Setelah libur panjang selama bulan puasa dan berlanjut hari Raya Idul fitri 1446 H, Dekoe Mania Solo kembali mengemas acara Latbernil DMS bertajuk “Halal Bihalal” di Lapangan Gawanan – Colomadu. Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 13 April 2025 kemarin pun ramai dihadiri oleh para pecinta derkuku Solo Raya.
Acara yang dimotori oleh Ketua Panitia Kumar Dalip bersama seluruh pengurus PPDSI Surakarta tersebut mendapat dukungan penuh dari Dekoe Mania Solo. Apalagi setelah hampir dua bulan lamanya harus absen dari pinggir lapangan tanpa ada kegiatan yang berarti.
![]() |
Para dekoe mania Solo Raya bersemangat mengikuti acara |
“Kita beberapa kali mendapat pertanyaan dari para dekoe mania, kapan ada kegiatan lagi,” ujar Jatmiko, salah satu panitia. “Kebetulan pada bulan puasa kemarin acara yang rencananya diadakan sambil menunggu berbuka puasa itu terpaksa ditunda karena cuaca yang tidak memungkinkan.”
“Beberapa kali Latbernil DMS terpaksa harus dicancel karena cuaca,” jelas Jatmiko “Makanya, hari ini kita nekat adakan, sekalian sambil berhalal bihalal, mumpung masih suasana lebaran,” lanjut pemilik Jat BF Solo. “Dan nekatnya ndak ketulungan,” canda Jatmiko.
![]() |
Pak Kanjeng menikmati alunan merdu suara derkuku dengan santainya |
Acara ini sendiri memang diadakan terbatas untuk kalangan para pecinta derkuku di Solo Raya. “Panitia sengaja tidak mengundang dekoe mania dari luar Solo, karena hanya acara kecil saja,” jelas Jatmiko. “Meski pesertanya hanya sebatas anggota DMS tapi cukup ramai juga.”
Latbernil ini juga jadi ajang persiapan untuk menuju even bergengsi, seperti Liga Derkuku Indonesia. Liga DMS yang sudah berjalan pun siap digelar kembali. Pada kesempatan itu, Kumar Dalip di tengah kesibukannya menyiapkan acara berkesempatan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh dekoe mania yang sudah hadir berpartisipasi.
![]() |
Wawan Soba dan Bambang HW pemilik PSG BF selalu hadir |
“Hari ini kami kembali mengadakan kegiatan ngerek bareng, setelah beberapa saat libur,” terang Dalip. Lebih lanjut dikatakan bahwa acara ini untuk mewadahi semangat dekoe mania di Solo Raya untuk dapat segera menguji beberapa burung muda yang telah disiapkan.
Kegiatan ini membuka 3 kelas yakni kelas Senior, Yunior, dan kelas Pemula dengan kapasitas masing-masing 1 blok. “Kami tidak mempersoalkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini, yang penting kami bisa kumpul dan ngerek bareng,” ungkap Dalip lagi.
![]() |
Bakso Kawi, menu yang ditunggu-tunggu saat gelaran Latbernil DMS |
Setidaknya dengan kegiatan ini, diharapkan muncul pendatang baru yang akan semakin melengkapi jumlah keberadaan dekoe mania di Solo Raya. “Hari ini ada peserta pendatang baru, jumlahnya memang belum banyak. Apalagi kegiatan ini sudah beberapa kali gagal terlaksana.”
“Mudah-mudahan akan terus bertambah dan semakin membuat hobi derkuku di Solo Raya semakin semarak dan mencapai tujuan yang selama ini kami harapkan bersama,” harap salah satu Juri Nasional dari Solo ini. ‘‘Kami mewakili panitia yang bertugas juga menyampaikan permohonan maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama penyelenggaraan lomba,” ucapnya.
![]() |
Udara di sekitar tempat lomba terasa panas meskipun langit mendung |
Lomba yang sempat ditunda sebelumnya nyaris tertunda kembali. Pasalnya di sekitar lapangan pagi harinya sempat diguyur hujan. Namun menjelang pelaksanaan hujan sudah berhenti, tetapi mendung tebal masih tampak memayungi arena lomba.
Kondisi tersebut tidak menyurutkan nyali para penggemar derkuku yang turun karena tentunya sudah mempersiapkan diri untuk para gaconya menghadapi situasi seperti ini. Dan semua yang hadir tersenyum lega, saat lomba cuaca berubah terang tetapi matahari belum juga nampak.
![]() |
Tim juri sibuk memeriksa hasil penilaian |
Diwarnai suasana gerah karena udara yang terasa panas Latbernil DMS pun dimulai. Akibatnya banyak burung-burung telat berbunyi. Perlahan suara anggung merdu dari masing-masing jago yang dikerek pun terdengar dari ujung tiang kerekan.
