Robin (Leiothrix lutea) adalah jenis burung kicauan berukuran kecil yang sempat populer di tahun 90an. Burung robin bisa memikat hari para kicau mania. Robin memang pernah merajai pasar-pasar burung dengan harga yang murah meriah.
Robin si burung kecil penuh warna yang mudah perawatannya itu memang memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang memilikinya. Selain dari keindahan warna bulunya yang berwarna warni juga kicauannya yang tidak kalah menariknya.
Robin merupakan burung berukuran kecil. Ukuran tubuh robin terbilang mungil dengan panjang antara 5 – hingga 7 cm dari ujung paruh hingga ujung ekor. Selain dikenal dengan nama burung Robin, burung ini juga memiliki beberapa nama lainnya. Misalnya, Pekin Robin, Pekin Nightingale, Japanese Nightingale, dan Japanese (Hill) Robin.
Sekelompok burung robin sedang turun di sumber air |
Robin terkenal sebagai burung yang aktif, lincah, dan tentu saja cerewet. Pada masa jayanya, Robin selalu ada hampir di setiap rumah pecinta burung berkicau. Namun sayang semenjak merebaknya kasus flu burung yang melanda daratan negeri China, burung ini secara perlahan hilang.
Baca juga : Burung-madu, Mempunyai Suara Panggilan Unik Itu Termasuk Burung Dilindungi
Sebab, waktu pemerintah langsung menutup pintu masuk bagi burung-burung impor guna menghindari penyebaran virus flu burung. Dan dampaknya pun terasa hingga saat ini. Keberadaan burung ini dipasaran sangat sedikit sehingga menjadikan harganya naik beberapa kali lipat dibanding harga sebelumnya.
Sepasang robin di habitat alaminya |
Burung robin akan lebih aktif berkicau jika digantung bersama dengan burung lain yang juga rajin berkicau. Bahkan kicauannya akan menjadi lebih ngotot jika burung lain terus-terusan mengeluarkan suara ocehannya.
Burung ini termasuk jenis burung yang peka terhadap perubahan cuaca di sekitarnya. Burung ini lebih menyukai tempat yang sejuk dan teduh. Jika burung ini sering ditempatkan di tempat atau lingkungan yang panas maka akan memperpendek umurnya.
Tidak jauh berbeda dengan sepupunya Silver eaered mesia atau robin pancawarna, kedua jenis burung ini kini semakin sulit didapatkan. Kedua spesies ini bisa ditemukan di Hhimalaya, Burma, Thailand, China selatan dan timur, Kampuchea, Vietnam, serta Laos.
Sedangkan untuk robin pancawarna habitatnya di wilayah Malaysia dan Sumatera. Di alam bebas, robin bisa ditemukan di daerah hutan yang mempunyai sumber air yang dekat. Di habitat alaminya, robin sering ditemukan hidup berkelompok dengan jumlah sekitar 10 hingga 30 burung.
Buah merupakan makanan utama robin selain serangga-serangga kecil |
Ketika masuk waktu musim kawin, kelompok ini akan terpecah menjadi pasangan-pasangan dan membentuk wilayah teritorialnya sendiri-sendiri. Robin termasuk burung yang menjaga teritorialnya jadi akan berkelahi jika melihat ada burung sejenis masuk ke daerah kekuasaannya.
Baca juga : Ciblek, Jenis Burung Pengicau Bersuara Nyaring
Musim berkembang biak robin biasanya berlangsung pada awal bulan April sampai September. Pada saat itu burung robin jantan akan cenderung lebih sering menyanyikan kicauan lagunya yang bervariasi dengan durasi lagu yang pendek, hal tersebut di lakukan untuk menarik perhatian hati burung robin betina.
Seekor robin dalam sarangnya yang terlindung rimbunnya dedaunan |
Paruh burung robin jantan berwarna merah sedikit orange, sedangkan burung betina memiliki warna paruh kuning pudar. Bulu robin jantan berwarna lebih cerah dengan garis merah di sayapnya, sementara burung betina memiliki warna bulu yang terlihat lebih pucat dibandingkan bulu burung jantan. Selain itu, burung betina juga tidak memiliki garis merah di sayapnya.
Memang perbedaan jenis kelamin burung ini bersifat visual. Dimana robin jantan mempunyai warna yang lebih terang, merah, dan lebih berwarna dari burung betinanya. Tetapi ada juga burung betina yang memiliki warna dan bentuk yang mirip dengan burung jantan.
Begitu juga ada burung jantan yang memiliki warna kusam seperti halnya burung betina. yang membedakan adalah kicauannya. Burung robin jantan akan berkicau dengan variasi siulan bertempo cepat. Sementara burung betina hanya berkicau monoton dengan kicauan memanggil jantan ”ciak ..ciak..ciak”.
Di alam bebas burung robin akan membuat sarang di ranting-ranting pohon berbentuk mangkuk terbuka. Robin menggunakan daun-daun kering, lumut serta serabut halus kering. Untuk menghindari serangan predator, burung robin akan membangun sarangnya secara tersembunyi.
Telur burung robin |
Robin akan membuat sarangnya di dalam rimbunnya dedaunan pohon, ataupun semak belukar. Biasanya sarang ini berjarak sekitar 3 meter dari atas tanah. Robin akan membuat sarang di daerah-daerah yang terdapat sumber air.
Baca juga : Wambi, Burung Berkicau yang Menawan dan Sangat Gacor Saat Berkicau
Robin bertelur dengan jumlah antara satu hingga 4 telur, namun rata-rata hanya tiga telur saja. Warna telurnya biru agak muda. Proses pengeraman telur hingga menetas di mulai dari telur pertama hingga yang terakhir selama kurang lebih 2 minggu.
Robin aktif bergerak kemana-mana |
Burung robin termasuk burung yang lincah dan aktif bergerak. Robin memakan serangga, seperti jangkrik, belalang, maupun ulat. Selain itu Robin juga menyukai buah-buahan, seperti pisang, apel, dan beberapa jenis buah-buahan lainnya. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Robin, Burung Indah Bersuara Merdu yang Pernah Berjaya di Masa Lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar