Senin, 23 Juni 2025

Krisan, Tanaman Hias Berjuluk Bunga Emas yang Kaya Manfaat



Krisan (Chrysanthemum sp.) merupakan salah satu tanaman hias dengan nilai ekonomis yang tinggi dan cukup populer di Indonesia. Tanaman ini lebih sering dibudidayakan sebagai bunga potong karena bunga krisan sering digunakan sebagai dekorasi atau buket bunga. Jumlah varietas krisan yang ada di Indonesia ada 16 varietas. Permintaan akan bunga krisan potong juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Bunga krisan masih masuk dalam golongan keluarga Asteracea yang hampir mirip dengan tanaman kenikir yang hidup liar di padang rumput. Selain menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, flora yang satu ini juga memiliki beragam spesies. Melansir berbagai sumber, setidaknya ada 50 spesies krisan yang berhasil ahli identifikasi.

Sebagian besar spesies tersebut mempunyai warna yang cantik, wangi, serta berkhasiat bagi kesehatan. Karena itu, jangan heran jika varietas bunga krisan sering dibudidayakan oleh masyarakat. Bunga ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena bisa dimanfaatkan sebagai penghias pekarangan, dekorasi, dan lainnya.

Budidaya bunga Krisan


Krisan memiliki panggilan umum sebagai bunga emas atau bunga potong. Kata Chrysos diambil dari Bahasa Yunani yang berarti bunga emas, athemon berarti bunga. Awalnya bunga ini berhasil dibudidayakan di China pada 3.000 tahun sebelum Masehi. Pertama kali diperkenalkan oleh Karl Linnaeus yang merupakan seorang botani yang berasal dari Swedia yang membawa bunga ini ke negara barat pada tahun 1753.

Baca juga : Gerbera, Komoditas Bunga Potong yang Semakin Banyak Peminatnya 

Bunga ini berhasil dibawa ke Inggris sejak pertengahan abad ke-18 oleh Robert Fortune. Oleh karena itu, sampai saat ini di Amerika Serikat, krisan menjadi bunga yang digunakan sebagai penghias kebanyakan wanita. Bunga ini juga memiliki makna sebagai bunga yang menyimbolkan hubungan kekasih yang kuat.

Krisan Irregular Incurve



Tanaman hias ini memiliki jenis akar serabut, jadi lebih membutuhkan media tanam yang gembur. Jenis akar dan batang bunga krisan juga lebih lunak dan lurus, namun permukaan kasarnya yang berwarna hijau tersebut dapat menjadi pembersih udara yang alami yang lama kelamaan akan mengeras seperti kayu.

Sedangkan bentuk daun bunga krisan tumbuh di bagian tepi yang bergelombang dan memiliki tulang daun yang jelas melekat. Selain itu, daun bunga krisan juga ditumbuhi bulu-bulu halus dan berbentuk menyirip dan memanjang. Daun krisan berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bentuk daun tersebut beraneka ragam sesuai jenis atau varietas bunga krisan.

Variasi warna bunga krisan sangat banyak, mulai dari merah, pink, kuning, dan lainnya. Pada umumnya jenis krisan yang banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia hanya dua jenis saja, yaitu krisan standar dan krisan spray. Krisan standar digolongkan menjadi dua macam, yaitu krisan standar hibrida dan standar lokal.

Karakterisktik krisan standar hibrida adalah jumlah bunga hanya satu kuntum pada satu tangkainya, bunga bermekaran secara kompak dengan diameter yang sama sekitar 8-12 cm dan beraneka ragam warna. Selain warna, bunga krisan memiliki jenis yang berbeda, yang terlihat dari bentuk kelopaknya. Setidaknya ada 13 jenis bunga krisan yang bisa ditanam di rumah, diantaranya incurved, reflexed, anemones, singles, pompoms, decorative, spiders, spoons, quills, thistle, dan yang tanpa kategori.

Krisan Reguler Incurve


Sedangkan karakteristik Krisan standar lokal yaitu memiliki jumlah bunga yang muncul 2-3 kuntum pertangkainya, panjang tangkai bunga antara 70-80 cm , memiliki diameter bunga yang berbeda-beda antara 12-15 cm. Bunganya hanya berwarna kuning dan putih, serta kesegaran bunga tidak lama yaitu hanya mencapai 5 hari saja.

Baca juga : Aster, Bunga dengan Ratusan Spesies yang Mempunyai Beragam Manfaat

Tanaman krisan paling baik ditanam di daerah berketinggian 800 mdpl lebih. Krisan menyukai tanah dengan pH 5,5 – 6 dengan tingkat kesuburan sedang. Jika ingin menanamnya di dalam pot, pH media tanam antara 6,2 – 6,7. Kisaran suhu yang cocok untuk tanaman ini antara 20 – 26 Celsius saat siang hari, serta 16 – 18 Celsius pada malam hari.

Krisan Pompon


Berkat tampilannya yang indah, krisan identikkan sebagai kiasan romansa. Bahkan, seorang pria yang ingin mengajak kekasihnya menikah tidak jarang membawa bunga tersebut sebagai hadiah. Di luar kegunaannya tersebut, manfaat bunga krisan nyatanya dapat dirasakan bagi kesehatan.

Tanaman yang satu ini populer sebagai campuran teh di negara Tingkong, Korea, dan Jepang. Menurut penelitian, krisan mengandung vitamin B dan antioksidan layaknya polifenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthine. Karena itu, ia bermanfaat untuk meredakan beragam penyakit.

Bunga krisan mengandung antioksidan yang tidak sama, tergantung dari warna bunganya. Bunga krisan yang cenderung berwarna kuning atau jingga mengandung antioksidan dalam bentuk betakaroten. Sementara bunga yang cenderung berwarna merah tua hingga ungu mengandung antioksidan berupa antosianin.

Kedua antioksidan tersebut bertindak sebagai penangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang memiliki elektron tunggal yang tidak berpasangan, membuat mereka sangat reaktif dan tidak stabil. Molekul ini dapat merusak sel dan jaringan tubuh, dan sering dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis.

Krisan Spider


Karena kandungan-kandungan inilah, bunga krisan ini berpotensi digunakan sebagai teh kesehatan dan kosmetik lulur untuk kecantikan. Dalam berbagai penelitian, dapat diketahui bahwa krisan mengandung beberapa senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antijamur serta antiradang. Sebab itu, tumbuhan yang satu ini sangat bermanfaat untuk meredakan sakit tenggorokan dan demam. Senyawa tersebut bekerja sebagai pereda infeksi dan mengurangi peradangan dalam tubuh manusia.

Baca juga : Hortensia, Bunga Cantik yang Bisa Diatur Warnanya dengan Berbagai Manfaat Kesehatan

Berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, bunga krisan ampuh meremajakan serta mencegah penyakit kulit. Ia membantu tubuh meredakan peradangan, mencegah flek, dan penuaan. Pada pendetia osteoporosis, senyawa antioksidan seperti fenolik dan flavonoid memang sangat dibutuhkan. Kandungan tersebut efektif menjaga kekuatan serta menambah kepadatan tulang.

Teh bunga Krisan yang menyehatkan


Krisan kaya akan kandungan kalium serta antioksidan, karena itu mengonsumsi teh bunga tersebut sangat baik untuk penderita tekanan darah tinggi dan jantung. Selain itu berbagai studi juga menunjukkan bahwa krisan juga dapat menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya hipertensi, serta melancarkan aliran darah di jantung dan seluruh tubuh. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Krisan, Bunga dengan Warna Memukau yang Bernilai Ekonomis Tinggi dan Berkhasiat Obat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kakatua Tanimbar, Jenis Kakatua Terkecil Endemik Kepulauan Tanimbar yang Terancam Punah

Kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana) merupakan jenis burung kakatua terkecil di dunia. Bahkan lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan Li...