Gosong Saobi (Megapodius reinwardtii) merupakan burung berkaki merah dari suku Megapodiidae atau burung dengan kaki besar yang ada di Pulau Saobi yang terdapat dalam rangkaian Kepulauan Kagean, tertetak di bagian Timur Pulau Madura. Kepulauan Kangean sangat sulit dijangkau dan memakan waktu lama karena harus melintasi lautan yang ombaknya terbilang cukup besar dan berbahaya.
Cagar Alam Pulau Saobi merupakan salah satu surga keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Dengan luas mencapai 436,826 hektar, kawasan ini ditunjuk sebagai cagar alam sejak 25 Oktober 1926. Pulau Saobi tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau tetapi juga menyimpan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa.
Perjalanan mengunjungi Pulau Saobi dimulai dari Pelabuhan Kalianget di Sumenep dengan menumpang kapal motor menuju Kepulauan Kangean. Setelah menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 8 jam, perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat menuju Kayuwaru, sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Saobi.
![]() |
Kepulauan Kangean jauh di Timur Pulau Madura |
Sekilas burung ini hampir mirip dengan saudaranya yaitu burung maleo yang asli Sulawesi, namun ada beberapa perbedaan diantara keduanya. Oleh karena itu agar tidak terjadi salah persepsi akan kami ulas berbagai hal mengenai burung gosong yang saat ini keberadaannya bertambah langka.
Baca juga : Kasuari, Spesies Burung Paling Berbahaya di Dunia dari Hutan Papua
Burung gosong Saobi tergolong burung yang bersayap pendek dan hidup di atas tanah. Terbangnya kaku dan biasanya hanya untuk jarak yang pendek tetapi mampu lari dengan baik. Bila dewasa burung ini berukuran sedang (36 cm), warnanya coklat keabu-abuan.
![]() |
Gosong Saobi mirip Burung Maleo dari Sulawesi |
Dengan sisi muka kemerah-merahan dan jambul pendek. Tubuh bagian atas coklat merah, bagian bawah keabu-abuan. Burung-burung muda berbintik dan bergaris-garis coklat serta coklat gelap, pada bagiaan iris berwarna coklat, paruh berwarna kuning, kaki berwarna jingga.
Sebaran alami burung gosong kaki-merah sangat luas, mulai dari kawasan Wallacea dan Papua sampai Australia. Kawasan Sunda Besar juga dapat dijumpai jenis ini, yaitu di Cagar Alam (CA) Pulau Saobi. Keberadaan burung gosong kaki-merah di Cagar Alam Pulau Saobi tersebar merata di seluruh kawasan.
Burung gosong kaki-merah merupakan burung soliter atau berpasangan dan cenderung menghindari keberadaan spesies lainnya termasuk manusia. Ketika didekati, burung ini akan segera terbang rendah atau berlari cepat ke dalam hutan, semak, dan hutan mangrove. Hal itu menyebabkan burung ini susah untuk ditemui secara langsung.
Makanan burung ini adalah buah-buahan kecil dan serangga. Burung gosong saobi akan mengais permukaan tanah untuk mendapatkan serangga makanannya. Bertengger di pohon-pohon rendah pada malam hari. Burung gosong juga mempunyai kebiasaan unik yaitu pada malam hari mengeluarkan suara aneh dan menakutkan, kadang-kadang mengeluarkan suara pangilan berceguk-ceguk rendah.
![]() |
Gosong Saobi tengah membangun sarangnya |
Burung gosong Saobi ini juga dapat disebut “reptil berbulu burung”. Bagaimana tidak, burung gosong ini memiliki sifat atau perilaku seperti reptil dalam proses berkembang biak. Masa berkembang biak burung ini di Kepulauan Kangean tercatat pada bulan April. Burung yang hidup di lantai hutan ini akan mengubur telurnya di kumpulan di dalam tumpukan tanah dan vegetasi kering yang membusuk (serasah) atau di dalam pasir yang telah digali.
