Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 17 Mei 2025

Anggrek Bulan, Salah Satu Jenis Anggrek Paling Terkenal dan Populer



Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), merupakan salah satu jenis anggrek yang paling populer dan banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Nama anggrek bulan diberikan kepada bunga ini karena daya tarik dan pesonanya yang indah. Warna putih pada bunga ini disebut mirip bulan yang membuatnya semakin memukau.

Anggrek bulan dinobatkan sebagai bunga nasional Indonesia yakni “Puspa Pesona”. Anggrek bulan dipilih menjadi puspa pesona tentu bukan tanpa alasan. Tanaman ini memiliki keindahan dengan tampilan yang begitu cantik dan anggun.

Anggrek bulan sendiri berasal dari genus Phalaenopsis yang merupakan genus tanaman yang pertama kali ditemukan oleh ahli botani Belanda, yaitu Dr. C.L. Blume. Bahkan kecantikan bunga ini juga digambarkan dari nama yang disandang. Nama Phalaenopsis memiliki arti lebah atau kupu-kupu.

Anggrek bulan di habitatnya tumbuh menempel pada pohon-pohon hutan


Jadi, nama itu diberikan untuk menunjukan bentuk bunga anggrek ini yang mirip lebah atau kupu-kupu. Nama amabilis memiliki arti cantik atau indah yang menggambarkan secara spesifik tentang anggrek bulan. Warna putih pada bunga ini disebut membulat seperti bulan yang membuatnya jadi lebih indah.

Baca juga : Paphiopedilum, Anggrek Kantung yang Terancam Punah di Indonesia

Anggrek bulan memiliki habitat asli di hutan-hutan tropis dan hutan hujan tropis. Tempat asal anggrek bulan terletak di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, dan Australia. Jenis anggrek ini tumbuh sebagai epifit, melekat pada batang atau cabang pohon.

Anggrek bulan tidak mempunyai bulb


Anggrek bulan umumnya dapat ditemukan di area di bawah pohon yang hanya sedikit terkena sinar matahari. Meskipun anggrek bulan membutuhkan sedikit cahaya matahari sebagai bagian dari kehidupannya, anggrek ini lebih suka tumbuh di lokasi yang dilindungi dari paparan cahaya langsung.

Anggrek bulan mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 600 meter di atas permukaan laut. Ada beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anggrek bulan, seperti suhu udara, tingkat kelembaban, dan intensitas cahaya matahari.

Di habitat aslinya tanaman anggrek bulan hidup epifit, maksudnya akarnya tumbuh menempel pada batang tanaman lain dan biasanya mengikuti bentuk permukaan dari batang tempatnya menempel tersebut. Bagian akar yang melekat memang tidak ditumbuhi oleh serabut akar yang berukuran kecil.

Namun di sepanjang permukaan akar terdapat jaringan velamen yang berfungsi memudahkan akar untuk menyerap air pada permukaan tubuh inangnya. Jaringan velamen tersebut juga berfungsi sebagai alat pernapasan. Pada bagian akar juga ditumbuhi jamur mycorrbiza yang hidup bersimbiosis dengan tanaman anggrek.

Bunga anggrek bulan jauh lebih lama dibanding bunga anggrek yang lain


Disini peran jamur adalah mengambil berbagai zat organik dari humus, lalu mengubahnya menjadi bahan makanan buat anggrek. Tumbuhan anggrek bulan memiliki batang yang bersifat monopodial atau dapat tumbuh tinggi secara vertikal.

Baca juga : Cattleya, Anggrek Korsase yang Mempesona dengan Nilai Komersil Sangat Tinggi

Pada satu titik tumbuh akan terdiri hanya satu batang utama saja. Bunga anggrek bulan akan tumbuh dari sisi-sisi batang atau di antara dua ketiak daunnya. Batang anggrek ini berukuran sangat pendek tidak seperti kebanyakan tanaman jenis anggrek lainnya, serta jenis anggrek bulan tidak menghasilkan suatu pseudo bulb atau umbi semu.

Phalaenopsis amboinensis


Tanaman anggrek bulan memiliki daun yang lebat,berukuran rata-rata antara 5 sampai 10 cm. Umumnya bentuk daunnya bertunggangan dan berderet dalam dua baris yang rapat dan berhadapan. Setiap helai daun tanaman ini, melebar ke arah ujung dan bagian pangkalnya menghimpit pada batang atau pangkal daun diatasnya.

Sedangkan warna daun sendiri berwarna hijau dengan tektur tebal dan berdaging. Ini karena daun anggrek bulan mengandung klorofil atau zat hijau daun, juga mengandung cadangan air dan makanan. Daun anggrek bulan berbentuk memanjang dan berwarna hijau yang berbentuk memanjang dengan ukuran 20 – 30 cm dengan lebar 5 – 8 cm.

Bunga anggrek bulan terdiri dari tiga buah kelopak bunga (sepala) dan tiga buah tajuk bunga (petala). Satu buah kelopak terletak di bagian punggung sehingga disebut kelopak punggung (sepalum dorsale), sedangkan lainnya terletak di samping dan disebut dengan daun kelopak samping (sepalum lateralia).

Tangkai bunga panjangnya mencapai 50 cm dengan tangkai kuntum sepanjang 3,5 – 4 cm dengan diameter bunga 6 – 10 cm. Tajuk bunga sendiri terdiri dari tiga buah yang posisinya berselang-seling dengan kelopak bunga. Di pusat bunga terdapat alat kelamin jantan dan betinayang menjadi satu, disebut dengan gynostemium yang berarti benang sari.

Phalaenopsis sumatrana


Secara keseluruhan umumnya Bunga anggrek bulan memiliki tiga penutup, meliputi penutup sejajar dengan tiang bunga, penutup samping, dan penutup tengah yang seluruhnya mempunyai bulu-bulu halus. Selain itu bunga anggrek bulan mempunyai variasi warna yangberagam, di antaranya ungu, merah kecoklatan, putih, merah muda, dan kuning.

Baca juga : Anggrek Hitam, Anggrek Hutan Khas Kalimantan Nasibnya Semakin Kelam

Selain itu, bunga dari anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama. Sebagian besar anggrek bulan bisa mekar sampai empat bulan lamanya, itulah mengapa anggrek bulan kerap dijadikan pilihan untuk menghias kantor-kantor instansi. Uniknya, jika bunga dipotong saat memudar, bunga anggrek bulan bisa mekar kembali.

Komoditas anggrek bulan dari Taiwan


Selain Phalaenopsis amabilis, terdapat beberapa spesies anggrek bulan dari berbagai daerah di Indonesia. Contohnya anggrek bulan Ambon (Phalaenopsis amboinensis) dan anggrek bulan Sumatera atau anggrek zebra (Phalaenopsis sumatrana). Anggrek bulan kini memiliki berbagai warna yang menarik hasil persilangan oleh para ahli botani.

Adapun jenis-jenis anggrek bulan yang populer antara lain anggrek bulan Bangkok, anggrek bulan Taiwan, dan anggrek bulan lokal. Anggrek bulan Bangkok memiliki warna cerah dan tahan lama, sedangkan anggrek bulan Taiwan disukai karena warna bunganya yang lebih menyala dan mudah dibudidayakan.

Anggrek bulan butuh perawatan intensif agar dapat tumbuh subur dan rajin berbunga


Selain itu, anggrek bulan juga dikenal dengan wangi khasnya yang membedakannya dari jenis anggrek lainnya. Wangi yang ditimbulkan oleh anggrek bulan dapat menambah daya tarik anggrek jenis ini sebagai tanaman hias yang banyak diminati pecinta tanaman.

Anggrek bulan sering dipakai dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan. Jadi anggrek bulan ini memiliki nilai sakral dan filosofis. Bagi banyak orang, anggrek bulan bukan hanya sekadar tanaman hias, tetapi juga simbol cinta, keindahan, dan keabadian. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Anggrek Bulan, Puspa Pesona Indonesia yang Disukai Banyak Orang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kayu Manis, Rempah Populer dan Serbaguna dengan Cita Rasa Manis Sekaligus Pedas

Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum) merupakan sejenis pohon yang memiliki berbagai manfaat yang penting. Ini adalah pohon yang menghasilkan ...