Di pasaran tersedia begitu banyak sayuran maupun buah unik. Misalnya saja buah bit. Buah yang berbentuk seperti akar dan warnanya merah pekat. Dalam penggunaannya, bit biasa digunakan untuk membuat jus. Namun ada pula yang memasaknya menjadi sup maupun puding.
Beet root atau buah bit adalah sayuran akar yang bentuknya mirip umbi. Bagian atasnya terdapat daun menyempul yang dapat dilihat dari atas tanah. Sekilas bentuknya mirip seperti lobak tapi sebetulnya keduanya adalah tanaman yang berbeda.
Buah bit atau beet merupakan bagian akar tunggang dari tanaman bit. Tanaman secara keseluruhan dan bagian akarnya mempunyai nama yang sama di Indonesia, yaitu “bit”. Sementara dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini disebut sebagai beets, sedangkan bagian akarnya disebut sebagai beetroot.
Buah bit kaya akan manfaat |
Sebenarnya bit adalah sejenis ubi. Bagi sebagian besar orang, mungkin akan mengira jika bit adalah ubi maka tergolong sebagai sayur-sayuran. Namun faktanya apabila dilihat dari ilmu botani, sebutan buah juga bisa diberikan untuk setiap bagian tumbuhan yang tumbuh membesar dan biasanya berdaging atau banyak mengandung air. Itulah mengapa bit juga disebut buah.
Buah bit merupakan salah satu kultivar dari spesies Beta vulgaris dan subspecies group vulgaris Conditiva. Bit banyak dibudidayakan untuk diambil bagian akarnya dan daunnya, karena dapat dikonsumsi.
Baca juga : Buah Alkesa, Bermanfaat untuk Jaga Stamina Tubuh hingga Menurunkan Resiko Diabetes
Buah beet tidak hanya bisa dikonsumsi, tetapi juga dapat dijadikan tanaman obat. Dikutip dari The Spruce Eats, bit berasal dari wilayah Mediterania. Dalam sejarah, masyarakat Yunani dan Romawi mulanya mengonsumsi bit sebagai obat-obatan.
Nama tumbuhan bit berasal dari bahasa latin kuno, ‘beta‘, namun sebelumnya bahasa ini diperkirakan berasal dari bahasa Celtic. Kemudian diserap dalam bahasa Inggris Kuno menjadi bete pada tahun 1400-an Sementara kata ‘root’ yang berarti akar ditambahkan karena bagian tanaman yang paling sering dimanfaatkan adalah akarnya.
Tanaman buah bit di pot |
Penamaan beet dan beetroot kemudian banyak diterapkan di seluruh dunia. Akan tetapi penyebutan di setiap wilayah mengalami penyesuaian menurut bahasa masing-masing, misalnya di Indonesia yang kemudian disebut “bit”.
Tanaman bit pertama kali dibudidayakan di kawasan Timur Tengah. Pada saat itu, bagian yang sering digunakan adalah daunnya, bukan akar tunggalnya. Selain di Timur Tengah, buah bit juga ditanam oleh bangsa Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan bangsa Romawi. Pada masa Romawi, tanaman bit mulai dibudidayakan untuk diambil akarnya.
Baca juga : Cabai Rawit, Komoditas Pangan Berharga Mahal juga Bermanfaat untuk Kesehatan
Pada masa abad pertengahan, buah bit mulai dimanfaatkan sebagai tanaman obat, khususnya untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan darah. Seorang ahli gastronomi dan naturalis asal Italia, Bartolomeo Platina menyarankan untuk mengonsumsi buah bit dengan bawang putih, untuk menghilangkan bau mulut akibat bawang putih.
Sekitar akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18,muncul hidangan di Eropa yang menggunakan buah bit sebagai bahannya. Kala itu bit dikonsumsi sebagai salad dan sup. Lalu, akarnya dibuat menjadi jus yang terkenal ampuh untuk detoksifikasi.
Buah bit yang telah siap dipanen |
Selain itu, buah bit juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pewarna makanan, sebab mampu memberikan warna merah keunguan pekat secara alami. Pada pertengahan abad ke-19, pewarnaan minuman anggur atau wine seringkali menggunakan sari dari buah bit.
Dalam penggunaannya bit dapat dikupas ataupun tidak. Sebab bagian kulitnya bisa dimakan. Walau begitu bit perlu dicuci terlebih dulu agar bebas dari kotoran. Karena umbi buat bit tertanam di dalam tanah.
Baca juga : Ciplukan, si Mungil Liar yang Kaya Manfaat
Dilansir dari Healthline, bit kaya akan serat, folat, mangan, zat besi, potassium, dan vitamin C. Berkat kandungan tersebut, bit bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Misalnya menurunkan tekanan darah dan mengatasi anemia.
Beberapa orang menggambarkan rasa buah bit seperti tanah. Oleh karenanya, banyak orang yang kurang menyukainya. Walau demikian jika diolah dengan benar rasa dan aroma tanah dari buah bit bisa dihilang. Untuk mengolahnya, buah bit dapat direbus, kukus, maupun dipanggang.
Buah bit yang baru saja dipanen |
Pemanfaatan Buah Bit
Ada sekitar 27 kultivar tanaman bit yang dibudidayakan di seluruh dunia. Pada umumnya tumbuhan ini membutuhkan waktu sekitar 55 hari sampai 65 hari dari masa perkecambahan hingga akarnya dapat dipanen. Buah bit dari berbagai kultivar biasanya berwarna merah, merah keunguan, dan merah gelap.
Buah bit pada umumnya digunakan untuk bahan kuliner. Daging akarnya yang berwarna merah keunguan dapat diolah dengan berbagai macam cara, mulai dari direbus, dipanggang, dibakar. Bahkan bisa juga langsung dikonsumsi dalam kondisi segar tanpa diolah.
Baca juga : Budidaya Jambu Biji Kristal Mempunyai Potensi yang Bagus
Bit dapat dikonsumsi tanpa campuran atau dicampur dengan sayuran dan bahan makanan lainnya. Budidaya buah bit yang dikomersialkan juga menjadikan olahan akar bit dengan cara direbus dan disterilisasi, serta dijadikan acar.
Di Eropa Timur, sup buah beet sangat populer, salah satunya bernama borscht. Sementara kuliner India, mengolah buah bit dengan cara dipotong-potong, dimasak, dibumbui, dan dijadikan makanan pendamping atau lauk pauk untuk makanan sehari-hari.
Produk olahan jus buah bit dalam kemasan |
Daun bit juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Daun yang masih muda biasa ditambahkan ke dalam salad. Sementara daun bit tua biasanya direbus terlebih dahulu, rasa, dan teksturnya hampir sama dengan daun bayam.
Buah bit juga bisa direbus atau dikukus, kemudian dikupas kulitnya dan dimakan dalam keadaan hangat, seperti ubi, singkong, atau kentang rebus, dan jenis umbi-umbian lainnya. Beberapa orang suka menambahkan mentega dan ada juga yang tidak. Untuk salad, bit bisa diparut dalam keadaan segar. Sedangkan acar buah bit juga menjadi makanan tradisional di beberapa negara.
Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan
Di Pennsylvania, Amerika Serikat, ada makanan yang dinamakan telur acar bit. Makanan ini berupa telur ayam rebus yang direndam dalam cairan acar bit, kemudian disimpan di dalam lemari es hingga telur termarinasi sempurna oleh cairan acar bit. Telur rebus yang awalnya berwarna putih akan berubah warna menjadi merah muda sampai kemerahan.
Di Polandia dan Ukraina, buah bit dikombinasikan dengan lobak pedas untuk dijadikan isian sandwich. Campuran ini juga bisa disantap bersama hidangan yang terbuat dari daging dan kentang.
Sajian kuliner buah bit |
Sementara di Serbia, buah bit dibumbui dengan garam dan cuka untuk dijadikan salad yang disantap di musim dingin bersama daging. Di Australia, acar buah bit sangat populer dijadikan isian hamburger. Dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya dan daging burger, sehingga menjadi burger khas Australia.
Selain untuk dikonsumsi, bit juga digunakan sebagai pewarna makanan, misalnya untuk pewarna saos tomat dan berbagai macam jenis saos lainnya. Buah bit juga biasa dijadikan pewarna berbagai macam makanan penutup, selai, jeli, es krim, makanan manis, dan sereal untuk sarapan pagi. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Mengenal Buah Bit si Merah Kaya Manfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar