Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Minggu, 07 April 2024

Daun Suji, Punya Aroma dan Rasa Khas Kaya Klorofil dan Khasiat




Daun suji (Pleomele angustifolia) merupakan daun yang biasanya digunakan sebagai pewarna alami pada makanan, terutama di Indonesia. Daun ini memberikan warna hijau yang pekat dan seringkali dikombinasikan dengan daun pandan untuk memberi warna pada jajanan tradisional seperti serabi dan dadar gulung.

Sering kali orang keliru bahwa daun suji dan daun pandan adalah hal yang sama. Daun suji dan daun pandan memiliki beberapa perbedaan. Pertama, dari segi bentuk, daun suji memiliki bentuk lebih bulat tanpa tulang daun yang menonjol, sementara daun pandan lebih panjang, kaku, dan memiliki tulang daun yang terlihat jelas.

Selain itu, dari segi warna, daun suji menghasilkan warna hijau yang lebih pekat, sementara daun pandan menghasilkan warna hijau yang lebih muda. Selanjutnya, dari segi aroma, daun suji dan daun pandan juga memiliki perbedaan.

Bibit tanaman daun suji
 

Daun pandan memberikan aroma manis, sementara daun suji memberikan aroma khas dan rasa unik pada kue. Sehingga, meskipun sering disamakan, keduanya memiliki perbedaan yang dapat dikenali melalui bentuk, warna, dan aroma.

Baca juga : Sembukan, Tanaman Liar Daunnya Berbau tetapi Punya Segudang Manfaat

Tanaman suji di golongkan sebagai tanaman perdu. Tanaman daun suji memiliki akar tunggang yang berwarna putih. Tanaman daun suji di bagian akarnya ini di percaya memiliki khasiat untuk mengobati penyakit leukimia.

Tanaman daun suji yang tengah berbunga


Tanaman daun suji ini dapat tumbuh dengan tegak. Tumbuhan ini mampu tumbuh tinggi hingga kisarannya 6 sampai 8 meter. Jenis batang tanaman daun suji berkayu dengan alurnya yang sedikit melintang. Warna lintangannya sedikit putih dengan bercak kusam dan kotor.

Tanaman daun suji memiliki daun yang bentuknya menyerupai pita, dimana ujung dari daun ini sedikit meruncing. Sistem daun suji merupakan daun tunggal. Selain itu letak daunya sedikit selang-seling dengan terdapat bagian yang merata di tepi daun tersebut.

Posisi pangkal daun ini akan memeluk batang. Panjang daun suji sekitar 20 cm dan lebarnya hingga 4 cm. Daun suji memiliki tulang yang sejajar dengan warnanya yang sedikit hijau. Di dalam daun suji terdapat kandungan sapoin.

Kandungan sapoin ini bisa di gunakan untuk menyembuhkan penyakit disentri. Jika ingin membuat ramuan daun suji sebagai pengobatan disentri maka tinggal merebus 3 lembar daun suji. Setelah itu, minum rebusan tersebut sehari dua kali. Kandungan saponin di dalamnya ampuh untuk membunuh racun disenteri.

Buah pada tanaman daun suji
 

Bunga tanaman daun suji memiliki bentuk tandan. Panjang bunga tanaman ini hingga mencapai 75 cm. warna bunga tanaman suji sekit putih kekuningan hingga putih keunguan. Tanaman suji memiliki bunga majemuk berbentuk malai dengan banyak bunga yang panjangnya 8-30 cm.

Baca juga : Kucai, Menambah Cita Rasa Makanan Juga Berguna untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Pada tiap kelopak terdapat 1-4 bunga, tangkai bunga pendek 2,5-2,7 cm. Mahkota bunga berwarna putih kekuningan, dan jika malam hari berbau harum. Letak bunga tanaman suji pada tiap ujung cabang-cabangnya.

Daun suji mempunyai banyak manfaat
 

Tanaman daun suji memiiliki bentuk buah yang bulat dengan 3 cupingnya. Buah tanaman ini memiliki diameter hingga mencapai 1-3 cm. Buah yang matang berwarna jingga. Tanaman suji memiliki bentuk biji yang bulat dengan warnanya transparan. Di dalam satu buah suji memiliki satu hingga tiga biji.

Daun suji lebih sering dimanfaatkan sebagai pewarna hijau alami pada makanan karena mengandung pigmen klorofil. Daun suji kaya akan klorofil yang memiliki sifat antioksidan. Antioksidan sendiri diketahui dapat mencegah kerusakan sel tubuh yang menyebabkan penuaan dini.

Klorofil juga banyak digunakan untuk mengatasi atau mencegah beberapa penyakit, seperti arthritis, sembelit, kelelahan kronis, atau obesitas. Selain itu, daun suji juga mengandung senyawa bioaktif, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, saponin, polifenol, dan glikosida. Senyawa bioaktif tersebut berperan sebagai antiradang, antinyeri, antibakteri, dan antijamur.

Kandungan senyawa saponin dalam daun suji diketahui dapat meredakan peradangan sehingga dipercaya mampu mengurangi nyeri saat haid. Ekstrak daun suji juga telah lama dikonsumsi sebagai obat herbal di beberapa daerah di Indonesia untuk mengatasi gangguan pernapasan, seperti sesak napas pada penderita asma dan batuk.

Daun suji lebih banyak dimanfaatkan sebagai pewarna alami makanan
 

Daun suji kaya akan flavonoid yang dipercaya dapat meredakan gejala syok anafilaktik. Namun, hasil penelitian ini baru dilakukan pada hewan percobaan, sehingga uji klinis lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.

Baca juga : Mangkokan, Tanaman Hias Daun yang Mempunyai Manfaat Kesehatan

Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak daun suji bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol darah hingga 50 %. Dengan begitu tubuh akan terlindungi dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Kue Lumpang jajanan tradisional khas suku Palembang menggunakan pewarna dari daun suji
 

Banyaknya kandungan senyawa flavonoid dalam daun suji memiliki peran penting dalam mendukung kerja sel-sel imun untuk melawan infeksi dan menghasilkan antibodi yang kuat. Imunitas yang baik juga dapat melindungi tubuh dari penyakit-penyakit kronis, seperti kanker. Selain itu, daun suji juga mengandung banyak senyawa triterpenat yang telah terbukti dapat membunuh sel kanker.

Daun suji dapat memiliki efek samping jika seseorang alergi terhadapnya, yang dapat menyebabkan sesak, mual, muntah, diare, dan kram perut. Namun, jika dikonsumsi oleh seseorang yang tidak alergi, daun suji biasanya tidak menimbulkan gejala negatif. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi daun suji. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Daun Suji, Pewarna Alami Makanan yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...