Minggu, 13 April 2025, di Lapangan Perkutut Falmboyan Hill Jl. Sendangmulyo, Semarang jelang sore kemarin tampak ramai. Nampak beberapa dekoe mania hadir dengan membawa burung derkuku miliknya. Mereka datang untuk memenuhi undangan Panitia Latihan Bersama (Latber) Seni Suara Alam Burung Derkuku.
Setelah libur bulan puasa dan berlanjut hari Raya Idul fitri 1446 H, Derkuku Club Semarang (DCS), kembali mengemas acara Latber bertajuk Halal Bihalal. “Hampir dua bulan lamanya kita tidak ada acara kerek bareng, jadi kita undang dekoe mania Semarang untuk berkumpul kembali,” jelas Alex Whin, salah satu panitia.
![]() |
Suasana mendung mewarnai penjurian Latber Halal Bihalal |
“Jadi ini adalah kumpul-kumpul sesama penghobi derkuku sekalian Halal Bihalal,” tambah Alex. “Kita udah lama gak ketemu karena bulan puasa dan Hari Raya.” Acara yang biasanya dilaksanakan pada pagi itu bergeser sore dan berlangsung gayeng.
Acara yang digagas DCS itu sukses membangun tali silaturahim antar sesama dekoe mania dengan saling ma’af mema’afkan. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan acara ini diharapkan dekoe mania Semarang, masih memiliki semangat untuk tetap menekuni hobinya.
![]() |
Chandra pemilik YIZ BF |
“Kegiatan yang kami laksanakan hari ini adalah untuk memastikan bahwa hobi derkuku masih tetep eksis dan kami tetap akan selalu berusaha menggelar acara serupa,” imbuh Alex. Kesempatan tersebut ternyata dimanfaatkan betul oleh dekoe mania Semarang untuk mencoba burung-burung baru.
Juga burung hasil ternakan dekoe mania Semarang sendiri ikut tampil. Kegiatan ini hanya membuka 2 kelas dengan kapasitas 1 blok saja, yakni kelas Bebas dan Pemula. “Kami tidak mempersoalkan jumlah kelas dan banyaknya blok, yang penting kami bisa kumpul dan ngerek burung lagi,” tegas Alex.
Dari jumlah yang terlihat, memang tidak banyak dekoe mania yang hadir, karena acara ini memang hanya sekedar kumpul merekatkan tali silaturahmi serta memberikan wadah bagi dekoe mania Semarang agar tetap eksis menekuni hobi. Selain itu diharapkan dapat menarik minat pecinta derkuku pemula yang berani turun ke lapangan.
“Alhamdulillah, memang gak full gantangan sih, ya 70 persen lah tiang kerekan yang terisi. Tetapi jumlah ini sudah terbilang bagus,” tutur Alex. Kondisi inilah yang diharapkan panitia untuk bisa memberikan jalan bagi mereka agar hobi derkuku yang sudah ditekuni, bisa tetap tersalurkan.
![]() |
Supomo SPM BF sedang serius memantau burungnya berlaga |
Setidaknya dengan kegiatan ini, dekoe mania Semarang dapat melatih mental burung-burung yang nantinya diharapkan dapat berbicara banyak di event-event besar di beberapa daerah. Sehingga keikutsertaan mereka tidak hanya sekedar meramaikan, tetapi dapat meraih prestasi terbaik.
“Kami tetap akan berusaha menggelar event-event seperti ini secara teratur,” ungkap Agus Murdiyanto, Ketua Pengda PPDSI Jawa Tengah sekaligus Ketua DCS. Kegiatan ini pula kadang dijadikan ajang untuk melatih burung baru milik dekoe mania atau melatih burung yang baru saja selesai dari libur panjang lomba karena kendala ngurak atau faktor lainnya.
![]() |
Agus Murdiyanto, Alex Whin, dan Dani Irwan |
Masih menurut Agus Murdiyanto bahwa dengan adanya kegiatan ini, para pecinta derkuku yang memiliki burung dengan kualitas empat warna atau empat warna usulan, masih bisa tetap memiliki ruang dan kesempatan untuk melombakan burungnya bersama peserta lain dengan kualitas yang tidak beda jauh.
“Kita berikan wadah bagi dekoe mania yang masih mempunyai burung dengan kualitas yang dianggapnya masih kurang jika harus mengikuti event-event besar yang diselenggarakan oleh PPDSI Pusat. Atau sekedar memantau sejauh mana kualitas gacoannya sebelum terjun di event besar,” tutur Agus.
“Kita happy-happy lah dan mereka yang belum pernah mengikuti event di luar daerah masih bisa melombakan pada even yang cocok untuk kualitas burung miliknya,” sambung Agus lagi. Walaupun gelaran dimulai pada pkl 14.00 dalam suasana agak mendung tetapi suasana tetap meriah.
Begitu peluit tanda babak pertama dibunyikan. suasana Lapangan Flamboyan Hill berubah menjadi ramai, oleh suara anggung merdu yang dilepas jago-jago muda yang ada di atas tiang kerekan. Persaingan sengit untuk bisa mendapat nilai tertinggi dari kru juri yang bertugas, terjadi hampir di setiap babak penilaian.
![]() |
Para juara foto bersama |
Empat babak penjurian berhasil dilalui dengan menghasilkan podium kejuaraan di masing-masing kelas. Untuk podium pertama di kelas Bebas berhasil diraih oleh Podomoro amunisi Chandra ring YIZ yang dikerek pada nomor 22. Disusul Pringgading milik Chandra ring YIZ yang dikerek pada nomor 27 dan Gajah Mada orbitan HST, ternakan Ganesha yang menempati nomor kerekan 25 di posisi ketiga.
Untuk kelas Pemula, juara pertama berhasil menjadi milik Balado debutan Supomo, ring SPM yang dikerek pada nomor 9. Kemudian Sidomuncul besutan Chandra ternakan YIZ yang dikerek pada nomor 2. Tempat ketiga berhasil direbut Dialova orbitan Alex Whin produk ternak SR yang menempati tiang nomor 14.
“Saya atas nama pengurus dan panitia serta mewakili tim juri yang bertugas, mohon ma’af, jika di sepanjang pelaksanaan Latber Halal Bihalal tadi masih banyak kekurangan. Mudah-mudahan kedepan Kami bisa memberikan yang lebih baik lagi,” tutup Alex Whin. (Ramlee/Whin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar