Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Rabu, 06 Maret 2024

Krokot, Tanaman Gulma Tinggi Nutrisi dengan Segudang Manfaat



Krokot (Portulaca oleracea) merupakan salah satu spesies tanaman bunga yang biasanya tumbuh liar pada pekarangan rumah. Masyarakat mengenal bunga ini sebagai gulma tanaman dan banyak juga bunga krokot ini dikenal sebagai salah satu jenis bunga mawar.

Tanaman krokot disebut juga dengan nama gelang (Sunda), krokot (Jawa), sereyan (Madura), dan jalu-jalu kiki (Maluku). Sementara di negara lain disebut dengan ma chi xian (Cina), common purslane, little hogweed, pigweed (Inggris ), gelang pasir (Malaysia), phak bia-yai (Thailand), gulasiman (Filipina), potselein, porselein (Belanda), pursley, poupler (Perancis).

Tanaman krokot terbagi menjadi 40 hingga 100 spesies. Krokot dapat ditemukan dengan mudah di negara beriklim tropis maupun negara yang memiliki 4 musim. Pada dasarnya, bunga krokot sangat adaptif dan bisa tumbuh di lahan mana pun, sebab tumbuhan ini tidak membutuhkan perawatan ekstra.

Tanaman krokot merupakan terna atau tumbuhan berbatang lunak
 

Kemampuan hidup tanaman ini juga sangat baik dan tidak mudah mati. Karena daya hidupnya yang tinggi membuatnya cocok menjadi tanaman hias karena tidak butuh banyak waktu untuk mengurusnya. Bunga krokot hanya membutuhkan perawatan sederhana untuk tumbuh sempurna.

Baca juga : Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat

Di beberapa negara terdapat salah satu spesies bunga krokot, yaitu Portulaca oleracea yang bisa dimakan. Selain itu, beberapa spesies dari tanaman krokot juga bisa dijadikan makanan untuk ulat, ngengat, dan kupu-kupu.

Tanaman krokot dapat tumbuh di sembarang tempat


Tanaman krokot merupakan terna (tumbuhan berbatang lunak) yang banyak mengandung air, tumbuh tegak atau sebagian/seluruh bagian tanaman merayap di permukaan tanah tanpa keluar akar dari bagian tanaman yang merayap tersebut.

Krokot merupakan tanaman tahunan, yaitu tanaman yang melengkapi siklus hidupnya selama 1 tahun. Dapat hidup dalam jangka waktu lama bahkan setelah mengalami reproduksi. Tanaman krokot hijau mampu hidup hingga lebih dari 2 tahun.

Tinggi tanaman krokot hijau mencapai 50 cm. Tumbuhan ini sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Krokot hijau memiliki batang berwarna merah keunguan dengan ukuran cukup tebal dan gemuk. Daun krokot hijau juga tebal dan seperti memiliki daging.

Daun krokot hijau merupakan daun tunggal yang bentuknya menyerupai bulat telur. Bagian ujung dan pangkal daun tumpul. Tidak runcing seperti bentuk daun kebanyakan. Sesuai namanya, tanaman gelang biasa atau krokot hijau memiliki bunga berwarna hijau.

Bunga krokot ini dikenal juga sebagai salah satu jenis bunga mawar
 

Bunga krokot berbentu majemuk, letaknya di ujung cabang, kecil, kelopak berwarna hijau, bertaju dan bersayap, lalu mahkota berbentuk jantung, kepala putiknya berjumlah tiga sampai dengan lima, berwarna putih, atau kuning.

Baca juga : Semanggi, Gulma Tanaman Padi yang Mempunyai Sederet Manfaat

Tanaman krokot ini juga memiliki buah yang berbentuknya kotak, berwarna hijau, dan di dalamnya terdapat biji yang mempunai jumlah yang sangat banyak. Bijinya berwarna hitam mengkilap berbentuk bulatan-bulatan kecil.

Tanaman krokot kini dimanfaatkan juga sebagai tanaman hias


Sementara itu, akar krokot adalah jenis akar tunggang, yaitu akar yang besar dan berada di sentral. Daun tamana krokot merupakan daun tunggal bewarna hijau berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya tumpul. Tepi daunya rata dan berdaging yang memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2 cm. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang.

Tanaman krokot mengandung kalori rendah dan kaya nutrisi. Oleh sebab itu, daun tanaman krokot terutama jenis Gelang Biasa dapat dikonsumsi untuk mendukung program diet. Krokot juga mengandung kadar asam lemak omega-3 yang tinggi sehingga dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Kandungan krokot yang kaya nutrisi tersebut menyebabkan tanaman ini memiliki banyak manfaat yang dapat membantu mencegah dan mengobati sejumlah penyakit. Untuk obat luar, terna segar dapat sebagai obat bisul, ekzema, borok, luka bakar, penyakit kulit, serta gigitan ular dan serangga.

Untuk obat dalam (oral) herba krokot banyak sekali digunakan sebagai obat tradisional.Diantaranya untuk pengobatan disentri, diare akut, radang akut usus buntu, radang payudara, wasir berdarah, badan pegal-pegal dan sakit, keputihan, gangguan sistem saluran kencing, dan sakit kuning (hepatitis).

Tanaman krokot ternyata mengandung kaya nutrisi
 

Dapat juga untuk obat masuk angin, diabet, influensa, herpes, liver, gonorrhea, penyakit kelamin, anthrax, tumor,sakit gigi, stroke, meningkatkan kecerdasan, sebagai tonikum, memperlancar peredaran darah, penguat jantung, dan bersifat bakterisida. Serta dapat mengobati cacingan dan sesak napas dengan menggunakan biji/ buahnya.

Baca juga : Meniran, Tumbuhan Liar Herbal dengan Sejuta Khasiat

Krokot mengandung beberapa mineral penting seperti kalium, yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Kalium membantu dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh dan dapat mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan.

 

Tanaman krokot jadi olahan kuliner pecel yang menyehatkan
 

Krokot memiliki manfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nutrisi dan antioksidan dalam krokot dapat membantu tubuh lebih kuat dalam melawan infeksi dan penyakit. Krokot juga berpotensi dalam membantu proses penyembuhan luka.

Beberapa senyawa dalam krokot dapat membantu merangsang regenerasi sel-sel kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka. Untuk mengonsumsinya, pucuk muda krokot dapat dimakan mentah, direbus atau dikeringkan. Krokot dapat ditambahkan ke dalam sup atau salad atau dicampurkan ke dalam adonan kue dan roti. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Krokot, Sering Dianggap sebagai Tanaman Gulma Nyatanya Bisa Dijadikan Obat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...