Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Selasa, 11 Juli 2023

Jagal Papua, Predator Yang Pandai Menirukan Suara Burung Lain

 



Burung Jagal Papua (Cracticus cassicus) yang dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan hooded butcherbird. Inilah salah satu burung unik bersuara indah dan merdu yang merupakan satwa endemik Papua. Burung-burung asal kawasan timur Indonesia biasanya memang mempunyai keunikan yang berbeda dengan burung-burung dari wilayah lain di negeri ini.

Sekilas penampilannya memang mirip burung kacer, tetapi ukuran tubuh serta paruhnya jauh lebih besar. Panjang tubuhnya 32–35 cm. Burung ini hidup di hutan tropis Papua dari dataran rendah hingga ke kawasan perbukitan. Di daerah dingin pada ketinggian 1500 – 3000 meter atau lebih, burung ini tidak ditemukan. Burung ini suka bertengger di dahan pohon yang tinggi.

Saat fajar tiba, burung jagal papua mulai aktif. Burung ini bertengger di dahan pohon yang bersih tidak berdaun dan mulai memanggil pasangannya. Ia akan lebih lama berkicau jika cuaca cerah tidak berawan dan matahari bersinar terang.

Jagal papua senang sekali berkicau dan menirukan suara sekitarnya
 

Ketika burung jantannya berkicau atau bernyanyi, sebenarnya ia sedang memanggil burung betina untuk diajak kawin. Suara kicauannya yang mengalun ngebas terdengar begitu unik dan menjadi ciri khas dari burung ini. Suara kicauan burung ini bervariasi.

Baca juga : Wambi, Burung Berkicau yang Menawan dan Sangat Gacor Saat Berkicau

Dalam satu rentetan kicauan, suara dari paruhnya bisa berganti-ganti. Burung yang memiliki paruh tebal ini mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk meniru suara burung lain maupun suara lingkungan yang ada di sekitarnya.

Jagal papua sering hinggap di dahan tertinggi
 

Saat berkicau, burung ini terlihat lucu. Burung ini membuka dan menutup sayapnya sesuai kicauan. Jika kicau pendek, bentangan sayapnya singkat. Ketika kicau panjang, sayap membentang lebih lama. Kepalanya yang hitam mendongak ke atas, dada putihnya membusung, sambil mengepak-ngepakkan sayap hitam.

Di alam liar, perilakunya tergolong sadis. Sering mencabik-cabik mangsanya dengan ujung paruh yang runcing dan melengkung tajam. Konon, dia dikenal kanibal. Memangsa burung yang berukuran lebih kecil. Tabiat itu membuatnya dijuluki si jagal dari timur.

Burung jagal papua memiliki tampilan yang mirip dengan pied butcherbird (Cracticus nigrogularis), burung asli Australia. Di negara itu, burung ini banyak dipelihara karena banyak yang tertarik dengan kemampuannya menirukan aneka suara lainnya. Kepala, tengkuk, leher hingga dadanya berwarna hitam.

Jagal papua merupakan burung karnivora. Tidak hanya memangsa serangga dan hewan-hewan kecil lainnya saja, akan tetapi burung ini juga sering memburu burung lain yang memiliki ukuran kecil. Burung ini juga suka memakan buah-buahan untuk dijadikan makanan selingan.

Jagal papua sedang memangsa burung yang lebih kecil
 

Jagal papua merupakan jenis burung penetap yang banyak ditemukan pada area dataran terbuka kawasan hutan hujan, hutan di bantaran sungai, hutan rawa, tepian hutan, serta berada di areal perkebunan. Jagal papua kerap terlihat berburu di atas permukaan tanah. Walaupun kedua kakinya tampak relatif kecil, mereka punya kemampuan berlari yang begitu cepat untuk mengejar buruannya seperti halnya tikus serta burung-burung tanah.

Baca juga : Cililin, Burung yang Memiliki Suara Berdencing Tajam dengan Speed Sangat Rapat

Makanan yang biasa di konsumsi oleh burung jagal papua merupakan hewan kecil seperti jangkrik, cacing, ulat, belalang, ulat hongkong , laba-laba, tikus, katak, burung kecil dan hewan kecil lainnya, serta selingan mengkonsumsi buah-buahan.

Jagal papua juga menyukai buah-buahan
 

Burung jagal papua memiliki cukup banyak peminat, karena burung yang satu ini pandai untuk menirukan suara burung lain ( mimikri ), sehingga memiliki banyak variasi kicauan. Jagal papua cocok dijadikan peliharaan karena mudah jinak. Pemasteran dengan berbagai suara burung lainnya juga mudah dilakukan.

Meski tabiatnya seram, jagal papua juga dikenal sebagai burung berkicau yang unik. Dalam satu rentetan kicau, suara dari paruhnya bisa berganti-ganti. Kadang suara ”Kiok,kiok,kiok, mirip ayam. Kadang mirip perkutut, beo, bahkan di beberapa nada mirip sirene mobil patrol polisi setengah jadi.

Jagal papua termasuk burung mimikri. Artinya, pandai meniru suara burung lain. Meski tidak selengkap murai batu atau cucak ijo, suaranya diaggap khas bagi pencinta kicau mania. Kental dengan karakter burung timur.

Karena memiliki kepintaran yang bagus dalam menirukan suara burung lain. Maka tidak heran jagal papua yang gacor sering di gunakan sebagai burung masteran untuk burung lain, seperti cucak ijo, murai batu, kacer, dan burung lainnya.

Jagal papua sedang meloloh anaknya
 

Gaya jagal papua ketika berkicau juga khas. Jika dilihat dari depan, saat berkicau, jagal papua terlihat lucu. Kepalanya yang hitam mendongak ke atas, dada putihnya membusung, sambil mengepak-ngepakkan sayap hitam. Mirip burung air di kutub bagian selatan (pinguin).

Baca juga : Cendet, Burung Predator yang Pandai Berkicau Favorit Para Penghobi

Suara jagal papua terdengar sedikit serak, ngebas, dan kencang mirip terompet. Seperti halnya burung berkicau lainnya, jagal papua juga marak diperjualbelikan. Meskipun populasinya masih banyak di alam, sudah selayaknya dilindungi juga.

Beberapa waktu yang lalu Ditpolair Polda Jatim gagalkan penyelundupan burung jagal papua
 

Ketika burung ini ditangkap dan dikeluarkan dari habitatnya lalu ditaruh di sangkar, ia akan stress. Karena suhu udara yang berbeda, tempat hidup yang sempit serta perubahan makanan maka sering terdengar cerita jika burung jJagal papua mati di dalam sangkar.

Selain jagal papua, ada nama jenis keluarga jagal yang dikenal. Misalnya, jagal hitam, jagal leher putih (jagal mini), jagal punggung hitam, jagal kelabu, pied butcherbird, dan tagula butcherbird. Di Papua Barat ada beberapa lokasi yang menjadi tempat wisata pengamatan jagal papua. Beberapa di antaranya adalah Hutan Susnguakti di Manokwari, Tambrauw, dan Sorong. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Jagal Papua, Predator Pintar Asal Hutan Papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...