Edamame (Glycine max (L) Merrill) sebenarnya merupakan kacang kedelai yang masih berada di dalam polongnya. Dan layaknya kacang kedelai, edamame juga dapat ditemukan di banyak negara di Asia seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, sebelum banyak diproduksi oleh negara lain.
Edamame umumnya direbus dan disajikan sebagai cemilan atau makanan pendamping hidangan utama. Makanan ini tergolong sebagai makanan sehat dan dapat ditemukan di berbagai restoran Jepang. Selebihnya, kacang ini tidak begitu sering digunakan sebagai hidangan lain.
Edamame adalah salah satu kacang kedelai yang termasuk ke dalam kelompok polong-polongan, dipanen pada puncak pemasakan sebelum mencapai masa pengerasan. Edamame, berasal dari kata Eda = cabang dan Mame = kacang) atau dapat juga disebut sebagai buah yang tumbuh di bawah cabang.
Budidaya edamame di Kabupaten Jember – Jawa Timur |
Orang Eropa, terutama Inggris lebih mengenal jenis kedelai ini dengan nama vegetable soybean (kedelai sayur) atau green soybean atau sweet soybean dan orang Cina menamakannya mou dou. Agar tidak rancu dengan kedelai biasa (grain soybean), edamame dapat didefinisikan sebgai kedelai berbiji sangat besar (>30 g/100 biji) yang dipanen muda. Jepang merupakan konsumen dan pasar utama edamame, baik dalam bentuk segar maupun beku.
Baca juga : Sacha Inchi, Kacang Gunung dengan Sejuta Manfaat
Kedelai pertama kali dibudidayakan di Cina sekitar 7000 tahun yang lalu. Sementara referensi tertulis paling awal mengenai istilah “edamame” berasal dari tahun 1275, ketika biksu Jepang bernama Nichiren menulis catatan berterima kasih kepada seorang jemaat atas hadiah “edamame” yang telah ditinggalkannya di kuil.
Buah edamame tumbuh di bawah cabang |
Pada tahun 1406, selama dinasti Ming di Cina, daun kedelai dimakan dan selama wabah kelaparan, warga disarankan untuk memakan kacang utuh atau menggunakannya ditumbuk dan ditambahkan ke tepung. Berabad-abad kemudian di Cina 1620 mereka disebut lagi, tetapi sebagai maodou, yang diterjemahkan menjadi istilah “kacang berbulu”.
Keberadaan edamame ditemukan dalam catatan kebun sayur Runan dan dinyatakan memiliki tujuan pengobatan, serta sebagai makanan ringan. Edamame muncul dalam ayat haikai dalam bahasa Jepang pada periode Edo (1603–1868), dengan satu contoh pada permulaan 1638.
Edamame pertama kali dikenali di Amerika Serikat pada tahun 1855, ketika seorang petani mengomentari kesulitan yang dia alami setelah panen. Pada bulan Maret 1923, kedelai mentah pertama kali disebutkan dalam teks di Amerika Serikat dalam buku “The Soybean” oleh C. V. Piper dan Joseph W. Morse.
Dalam buku ini, edamame pertama kali digambarkan dan ditampilkan ketika dimakan dari cangkang terbuka. Fakta nutrisi pertama tentang edamame dipublikasikan dan beberapa resep disertakan, karena kedelai edamame merupakan jenis sayuran baru untuk umum.
Petani sedang memanen kedelai edamame |
Penggunaan kata edamame yang tercatat paling awal dalam bahasa Inggris adalah pada tahun 1951 dalam jurnal Folklore Studies. Edamame muncul sebagai istilah baru di Oxford English Dictionary pada tahun 2003 dan di kamus Merriam-Webster pada tahun 2008.
Baca juga : Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan
Pada tahun 2008, kedelai pertama yang ditanam di Eropa dijual di toko grosir sebagai edamame dan dimakan sebagai sumber protein alternatif. Bappeda Jember menyatakan, kedelai edamame berasal dari negara Jepang.
Mukimame atau biji kedelai edamame |
Edamame termasuk tanaman tropis dan dikonsumsi sebagai sayuran serta camilan kesehatan. Namun, budidaya kedelai edamame di Indonesia hanya ada di Kabupaten Jember sehingga masyarakat di luar wilayah ini belum banyak yang mengetahuinya, berakibat sedikitnya pemanfaatan edamame.
Kedelai edamame memiliki sedikit perbedaan dengan kedelai biasa yaitu rasanya yang cenderung agak manis, warnanya hijau cerah, dan ukuran bijinya yang cukup besar. Edamame mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kesehatan.
Kedelai edamame merupakan satu-satunya sayuran (grey soy bean vegetable) yang mengandung semua dari 9 jenis asam amino esensial. Ke-9 jenis asam amino esensial ini yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme dan kadar energi dan membantu membangun otot dan sel-sel imun.
Selain itu edamame juga mengandung isoflavon, yang bertindak sebagai fitoestrogen yang dapat membantu melindungi terhadap kanker dan osteoporosis. Hal ini merupakan efek estrogenik yang bermanfaat untuk mengurangi gejala monopause khususnya pada wanita.
Pengolahan edamame yang dilakukan oleh PT Mitratani Dua Tujuh untuk tujuan ekspor |
Dari sejarah dan kandungan nutrisinya, terlihat jelas bahwa edamame adalah tanaman kacang kedelai yang luar biasa. Dengan asal usulnya yang kaya akan sejarah panjang di Cina dan Jepang, serta ditemukan sekitar 7000 tahun yang lalu, edamame telah menjadi bagian penting dari masakan Asia dan semakin populer di seluruh dunia.
Baca juga : Jambu Monyet, Buah Unik dari Brasil Beraroma Khas yang Mempunyai Banyak Manfaat
Selain memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang unik, edamame juga merupakan sumber nutrisi yang kaya. Kacang kedelai ini mengandung protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh. Tingginya kandungan protein dan serat menjadikan edamame sebagai pilihan camilan sehat yang dapat membantu menjaga kenyang dan mengatur gula darah.
Hasil olahan edamame |
Manfaat kesehatan edamame juga tidak dapat diabaikan. Antioksidan seperti flavonoid, isoflavon, dan vitamin C yang terkandung di dalamnya membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Selain itu, kandungan isoflavon yang tinggi juga dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit tertentu.
Kacang kedelai edamame menjadi pilihan yang menarik dalam budidaya pertanian. Tanaman ini tidak hanya memberikan manfaat nutrisi yang tinggi, tetapi juga dapat menjadi alternatif menarik dalam diversifikasi tanaman pertanian. Dengan budidaya yang tepat dan perawatan yang baik, edamame memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang berharga bagi kesehatan manusia dan pertanian secara keseluruhan. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Edamame, Kedelai Hijau Camilan Sehat Kaya Manfaat