Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) merupakan tanaman perdu yang memukau dengan keindahan bunga-bunganya yang mencolok dengan warna yang memikat mata. Tanaman ini asli dari wilayah Hindia Barat dan Amerika Tropis. Kembang merak telah lama menjadi favorit sebagai tanaman hias dan ornamen di berbagai belahan dunia.
Tanaman ini memiliki beberapa nama lokal seperti merakan (Jawa), patra kembala (Sunda), atau perak kegel (Madura). Keunikan dan kecantikan bunga-bunganya menjadikan kembang merak sebagai salah satu tanaman yang sering dicari dan dikagumi oleh para pecinta kebun dan taman.
Kembang merak memang indah, penampilannya sekilas mirip dengan Flamboyan (Delonix regia). Kembang merak dan Flamboyan adalah dua jenis tanaman yang berbeda. Meskipun keduanya dikenal karena bunga-bunga yang menarik dan warnanya yang mencolok, Kembang merak memiliki bunga yang berwarna merah dan kuning, sedangkan Flamboyan memiliki bunga berwarna merah dengan gradasi warna orange atau pada varian lainnya berwarna kuning polos.
![]() |
Kembang Merak merupakan tanaman perdu |
Tanaman ini konon berasal dari Hindia Barat & Amerika tropis. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan toleran dengan kekeringan. Kembang merak adalah tanaman perdu berpohon kecil, tegak, berduri. Di Indonesia keindahan bunganya dapat dinikmati sepanjang tahun.
Kembang merak termasuk spesies dari genus Caesalpinia. Genus ini terdiri lebih dari 500 spesies. Di mana sebagian besar dari spesiesnya merupakan tanaman endemik. Kembang merak mudah tumbuh di daerah dengan ketinggian 0-2.000 m dpl di tanah dengan kelembapan sedang, subur, dan berdrainase baik.
![]() |
Bunga dari Kembang Merak sekilas mirip bunga dari Flamboyan |
Kembang merak juga dapat tumbuh di tanah liat, pasir, lempung, alkali hingga asam, dan jenis tanah asin, dengan toleransi garam aerosol sedang. Sangat cocok tumbuh di daerah tropis dan mendapat sinar matahari penuh. Dalam kondisi mendapat sinar matahari secara penuh biasanya kembang merak akan berbunga lebat dengan warna terang.
Tumbuhan ini memiliki batang setinggi 2 hingga 4 meter dan mempunyai banyak cabang. Saat dewasa, batangnya akan berubah menjadi coklat keabu-abuan dan menjadi lebih berkayu, ditutupi dengan duri, pada bagian pangkal batang terlihat membengkak. Pertumbuhan cepat, bisa mencapai tinggi 2 meter dalam waktu 1 tahun.
Kembang merak berdaun majemuk yang mempunyai bentuk menyirip genap dan ganda dua dengan 4 – 12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, berujung bulat, pangkal menyempit, tepi rata, dan permukaan atas berwarna hijau. Sedang permukaan bawahnya berwarna hijau kebiruan dengan panjang 1-3,5 cm dan lebar 0,5-1,5 cm.
Tumbuhan ini memiliki bunga majemuk yang panjangnya 15–50 cm, warnaya merah atau kuning. Mahkota bunganya bisa mengalami metamorfosis menjadi tabung mahkota. Bunganya berwarna bunga berwarna cerah, bisa merah, jingga, atau kuning. Tidak berbau dengan benang sari dan putik panjang. Ada satu kelopak yang dimodifikasi yang lebih kecil dari 4 kelopak lainnya.
![]() |
Buah tanaman Kembang Merak berupa polong |
Buah dari kembang merak adalah berupa kacang polong lonjoing yang bentuknya pipih dengan panjang 6–12 cm dan lebar 1,5 cm berisi 1-8 biji yang bisa dimakan. Buah yang sudah tua akan berwarna hitam. Buah ini mempunyai banyak biji dengan bentuk pipih, padat, coklat, dan biasanya ada 6-8 biji per polong. Perbanyakkan tanaman ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bijinya.
Kandungan kimia yang dimiliki oleh kembang ini cukup banyak, yakni tanin, gallic acid, resin, zat merah dan benzoic acid. Pada daunnya terkandung alkaloid, saponin, tanin, glucoside, dan calcium oksalat. Sementara pada kulit kayunya terkandung plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak, alkaloid, saponin, dan calcium oksalat.
![]() |
Perbanyakkan Kembang Merak biasanya dengan bijinya |
Jadi, selain indah tanaman ini ternyata juga mempunyai khasiat yang banyak. Kembang merak terkenal karena kemampuannya dalam merangsang sirkulasi darah, memiliki efek abortivum atau pengguguran kandungan, serta membantu dalam mengatasi masalah peluruh haid.
Kembang merak juga bisa digunakan sebagai obat untuk mata merah, diare, sariawan, perut kembung, dan kejang panas pada anak. Misalnya untuk diare, kulit batang kembang merak ditumbuk hingga halus kemudian diseduh dengan air hangat.
Sementara itu, daun dari bunga merak memiliki beragam manfaat seperti sebagai pencahar alami, penanganan batu ginjal, pengobatan demam malaria, pengurangan gejala tumor, pengobatan asma, mengatasi penyakit kulit, meredakan bronkhitis, dan sebagai agen anti peradangan. Namun, penting untuk diingat bahwa rebusan bunga merak sebaiknya dihindari oleh wanita hamil.
Selain sebagai obat, kembang merak juga dapat membunuh serangga karena adanya kandungan hidrogen sianid (gas beracun) yang dimilikinya. Tumbuhan ini bisa dijumpai di taman-taman atau perkarangan rumah sebagai tanaman hias. Kembang merak sering ditanam sebagai pagar.
![]() |
Kembang Merak warna kuning yang menawan |
Kembang merak memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri tanah tertentu, bakteri ini membentuk bintil-bintil pada akar dan mengikat nitrogen dari atmosfer, sehingga berpotensi memperbaiki kesuburan tanah. Sebagian dari nitrogen ini digunakan oleh tanaman yang sedang tumbuh tetapi beberapa juga dapat digunakan oleh tanaman lain yang tumbuh di dekatnya.
Tidak terbatas sampai di situ saja, manfaat lainnya adalah sering digunakan dalam industri kosmetik yang dapat menghasilkan produk perawatan kulit, seperti minyak aromaterapi dan sabun. Ekstraknya dikenal dapat menghidrasi dan meremajakan kulit, juga memberikan efek melembutkan dan mencerahkan.
![]() |
Kembang Merak kini banyak menghiasi taman-taman di kota besar |
Polong biji kembang merak merupakan sumber tanin dan pewarna alami. Warna kuning dapat diperoleh (apabila dikombinasikan dengan tawas) atau pewarna hitam (bila dikombinasikan dengan besi). Inti kayunya berwarna merah muda pucat atau coklat keemasan berkilau sampai coklat kusam itu jelas dibatasi dari pita tipis gubal putih kekuningan.
Kayunya tidak memiliki rasa yang khas, tetapi memiliki bau anyir yang samar, Karakter kayunya berbutir lurus bertekstur halus, berat, kuat, kompak, tetapi rentan terhadap serangan serangga. Kayunya juga penghasil arang yang sangat baik. Tanaman ini sangat toleran terhadap pemangkasan, mampu tumbuh kembali jika dipotong kembali ke permukaan tanah (stek batang). (Ramlee)
Sumber : remen.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar