Antibiotik merupakan golongan senyawa antimikroba yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi.
Penggunaan antibiotik di dunia perunggasan sudah tidak asing lagi. Tujuan utama penggunaan antibiotik adalah untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri atau mengobati unggas dari organisme patogen penyebab penyakit. Berdasar luas efektifitas kerjanya, antibiotik dapat dibagi menjadi 2 golongan.
Pertama, antibiotik golongan narrow spektrum antibiotic, yaitu antibiotik yang berkhasiat terhadap sekelompok mikroba saja. Misalnya, penicillin hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sedangkan streptomycin efek kerjanya terutama terhadap bakteri gram negatif.
![]() |
Perawatan intensif agar burung kesayangan tetap dalam kondisi sehat |
Golongan kedua adalah broad spectrum antibiotic, yaitu antibiotik yang berkhasiat baik terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Sebagai contoh adalah tetracyclin dan chloramphenicol. Sampai saat ini penelitian mengenai antibiotik masih terus berlangsung.
Baca juga : Menjaga Kenari Tetap Sehat saat Cuaca Tidak Menentu
Terutama untuk mendapatkan antibiotik yang lebih manjur, aman, dan dapat membunuh ricketsia, protozoa, golongan fungi, dan anti neoplastika. Usaha ini dilakukan karena kini banyak kuman yang resisten terhadap antibiotik.
![]() |
Burung kenari sedang tidak sehat |
Antibiotik yang banyak digunakan dalam pengobatan antara lain penicillin, golongan amino glikosida (mencakup streptomycin, gentamycin, kanamycin, paramomycin dan neomycin), chloramphenicol, tetracyclin, golongan makrolida, dan fungistatika.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibiotika tertentu (misalnya chlortetracyclin, oxytetracyclin dan penicillin), bila dicampurkan dalam ransum akan memacu pertumbuhan dari hewan-hewan yang masih muda yang masih dalam masa pertumbuhan.
Hal ini berkaitan dengan mekanisme kerja antibiotik. Antibiotik dapat secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yang merusak zat-zat makanan. Misalnya trimethylamin, suatu amonia yang merupakan racun untuk menghalangi laju pertumbuhan burung.
Antibiotik dapat mempertinggi penyerapan dari berbagai zat makanan, seperti Ca, P dan Mg. Sebagai akibat dari mekanisme perbaikan penyerapan beberapa zat makanan tersebut, antibiotik dapat menghemat beberapa zat makanan. Ini terjadi melalui pengaruh penipisan dinding saluran pencernaan.
![]() |
Pemeriksaan burung yang sedang sakit harus tepat |
Antibiotik juga mampu mempertinggi konsumsi makanan atau air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa caecum dari anak ayam yang diberi antibiotik biasanya lebih besar dan berisi ekskreta basah lebih banyak daripada caecum anak ayam yang diberi ransum sama tanpa antibiotik.
Baca juga : Memahami Kasus Radang Mata pada Burung Berkicau
Sementara mikroorganisme tersebut mampu membentuk zat-zat esensial bagi burung, misalnya beberapa asam amino. Antibiotik juga dapat menghalangi pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi amonia dalam jumlah banyak dalam saluran pencernaan.
![]() |
Pemberian antibiotik untuk burung harus tepat |
Antibiotik yang sering dicampur dalam pakan selain yang disebutkan di atas adalah basitracin, neomycin, streptomycin, tylocin, erytromycin, oleondomycin, bambermycin dan spiramycin. Tetapi akibat penggunaan antibiotika pada hewan juga perlu diperhatikan.
Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri. Jika digunakan secara tidak tepat, misalnya untuk mengobati infeksi virus atau jamur, bakteri justru akan berkembang biak dan menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.
Antibiotik yang digunakan secara terus menerus tanpa memperhatikan cara pakai, dosis, dan waktu henti obat akan menimbulkan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika antibiotik tidak lagi efektif dalam membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh.
Resistensi antibiotik menyebabkan bakteri tetap berkembang biak dan sulit diobati. Akibatnya, penderita dapat mengalami komplikasi yang berat, bahkan kematian. Bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik tertentu berpeluang menimbulkan wabah baru karena bakteri ini sudah tidak dapat dieliminasi lagi dengan antibiotik yang sama sementara penemuan antibiotik baru membutuhkan waktu lama.
![]() |
Pemberian vitamin agar burung kesayangan selalu sehat |
Drh Dharmojono dalam buku “Aneka Permasalahan Burung dan Ayam Hias” membahas penggunaan antibiotik untuk burung. Bahwa antibiotika lebih berperan dalam usaha preventif melalui air minum atau pakan sebagai bahan tambahan (feed additive).
Baca juga : Cacingan, Penyebab dan Gejalanya pada Burung Peliharaan
Tujuannya adalah membunuh mikroorganisme yang mencemari air minum dan pakan burung. Seringkali pemberian antibiotik untuk burung menjadi tidak berguna. Karena di banyak kasus, hal ini tidak lagi berguna disebabkan suhu tubuh burung yang sudah tinggi (sekitar 40 derajat C).
![]() |
Hanya burung dalam kondisi prima yang akan rajin berkicau |
Dan penyakit yang didera burung sebagian besar disebabkan oleh virus atau parasit (cacing, protozoa, jamur ataupun kutu). Dalam kondisi inilah antibiotika pun harus “angkat tangan” dan tidak akan bermanfaat apa-apa. Itulah mengapa lebih penting menjaga kesehatan burung daripada mengobati ketika sudah sakit. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Antibiotik, Penggunaannya dalam Mengobati Burung Sakit Harus Tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar