Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan jenis tanaman yang tergolong kedalam suku talas-talasan (Araceae). Tumbuhan jenis keladi kini banyak digemari oleh masyarakat sebagai tanaman hias, sebab tanaman ini mempunyai motif, dan warna yang sangat cantik.
Tanaman keladi tikus memiliki bentuk daun bulat dengan ujung runcing berbentuk jantung, berwarna hijau segar. Umbi tanaman ini berbentuk bulat rata sebesar buah pala. Mahkota bunga berbentuk panjang kecil berwarna putih mirip dengan ekor tikus, dari sinilah nama keladi tikus diberikan.
Tanaman keladi tikus adalah tanaman sejenis talas setinggi 25 cm hingga 30 cm dengan berat tanaman termasuk tumbuhan semak. Tumbuhan ini menyukai tempat yang lembab yang tidak terkena sinar matahari langsung. Keladi tikus tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
![]() |
Keladi kini populer sebagai tanaman hias |
Perkembangbiakan tanaman ini bisa menggunakan umbi atau anakan yang tumbuh dari umbi tersebut. Pada musim kemarau, batang tanaman ini menghilang. Pada musim hujan, tumbuhan ini muncul lagi di atas permukaan tanah dari umbi yang terpendam dalam tanah.
Baca juga : Keladi, Tanaman Hias yang Cantik dan Eksotis
Tanaman ini tersebar ke wilayah Malaysia, Korea bagian selatan, dan Indonesia. Di Indonesia penyebarannya terdapat di sepanjang pulau Jawa, sebagian Kalimantan, Sumatera dan Papua. Setiap daerah menyebut tanaman keladi tikus dengan sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya dengan tumbuhan merata, daun panta susu, kalamayong, ileus.
![]() |
Keladi Tikus menarik perhatian peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) |
Di Indonesia, tanaman keladi tikus kerap digunakan sebagai pengobatan alternatif atau jamu yang dipercaya bisa mengobati beragam penyakit. Mulai dari batuk, sesak napas, hingga infeksi paru-paru (pneumonia). Dari sekian banyak penyakit yang diyakini bisa diobati dengan keladi tikus, ada satu penyakit yang terbilang paling mematikan, yaitu kanker.
Itulah sebabnya, klaim bahwa keladi tikus dapat mengobati kanker ini cukup fenomenal. Berdasarkan uji penelitian di laboratorium, ekstrak umbi keladi tikus terlihat mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Ekstrak keladi tikus diketahui mengandung flavonoid, terpenoid, tanin, dan sterol yang bersifat antioksidan, antikanker, dan antiradang. Selain itu, ada pula penelitian lain yang menyebutkan bahwa ekstrak keladi tikus mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hati dan kanker darah (leukemia).
Kendati sudah ditemukan beberapa bukti bahwa keladi tikus bermanfaat dalam pengobatan kanker, tetapi efektivitas dan keamanannya pada manusia masih butuh diteliti lebih lanjut. Hal ini karena belum adanya studi klinis yang meneliti manfaat keladi tikus sebagai obat kanker pada manusia. Oleh karena itu, tidak dianjurkan menggunakan keladi tikus untuk mengobati kanker tanpa anjuran dan pengawasan dokter.
![]() |
Bentuk umbi Keladi Tikus |
Selain kanker, keladi tikus nyatanya juga dipercaya ampuh mengobati sejumlah penyakit lain. Sebuah penelitian menemukan bahwa tumbuhan keladi tikus mengandung zat antibakteri yang dapat membunuh bakteri Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa.
Baca juga : Alocasia, Tanaman Cantik dari Hutan yang Sering Dikira Keladi
Kedua jenis bakteri tersebut merupakan penyebab berbagai infeksi berbahaya, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, meningitis, hingga endokarditis. Pencarian manfaat keladi tikus tidak sampai di situ. Dalam penelitian lain, ditemukan juga bahwa ekstrak keladi tikus dapat meringankan batuk, menghilangkan dahak, dan meredakan sesak napas.
![]() |
Bunga dari tanaman Keladi Tikus |
Keladi tikus dapat memberikan bantuan dalam meredakan batuk dan gejala asma. Sifat-sifat antiinflamasi dan ekspektoran tanaman ini dapat membantu membersihkan saluran pernapasan, mengurangi peradangan, dan meredakan gejala batuk dan asma.
Sifat antiinflamasi yang dikandung oleh keladi tikus dapat membantu mengatasi peradangan dalam tubuh. Ini bisa menjadi bantuan untuk kondisi-kondisi seperti arthritis atau masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan peradangan.
Tanaman keladi tikus juga memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat membantu tubuh dalam melawan infeksi bakteri. Hal ini dapat bermanfaat dalam mendukung sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri berbahaya dan mencegah infeksi.
Berdasarkan data penelitian, diketahui bahwa tanaman keladi tikus memiliki zat aktif yang diduga dapat mencegah dan meringankan reaksi alergi. Alergi merupakan penyakit akibat reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap paparan suatu zat atau benda tertentu. Saat mengalami gejala alergi, seseorang akan merasakan gatal-gatal, bersin-bersin, batuk, sesak napas, hingga syok (reaksi anafilaktik).
![]() |
Keladi Tikus tampak cantik sebagai tanaman hias |
Namun, sama halnya dengan manfaatnya untuk kanker, manfaat keladi tikus untuk mengatasi beragam masalah kesehatan di atas juga belum jelas efektivitasnya, karena belum diteliti secara klinis pada manusia. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji manfaat keladi tikus sebagai obat.
Baca juga : Homalomena, Tanaman Hias Indoor Tropis dengan Daun Cantik
Daripada mengandalkan keladi tikus yang masih belum jelas manfaatnya dalam mengobati penyakit, tentu akan jauh lebih baik bila menjalani rangkaian pengobatan medis yang memang sudah terbukti efektif, terlebih untuk pengobatan kanker.
![]() |
Salah satu produk kapsul hasil dari olahan Keladi Tikus |
Orang yang menderita kanker perlu mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Tanpa penanganan yang tepat dan efektif, kanker dapat memburuk dengan cepat, menimbulkan komplikasi, bahkan menyebabkan kematian. Jika ingin melengkapi pengobatan medis dengan pengobatan tradisional apa pun, termasuk keladi tikus, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Keladi Tikus, Tanaman Hias sekaligus Herbal untuk Obat Kanker Alami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar