Jumat, 09 Mei 2025

Laskar Jenggolo Kembali Gelar Lomba Puter Pelung, Fatamorgana Finish Terdepan



Laskar Jenggolo, Komunitas penghobi puter pelung Sidoarjo, kembali menggelar acara, pada Minggu 4 Mei 2025 di Gantangan New PPKL JC Jl. Raden Patah 48-50 Pucang Anom Sidoarjo, bertajuk Lomba puter Pelung. Agenda kali ini masih tetap membuka satu kelas yakni kelas Bebas. Hariyono selaku motor penggerak mengaku bahwa kegiatan ini coba rutin dilaksanakan.

“Kami upayakan untuk mengadakan acara seperti ini setiap bulannya. Memang kegiatan terakhir kami adakan hampir tiga bulan yang lalu,” ucap Hariyono selaku Ketua Panitia. “Kegiatan yang biasa kita adakan sengaja libur karena memasuki bulan puasa dan lebaran.”

“Hari ini kita coba kembali menggelar lomba seperti biasanya, untuk memenuhi permintaan beberapa pecinta puter pelung akan adanya lomba di Sidoarjo. Bahkan menginginkan Sidoarjo kembali mengadakan kegiatan berskala besar,” ujar Yoyon panggilan akrab Hariyono.

PE BF dari Pasuruan (kiri) selalu semangat hadiri kegiatan Laskar Jenggolo


“Mengingat keadaan yang belum memungkinkan, jadi untuk sementara kita agendakan kegiatan latber saja dahulu,” tambah Yoyon. Lebih lanjut disampaikan bahwa tujuan diadakannya lomba puter pelung ini untuk memberikan semangat kepada kwok mania agar bisa terus menekuni hobinya.

“Paling tidak dengan kegiatan ini kami berharap hobi puter pelung di Sidoarjo dan daerah di sekitarnya bisa tetap eksis,” jelas Yoyon. Sayangnya bahwa even ini memang masih jauh dari harapan. Antusiame para pecinta puter pelung belum begitu menggembirakan.

Para kwok mania berbincang santai bahas hobi puter pelung


Artinya keinginan untuk bisa menjadikan hobi puter pelung untuk bangkit kembali seperti beberapa tahun yang lalu masih belum maksimal. “Harusnya hobi puter pelung disini bisa jauh lebih semarak jika dibandingkan dengan di daerah lain,” tutur Shofwan, Ketua Komunitas.

“Geliat hobi puter pelung, sejatinya dimulai disini, di Sidoarjo. Lomba puter pelung di Jawa Timur diawali dengan terselenggaranya event di pelataran Musium Empu Tantular pada Februari 2017 silam. Setelah itu beberapa event besar pun diselenggarakan oleh daerah-daerah lainnya.”

“Dan kami tetap berupaya agar hobi puter pelung bisa lebih semarak,” harap Shofwan. Berbagai cara sudah ditempuh dan dilakukan oleh Laskar Jenggala agar puter pelung benar-benar bisa lebih baik dan berkembang. Salah satu jalan yang diambil adalah dengan rutin menggelar kegiatan lomba puter pelung.

Meski target peserta yang diinginkan belum menyentuh angka yang menyenangkan, namun setidaknya usaha terus dilakukan. Jumlah peserta yang berhasil didatangkan tidak terlalu besar. Minimnya jumlah peserta ternyata tidak menyurutkan semangat kwok mania yang hadir untuk tetap menjalani proses penjurian.

Perjalanan Sembada BF menuju Sidoarjo


Pemain-pemain yang biasanya rutin hadir dengan beberapa gacoannya terpaksa harus membatalkan keikutsertaannya karena keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Namun beberapa wajah pemain puter pelung yang lama tidak terlihat, sudah mencoba kembali gacoannya.

Diantara Prasetyo Utomo pemilik Semar Gede BF, Juli Prasetyo pemilik A59 BF, Bang Zay Porong, dan Bambang Kusnadi pemilik Senno BF. Bambang Kusnadi datang hanya ingin menyapa para pelunger yang hadir. “Kebetulan lagi longgar, tetapi maaf ndak bawa burung,” kata Bambang Kusnadi.

Para juri tengah bersiap memberikan penilaiannya


Yang menarik adalah hadirnya pecinta puter pelung pemula dari Wonosobo Jawa Tengah. Muhammad jauh-jauh datang dari Wonosobo karena ingin menikmati sensasi lomba puter pelung. “Di Wonosobo tidak ada lomba,” kata Muhammad singkat, yang kemarin datang bersama Sony 12 BF Surabaya.

Melalui Sony pula, Muhammad mencoba menyiapkan burung berdasarkan arahan Sony yang kerap hadir di beberapa event puter pelung, baik yang dekat dengan Surabaya maupun sampai jauh di luar kota. Sony sendiri tidak pelit membagikan pengalamannya berlomba, apalagi kepada pemula seperti pemilik Sembada BF ini.

“Kita sampaikan apa adanya tentang puter pelung kepada pemula hobi ini bisa ramai kembali,” ungkap Sony. “Sebisa mungkin kita musti ramaikan setiap gelaran yang ada,” tegas Sony yang tengah sibuk mengabadikan proses penjurian. “Biar yang belum paham bisa mengerti seperti bagaimana kualitas burung yang bagus sehinga mendapatkan penilain yang maksimal dari juri,” mengomentari yang dilakukannya tersebut.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa proses penjurian berlangsung lancar. Empat babak penjurian berjalan tanpa ada halangan. Sampai akhirnya penentuan juara dilakukan, untuk podium pertama berhasil diraih oleh Fatamorgana jagoan milik Fery Sidoarjo.

Suasana penjurian Lomba Puter Pelung Laskar Jenggolo


Puter pelung bergelang FR 89 yang digantang pada nomor 13 tampil apik. Dengan perolehan bendera lima warna pada babak pertama dan kedua, dan segera saja mengunci gelar juara. Seolah tahu nilainya tidak akan terkejar, Fatamorgana menurunkan kinerjanya dengan hanya mendapatkan bendera empat dan tiga warna pada babak tersisa.

Tempat kedua juga direbut burung Fery dengan nama Louis ring FR 125 yang ada di gantangan nomor 23 dengan raihan bendera empat warna selama empat babak. Posisi ketiga direbut Mbah Kakung bergelang SMD 500 debutan Muhammad dari Wonosobo.

(Kika) Semar Gede BF Dhe Nardi, DLSWK BF, dan Sony 12 BF


“Alhamdulillah, seneng rasanya Mbah Kakung dapat berprestasi disini,” ungkap Muhammad. “Prestasi ini semakin membuat saya ingin berbuat lebih baik untuk hobi puter pelung ini, semoga Mbah Kakung dapat lebih baik lagi,” harap pemilik Sembada BF ini. Diakhir acara panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan peserta dan meminta ma’af jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. (Ramlee)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kakatua Tanimbar, Jenis Kakatua Terkecil Endemik Kepulauan Tanimbar yang Terancam Punah

Kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana) merupakan jenis burung kakatua terkecil di dunia. Bahkan lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan Li...