Baca juga : Kuau Raja, Burung Raksasa Eksotis Asal Sumatera Berjuluk Seratus Mata
Burung ini membangun gundukan sarang yang sangat besar (sedemikian besarnya hingga seperti bukan buatan seekor burung). Sarang ini dibuat untuk digunakan selama beberapa tahun. Kadang-kadang beberapa pasangan menggunakan tumpukan tanah yang sama dan mereka saling menolong untuk meletakkan daun-daun yang baru, ranting-ranting dan kayu mati dengan kakinya.
![]() |
Sarang burung Gosong Saobi |
Burung betina akan membuat lubang pada bagian atas tumpukan tanah. Dan meletakkan telurnya yang besar dan berwarna merah jambu yang semakin lama menjadi semakin pucat. Telur yang berukuran 2-3 kali lipat dari telur ayam ini akan ditinggalkan dan tidak dierami oleh induknya. Proses penetasannya hanya mengandalkan suhu alami dari lingkungannya. Jumlah telur dalam sarang 6-12 butir telur berwarna keputihan atau merah muda.
Setelah menetas, anakan gosong sudah bisa berjalan, berlari, terbang, sampai mencari makan sendiri, tanpa di temani oleh induknya. Burung gosong muda yang berbulu lengkap keluar dari cangkangnya setelah 70 hari. Burung muda yang lengkap bulunya akan keluar sarang dan belajar terbang. Predator sarang burung ini adalah babi, biawak, dan manusia.
Anggota tubuh anakan gosong ini sudah sempurna, kaki sudah kuat, mata sudah dapat dibuka dan melihat, tubuh dan sayap juga sudah bisa terbang karena sudah ditumbuhi bulu. Proses ini sangat berbeda dengan jenis avifauna lainnya, dimana anak yang baru menetas belum tumbuh bulu dan masih jaga oleh induknya.
Sarang burung gosong kaki merah berbentuk gundukan sehingga mudah untuk dikenali. Ketinggian sarang bervariasi, mulai dari 0,5 m sampai dengan ketinggian 3 m. Hal tersebut sedikit berbeda dengan karakteristik sarang burung maleo senkawor (Macrocephalon maleo) yang bentuk sarangnya relatif datar dan telurnya dikubur di bawahnya meskipun masih dalam satu suku.
![]() |
Telur burung Gosong Saobi sering menjadi incaran pencuri |
Selain itu, keberadaan sarang burung hitam berkaki merah ini umumnya di sekitar pohon yang mempunyai ukuran besar atau tajuk yang lebar. Berdasarkan hasil monitoring terakhir yang dilakukan pada tahun 2024 melalui pendekatan keberadaan sarang aktif, didapatkan bahwa sebaran sarang aktf ditemukan sebanyak 89 sarang.
Baca juga : Kakatua Raja, Burung Kakatua Terbesar di Dunia dari Tanah Papua
Lokasinya relatif lebih banyak di jumpai di bagian timur wilayah CA Pulau Saobi. Keberadaan sarang aktif banyak dijumpai di pinggir kawasan khususnya yang berdekatan dengan pantai. Hal tersebut sangat beralasan karena salah satu struktur pembentuk sarang burung gosong kaki merah adalah pasir.
![]() |
Burung Gosong Saobi suka bertengger di dahan pohon saat malam hari |
Jumlah populasi gosong kaki-merah sekitar 190 individu dengan kepadatan populasi mencapai 0,435 individu/Ha. Populasi tersebut semakin bertambah setiap tahunnya. Burung gosong merupakan salah satu jenis satwa yang masuk kategori dilindungi undang-undang. Oleh karena itu diharapkan peran semua pihak untuk ikut membantu upaya pelestariannya.
Apalagi keberadaannya di alam yang mulai memprihatinkan dan sangat rawan terhadap upaya perburuan terutama telurnya untuk konsumsi masyarakat. Burung langka ini juga cukup sensitif dan sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Bahkan upaya perkembangbiakan yang dilakukan di sejumlah lembaga konservasi pun belum pernah berhasil dan selalu berakhir dengan kematian. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Gosong Saobi, Burung Gosong Berkaki Merah dari Pulau Saobi Madura yang Mirip Burung Maleo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar