Ayam pelung (Gallus gallus domesticus) adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Mempunyai tiga sifat genetik, pertama suara kokoknya panjang mengalun, kedua pertimbuhannya cepat, dan ketiganya adalah mempunyai postur badan yang besar. Bobot ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai 5 – 6 kg dengan tinggi antara 40 sampai 50 cm.
Nama ayam pelung berasal dari bahasa sunda Mawelung atau Melung yang artinya melengkung, karena dalam berkokok menghasilkan bunyi melengkung juga karena ayam pelung memiliki leher yang panjang dalam mengahiri suara/kokokannya dengan posisi melengkung.
Cak Imam dengan ayam pelung kesayangannya |
“Kalau suara kokokannya itu memang panjang bahkan ada yang bilang mirip-mirip dengan dengan serigala, bahkan ada yang bilang juga menyerupai kambing. Ya macam-macam orang bilangnya” kata Imam Suriyanto, seorang peternak ayam pelung dari Probolinggo.
Baca juga : Ayam Kampung, Salah Satu Jenis Ayam Paling Populer di Masyarakat
“Ayam pelung itu keistimewaannya, selain kokokannya yang panjang juga mempunyai postur tubuh yang besar. Terkadang saat pagi hari, ayam-ayam itu berkokok bareng-bareng. Kedengarannya nikmat banget rasanya,” terang pria yang akrab dipanggil Cak Imam Probolinggo tersebut.
Berbeda dengan kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa, dan ayam Berg. Tentu saja hanya ayam jantan yang memiliki sifat ini.
DOC ayam pelung |
Menurut cerita tahun pada tahun 1850 di Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Cianjur ada seorang kiai dan petani bernama H. Djarkasih atau Mama Acih menemukan anak ayam jantan di kebunnya. Anak ayam itu di bawanya pulang dan dipelihara.
Pertumbuhan anak ayam tersebut sangat pesat menjadi seekor ayam jago bertubuh besar dan tinggi serta suara kokoknya panjang mengalun dan berirama. Ayam jantan itu dinamakan ayam pelung dan oleh Mama Acih dikembangkan, dikawinkan dengan ayam betina biasa.
Sebuah kontes ayam pelung |
Budidaya yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan ayam pelung yang unggul dan baik terus dilakukan secara teliti dan tepat, yang mencakup antara lain, pemilihan induk, teknik pemeliharaan dan kesehatan (sanitasi kandang & vaksinasi berkala).
Baca juga : Menggiurkannya Potensi Hobi Memelihara Ayam Laga
Dengan perkembangan teknologi belakangan ini, kita semua sependapat bahwa ayam pelung harus dikembangkan dan dibudidayakan secara maksimal untuk kepentingan kesejahteraan manusia, tetapi dari sisi melestarikan dan mengembangkan ayam pelung dengan tidak harus merusak atau memusnahkan ras pelung yang sudah ada dan terbukti memiliki berbagai keunggulan.
Wali Kota Madiun, Maidi, saat meninjau lokasi kontes ayam pelung di Bantaran Kali Madiun, pada akhir 31 Juli 2022 |
Karakteristik ayam pelung umum ciri ciri ayam pelung dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tubuhnya besar dan kokoh (jauh lebih berat/besar dibanding ayam lokal biasa)
2. Mmepunyai cakar yang panjang dan besar, berwarna hitam, hijau, kuning atau putih
3. Pialnya besar, bulat, dan memerah
4. Jenggernya besar, tebal. dan tegak, sebagian miring dan miring, berwarna merah dan berbentuk tunggal
5. Tidak memiliki warna bulu dengan pola khas, tapi umumnya campuran merah dan hitam, kuning dan putih, dan atau campuran warna hijau mengkilat
6. Suara berkokoknya berirama, lebih merdu, dan lebih panjang dibanding ayam jenis lainnya.
Seperti halnya burung anggungan (perkutut, derkuku, dan puter pelung) atau burung kicauan lainnya, ayam jago pelung juga dikonteskan yang menitik beratkan kepada alunan suaranya. Dan sekarang ini hampir semua aspek sudah mendapat penilaian dalam suatu kontes.
Baca juga : Persepsi Keliru tentang Tokek yang Menyimpan Banyak Manfaat
Meliputi kontes suara khusus untuk jago ayam pelung, kontes penampilan, bobot badan, dan juga untuk pelung betina yang meliputi lomba lokal dan nasional maupun yang telah diagendakan secara terorganisir pada setiap tahunnya.
Seorang juri sedang menilai penampilan ayam pelung dalam suatu kontes |
Bahkan di Cianjur setiap tahun diselenggarakan kontes ayam pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ayam pelung terbaik yang menjadi juara kontes bisa mencapai harga jutaan rupiah.
Pada kontes ayam pelung tersebut selain diadakan lomba tarik suara dan lainnya juga merupakan arena bursa penjualan dari anak ayam sampai ayam dewasa, dari usia 0 s/d 1 bulan (jodoan), usia 3 bulan (sangkal), usia 6 s/d 7 bulan (jajangkar), sampai kepada ayam pelung yang sudah jadi (siap kontes).
Para peserta dari berbagai daerah mengikuti sebuah kontes ayam pelung |
Dengan demikian lomba/kontes ayam pelung sekaligus merupakan bursa penjualan, promosi dan sosialisasi khusus ayam pelung. Melalui bursa semacam ini para pembeli, penjual dan penggemar merasa puas karena pada umumnya mendapatkan bibit-bibit maupun induk yang berkualitas dan tambahan pengetahuan tentang segala hal mengenai ayam pelung yang cukup memuaskan dari sesama peternak dan penggemar.
Sekarang ayam pelung ini semakin terkenal dan cukup diminati oleh masyarakat umum, wisatawan nusantara, dan mancanegara. Seorang Putra Kaisar Jepang pernah berkunjung ke Warungkondang untuk melihat peternakan ayam pelung tersebut. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar