Rambusa (Passiflora foetida) adalah tanaman yang tumbuh liar secara merambat. Tanaman rambusa diprediksi berasal dari Amerika Serikat. Kini, tanaman ini tumbuh di banyak lokasi di berbagai belahan dunia.
Tanaman ini tidak ada yang membudidayakannya, karena dianggap gulma atau semak liar. Namun tidak jarang buahnya dimakan juga, bila ditemukan menguning alias sudah matang. Itulah rambusa, tumbuhan liar yang berbuah asam manis.
Di Indonesia, tanaman rambusa seringkali dijumpai tumbuh di pinggir sawah, bergerombol bersama semak di kebun, sawah yang mengering, pinggir pantai, tepian hutan, dan lokasi lain yang terkena sinar matahari cukup.
Rambusa merupakan tanaman merambat yang tumbuh liar |
Di Indonesia, buah rambusa dikenal dengan banyak nama. Buah ini dijuluki mulai dari ceplukan blungsun dalam bahasa Jawa. Masyarakat Sunda menyebutnya permot, rajutan, kaceprek, dan ki leuleur. Sementara, dalam bahasa Melayu rambusa dikenal dengan nama timun dendang atau timun padang.
Baca juga : Mencoba Memahami Bonsai yang Sebenarnya
Tumbuhan yang tumbuh merambat hingga mencapai 5 meter ini mempunyai batang silindris kecil yang jika menua akan berkayu sehingga tumbuhan ini juga tergolong kedalam Liana. Batangnya ditutupi rambut, sementara daunnya berbentuk tunggal terbagi tiga.
Rambusa memiliki bau khas seperti bau busuk menyengat. Bau itu berasal dari daun yang telah membusuk. Daun dari tumbuhan ini berbentuk jantung bertajuk 3 dengan dan ujung daunnya meruncing, sedangkan bunganya memiliki 3 helai kelopak berwarna hijau berbentuk jarum bercabang (sekilas seperti jaring).
Rambusa memiliki bunga tunggal berwarna putih dengan bagian tengah keunguan. Uniknya, kelopak bunga rambusa akan tumbuh memanjang hingga menutupi buah secara keseluruhan. Kepala sari sebanyak 5 buah dengan warna kekuning-kuningan, ada 3 kepala putik yang menyempurnakan tampilan bunga pada tumbuhan ini, dan pada dasar tangkai sarinya menyatu membentuk tabung berwarna merah muda.
Bunga tanaman rambusa |
Bachtera atau daun pelindung bunga dapat menghasilkan enzim pencernaan bersifat lengket yang dapat menjebak serangga. Hal ini dapat dirasakan saat jari menyentuh bagian bunga atau buah dari tumbuhan ini, oleh karena alasan itu pula saat ini tumbuhan ini juga disebut sebagai tanaman protocarnivora.
Baca juga : Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat
Penyerbukan pada bunga dari tumbuhan ini di bantu oleh serangga, sehingga setelah penyerbukan terjadi mahkota dari bunga tersebut akan segera menutup dan membungkus seluruh benang sarinya, hingga yang tampak dari luar hanya kelopak beserta bakal buah dan putiknya.
Buah rambusa yang masih muda |
Buahnya berupa buah buni berbentuk bulat sedikit memanjang dengan diameter sekitar 1,5-3 cm, terbungkus oleh kelopak bunga yang mirip jaring tersebut. Buah rambusa memiliki banyak biji seperti biji markisa dan rasanya asam manis jika telah matang. Di beberapa tempat rambusa disebut juga sebagai markisa mini.
Namun demikian buah rambusa yang masih muda berwarna hijau mengandung racun sehingga tidak bisa dimakan. Buahnya baru aman dikonsumsi jika telah matang sempurna dengan ciri berwarna kuning jingga dan kelopak pembungkusnya telah lepas.
Buah rambusa mengandung vitamin C, kalsium, pottasium, zat besi, dan polifenol sebagai antioksidan. Nutrisi penting yang melimpah pada buah rambusa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh seperti mencegah anemia, menjaga kekuatan tulang dan gigi, mencegah gangguan ginjal, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga : Bunga Mawar Salah Satu Flora Tertua di Dunia
Selain buahnya, daun rambusa banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit seperti luka dan pereda nyeri. Kandungan analgesik dan hidro alkohol yang terdapat pada daun rambusa merupakan obat ampuh untuk meredakan nyeri.
Rasa buah rambusa sangat mirip dengan buah markisa |
Tumbuhan dari famili Passifloraceae ini mempunyai banyak kandungan senyawa aktif, termasuk Alkaloid (Passiflorin/Asam Passiflorat), Fenol, senyawa Sianogenik, Tanin, flafonoid glikosida. Tumbuhan ini mempunyai manfaat seperti buah yang masak/matang dapat langsung dikonsumsi atau diolah dahulu menjadi sari buah.
Ekstrak bagian dari daunnya mempunyai efektivitas anti diabetes. Daun mudanya juga dapat digunakan sebagai sayuran. Daunnya dapat juga dikeringkan dahulu dan digunakan seperti halnya teh yang berkhasiat mengatasi gangguan tidur/kesulitan tidur. (Ramlee)
Sumber : remen.id Rambusa si Markisa Mini yang Tumbuh Liar tetapi Kaya Nutrisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar