Blog Hobi dan Informasi

Rabu, 17 April 2024

Kupang, Hewan Laut Sejenis Kerang Kecil Penyumbang Protein Hewani Masyarakat



Kerang kupang (Mytilus edulis) merupakan jenis kerang laut yang sudah lama dikenal terutama oleh masyarakat Jawa timur. Kerang jenis ini biasa diolah dan dijadikan masakan yang biasa disebut lontong kupang, makanan khas Jawa Timur dan tidak ditemukan di daerah lain. Kerang kupang salah satu jenis kerang yang banyak dipelajari dalam program biomonitoring di seluruh dunia.

Kerang kupang umum ditemukan di daerah pesisir pesisir Samudra Atlantik Utara, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Paleartik Utara. Penyebarannya sangat luas sehingga kerang ini juga ditemukan di Indonesia. Kerang laut memiliki bentuk sangat kecil sekitar tiga sampai lima milimeter serta tubuhnya berwarna cokelat pucat dan termasuk jenis binatang lunak (moluska).

Kerang kupang salah satu penyumbang protein hewani yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Kerang laut umumnya hidup di dasar perairan dengan cara membenamkan sebagian cangkangnya di dalam lumpur atau pasir atau campuran keduanya. Beberapa jenis kerang mempunyai bysus semacam otot pada engsel cangkang yang digunakan untuk menempel pada subtrat di dasar perairan, termasuk kerang kupang.

Kerang banyak ditemukan di perairan pesisir
 

Moluska yang berasal dari famili Mytilidae ini berkerabat dengan kerang hijau Selandia Baru (Perna canaliculus), kerang mediterania (Mytilus galloprovincialis), dan lainnya. Cangkang kerang laut ini terdiri dari dari dua keping. Ukuran cangkangnya kecil, maksimum 33 mm. Bentuknya ppih, agak menggelembung pada bagian umpnya. Cangkangnya tipis, permukaannya halus, berwarna kehijauan.

Baca juga : Belangkas, Hewan Purba Berdarah Biru Pasangan Setia Sehidup Semati yang Jadi Bahan Obat

Atau kuning kehijauan dan memiliki bercak-bercak coklat atau gurat-gurat zig-zag berwarna cokelat di dekat umbo dan engsel cangkang. Bysus yang bentuknya sempurna seperti serabut-serabut bercampur subtrat pasir lumpur membentuk kokon yang akan melindungi cangkangnya yang tipis. Di alam, cangkang kerang kupang tampak terbungkus dengan kokon yang terbentuk seperti serabut-serabut rambut halus.

Kerang hidup menggantung pada subtrat atau membenamkan cangkangnya di dasar pasir berlumpur


Populasi kerang kupang biasanya melimpah di perairan pantai. Hidup menggantung pada subtrat atau membenamkan cangkangnya di dasar pasir berlumpur. Seperti halnya kerang hijau, kerang kupang hidup menggerombol pada subtrat di dasar perairan. Dengan cara membenamkan sebagian cangkangnya secara vertikal, hingga hanya bagian posteriornya yang muncyul di permukaan subtrat.

Dengan posisi ini kerang kupang menggunakan siphon untuk mengalirkan air dan sekaligus makanan. Tempat hidup yang disukai adalah pantai dengan pasir lumpur. Kerang ini mampu hidup hingga kedalaman 20 meter dan dapat hidup di berbagai jenis subtrat, yaitu habitat keras, lunak, dan hidup pada organisme lain.

Beberapa pustaka mencatat tipe habitat kerang kupang yakni pada subtrat keras seperti kayu dan batuan. Subtrat lunak biasanya adalah pasir baik yang sedang maupun halus butirannya dan menempel pada organisme lain (menempel pada cangkang kerang lain). Kerang kupang memilki fekunditas yang tinggi ,cepat tumbuh, masa anakan pendek dan mampu menyebar luas, sehingga termasuk jenis “Invader” (mampu menguasai satu wilayah/ekosistem) yang sukses.

Kelaminnya terpisah, kerang jantan dan betina memijah dalam waktu yang bersamaan,biasanya terjadi pada awal musim kemarau atau pada akhir musim penghujan. Proses produksi melalui tahap anakan larva yang bersifat planktonik, melayang-layang di perairan. Setelah selama kurang lebih 55 anakan larva kerang kupang tersebut akan tumbuh sempurna seperti induknya dan menetap di dasar perairan.

Kerang kupang yang baru saja dipanen
 

Kerang kupang muda memiliki kemoreseptor yang membantu untuk menghindari kerang kupang muda menetap pada susbtrat dekat kerang dewasa. Hal ini untuk menghindari terjadinya persaingan untuk mendapatkan makanan.

Baca juga : Kura-Kura Brasil, si Lucu yang Banyak Digemari

Pada umur sembilan bulan kerang kupang sudah memasuki usia dewasa dan diperkirakan mampu hidup selama 2 tahun. Umur kerang kupang ini sangat bergantung pada kondisi habitat yang mereka tempati. Bagi kerang kupang yang menempel di daerah terbuka sudah pasti lebih rentan terhadap pemangsaan burung ataupun manusia.

Proses pembersihan kerang kupang
 

Kerang ini memiliki cangkang halus yang tidak sama sisi, umumnya berwarna biru, cokelat tua, atau ungu. Memiliki garis pertumbuhan konsentris yang berasal dari engselnya. Sementara bagian dalam cangkangnya berwarna putih, dan terdapat mantel berwarna keputihan atau kuning. Berat rata-ratanya sekitar 1,4 hingga 6,5 gram dengan panjang cangkak berkisar antara 2 – 2- cm, tapi yang umum ditemukan berukuran 5-10 cm saja.

Hasil penelitian menunjukan kerang ini dapat mensintesis protein polifenol yang kaya akan DOPA. Diketahui juga bahwa protein ini berfungsi untuk menempelkan kerang kupang pada batu atau permukaan lain di daerah pasang surut air laut. Senyawa ini akan langsung mengering jika bersentuhan dengan air.

Biasanya kerang ini memakan fitoplankton, dinoflagellata, diatom kecil, zoospora, protozoa lain, berbagai ganggang uniseluler, dan detritus yang disaring dari air di sekitarnya. Kerang ini juga sebagai filter feeder atau hewan penyaring yang mengumpulkan apapun di sekitarnya.

Sementara itu, kerang kupang bersifat eurythermal dan mampu bertahan dalam kondisi beku selama beberapa bulan. Kedalamannya berkisar antara 5 hingga 10 meter. Biasanya kerang kupang ditemukan pada dasar subtidal dan intertidal di pantai berbatu dan melekat di sana.

Daging kerang kupang yang telah siap diolah
 

Melansir berbagai sumber, kerang kupang mengandung protein hingga 24 %, lemak 2,7 %, karbohidrat 1,02 %, air 68 %, dan abu 3,8 %. Oleh sebab itu sangat baik untuk manusia konsumsi karena dapat menggantikan konsumsi protein dari daging sapi atau ayam.

Baca juga : Kelomang, Kepiting yang Kerap Berganti Cangkang

Selain dijadikan pelengkap pada lontong kupang, kerang ini juga lezat bila diolah dengan cara menumisnya, bumbui kecap, rendang, ataupun rebus saja. Selain untuk konsumsi, kerang ini juga jadi pakan pada budi daya ikan, perhiasan, dan membantu membatasi pertumbuhan ganggang.

Lontong kupang
 

Kerang kupang menjadi komoditi penting bagi nelayan di Jawa Timur, khususnya di daerah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Pengumpulan kerang ini menjadi mata pencaharian yang cukup menjanjikan bagi nelayan setempat. Meskipun proses pengangkapan, pengolahan, hingga dagingnya siap dijual memerlukan modal, waktu, dan menguras tenaga.

Kebutuhan informasi mengenai kupang sangat terbatas untuk didapatkan, hal ini dikarenakan kupang tidak begitu populer dibandingkan hewan laut lainnya. Pengembangan kerang kupang sebagai bahan makanan rakyat yang bergizi memiliki prospek yang sangat baik. Sebagian nelayan pesisir pantai menjual kerang kupang dalam bentuk segar tidak diolah. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Kerang Kupang, Moluska Kecil Khas Pesisir Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...