Suasanapun berubah menjadi meriah. Suara teriakan dari para joki dan pemilik dari bibir lapangan ikut mewarnai. Namun teriakan itu masih dalam batas wajar, karena tidak sampai mengganggu kinerja juri yang bertugas. Penjurian berlangsung lancar.
![]() |
Dalip sebagai Ketua Pelaksana merangkap perekap kejuaraan |
Persaingan sengit untuk bisa mendapat nilai tertinggi dari kru juri yang bertugas terjadi hampir di setiap babak penilaian, karena masing-masing jago muda berusaha keras untuk bisa meraih posisi terdepan. Memasuki babak kedua sempat terhenti sejenak, karena ada yang terlambat untuk menaikkan burungnya.
“Maaf telat, musti golek cuan dulu lurr ..buat ndaftar latberan,” ucap Aris santai. Aris menjual aneka minuman dengan merk Cleguk. Mengunakan armada motor Suzuki Smah kuning menawarkan minuman terlengkap, ada kopi, teh, dan coklat. “Sementara 5 unit dulu, tahun 2025 target 100 unit,” kata Aris penuh semangat.
![]() |
Para juara di kelas Senior |
Setelah malalui persaingan ketat antar jago selama empat babak penuh penilaian, juara pun segera diumumkan begitu perumus menyelesaikan rekap hasil nilai dari babak pertama sampai babak keempat. Burung dengan ring LMS jadi juara di dua kelas.
Di kelas Senior, Lampion bergelang LMS 778 yang dikerek di tiang nomor 279 berhasil menunjukkan kualitasnya dengan meraih nilai bendera empat warna di babak pertama dan sisanya bendera lima warna. Hasil ini sekaligus mengantarkan debutan Eko LMS tersebut menduduki posisi puncak.
![]() |
Deretan juara di kelas Yunior |
Disusul Gardan dengan ring GTA 360 milik Eko Myr yang ada di tiang nomor 42 di tempat kedua. Gardan sukses mendapat bendera lima warna pada babak pertama hingga ketiga, sayang pada babak keempat hanya mampu mendapatkan bendera empat warna. Dengan mengantongi nilai yang sama, maka juara ditetapkan di meja juri perekap.
Di tempat ketiga dimenangkan Ilusi amunisi KP Solo, produk ternak LMS 368 yang dikerek pada nomor 44. Ilusi sempat menampilkan performa apiknya pada babak pertama dan kedua setelah berhasil mendapatkan bendera lima warna, usai break performanya menurun dan hanya mendapatkan bendera empat warna.
![]() |
Barisan juara kelas Pemula |
Untuk kelas Yunior, podium pertama diraih Gajah Mada debutan Bambang HW, ternakan PSG 158 yang dikerek pada nomor 21. Posisi kedua ditempati Kopi besutan Musa Jakarta, ternakan LMS 500 pada tiang kerekan nomor 8. Dan di tempat ketiga dimenangkan Phonix orbitan Budi Kartasura ternakan Petir 111 yang menempati nomor kerekan 175.
Pertarungan sengit terjadi di kelas Pemula antara Solo, Kasmaran, Galang, dan Slamet. Keempat burung ini sejak babak pertama sudah mengantongi nilai 4 warna. Pertarungan terus berlanjut di babak berikutnya. Saling susul perolehan nilai terjadi, kondisi cuaca yang sempat menjadi kekuatiran ternyata tidak berpengaruh banyak.
![]() |
Ali pemilik Nasa BF memenangkan burung lelangan sumbangan B2W BF |
Hingga berakhirnya penjurian hanya keempat burung ini yang begitu stabil menampilkan anggung merdunya. Dari hasil rekapan, Kasmaran ring LMS 411 milik Jose yang ada di tiang nomor 53 ditetapkan sebagai juara pertama. Untuk runner up direbut Slamet ring Dorrick 32 debutan Andang yang ada di tiang 77.
Sedangkan sukses menempati posisi ketiga adalah Galang ring PSG 260 milik Ars 2772 Solo di tiang 65. Sedangkan Solo ring GSM 823 milik Hafid Toretto Boyolali di tiang 52 yang sebenarnya tampil tidak kalah apik harus puas di tempat keempat.
![]() |
Aris tengah melayani pembeli di Car Free Day Solo |
“Alhamdulillah, berkat support dari jajaran pengurus, serta dukungan dari teman-teman DMS (Dekoe Mania Solo), Latbernil DMS bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan sukses. Terima kasih semuanya dan mohon ma’af jika masih banyak kekurangan,” tegas Jatmiko mewakili panitia. (Ramlee/Jat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar