Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Kamis, 29 Februari 2024

Edamame, Kedelai Jepang yang Kaya Nutrisi




Edamame (Glycine max (L) Merrill) sebenarnya merupakan kacang kedelai yang masih berada di dalam polongnya. Dan layaknya kacang kedelai, edamame juga dapat ditemukan di banyak negara di Asia seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, sebelum banyak diproduksi oleh negara lain.

Edamame umumnya direbus dan disajikan sebagai cemilan atau makanan pendamping hidangan utama. Makanan ini tergolong sebagai makanan sehat dan dapat ditemukan di berbagai restoran Jepang. Selebihnya, kacang ini tidak begitu sering digunakan sebagai hidangan lain.

Edamame adalah salah satu kacang kedelai yang termasuk ke dalam kelompok polong-polongan, dipanen pada puncak pemasakan sebelum mencapai masa pengerasan. Edamame, berasal dari kata Eda = cabang dan Mame = kacang) atau dapat juga disebut sebagai buah yang tumbuh di bawah cabang.

Budidaya edamame di Kabupaten Jember – Jawa Timur


Orang Eropa, terutama Inggris lebih mengenal jenis kedelai ini dengan nama vegetable soybean (kedelai sayur) atau green soybean atau sweet soybean dan orang Cina menamakannya mou dou. Agar tidak rancu dengan kedelai biasa (grain soybean), edamame dapat didefinisikan sebgai kedelai berbiji sangat besar (>30 g/100 biji) yang dipanen muda. Jepang merupakan konsumen dan pasar utama edamame, baik dalam bentuk segar maupun beku.

Baca juga : Sacha Inchi, Kacang Gunung dengan Sejuta Manfaat

Kedelai pertama kali dibudidayakan di Cina sekitar 7000 tahun yang lalu. Sementara referensi tertulis paling awal mengenai istilah “edamame” berasal dari tahun 1275, ketika biksu Jepang bernama Nichiren menulis catatan berterima kasih kepada seorang jemaat atas hadiah “edamame” yang telah ditinggalkannya di kuil.

Buah edamame tumbuh di bawah cabang


Pada tahun 1406, selama dinasti Ming di Cina, daun kedelai dimakan dan selama wabah kelaparan, warga disarankan untuk memakan kacang utuh atau menggunakannya ditumbuk dan ditambahkan ke tepung. Berabad-abad kemudian di Cina 1620 mereka disebut lagi, tetapi sebagai maodou, yang diterjemahkan menjadi istilah “kacang berbulu”.

Keberadaan edamame ditemukan dalam catatan kebun sayur Runan dan dinyatakan memiliki tujuan pengobatan, serta sebagai makanan ringan. Edamame muncul dalam ayat haikai dalam bahasa Jepang pada periode Edo (1603–1868), dengan satu contoh pada permulaan 1638.

Edamame pertama kali dikenali di Amerika Serikat pada tahun 1855, ketika seorang petani mengomentari kesulitan yang dia alami setelah panen. Pada bulan Maret 1923, kedelai mentah pertama kali disebutkan dalam teks di Amerika Serikat dalam buku “The Soybean” oleh C. V. Piper dan Joseph W. Morse.

Dalam buku ini, edamame pertama kali digambarkan dan ditampilkan ketika dimakan dari cangkang terbuka. Fakta nutrisi pertama tentang edamame dipublikasikan dan beberapa resep disertakan, karena kedelai edamame merupakan jenis sayuran baru untuk umum.

Petani sedang memanen kedelai edamame


Penggunaan kata edamame yang tercatat paling awal dalam bahasa Inggris adalah pada tahun 1951 dalam jurnal Folklore Studies. Edamame muncul sebagai istilah baru di Oxford English Dictionary pada tahun 2003 dan di kamus Merriam-Webster pada tahun 2008.

Baca juga : Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan

Pada tahun 2008, kedelai pertama yang ditanam di Eropa dijual di toko grosir sebagai edamame dan dimakan sebagai sumber protein alternatif. Bappeda Jember menyatakan, kedelai edamame berasal dari negara Jepang.

