Liga Derkuku Indonesia tahun 2025 kembali digelar. Kali ini memasuki putaran yang ke dua pada Minggu, 11 Mei 2025. Lomba Besar Seni Suara Derkuku Piala KGPAA Paku Alam X dihelat di Lapangan Sendang Bagusan, Senuko, Sleman, Yogyakarta. Gelaran ini mampu menyuguhkan aksi para jawara burung derkuku yang memukau.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Lomba Besar Seni Suara Derkuku KGPAA Paku Alam X 2025 diadakan di Lapangan Sendang Bagusan setelah sebelumnya selalu dilaksanakan di Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta. Menurut Prashadi Ketua Panitia, hal ini dikarenakan adanya renovasi di Alun-alun Yogyakarta.
Baik Alun-alun Utara maupun Alun-alun Selatan, kini sedang berlangsung pembenahan sebagai bagian dari revitalisasi Sumbu Filosofi Yogyakarta. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan nilai historis dan filosofis, serta meningkatkan kenyamanan pengunjung.
![]() |
Bupati Sleman H. Harda Kiswaya, S.E., M.Si |
Beberapa pertimbangan dilakukan oleh panitia sebelum akhirnya memutuskan untuk memindahkan gelaran ke Lapangan Sendang Bagusan. Apalagi Lapangan Sendang Bagusan ini juga sudah sangat layak untuk gelaran lomba derkuku sekelas Liga Derkuku Indonesia. Tempat ini sebelumnya juga sukses menjadi tempat penyelenggaraan LDI putaran pertama pada bulan February lalu.
Pada kesempatan tersebut KGPAA Paku Alam X sendiri berharap event tersebut dapat tetap terselenggara setiap tahunnya. Karena dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk semakin mencintai dan menyayangi burung derkuku, seperti yang disampaikan dalam sambutan tertulisnya.
![]() |
Team Juri yang bertugas |
Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan adanya event-event seperti ini juga dapat menguntungkan banyak hal, seperti misalnya dari sisi ekonomi. Sebab, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan bisa menambah pendapatan keluarga.
Hadir juga Kepala Dinas Pariwisata DIY, Drs Imam Pratanadi MT, yang beranggapan kegiatan Lomba Besar Seni Suara Derkuku KGPAA Paku Alam X 2025, secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
![]() |
Dekoe mania saat mulai menaikkan burung gacoannya masing-masing |
Sementara Bupati Sleman H. Harda Kiswaya, S.E., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan digelarnya kegiatan tersebut bisa membawa banyak barokah dan hikmah. Antara lain, bisa semakin menyemangati dalam memelihara maupun menangkarkan derkuku, sehingga tetap lestari.
Agenda milik PPDSI Yogyakarta kali ini masih membuka partai yang sama yakni kelas Senior, Yunior, dan kelas Pemula. Dari catatan panitia dalam hal ini panitia bagian pendaftaran, nampaknya jumlah peserta masih tetap stabil, meskipun belum bisa dikatakan menggembirakan.
Dari putaran pertama sampai kedua, panitia berhasil menghadirkan penggila lomba dalam angka yang tidak mengecewakan. Panitia menyediakan 72 lembar tiket untuk kelas Pemula, 70 lembar untuk kelas Yunior, dan 35 lembar di kelas Senior.
Peserta datang hampir dari seluruh wilayah di Pulau Jawa. Beberapa peserta datang secara rombongan, seperti yang dilakukan oleh dekoe mania dari Solo atau yang kerap disebut DMS. Mereka membawa puluhan burung derkuku yang siap dilombakan, dan tampaknya menjadi peserta terbanyak dari satu daerah.
![]() |
Suasana penjurian dilihat dari markas B2W |
“Teman-teman dari Solo memang lagi semangat-semangatnya mengikuti gelaran lomba derkuku sih,” kata Jatmiko. “Kita bawa total ada 16 burung. Ya biar ramai gelaran Liga Derkuku Indonesia putaran kedua ini,” imbuhnya. “Mungkin kami dari Solo ini menjadi peserta terbanyak.”
Hendy pemilik Sritex BF Depok –Jawa Barat pun tampak terlihat ikut melombakan burungnya. “Rugi kalau sampai melewatkan gelaran sekelas LDI apalagi ini event Piala KGPAA Paku Alam X. Karena dalam gelaran ini banyak yang bisa dinikmati dan dirasakan oleh peserta.”
![]() |
Hendy Sritex BF dan Jatmiko Jat BF |
“Dan itu kayaknya tidak pernah bisa dipersembahkan dalam sebuah gelaran lomba-lomba derkuku lainnya. Ini event yang ikonik,” tegas Hendy. “Kebetulan pas lagi cuti, jadi sekalian saja ikut lomba sembari pulang kampung ke Solo,” lanjut Hendy.
Pelaksanaan lomba derkuku inipun mampu menjadi tontonan yang luar biasa, bukan saja kemasan yang diberikan panitia, tetapi aksi heroik yang dihadirkan oleh beberapa peserta yang berada di atas kerekan. Terutama di kelas Senior. Para peserta yang masuk daftar, adalah derkuku level atas yang selalu aktif dan eksis tarung di gelaran nasional.
![]() |
Sigit Irianto menerima bendera koncer di kelas Senior |
![]() |
Para juara di kelas Senior |
Yang selalu ditunggu adalah aksi jawara-jawara derkuku papan atas. Salah satunya yang dimaksudkan adalah kehadiran Narasoma, amunisi dari sang tuan rumah B2W BF. Juga beberapa derkuku lainnya, akan selalu ditunggu suara anggung emasnya. Para jawara ini berhasil memukau penonton yang berada di pinggir lapangan.
Para dekoe mania secara serius memantau kinerja para jagoannya di tiang kerekan, diantaranya Isnawan, seorang dekoe mania yang lama sekali tidak terlihat di pinggir lapangan. Isnawan tidak ragu membagikan kiat menyiapkan burung menghadapi event besar seperti Piala KGPAA Paku Alam X ini.
“Pertama, burung harus disiapkan secara benar,” kata Isnawan. “Misal, perlakukan burung pagi taruh di bawah dulu kemudian baru dikerek sekitar jam 9 nan dan baru diturunkan jam 12 an. Pada waktu malam burung digantang dalam rumah tanpa krodong.”
“Dan didekatkan dengan yang lain. Intinya burung dijaga top performnya,” sambung pemilik PKJ BF. “Jadi diharapkan burung tidak over berahi yang nantinya pas dilombakan hasilnya cuman mbekur-mbekur (birahi) saja,” jelas Isnawan menutup pembicaraan.
![]() |
Isnawan antar Songgo Langit juarai kelas Yunior |
![]() |
Juara-juara di kelas Yunior |
Dari dalam arena diinformasikan bahwa perjuangan peserta untuk bisa mempersembahkan podium juara, berlangsung seru dan ketat. Susana lomba diawali dengan cuaca terang agak mendung. Namun udara terasa panas dan lembab, mungkin karena di sekitar arena lomba pada malam hari sempat turun hujan.
Kondisi seperti ini menuntut performa prima bagi para jawara jika ingin tampil di podium juara. Burung-burung bermental juara akan tetap tampil apik untuk mempertontonkan kemerduan suaranya di hadapan para pengadil, berharap juri memberikan nilai paling tinggi dan berhasil menjadi pemenang.
![]() |
Nawasena rebut juara kelas Pemula |
![]() |
Juara kelas Pemula |
Empat babak penjurian berlangsung tanpa ada masalah, sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan, untuk podium pertama dan kedua di kelas Senior dimenangkan oleh jawara-jawara dari kandang B2W BF. Podium pertama menjadi milik Birawa bergelang B2W 252 yang berada di nomor kerekan 29.
Posisi kedua ditempati Kamajaya dengan ring B2W 3688 di tiang nomor 20. Dan tempat ketiga berhasil direbut oleh Bimo Kurda andalan Shorea BFf dari Sleman, burung derkuku bergelang GTA 380 yang berada di tiang kerekan nomor 25.
![]() |
Iyan CLS BF kembali berprestasi di kelas Pemula |
Di kelas Yunior, podium pertama berhasil diraih Songgo Langit debutan Isnawan Yogyakarta, derkuku ternakan B2W 3680 yang ada di nomor gantangan 72. Posisi kedua diraih Malioboro besutan Bp Rudy, produk ternak DB 20 yang ada di nomor gantangan 56 dan tempat ketiga dimenangkan Tirtonadi orbitan Wawan Solo Baru, ternakan B2W 2190 yang berada di nomor gantangan 90.
Di kelas Pemula, podium pertama berhasil menjadi milik Nawasena, amunisi Iyan CLS BF, ring B2W 3742 yang berada di nomor kerekan 110. Nawasena tampil istimewa setelah di putaran pertama berada di tempat kedua. Kemudian urutan kedua, diraih Hanoman andalan Prashadi Fla BF, produk ternak FLA 754 yang menempati nomor kerekan133 dan tempat ketiga, ada Orion orbitan Kinanthi BF, produk ternak Kinanthi 470 yang berada di nomor kerekan 125.
Hendi Sritex BF yang sengaja datang untuk melihat suasana hingar bingarnya LDI di Yogyakarta belum bisa berbuat banyak karena burungnya kerja kurang maksimal. “Bersyukur sekali bisa silaturahmi ke legenda-legenda derkuku Indonesia,” tutur Hendy “Hari ini belum bisa ikut foto baris, semoga tahun ini keluar suara istimewa di kandang sederhana biar nanti bisa foto baris,” harapnya. (Ramlee/Jat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar