Blog Hobi dan Informasi

Senin, 16 Juni 2025

Ayam Broiler, Ayam Ras yang Hasilkan Daging dalam Jumlah Besar dan Cepat



Ayam Broiler merupakan jenis ras ayam unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki kemampuan memproduksi daging. Ayam broiler termasuk strain ayam hibrida modern yang dikembangbiakkan oleh perusahaan pembibitan khusus melalui budidaya teknologi yang memiliki ciri khas yaitu pertumbuhannya cepat untuk menghasilkan daging, dengan konversi pakan yang rendah, dan menghasilkan kualitas daging yang baik.

Ayam pedaging ini mempunyai ukuran tubuh yang besar, dagingnya empuk, dan siklus produksinya pendek. Tujuan utama dihasilkannya ayam broiler adalah untuk menghasilkan daging dalam jumlah besar dan cepat, serta menjadi sumber protein hewani yang terjangkau harganya dan mudah didapat.

Keberadaan ayam broiler berawal pada tahun 1920 an. Yang pada saat itu karena tingginya permintaan telur menyebabkan lebih banyak ayam petelur (betina) yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah ayam jantan. Peternak lalu menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging. Selanjutnya terjadi peningkatan permintaan ayam pedaging.

Ayam Cornish


Kemudian dikembangkanlah ayam yang khusus untuk memenuhi kebutuhan daging. Ayam broiler generasi pertama berhasil dihasilkan dari persilangan pejantan Ayam Cornish (asal inggris yang terkenal dengan karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) dengan ayam Plymouth Rocks putih betina putih dari Amerika Serikat yang memiliki tulang besar dan produksi daging yang tinggi.

Baca juga : Ayam Buras, Jenis Ayam Apakah itu?

Dimana ayam yang dihasilkan ini memiliki karakteristik tulang besar dan memiliki tujuan ganda yakni menghasilkan daging dan telur yang baik. Hasil persilangan ini kemudian diperkenalkan pada tahun 1930-an dan semakin populer pada 1960-an berkat kemajuan dalam seleksi genetik, nutrisi unggas, dan teknologi kesehatan hewan.

Ayam Plymouth Rocks


Produksi ayam broiler modern semakin berkembang pada tahun 1970-an, penelitian mulai banyak dilakukan, banyak penemuan baru mengenai nutrisi, program penanganan penyakit dan teknologi. Kontributor yang penting pada era tersebut adalah mekanisasi processing dan teknologi otomatis.

Peningkatan permintaan terhadap daging ayam broiler sangat pesat pada tahun 1980-an, daging ayam dianggap sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan dan murah jika dibandingkan dengan daging komoditas ternak lainnya. Konsumen memilih ayam yang dijual dalam bentuk potongan (cut up chicken) karena lebih praktis.

Daging ayam beku siap olah mulai populer pada era ini. Berbagai restoran makanan cepat saji (fast food) berbahan baku ayam mulai berkembang, berkompetisi dengan restoran ternama seperti McDonald’s dan KFC. Konsumsi daging ayam di Amerika Serikat pada tahun 1992 melebihi daging sapi. Seleksi yang dilakukan terus menerus diikuti dengan inovasi untuk menggabungkan siat-sifat unggul dan mengeliminasi sifat-sifat yang kurang menguntungkan.

Pada tahun 1967, pemerintah Indonesia mulai mempopulerkan ayam ras melalui program Bimas Ayam yang bertujuan meningkatkan konsumsi protein hewani masyarakat. Program ini penting mengingat konsumsi daging per kapita masih sangat rendah, sekitar 3,5 gram/kapita/hari.

Vaksinasi dilakukann pada DOC ayam Broiler


Tahun 1978, program Bimas Ayam Broiler dicanangkan sebagai solusi atas menurunnya populasi sapi. Permintaan ayam broiler semakin meningkat, seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Namun, krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan populasi ayam broiler menurun drastis hingga lebih dari 50 %.

Baca juga : Joper, Ayam Kampung Unggul dan Hemat Pakan dengan Masa Panen Singkat 

Selain itu, pada tahun 1999, industri perunggasan mulai bangkit kembali. Jika pada tahun 1980-an ayam broiler membutuhkan 70 hari untuk mencapai bobot 2 kg, pada tahun 2018 hanya dibutuhkan sekitar 29 hari untuk mencapai bobot yang sama. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan kemajuan pesat dalam efisiensi pertumbuhan ayam broiler.

Peternakan ayam Broiler


Ayam broiler memiliki daya produktivitas yang tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam jenis ini mampu membentuk satu kilogram daging atau lebih cuma dalam tempo 30-45 hari. Karena masih muda, dagingnya sangat empuk. Bahkan, tulang-tulangnya pun mudah hancur bila digigit.

Ayam broiler modern dapat mencapai berat badan 2,191 kg hanya dalam waktu kurang lebih 35 hari. Daging pada bagian dada memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan bagian lainnya. Daging ini memiliki tekstur yang lebih lembut, protein yang tinggi dan sedikit kadar lemak serta kolesterolnya (2.1 gr Lemak, 186 Kal, 39 gr Protein). Untuk itu para ahli genetik terus mengoptimalkan pertumbuhan bagian dada.

Kondisi ini akhirnya membawa konsekuensi, dimana ayam pedaging menjadi lebih bungkuk dan sedikit aktivitas geraknya. Untuk mengantisipasi rendahnya konsumsi akibat minimnya aktivitas gerak ayam, maka kita harus menyediakan tempat ransum dan minum yang cukup sebanding dengan jumlah ayam yang dipelihara.

Ayam broiler memiliki Feed Conversion Ratio (FCR) yang rendah. Artinya jumlah pakan yang dikonsumsi dapat dikonversi menjadi daging dalam jumlah besar. Sebagai contoh, untuk menghasilkan 1 kg daging, ayam broiler hanya membutuhkan 1,5 - 1,8 kg pakan. Efisiensi ini membuat biaya produksi lebih rendah dan keuntungan lebih tinggi.

Keunggulan ayam Broiler terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang murah


Karena pertumbuhan yang cepat, ayam broiler membutuhkan pakan yang kaya akan protein, energi, vitamin, dan mineral. Pakan yang berkualitas harus memenuhi kebutuhan nutrisi ini agar ayam tumbuh optimal dan terhindar dari masalah kesehatan.

Baca juga : Ayam KUB, Ayam Kampung Galur Baru Unggul Hasil Penelitian dan Seleksi Balitbangtan

Ayam broiler sangat sensitif terhadap perubahan suhu, kelembapan, dan kualitas udara di kandang. Suhu ideal untuk ayam broiler berkisar antara 25 - 30 °C. Ventilasi kandang yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan ayam dan mencegah stres yang bisa memengaruhi produktivitas.

Industri pengolahan daging ayam Broiler


Karena pertumbuhannya yang cepat, ayam broiler lebih rentan terhadap penyakit, terutama yang menyerang sistem pernapasan dan pencernaan. Oleh karena itu, vaksinasi, pemberian vitamin, dan kebersihan kandang menjadi faktor penting dalam manajemen kesehatan ayam broiler.

Ayam broiler berperan penting dalam pasokan pangan global, menyediakan daging yang terjangkau dan bergizi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun efisiensi dan pertumbuhan pesatnya menjadikannya bagian penting dari pertanian modern, hal ini penting untuk mengatasi tantangan keberlanjutan dan kesejahteraan hewan. Dengan menyeimbangkan inovasi dan praktik etis, industri perunggasan dapat terus memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah secara bertanggung jawab. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Ayam Broiler, Ayam Ras Pedaging yang Terus Dikembangkan untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kayu Manis, Rempah Populer dan Serbaguna dengan Cita Rasa Manis Sekaligus Pedas

Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum) merupakan sejenis pohon yang memiliki berbagai manfaat yang penting. Ini adalah pohon yang menghasilkan ...