Blog Hobi dan Informasi

Jumat, 03 November 2023

Sambiloto, Tanaman Obat Herbal untuk Berbagai Macam Penyakit




Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tanaman obat yang berasal dari Asia. Tanaman ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit, seperti demam, batuk, flu, radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, dan gangguan pencernaan.

Sambiloto adalah satu contoh dari ribuan herba yang tumbuh di Indonesia. Sambiloto dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memelihara kesehatan dan daya tahan tubuh. Sebagai imunomodulator, sambiloto membantu meningkatkan respon imun tubuh terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Tumbuhan ini telah dikenal sejak abad ke 18 untuk mengobati berbagai penyakit. Keampuhan tanaman herbal tidak terlepas dari kandungan bahan aktif didalamnya. Dalam pengobatan Cina, sambiloto dikenal sebagai tanaman cold property yang dapat menurunkan panas dan membersihkan racun dalam tubuh.

Bentuk daun sambiloto
 

Sambiloto sebenarnya bukan tanaman asli dari Indonesia. Menurut para ahli, tanaman ini diduga berasal dari India kemudian menyebar ke daerah tropis Asia Tenggara hingga Indonesia. Data spesimen dari Herbarium Bogoriense menunjukkan, tanaman ini telah ada di Indonesia sejak tahun 1983 dan kini telah tersebar ke seluruh nusantara.

Sambiloto memiliki julukan King of Bitter atau Raja Pahit, karena memiliki rasa yang benar-benar pahit. Di daerah Jawa Barat, tanaman ini dikenal dengan nama Ki Oray atau Ki Peurat, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan nama Bidara, dan di Sumatera dikenal dengan nama Pepaitan.

Baca juga : Kelor si Tanaman Superfood dengan Segudang Manfaat Untuk Kesehatan

Tanaman obat sambiloto mampu hidup di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian rata-rata 1.500 mdpl secara alami. Tanaman herbal ini dapat tumbuh di semua jenis tanah yang mengandung humus serta pengairan yang baik. Saat ini, habitat alami sambiloto di ladang, tebing, pinggir jalan, saluran air atau sungai, semak, dan dibawah tegakan pohon lain, seperti jati atau bambu.

Habitat ideal untuk syarat tumbuhnya sambiloto ditanam di tanah latosol dan andosol di dataran rendah mulai dari 700 mdpl hingga 1.500 mdpl. Curah hujan yang baik berada di sekitar 2.000 – 3.000 mm per tahun dengan suhu 25 hingga 32 derajat celcius. Kelembaban yang diperlukan untuk tanaman ini termasuk sedang, yaitu sekitar 70% hingga 90%.

Tanaman sambiloto mempunyai bunga yang cantik
 

Selama masa pertumbuhan, sambiloto memerlukan cukup sinar matahari. Akan tetapi akan optimal pada kondisi ternaungi sekitar 30%. Namun jika tanaman naungan lebih dari angka tersebut, mutu simplisia sambiloto kemungkinan menurun.

Tanaman sambiloto dapat tumbuh tegak setinggi 30 cm hingga 110 cm dan memiliki percabangan yang unik. Batangnya tumbuh dengan cabang yang terletak berlawanan, berbentuk segi empat dan tidak berambut. Batangnya memiliki ciri yang berbeda tergantung umur tanamannya.

Baca juga : Daun Meniran Ampuh Redakan Asam Urat

Batang muda memiliki ciri bersiku empat, sedangkan batang tua justru berkayu dengan empat pangkal yang membulat, dan percabangan monopodial (bercabang banyak) berwarna hijau. Daun sambiloto berjumlah tunggal, berbentuk bulat, bersilangan dan berhadapan dengan ujung dan pangkal daun yang runcing.

Helai daun sambiloto bertepi rata dan menyirip, panjangnya mencapai 3-5 cm dengan lebar 0.5-1.5 cm, daunnya berwarna hijau tua di bagian atas dan hijau pucat di bagian bawah. Daun sambiloto ada yang berbentuk daun lanset, ujung dan pangkalnya tajam walaupun tepi daunnya rata.

Buah sambiloto

 

Bentuk daun lanset berciri melebar ke arah pangkal daun dan ujung daun yang runcing, serta panjang helai daun lebih panjang dari lebar daun. Ukuran daun dan pangkal daun sambiloto bervariasi. Panjang daun bisa mencapai 3-12 cm dengan lebar 1-3 cm, sedangkan tangkai daun berukuran 5-25 mm. Daun bagian atas berbentuk seperti payung atau daun pelindung.

Sambiloto memiliki bunga majemuk, berukuran kecil, berwarna putih dengan garis ungu, dan hanya ada satu bunga yang tumbuh di di ketiak dan di ujung rangka. Kelopak bunga berbentuk lanset (memanjang), terbagi lima, dan pangkal daunnya terletak berdekatan. Setiap satu bunga, terdapat dua bulir benang sari berbentuk bulat panjang dan kepala putik berwarna ungu kecokelatan.

Baca juga : Manfaat Menakjubkan untuk Kesehatan dari Daun Jambu Biji

Buahnya berbentuk kotak, tegak, mirip dengan bentuk silinder, dan bulat panjang. Bagian ujung buahnya runcing dan bagian tengahnya beralur. Buah sambiloto berwarna hijau jika belum matang dan akan berubah hitam setelah matang.

Terdapat 3-4 biji di dalam buah yang matang, biji buah yang jatuh ke tanah bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Sambiloto termasuk dalam tumbuhan berkelompok karena dapat bereproduksi dengan biji yang jatuh ke tanah, dekat tumbuhan induknya.

Racikan obat herbal sambiloto
 

Semua bagian tanaman Sambiloto bisa dimanfaatkan sebagai obat. Akar, batang, daun, dan bunganya bisa diolah dan memiliki rasa yang pahit. Obat yang dibuat dari sambiloto dibuat dengan cara dimakan langsung atau direbus untuk diminum. Karena rasanya pahit, kita bisa mencampurkannya dengan bahan yang lain seperti madu.

Pada awalnya, rasa pahit yang dimiliki sambiloto berasal dari kandungan senyawa andrographolide yang banyak terkandung pada bagian daun dan batangnya. Setelah diteliti lebih lanjut, sambiloto juga mengandung senyawa kalmegin yang memberikan rasa pahit pada tanaman ini.

Karena termasuk tanaman yang mudah tumbuh di mana saja, sambiloto bisa ditemukan di pinggir jalan, sungai atau saluran air, semak belukar, bahkan dapat tumbuh di bawah pohon besar seperti pohon jati dan bambu. Tanaman ini dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan kandungan humus yang tinggi.

Sambiloto bisa dimanfaatkan sebagai obat luar dan obat dalam. Sambiloto sebagai obat luar dibuat dengan cara menumbuk/mengunyah daunnya. Daun yang sudah hancur dapat langsung ditempelkan pada bagian yang sakit. Manfaat Sambiloto lainnya juga bisa diolah sebagai minuman pengganti teh dengan cara merebus dan menyeduh daunnya.

Jamu sambiloto
 

Rebusan air sambiloto dapat mengobati malaria, disentri, mencret, dan kencing manis. Pengolahan sambiloto harus disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Karena kepopulerannya, sambiloto menarik banyak peneliti untuk mencari tahu khasiat lain tanaman ini.

Ternyata kandungan andrografolida dalam sambiloto berperan sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan kerja sistem imun. Dapat dikatakan bahwa sambiloto membantu sistem pertahanan tubuh bekerja dan berfungsi secara optimal.

 

Ekstrak sambiloto

Kandungan andrografolid dapat meningkatkan kinerja sel darah putih untuk menyerang bakteri dan antigen lain yang masuk dalam tubuh. Menariknya lagi, obat yang dibuat dari sambiloto tidak menimbulkan efek samping yang serius dan aman digunakan sebagai obat tradisional (Priyani, 2020). Manfaat sambiloto biasa didapat dengan cara meminum air rebusan atau mengonsumsi ekstraknya dalam bentuk suplemen. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Sambiloto, si Pahit yang Menyehatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...