Hortensia (Hydrangea) merupakan salah satu bunga hias populer yang memiliki berbagai macam warna yang sangat indah dan menawan. Bunga hortensia berasal dari Asia Timur, terutama dari wilayah China, Jepang, dan Korea. Nama Hydrangea berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydor” yang berarti air, dan “angeion” yang berarti tempat menyimpan. Ini merujuk pada cara daun-daunnya menampung air.
Hortensia pertama kali diperkenalkan di Eropa pada abad ke-18, dan sejak itu, tanaman ini telah menjadi salah satu favorit dalam dunia taman dan kebun. Hortensia juga dikenal dengan nama kembang bokor, sedangkan dalam bahasa Melayu dikenal dengan nama bunga tiga bulan. Di Bali, bunga ini dikenal dengan nama bunga kompyong, di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama bunga masamba.
Hortensia termasuk tanaman semak. Batang tanaman hortensia berwarna hijau ketika muda dan bewarna hitam keabu-abuan ketika sudah tua. Pahonnya berdiri tegak dan kuat dengan tinggi sekitar 0,5 – 3 meter. Tetapi ada juga yang merambat di tanaman lain hingga mencapai ketinggian puluhan meter.
![]() |
Daun Hortensia bertekstur kasar |
Tanaman hortensia memiliki daun saling berhadap-hadapan. Helaian daun lebar dan tebal, bentuknya sepeti bulat telur. Pangkal dan ujung daun meruncing sedangkan tepinya bergerigi. Tulang daun menyirip 5 – 6 pasang. Warna permukaan daunnya hijau tua dan bagian bawahnya hijau kekuningan.
Baca juga : Bunga Sepatu, Tidak Sekadar Cantik tetapi Bisa Juga untuk Mengatasi Masalah Kesehatan
Daun tanaman hortensia cukup lebar dan bergerigi di bagian tepi. Permukaan daunnya mengkilap warna hijau sampai hijau tua dan bertekstur kasar. Selain dari spesies yang tumbuh di daerah beriklim sejuk yang memiliki sifat menggugurkan daun (tumbuhan peluruh), sebagian besar spesies tanaman ini merupakan tumbuhan hijau abadi.
![]() |
Tanaman Hortensia harus rajin dipangkas agar tidak tumbuh tinggi |
Bunga tanaman hortensia banyak diminati karena bunganya besar, bulat, mirip setengah bola berukuran 10-20 cm. Bunganya merupakan bunga majemuk yang muncul dari ujung tangkai membuat rangkaian membulat. Mahkota bunga berwarna putih berdiameter 1,5 – 4 cm. Memiliki benang sari dan putik steril. Pada tanaman ini yang terlihat seperti daun mahkota sebenarnya adalah daun kelopak.
Bunga hortensia memiliki diameter 20 cm berupa gugusan bunga tunggal, perbungaan majemuk berbentuk malai keluar dari ujung tangkai dan membulat seperti sanggul. Di daerah beriklim sejuk mekar di awal musim semi hingga akhir musim gugur. Pada sebagian spesies, malai terdiri dari 2 jenis bunga, kelompok bunga yang fertil di tengah malai dan bunga-bunga steril yang berukuran lebih besar terangkai membentuk lingkaran. Ada juga spesies yang memiliki bunga yang semuanya fertil dan bentuknya sama.
Warna bunganya dapat berubah sesuai umur dan jenis tanah tumbuhan. Bunganya berwarna putih pada sebagian besar spesies, tetapi beberapa spesies terutama H. macrophylla mempunyai bunga yang bisa berwarna biru, merah, merah jambu, atau ungu bergantung pada tingkat pH tanah. Sewaktu masih kuncup, bunga berwarna hijau.
Kemudian berubah menjadi putih. Sewaktu mekar berwarna biru muda atau merah jambu yang secara bertahap berubah menjadi warna-warna yang lebih tua tua (biru tua atau merah) sebelum bunga rontok. Apabila pH tanah berada pada 4,5 – 5,5 (asam) maka bunga hortensia akan berwarna biru. Dan apabila pH tanah 6,0 – 7,0 bunganya akan berwarna merah mudah.
