Blog Hobi dan Informasi

Selasa, 18 Juli 2023

Kelor si Tanaman Superfood dengan Segudang Manfaat Untuk Kesehatan




Tanaman Kelor (Moringa oleifera), merupakan tanaman asli dari kaki pegunungan Himalaya bagian barat laut India yang kemudian menyebar luas hingga ke Afrika dan negara-negara tropika, hingga ke sub tropis termasuk Indonesia. Dan sudah dibudidayakan sejak 2000 SM untuk kebutuhan bahan ramuan obat tradisional.

Di antara famili moringaceae yang lain, kelor merupakan jenis tanaman yang paling banyak dibudidayakan. Karena berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan, tanaman ini mudah tumbuh di negara yang juga beriklim tropis, termasuk Indonesia.

Kelor memiliki nama yang berbeda di setiap daerahnya, seperti di Madura dengan sebutan maronggih, Flores dengan moltong, masyarakat Bima akrab menyebutnya ongge, dan banyak lainnya. Sementara itu, pemanfaatan genus moringa masih terbatas, masyarakat biasa menggunakannya hanya untuk pakan ternak atau untuk memandikan jenazah.

Budidaya tanaman kelor

Pohon Kelor dapat tetap tumbuh di daerah kering maupun sedikit air, disamping itu pohon kelor tahan akan cuaca panas ekstrim. Tanaman kelor memiliki kayu dengan ukuran kecil. Kelor dikelompokkan sebagai tanaman perdu dengan tinggi yang bisa mencapai 12 meter.

Baca juga : Senggani, Gulma dengan Segudang Manfaat

Pohon kelor termasuk golongan komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), yang mana jenis kayunya memiliki kualitas rendah. Batang tanaman kelor berdiameter 30 cm yang berwarna putih kotor, permukaan bertekstur kasar, berkulit tipis, dan mudah patah.

Daun kelor mempunyai banyak sekali manfaat

Akarnya berbentuk tidak beraturan. Dengan tekstur kulit yang licin, bagian dalamnya berwarna kuning pucat, memiliki garis halus yang terang dan melintang, serta memiliki aroma yang tajam.

Daun kelor termasuk golongan daun majemuk ganda dengan tangkai yang panjang. Bentuk daunnya bulat menyerupai telur yang ukurannya berada di kisaran 2 cm, serta lebar 1-2 cm. Saat muda, permukaan daun berwarna hijau muda, dan setelah dewasa daunnya berwarna hijau tua. Pertulangan daunnya menyirip di mana permukaan atas dan bawahnya bertekstur halus.

Bunga kelor mempunyai aroma harum saat merekah

Bunganya termasuk jenis bunga biseksual, menempel pada tangkai yang ramping, dan memiliki lima benang sari. Aromanya harum yang disempurnakan dengan warna cantik perpaduan putih kekuningan.

Sementara itu, buahnya linear, menjuntai. Polongnya memiliki tiga sisi (berbentuk segitiga), memanjang yang disebut kelentang, juga dapat dibuat sayur. Buah kelor mengandung 21 biji. Panjangnya berkisar di 20-50 cm. Polong memiliki variasi warna berbeda tergantung tingkat kematangan.

Buah kelor juga bisa dimasak untuk sayur

Polong yang masih muda berwarna hijau dan cokelat kehitaman apabila polong sudah matang. Ketika pohon memasuki tahun ketiga, buah yang dapat dihasilkan oleh satu pohon dalam setahun bisa mencapai 1.600 buah.

Baca juga : Rambusa Markisa Mini yang Kaya Nutrisi Tumbuh Liar Secara Merambat 

Lingkungan ideal untuk kelor tumbuh adalah di lingkungan dengan suhu 20-35 derajat celcius, curah hujan tahunan 250-1.500 mm. Tumbuh dengan baik di jenis tanah berpasir atau lempung berpasir dengan pH tanah 5-9.

Biji kelor

Disebut sebagai the miracle tree, tree for life, hingga amazing tree oleh World Healthy Organization (WHO). Kelor terbukti memiliki banyak manfaat. Melansir dari yankes.kemkes.go.id, di bidang kesehatan saja terdapat lebih dari 1.300 studi, laporan, dan artikel yang menunjukkan kemampuan kelor untuk menyembuhkan bermacam penyakit, dan permasalahan kekurangan gizi.

Kelor memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi seperti kandungan vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi dari jeruk. Selain itu kandungan calciumnya juga empat kali lebih tinggi dari calcium yang terdapat pada susu.

Sayur bening daun kelor

Kandungan vitamin A pada kelor empat kali lebih tinggi dari kandungan dalam wortel. Dan masih banyak kandungan gizi lainnya seperti potassium yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan potassium dalam pisang, juga kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari yogurt.

Bahkan kandungan zat besi pada daun kelor dinyatakan 25 kali lebih tinggi dari kandungannya dalam bayam. Daun kelor diketahui juga memiliki kandungan senyawa-senyawa antioksidan seperti flavonoid, tannin, saponin, steroid dan vitamin.

Sayur klentang kelor

Beberapa penyakit bisa disembuhkan, dicegah, dan diatasi oleh kelor. Diantaranya antidiabetes, antikanker, mencegah penyakit jantung, mengobati penyakit dalam seperti batu ginjal, luka lambung, dan luka usus. Mengobati rematik, menyehatkan mata, mengobati herpes, baik untuk metabolisme serta dapat menyehatkan rambut.

Baca juga : Semanggi, Gulma Tanaman Padi yang Mempunyai Sederet Manfaat

Pada umumnya masyarakat Indonesia mengenal kelor hanya sebagai salah satu bahan makanan sayur. Padahal kelor dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam olahan pangan, seperti pudding, cake, nugget, biscuit, cracker, dan lain-lain.

Produk olahan dari kelor

Bahkan tepung daun kelor dapat dimanfaatkan untuk campuran tambahan (fortifikasi) pada berbagai jenis makanan seperti bolu, serabi, brownies dan aneka makanan lainnya. Saat ini masyarakat Indonesia semakin mengenal kelor dan banyak menanamnya baik di pekarangan maupun di lahan terbuka. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Kelor, Tanaman Ajaib dengan Segudang Manfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...