Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 12 April 2025

Garut, Tanaman Umbi Sumber Pangan Bernutrisi





Garut (Maranta arundinacea) merupakan tanaman perdu penghasil umbi yang dapat dimakan. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan ararut atau irut, dalam bahasa internasional disebut arrowroot. Garut tidak pernah menjadi sumber makanan pokok, tetapi sering ditanam di pekarangan pedesaan atau kebun untuk simpanan makanan saat paceklik.

Tanaman garut sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia dan sangat diragukan apakah tanaman ini berasal dari daerah garut. Tanaman ini sebenarnya berasal dari Amerika Selatan dan banyak ditemukan di Kepulauan Karibia.

Secara umum, memang jenis umbi garut ini tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meski termasuk dalam jenis umbi-umbian, tetapi keberadaan umbi garut tidak begitu familiar seperti halnya ubi kayu, ubi jalar, talas, dan beberapa jenis umbi yang lain.

Budidaya tanaman garut



Tanaman ini mampu tumbuh dengan baik di lingkungan yang minim sinar matahari dan pada tanah dengan tingkat kesuburan rendah. Tanaman garut dapat tumbuh pada ketinggian 0-900 meter di atas permukaan laut.


Namun tanaman garut ini dapat tumbuh dengan baik di wilayah yang berada pada ketinggian 60-90 meter di atas permukaan laut. Dan dengan curah hujan yang mencukupi menjadi faktor penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman garut yang optimal.

Rimpang garut



Tanaman garut tumbuh subur di tanah yang gembur. Karena struktur tanah yang gembur memungkinkan umbi garut berkembang dengan leluasa. Tanaman garut memiliki ciri khas berupa rimpang yang lunak, membengkak, berdaging, dan berwarna putih atau kemerahan.

Rimpang akar garut ditutupi dengan sisik daun putih kemerahan. Akar garut juga memiliki akar serabut yang tumbuh ke dalam tanah untuk menyerap air dan nutrisi. Batang tanaman garut memiliki tinggi sekitar 75-90 cm dan berbentuk bulat, membentuk rimpang.

Batang garut merupakan batang semu yang berwarna hijau. Selain itu, batang garut memiliki percabangan yang menggarpu. Tanaman garut tumbuh dengan batang yang tegak, berumpun, dan merupakan tanaman tahunan.

Selain itu, batang pada tanaman garut juga memiliki daun dengan tangkai panjang yang melekat pada pangkalnya, dan daun ini cenderung menebal. Daun tanaman garut mempunyai ukuran panjang sekitar 27 cm dengan lebar sekitar 4 cm.

Bunga tanaman garut



Daun garut bertangkai panjang, berpelepah pada pangkalnya, menebal, dengan helaian bentuk lonjong atau bundar telur-melonjong berujung runcing. Daun tanaman garut juga sering digunakan sebagai pembungkus makanan.


Bunga garut berbentuk malai yang tumbuh di ujung batang dan berwarna putih. Bentuk bunganya yang cantik membuat tanaman ini ditanam juga sebagai tanaman hias. Umbi garut memiliki bentuk lonjong, berwarna putih agak kekuningan, dan bergaris-garis mendatar di bagian luarnya.

Kandungan nutrisi pada umbi garut



Pemanenan umbi garut tidak sulit, cukup dengan membongkar rimpang memakai garpu maupun alat lainnya. Bila hendak memanfaatkan tanaman garut untuk dibuat keripik sebaiknya dipanen ketika berusia 6-7 bulan.

Sementara jika hendak mengambil patinya, panen bisa dilakukan saat umbi berumur 8-12 bulan. Umbi garut dapat diolah menjadi tepung dan dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti roti, kue kering, mie, dan makanan lainnya.

Umbi garut sangat baik untuk dikonsumsi karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan komposisinya, umbi garut mengandung energi, lemak, protein, air, serat dan pati. Selain itu umbi garut juga mengandung vitamin dan mineral seperti zat besi, magnesium, fosfor, vitamin B6, potasium, asam folat, riboflavin dan thiamin.

Dengan banyaknya kandungan nutrisi dalam umbi ini, maka tak heran jika umbi garut memiliki banyak manfaat di antaranya baik untuk mengatasi sakit perut atau lambung. Mengkonsumsi umbi garut dapat mengurangi resiko anemia, bisa meningkatkan imun tubuh, dan banyak lagi.

Umbi garut sudah dapat dipanen pada masa tanam 6 -7 bulan


Umbi garut mengandung karbohidrat dan energi yang cukup banyak, tetapi kandungan proteinnya lebih rendah dibandingkan beras, jagung dan umbi-umbian lainnya. Meski begitu, kandungan seratnya lebih pendek, sehingga mudah dicerna dan dapat bertahan lama di dalam tubuh, sehingga cocok untuk orang yang sedang menurunkan berat badan.


Umbi garut memiliki indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah ukuran yang mengindikasikan seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah seseorang setelah dikonsumsi. Semakin rendah indeks glikemiknya, semakin baik untuk penderita diabetes.

Tepung garut bisa digunakan seperti halnya tepung beras dan tepung maizena


Keunggulan lain dari umbi garut adalah dapat diolah menjadi tepung. Sering kali, tepung garut dibuat menjadi kaldu yang diberikan kepada orang sakit atau dalam masa penyembuhan. Ketika seseorang masih membutuhkan banyak makanan, tetapi tidak dapat menelan makanan dengan baik dan sempurna.

Tepung yang terbuat dari umbi garut ini juga sering digunakan sebagai bahan pengental makanan sehari-hari. Fungsinya hampir mirip dengan tepung beras dan tepung maizena, di mana tepung jenis ini dapat mengenyalkan dan mengentalkan makanan atau adonan. (Ramlee)


Sumber : remen.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latbernil DMS Agenda Perdana Pasca Libur Panjang, Lampion Gajah Mada dan Kasmaran Berdiri di Barisan Terdepan

Setelah libur panjang selama bulan puasa dan berlanjut hari Raya Idul fitri 1446 H, Dekoe Mania Solo kembali mengemas acara Latbernil DMS be...