung kicauan, utamanya anis merah, maka usaha ternak burung anis merah kini banyak yang melirik. Tentu tidak salah memang jika budidaya anis merah menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. (Ramlee)

Sumber : remen.id Burung Anis Merah, Burung Kicau Istimewa Bersuara Merdu Bergaya Teler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...