![]() |
Bunga Hortensia ketika masih kuncup berwarna hijau |
Selain itu warna biru dapat berubah menjadi merah muda dengan menambahkan tingkat keasaman tanah dengan cara menambahkan bubuk kopi, kulit jeruk, atau kerak telur. Hortensia merupakan salah satu dari tanaman yang pada daun bunga mengumpulkan unsur aluminium yang dilepaskan tanah yang bersifat asam sehingga bunga menjadi berwarna biru.
Baca juga : Asoka, Bunga Hias Cantik yang Dianggap Sebagai Bunga Suci
Hortensia merupakan tanaman hias yang populer, disukai orang karena bunganya yang besar. Tanaman bunga hortensia tumbuh baik di dataran tinggi dengan udara sejuk. Kebanyakan dari bunga hydrangea menyukai tanah yang subur, berpori dan agak lembab. Tanaman ini perlu mendapatkan banyak air. Daunnya akan layu jika tanah tempat tumbuhnya terlalu kering.
![]() |
Hortensia berbunga putih |
Spesies yang paling banyak ditanam adalah Hydrangea macrophylla yang terdiri dari sekitar 600 kultivar. Pada umumnya Hydrangea macrophylla memiliki bunga yang besar tetapi seluruhnya steril. Tanaman ini sebaiknya dipangkas setahun sekali ketika kuncup bunga mulai terlihat.
Tanaman hortensia bisa tumbuh terlalu tinggi ke atas kalau tidak dipangkas. Jika tanaman sudah terlalu tinggi, tanaman bisa doyong hingga patah karena berat batang yang melebihi kekuatan tanaman untuk menyangganya. Bunga hanya keluar pada batang yang lama, sehingga bunga tidak akan keluar di batang baru hasil pemangkasan.
Bunga hortensia bersifat sedikit beracun jika dimakan karena semua bagian tanaman mengandung glukosida sianogenik. walaupun demikian, jarang ada kasus keracunan karena tanaman ini. Karena, tanaman ini tidak menarik untuk dimakan. Daun dan akar tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Menariknya, tidak hanya indah, bunga hortensia memiliki berbagai zat yang ternyata baik bagi kesehatan seperti hydrangin, flavonoid, kaempferol, quercetin serta mineral seperti kalsium, magnesium, fosfor dan sulfur. Bunga hortensia mengandung alkaloid yang telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi dan antiinfeksi. Ini dapat membantu meredakan infeksi dan mengurangi gejala radang sendi pada individu yang menderita masalah sendi, seperti arthritis.
![]() |
Hortensia berbunga pink |
Ekstrak bunga hortensia telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu melancarkan aliran kencing. Ini dapat membantu mengatasi masalah saluran kemih seperti infeksi saluran kemih atau penyumbatan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Baca juga : Melati, Puspa Bangsa yang Memiliki Nilai Penting dalam Tradisi Suku-suku di Indonesia
Akar bunga hortensia mengandung sifat antiradang yang kuat. Selain itu, mereka juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini adalah faktor penting dalam pencegahan kanker, karena kerusakan sel yang kronis dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
![]() |
Hortensia berbunga biru |
Akar bunga hortensia juga telah diteliti karena potensinya dalam menurunkan kadar gula darah. Ini adalah kabar baik bagi individu yang menghadapi masalah diabetes atau ingin menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Tanaman ini dapat membantu mengatur metabolisme gula dalam tubuh.
Akar bunga hortensia juga diketahui mampu membantu meningkatkan sistem imun tubuh dan membantu mengatasi masalah nyeri sendi yang terjadi akibat reaksi kekebalan tubuh yang berlebih. Namun, meskipun sudah mengetahui manfaat dari bunga hortensia, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli kesehatan atau dokter. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Hortensia, Bunga Hias Populer yang Dapat Berubah Warna Sekaligus Memiliki Beragam Manfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar