Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Senin, 18 Maret 2024

Ayam Pakhoy, Ayam Laga Handal Hasil Moderenisasi dari Arena Sabung



Ayam pakhoy merupakan hasil moderenisasi/regenerasi ayam laga di arena sabung. Ayam pakhoy menjadi salah satu jenis ayam aduan yang sedang populer dan banyak dicari oleh para pecinta ayam laga di tanah air. Kehebatannya di kancah dunia sabung ayam telah diakui oleh berbagai kalangan.

Ayam pakhoy memiliki penampilan fisik yang menarik serta kemampuan bertarung yang istimewa. Proses kawin silang antar ayam laga merupakan upaya pengembangan ayam dalam menciptakan unggas yang berkualitas tinggi.

Peran penting dalam kemunculan ayam pakhoy dimainkan oleh seorang peternak ulung bernama Mr. Pack Thong Chay, yang berhasil mengembangbiakkan jenis ayam ini. Mr. Pack Thong Chay menjadi tokoh sentral dalam sejarah ayam pakhoy.

Arena laga ayam petarung
 

Mr. Pack tidak hanya sukses menjadi peternak pertama yang berhasil mengembangkan jenis ayam tarung ini, tetapi juga memberikan nama pada jenis ayam tersebut. Nama “Pakhoy” di ambil dari namanya, sehingga menciptakan identitas kuat yang dikenal oleh penghobi ayam di seluruh dunia. Mr. Pack Thong Chay pun diakui sebagai ikon ayam tarung di Thailand.

Baca juga : Ayam Laga, Ayam Jantan yang Memiliki Karakter Petarung Tangguh jadi Incaran Penghobi

Awal mula kehadiran ayam pakhoy merupakan hasil kawin silang antara ayam bangkok selatan (siam) dan trad (ayam bangkok modern). Meskipun ayam siam sudah memiliki darah dengan tipe pukul badan, namun kurang memiliki kemampuan bertahan yang baik.

(kika) ayam bangkok dan ayam pakhoy
 

Berdasarkan sejarahnya, ayam pakhoy hasil dari perkawinan silang antara ayam bangkok, Brasil, shamo, dan pama. Ayam pama sendiri berasal dari Myanmar. Ayam pama pernah menjadi primadona dalam dunia adu ayam pada sekitar tahun 2000 an.

Melalui proses persilangan ini, lahir ayam petarung dengan kombinasi unik yang membuatnya unggul dalam gaya bertarung. Baik itu menyerang lawan, maupun bertahan dari beragam serangan yang dilancarkan oleh lawan tarungnya. Hasil persilangan dan mutasi genetik menciptakan tipikal ayam yang berbeda dari induknya.

Nama pakhoy memiliki arti (dalam bahasa Thailand) pembasmi setan. Ayam pakhoy memang bertujuan untuk bisa meredam keganasan ayam-ayam Birma. Secara visual ayam ini mirip dengan ayam bangkok klasik. Namun ayam pakhoy memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Di dalam arena sabung ayam, ukuran tubuh dan postur ayam yang proporsional juga memainkan peran penting dalam ketangguhan dan kelenturannya saat bertarung. Ukuran tubuh yang kecil ini memberikan keunikan tersendiri pada ayam pakhoy. Yang membuatnya lebih lincah serta cepat dalam pergerakannya di arena sabung.

Kandang umbaran ayam laga
 

Kepalanya cenderung lebih membulat serta muka lebar. Paruh agak melengkung, dan leher lebih pendek. Warna bulu ayam cenderung dominan pada warna merah, kuning, dan galih. Kombinasi berbagai warna ini memberikan tampilan mencolok serta menarik perhatian para pecinta ayam laga. Ekor ayam terbilang mirip dengan ekor pada jenis ayam bangkok. Menambah kesan visual gagah khas pada jenis unggas laga ini.

Baca juga : Ayam Plucker, Idola Baru bagi Penghobi dan Peternak Ayam Laga di Indonesia

Ayam Pakhoy dikenal memiliki kelebihan berupa pukulan keras serta akurat. Gaya bertarungnya brutal membuatnya sulit dikalahkan dalam pertarungan. kemampuanya untuk mematuk seluruh badan lawan ketika dalam kondisi terdesak. Ini memberikan keuntungan strategis yang signifikan, terutama melawan lawan-lawan kuat seperti Pama dan Mangon.

Ayam laga perlu perawatan yang intensif
 

Jenis ayam laga ini dikenal dengan pukulan badan atau brakot disertai dengan gerakan nikus atau ngolong yang brutal. Gaya bertarung ini menunjukkan kekuatan dan ketangguhan unggas ini dalam pertarungan.

Setiap ayam petarung, memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Begitu pun dengan jenis ayam pakhoy ini. Beberapa penghobi mencatat bahwa ayam aduan ini memiliki kekurangan dalam hal mental. Meskipun memiliki keterampilan bertarung yang tinggi, mental yang kurang stabil dapat menjadi tantangan tersendiri.

Kekurangan lainnya adalah pukulan yang dipunyai ayam pakhoy tidak beraturan, memberikan peluang bagi lawan untuk mengambil inisiatif. Hal ini menuntut perhatian ekstra dalam pelatihan serta pengembangan ayam pakhoy.

Daya tarik ayam pakhoy tidak hanya terbatas pada penampilannya yang unik, tetapi juga pada popularitasnya di kalangan penghobi ayam. Kesenangan para penggemar ayam laga dalam melihat pertarungan seru dan strategi bertarung telah membuatnya menjadi salah satu pilihan utama dalam dunia sabung ayam.

Anakan ayam pakhoy dari trah-trah juara
 

Keunikan gaya bertarungnya telah mengukuhkan posisinya sebagai pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda dalam dunia ayam laga. Saat ini ayam pakhoy telah menjadi andalan bagi penghobi ayam laga di Indonesia.

Baca juga : Menggiurkannya Potensi Hobi Memelihara Ayam Laga

“Ayam pakhoy ini sudah ngetren akhir-akhir ini. Karena memang dikenal dengan karakternya dalam hal kecepatan menyerang dan kecepatan membaca gerakan lawannya di arena bertarung,” jelas Nanang Agustono, seorang penghobi ayam laga asal Sidoarjo.

Ayam petarung butuh kekuatan ekstra untuk memenangkan pertandingan
 

Karena kecepatan dan akurasi pukulan yang memadai, kedatangan ayam ini sangat di gemari oleh para penghobi ayam laga, sehingga tidak heran jika banyak pencinta ayam laga yang ingin mengoleksi dan menjadikan ayam pakhoy ini menjadi jagoannya.

Memang sudah tidak diragukan lagi jika Thailand terus melahirkan ayam-ayam petarung unggul. Para penghobi ayam laga di Thailand berani mencoba menyilangkan beberapa jenis darah ayam laga dari negara-negara lain, sampai jadi indukan yang bagus seperti halnya ayam pakhoy. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Ayam Pakhoy, Petarung Tangguh Asal Thailand

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...