Timun Suri (Cucumis Mel L Var Reticulatus Naudin) adalah sejenis buah yang tumbuh merambat dan termasuk dalam keluarga labu-labuan. Buah ini memiliki rasa manis dan seringkali dikonsumsi sebagai minuman atau makanan ringan. Inilah salah satu buah paling eksis saat bulan Ramadhan tiba di Indonesia.
Buah timun suri yang setengah masak biasa dijual pada bulan Ramadhan karena daging buahnya menjadi bahan minuman yang menyegarkan saat berbuka puasa. Meskipun mempunyai nama timun, tetapi berdasarkan klasifikasi ilmiah, timun suri bukanlah termasuk mentimun.
Morfologi, kariotipe kromosom, dan struktur buah timun suri ini lebih dekat dengan keluarga melon. Timun suri disebut juga timun betik atau barteh. Tumbuhan ini merupakan anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae).
Tanaman timus suri ramai ditanam jelang bulan puasa tiba |
Jika dilihat secara seksama, timun suri terlihat mirip dengan blewah. Meski begitu, timun suri memiliki bentuk yang lebih lonjong dan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan blewah. Buah Timun Suri tersedia sepanjang tahun di Indonesia.
Baca juga : Blewah, Buah Populer Saat Ramadhan yang Menyegarkan dan Kaya Betakaroten
Timun suri dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 60 sampai 70 hari setelah tanam. Buah timun suri yang siap panen yaitu buah yang sudah cukup tua dengan ditandai oleh tangkai buah yang mengering atau buah yang lepas dari tangkainya.
Timun suri berkerabat dekat dengan melon |
Dalam satu kali musim tanam, dapat dilakukan sebanyak 10-15 kali pemanenan yang dilakukan secara bertahap tergantung pada kondisi dan perawatan tanaman. Timun suri memiliki daging berwarna putih atau sedikit kehijauan.
Dagung buahnya mempunyai tekstur yang lebih empuk dan sedikit berpasir dibandingkan dengan blewah. Timun suri juga memiliki aroma yang lebih harum dibandingkan dengan blewah. Kandungan air pada timun suri lebih tinggi dibandingkan dengan blewah.
Karena daging timun suri teksturnya sedikit lebih lembek dan memiliki serat yang melimpah. Timun suri mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran dan kesehatan gigi.
Selain itu, Timun suri yang sudah matang dapat dikenali melalui aroma yang terasa sedikit harum. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari memilih timun suri yang belum mengeluarkan aroma atau memiliki aroma yang menyengat.
Timun suri hampir mirip dengan blewah yang juga ramai di saat bulan puasa |
Ukuran buah timun suri bervariasi, dari kecil hingga besar dan berbentuk lonjong hingga elips. Kulitnya halus, tegas, dan matang dari hijau ke kuning cerah, kadang-kadang menampilkan bintik-bintik putih atau garis-garis.
Baca juga : Semangka, Buah dari Daerah Setengah Gurun di Afrika Selatan yang Kaya Nutrisi
Warna kulit timun suri yang sudah matang cenderung putih kekuningan. Penting untuk memilih timun suri dengan warna kulit yang merata, yakni putih kekuningan pada seluruh permukaannya. Tekstur timun suri yang sudah matang dapat diidentifikasi dengan meraba bagian kulitnya.
Petani sedang memanen timun suri |
Di bawah kulitnya, daging putihnya lembut, padat, dan berair. Di bagian tengah buah juga terdapat rongga yang berisi banyak biji lonjong berwarna krem. Timun suri yang matang memiliki tekstur yang cukup lunak saat ditekan.
Tanda lain yang dapat diperhatikan adalah aroma manis wangi khas yang dihasilkan oleh timun suri yang sudah matang. Buahnya beraroma wangi dengan daging buah yang lembut, berair, dan sedikit rasa manis. Rasanya yang menyerupai melon juga menjadi indikasi bahwa timun suri tersebut telah mencapai kematangan optimal.
Timun suri sering dikonsumsi mentah karena rasanya yang segar. Dagingnya bisa dikonsumsi sendiri, atau bisa juga dicampurkan ke dalam salad buah dan sayuran. Penggunaan paling populer dari buah ini adalah dalam minuman es buah. Kandungan gula pada buah ini didominasi oleh jenis fruktosa yang aman untuk kesehatan.
Kenyataan inilah yang membuat mengkonsumsi timun suri bagi penderita diabetes dirasa aman dengan takaran normal. Selain fruktosa, timun suri ini kaya akan kandungan air, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan serat makanan. Buah ini mengandung serat dan air yang sangat melimpah sehingga baik untuk sistem pencernaan.
Ibu-ibu sedang memilih timun suri untuk hidangan ketika berbuka puasa |
Buah ini juga dipercaya dapat menghidrasi tubuh karena di dalamnya terdapat kandungan kalium, yakni mineral penting yang dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh. Bagi orang yang menderita susah BAB, gangguan tukak lambung atau penyakit maag disarankan mengonsumsi buah ini untuk memperbaiki sistem pencernaannya.
Baca juga : Plum, Buah dengan Kandungan Nutrisi yang Melimpah
Timun suri mempunyai kandungan vitamin A dan vitamin C yang cukup tinggi. Oleh karena itu, timun suri dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh. Kedua vitamin tersebut dapat mendorong produksi sel darah putih yang mempunyai peran untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Timun suri jadi sajian yang menyegarkan |
Selain itu, vitamin C yang bersifat antioksidan juga dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Buah ini juga mengandung fosfor yang bermanfaat untuk membantu mengurangi nyeri otot setelah melakukan olahraga dan memelihara serta memperbaiki jaringan sel tubuh.
Kandungan flavonoid, steroid, alkoloid, saponin, dan triterpenoid yang terdapat pada buah ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Beberapa penelitian juga menunjukkan jika kandungan flavonoid dalam buah ini mampu melawan bakteri penyebab penyakit. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Timun Suri, Salah Satu Buah Favorit Saat BerBuka Puasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar