Blog Hobi dan Informasi

Senin, 14 April 2025

Pepaya, Buah Tropis dengan Nilai Gizi Tinggi Kaya Manfaat



Pepaya (Carica Papaya L) merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang sangat popular di masyarakat di Indonesia. Tanaman pepaya berasal dari Meksico bagian selatan dan Nikaragua. Kemudian tanaman pepaya meluas dan dibudidayakan di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.

Tanaman ini memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar matahari dan drainase baik, tanaman pepaya dapat tumbuh subur. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, “papaja”, yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, “papaya”. Dalam bahasa Jawa pepaya disebut “katès” (“gandul”; dialek Banyumasan) dan dalam bahasa Sunda dan Bali “gedang”.

Pepaya dikelompokkan sebagai tanaman buah-buahan semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. pepaya memiliki akar tunggang dan akar serabut berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan. Akar serabut merupakan akar-akar cabang dari akar tunggang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman.

Budidaya pepaya


Batang tanaman pepaya mengandung getah, mempunyai bentuk bulat dan tumbuh tegak lurus ke atas. Biasanya tidak bercabang, permukaan batang licin, bagian tengah batang berongga serta tidak berkayu, dan tingginya dapat mencapai 10 m atau menurut jenisnya. Bagian luar batang terdapat ruas-ruas untuk tempat melekatnya tangkai daun yang berbentuk bulat serta berlubang.

Baca juga : Pepaya Wulung, Buah Tropis yang Memiliki Beberapa Kelebihan dari Tanaman Sejenisnya

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5–10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Tanaman pepaya mem punyai daun tunggal yang berukuran besar dan mengandung getah. Daun pepaya mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum), yaitu berupa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).

Daun pepaya mempunyai kandungan gizi yang melimpah


Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dari susunan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palminervis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.

Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (bunga yang hanya memiliki benang sari saja), bunga betina (bunga yang hanya memiliki putik saja), dan bunga sempurna/hermaprodit (bunga yang memiliki benang sari dan putik). Bunga jantan dan bunga betina tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual, sedangkan bunga sempuma/hermaprodit termasuk bunga biseksual.

Tanaman pepaya termasuk tanaman dengan penyerbukan silang. Penyerbukan sebagian besar dibantu oleh angin (anaemophyly, anaemogamy) dan serangga (entomophily, entomogamy). Bunga pepaya berwarna putih kekuningan, dan memiliki tangkai kecil, bagian atas runcing serta memiliki bagian tengah berkelopak. Bunga pada tanaman papaya terletak di ketiak daun.

Buah pepaya termasuk golongan buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Pepaya juga termasuk buah buni (bacca), yaitu buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan. Lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair untuk dikonsumsi. Buah pepaya bentuknya bulat sampai lonjong. Buah pepaya dapat dipanen pada umur 8 bulan setelah tanam.

Bunga pepaya juga bisa dikonsumsi


Biji pepaya terdapat di dalam buah yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki bentuk bulat atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya. Biji pepaya memiliki warna kecoklatan dan kehitaman, selain itu biji ini bisa langsung ditanam ke dalam media tanam.

Baca juga : Carica, Buah Pepaya Khas Wonosobo Pendukung Ekonomi Negeri di Atas Awan 

Tanaman pepaya akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, jika keadaan lingkungan memenuhi syarat tumbuh yang di kehendaki. Faktor lingkungan yang paling dominan dalam pertumbuhan tanaman pepaya adalah keadaan iklim dan keadaaan tanah.

Buah pepaya dapat dipanen pada umur 8 bulan setelah tanam


Untuk pertumbuhannya tanaman pepaya memerlukan kondisi suhu minimum sekitar 15° C dan suhu maksimum sekitar 35° C. Kondisi suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan kematian tanaman pepaya. Demikian juga kondisi suhu yang terlalu tinggi (>40° C). Suhu 40° C merupakan titik kritis bagi tanaman pepaya.

Untuk pertumbuhannya, tanaman pepaya menghendaki curah hujan yang berkisar antara 1.500 mm – 2.000 mm per tahun. Di daerah yang lembap dan memiliki curah hujan tinggi, tingkat produksi buah pepaya akan lebih baik. Iklim yang terlalu kering (curah hujan sangat rendah) dapat menyebabkan pembentukan bunga hanya menghasilkan bunga jantan, bunga yang tidak subur, serta bunga yang mudah gugur.

Musim kering yang panjang akan menyebabkan pertumbuhan tanaman pepaya terhambat. Demikian juga musim yang berbeda, misalnya peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau, akan memunculkan bunga atau buah yang berbeda. Pohon pepaya tidak tahan terhadap kekeringan.

Oleh karena itu, pada waktu kemarau panjang sebaiknya dilakukan pengairan agar pertumbuhan lanaman tetap baik. Sebaliknya, bila terjadi hujan terus-menerus harus diusahakan agar tanah tidak menjadi becek (tergenang air), dengan cara membuat parit atau got pembuangan air. Tanah yang tergenang dapat menyebabkan kematian tanaman pepaya.

Biji pepaya ternyata punya khasiat untuk kecantikan


Tanaman pepaya membutuhkan sinar matahari yang cukup, agar diperoleh pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi. Pohon pepaya yang ditanam di tempat terlindung akan memiliki batang yang berukuran kecil. Selain itu, buah yang dihasilkan juga akan berukuran kecil-kecil dan banyak yang runtuh.

Baca juga : Tanaman Gedi, Dimanfaatkan untuk Sayur Bahan Bubur Manado Mempunyai Puluhan Manfaat 

Pada umumnya, tanaman pepaya tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 0 – 1.000 meter dpl. Di daerah yang terlalu tinggi (lebih dari 1.000 meter dpl), buah yang dihasilkan tidak sebaik di dataran rendah. Selain itu, banyak buah yang gugur akibat kelembapan yang terlalu tinggi dan suhu yang terlalu rendah.

Proses penyadapan getah pepaya


Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran sedangkan daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil.

Pepaya mengandung getah berwarna putih yang mengandung enzim pemecah protein atau proteolitik yang populer disebut papain. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Pepaya, Buah Kaya Nutrisi yang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kacamata Makassar, Burung Pleci Endemik Sulawesi Selatan Berpenampilan Spesial

Kacamata Makassar (Zosterops anomalus) merupakan burung berkicau kecil yang hidup di Sulawesi Selatan. Burung kacamata atau burung pleci se...