Blog Hobi dan Informasi

Selasa, 06 Juni 2023

Mangkokan, Tanaman Hias Daun yang Mempunyai Manfaat Kesehatan

 



Mangkokan (Polyscias scutellaria) atau biasa disebut daun mangkokan adalah tumbuhan hias pekarangan sekaligus sebagai tanaman obat yang relatif populer di Nusantara. Tanaman berupa semak ini tumbuh di daerah tropika dan berasal dari Pasifik Barat Daya. Tumbuhan ini lebih banyak dimanfaatkan bagian daunnya.

Konon, pada zaman penjajahan orang-orang Indonesia memiliki keterbatasan perkakas untuk makan. Mereka pun memanfaatkan daun ini untuk dijadikan alas makanan. Sejak saat itulah, daun tersebut dinamakan daun mangkokan. Artinya, daun yang berbentuk seperti mangkuk.

Daun mangkokan terkenal hampir di seluruh penjuru Indonesia. Sebagian orang menyebut mangkokan dengan nama cowekan. Nama lain, seperti disebutkan dalam situs Global Information Hub On Integrated Medicine adalah mamanukan (Sunda), lanido, ranido (Rote), daun koin, daun papeda (Ambon), daun mangkok (Sumatera, Menado), mangko-mangko (Makassar), rau paroro (Ternate).

Daun Polyscias scutellaria menyerupai mangkok
 

Dalam bahasa Inggris, mangkokan disebut saucer-leaf, shell leaf, atau cup-leaved papua. Orang di Malaysia menyebutnya daun belangkas atau pokok puding mangkok. Nama lain adalah platito (Filipina), dinh lang dia (Vietnam), ndosir dan umroki (Vanuatu).

Baca juga :  Kemangi, Beraroma Kuat dan Menyegarkan yang Luar Biasa untuk Kesehatan

Tanaman ini sering dijumpai sebagai pagar pembatas atau penghias halaman di perkampungan. Daun ini sering dipakai anak-anak untuk bermain masak-masakan. Mangkokan atau daun mangkokan termasuk salah satu tanaman yang wajib menghiasi rumah berpekarangan luas di kota-kota besar, mengingat sifatnya yang multifungsi. Ibu-ibu rumah tangga pada tahun 70an memanfaatkannya sebagai obat penyubur rambut.

Sayangnya, tanaman ini tampaknya sudah tidak terlalu dikenal oleh para milenial. Padahal, daun mangkokan memiliki banyak manfaat. Mungkin tanpa sadar ada yang sering melihat daun ini sebagai tanaman hias, tanaman pagar, atau melihatnya di sekitar ladang, sawah, dan tepi sungai. Perbanyakan tumbuhan mangkokan dilakukan dengan setek batang.

Siapa saja dapat mengenal daun ini dengan mudah karena bentuknya yang unik seperti mangkuk (membulat). Daunnya tunggal berwarna hijau segar, bertangkai,agak tebal, tekstur permukaannya agak kesat, tipis, dan urat daunnya terlihat jelas.

Di desa, mangkokan sering dijadikan tanaman pagar
 

Pangkal daunnya berbentuk menyerupai jantung. Tepi daunnya bergerigi, dengan pertulangan menyirip. Tanaman ini harus mendapatkan sinar matahari langsung agar dapat tumbuh dengan baij dan tumbuh pada ketinggian 1-200 dpl.

Baca juga :  Bunga Air Mata Pengantin, Tanaman Hias yang Bisa Obati Diabetes

Tingginya dapat mencapai 6 m. Selain dari fisik, daun ini memiliki ciri khas aromanya yang wangi. Bunga mangkokan merupakan bunga majemuk, berbentuk payung, warnanya hijau. Buahnya pipih, hijau. Bijinya kecil, keras, dan berwarna cokelat.

Perbanyakan tanaman mangkokan dilakukan dengan setek batang
 

Selain sebagai pembungkus, daun mangkokan bisa jadi bahan masakan. Daun ini biasa dimasak jadi tumisan, rebusan, maupun masakan bersantan. Daun ini bisa dipotong, dicacah, disobek, atau dimasukkan dalam bentuk utuh ke dalam masakan.

Aromanya yang wangi membuatnya sering dicampurkan pada daging atau ikan untuk menghilangkan bau amisnya. Selain dimasak, daun yang lebih muda juga enak dimakan mentah sebagai campuran lalapan, urap, hingga pecel.

Atau juga digunakan sebagai bahan campuran dalam beberapa masakan seperti gulai otak, gulai ikan, pecel, dan bisa juga dibuat rempeyek kacang. Saat dikunyah, keluar aroma wanginya dan terasa sedikit manis.

Baca juga :  Semanggi, Gulma Tanaman Padi yang Mempunyai Sederet Manfaat

Daun tanaman ini mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh kita. Menurut data dari laman panganku.org, daun mangkokan mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, karoten, thiamin dan vitamin C.

 

Tumis daun mangkokan
 

Mangkokan merupakan tanaman herbal yang bisa dipakai untuk pengobatan. Bagian yang dipakai sebagai obat adalah daun dan akarnya. Daun ini digunakan untuk memperlancar pencernaan, mengobati luka (ditutup di atas luka), mencegah anemia, dan menyembuhkan sariawan. Juga untuk melancarkan pengeluaran ASI.

Akar tumbuhan mangkokan berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun mangkokan berkhasiat sebagai diuretik, antiradang (antiinflamasi). Situs Global Information Hub On Integrated Medicine menyebutkan daun mangkokan juga berkhasiat untuk mengobati radang payudara. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Daun Mangkokan Bisa Dibuat Kuliner Sekaligus Obat Alami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...