Mukimame atau biji kedelai edamame
 

Edamame termasuk tanaman tropis dan dikonsumsi sebagai sayuran serta camilan kesehatan. Namun, budidaya kedelai edamame di Indonesia hanya ada di Kabupaten Jember sehingga masyarakat di luar wilayah ini belum banyak yang mengetahuinya, berakibat sedikitnya pemanfaatan edamame.

Kedelai edamame memiliki sedikit perbedaan dengan kedelai biasa yaitu rasanya yang cenderung agak manis, warnanya hijau cerah, dan ukuran bijinya yang cukup besar. Edamame mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kesehatan.

Kedelai edamame merupakan satu-satunya sayuran (grey soy bean vegetable) yang mengandung semua dari 9 jenis asam amino esensial. Ke-9 jenis asam amino esensial ini yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme dan kadar energi dan membantu membangun otot dan sel-sel imun.

Selain itu edamame juga mengandung isoflavon, yang bertindak sebagai fitoestrogen yang dapat membantu melindungi terhadap kanker dan osteoporosis. Hal ini merupakan efek estrogenik yang bermanfaat untuk mengurangi gejala monopause khususnya pada wanita.

Pengolahan edamame yang dilakukan oleh PT Mitratani Dua Tujuh untuk tujuan ekspor
 

Dari sejarah dan kandungan nutrisinya, terlihat jelas bahwa edamame adalah tanaman kacang kedelai yang luar biasa. Dengan asal usulnya yang kaya akan sejarah panjang di Cina dan Jepang, serta ditemukan sekitar 7000 tahun yang lalu, edamame telah menjadi bagian penting dari masakan Asia dan semakin populer di seluruh dunia.

Baca juga : Jambu Monyet, Buah Unik dari Brasil Beraroma Khas yang Mempunyai Banyak Manfaat

Selain memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang unik, edamame juga merupakan sumber nutrisi yang kaya. Kacang kedelai ini mengandung protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh. Tingginya kandungan protein dan serat menjadikan edamame sebagai pilihan camilan sehat yang dapat membantu menjaga kenyang dan mengatur gula darah.

Hasil olahan edamame
 

Manfaat kesehatan edamame juga tidak dapat diabaikan. Antioksidan seperti flavonoid, isoflavon, dan vitamin C yang terkandung di dalamnya membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Selain itu, kandungan isoflavon yang tinggi juga dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit tertentu.

Kacang kedelai edamame menjadi pilihan yang menarik dalam budidaya pertanian. Tanaman ini tidak hanya memberikan manfaat nutrisi yang tinggi, tetapi juga dapat menjadi alternatif menarik dalam diversifikasi tanaman pertanian. Dengan budidaya yang tepat dan perawatan yang baik, edamame memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang berharga bagi kesehatan manusia dan pertanian secara keseluruhan. (Ramlee)

 

Sumber : remen.id

 

Edamame, Kedelai Hijau Camilan Sehat Kaya Manfaat

 

 



Rabu, 28 Februari 2024

Ayam Laga, Ayam Jantan yang Memiliki Karakter Petarung Tangguh jadi Incaran Penghobi



Ayam laga adalah ayam jago (jantan) yang memiliki kekuatan fisik, daya tahan terhadap pukulan, mental, serta akurasi pukulan yang baik. Ayam ini juga dikenal memiliki karakter pejuang. Ayam jenis ini punya sifat pantang menyerah dan tangguh dalam bertarung.

Ayam laga atau ayam petarung berbeda dari ayam peliharaan pada umumnya. Karena ayam ini memiliki keberanian, kecepatan, dan insting bertarung yang kuat ketika harus bertemu dengan lawan-lawannya. Kegiatan untuk menarungkan atau mengadu dua ekor ayam jantan ini dikenal dengan sabung ayam.

Sabung ayam merupakan permainan yang telah dilakukan masyarakat di kepulauan Nusantara sejak jaman dahulu kala. Permainan ini merupakan perkelahian antara dua ekor ayam jago yang memiliki taji dan terkadang taji ayam jago ditambahkan logam yang runcing.

Relief sabung ayam di Dalem Poerwatempel Bangli
 

Tradisi permainan sabung ayam di Nusantara ternyata tidak hanya sebuah permainan hiburan semata bagi masyarakat, tetapi merupakan sebuah cerita kehidupan baik sosial, budaya maupun politik. Kegiatan sabung ayam di pulau Jawa diketahui dari folklore (cerita rakyat) Cindelaras yang memiliki ayam sakti dan diundang oleh raja Jenggala, Raden Putra untuk mengadu ayam.

Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras. Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja.

Ayam petarung mempunyai mental pantang menyerah
 

Sedangkan di Bali permainan sabung ayam disebut Tajen. Tajen berasal-usul dari tabuh rah, salah satu yadnya (upacara) dalam masyarakat Hindu di Bali. Tujuannya mulia, yakni mengharmoniskan hubungan manusia dengan bhuana agung.

Baca juga : Ayam Plucker, Idola Baru bagi Penghobi dan Peternak Ayam Laga di Indonesia

Yadnya ini runtutan dari upacara yang sarananya menggunakan binatang kurban, seperti ayam, babi, itik, kerbau, dan berbagai jenis hewan peliharaan lain. Persembahan tersebut dilakukan dengan cara nyambleh (leher kurban dipotong setelah dimanterai). Sebelumnya pun dilakukan ngider dan perang sata dengan perlengkapan kemiri, telur, dan kelapa.

Ayam petarung perlu dimandaikan secara rutin
 

Perang sata adalah pertarungan ayam dalam rangkaian kurban suci yang dilaksanakan tiga partai (telung perahatan), yang melambangkan penciptaan, pemeliharaan, dan pemusnahan dunia. Perang sata merupakan simbol perjuangan hidup.

Tradisi ini sudah lama ada, bahkan semenjak zaman Majapahit. Saat itu memakai istilah menetak gulu ayam. Akhirnya tabuh rah merembet ke Bali yang bermula dari pelarian orang-orang Majapahit, sekitar tahun 1200. Serta ada lagi beberapa tradisi sabung ayam di daerah lainnya.

Ketangguhan ayam petarung tidak hanya diakui di kalangan peternak dan pecinta ayam, tetapi juga telah merambah ke lingkup hobi di masyarakat. Ayam petarung berkualitas memiliki ciri khas khusus pada bagian fisiknya.

Ayam adauan mempunyai paruh yang panjang dan tebal. Paruh yang panjang dan tebal dapat memberikan kelebihan dalam melukai lawan selama pertarungan. Kepala yang kuat juga menjadi ciri ayam jago aduan yang bagus. Kepala yang kuat menunjukkan bahwa ayam tersebut memiliki kemampuan dalam menahan pukulan lawan.

Untuk menjaga kesehatannya, ayam petarung juga perlu dijemur
 

Dengan kepala yang kuat, ayam jago aduan dapat menghindari cedera serius saat pertarungan. Kemudian leher yang panjang, memungkinkan ayam jago aduan untuk menjangkau lawan dengan lebih mudah. Hal ini memberikan keunggulan dalam melancarkan serangan kepada lawan.

Ekor yang pendek juga menjadi ciri yang dicari dari ayam jago aduan. Ayam dengan ekor yang pendek pendek umumnya memiliki keseimbangan yang lebih baik. Dapat dengan lebih efektif menghindari serangan lawan, membuat ayam aduan lebih seimbang saat bergerak dan bertarung.

Ayam bangkok
 

Berikutnya adalah suara yang nyaring. Suara nyaring juga menjadi ciri yang penting pada ayam jago aduan yang bagus. Suara yang nyaring dapat mengintimidasi lawan dan memberikan kepercayaan diri kepada pemilik ayam jago aduan.

Baca juga : Kukuak Balenggek, Ayam Penyanyi Bersuara Merdu Endemik Sumatera Barat

Ayam Aduan memiliki berbagai macam teknik yang dapat dipelajari dan diamati. Dengan teknik yang tepat maka besar kemungkinan ayam aduan akan memenangi laga. Diantaranya adalah Kontrol, teknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos.

Ayam saigon
 

Ayam dengan tehnik kontrol cenderung tidak berusaha mencari peluang alternatif untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.

Solah, teknik ini adalah yang paling liar dan paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan terus bergerak dengan amat bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak bersungguh-sungguh dan lama.

Kemudian segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya ayam solah kurang memiliki ketahanan badan.

Pranggal, teknik ini adalah memukul tanpa mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan dibanding dengan teknik lain karena pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu sebuah ‘pegangan’ seperti teknik lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu memukul dengan kedua kaki.

Ayam burma
 

Mular, ini adalah teknik tarung dengan lari dan jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.

Baca juga : Ayam Ketawa, Ayam Asli Sulawesi yang Memiliki Suara Kokok Khas

Ngalung, teknik ini adalah merengkuh leher lawan dan menguncinya, seolah ‘mengalungi’. Dengan teknik ini maka lawan akan kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur tulang leher yang rapat. Tanpa memukulpun ayam ngalung bisa membuat lawan frustasi.

Ayam shamo
 

Nggandul, teknik ini mirip dengan ngalung tetapi gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehingga lawan juga akan menanggung beban karena ‘ditumpangi’. Nyayap, teknik ini adalah kepala masuk ke sayap lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi memungkinkan akan melepaskan pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.

Dongkrak, teknik ini dilakukan dengan masuk di antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan akan terangkat (didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.

Ayam plucker
 

Dobrak, teknik ini agak langka, ayam biasanya akan masuk di antara dua kaki lawan lalu mematuk paha dan memukul badan bagian bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan kesakitan dan sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.

Ada beberapa jenis ayam aduan yang kini populer di masyarakat. Seperti ayam bangkok, ayam burma, ayam saigon, ayam shamo, ayam aseel, dan ayam plucker. Ayam aduan adalah salah satu hobi yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Ayam aduan tidak hanya dianggap sebagai hewan peliharaan, tetapi juga sebagai simbol kejantanan, keberanian, dan kehormatan. (Ramlee)


Sumber : remen.id


Ayam Laga, Jenis Ayam yang Sangat Populer Jadi simbol Kejantanan Keberanian dan Kehormatan

Parijoto, Tanaman Epifit yang Memiliki Buah yang Banyak Manfaat dan Khasiat



Parijoto (Medinilla speciosa) adalah tanaman yang memiliki buah dengan bentuk khas dan menarik. Parijoto tumbuh di Indonesia dan biasanya ditemukan di daerah dataran tinggi seperti Gunung Andong dan Gunung Muria. Buah parijoto atau parijata mungkin masih asing bagi kebanyakan orang Indonesia.

Penamaan tanaman parijoto dalam bahasa latin, Medinilla speciosa, berasal dari nama gubernur Republik Mauritius yang menjabat pada tahun 1820. Pada masa itu, Mauritius masih bernama Kepulauan Marianne. Nama gubernur yang dimaksud adalah José de medinilla y Pineda.

Buah parijoto berbentuk bulat yang tumbuh secara berkelompok pada batang tebal dan berserat. Buah ini berwarna merah muda dan keunguan saat matang, serta memiliki kulit yang halus. Buah parijoto memiliki tekstur renyah dikunyah, lembut, dan sedikit terasa asam dan manis.

Parijoto tanaman khas gunung Muria

 

Parijoto tumbuh secara alami di Kalimantan, Jawa, dan Filipina. Di Kalimantan, tanaman ini dapat ditemukan di Kinabalu di pulau bagian Malaysia. Penyebarannya meliputi semenanjung Malaysia (Penang, Perak, Pahang, Selangor), Jawa, Sumatra, Pulau Sunda Kecil.

Terdapat tradisi lisan yang menyebutkan bahwa parijata pertama kali ditanam oleh Sunan Muria. Kapal Dampo Awang yang karam di sekitar Pulau Muria menumpahkan muatan yang telah terkumpul dari berbagai pulau di kawasan perdagangan rempah Nusantara, salah satunya adalah biji parijata.

Tanaman parijoto tumbuh subur di lereng-lereng gunung Muria


Ceceran biji parijata kemudian diambil Sunan Muria dan ditanamnya di hutan Pegunungan Muria. Saat istri Sunan Muria yaitu Nyai Sujinah (Dewi Ayu Nawangsih) hamil dan mengidam buah masam, Sunan Muria kemudian memerintahkan para santrinya untuk mencari buah di hutan Pegunungan Muria. Para santri tersebut kemudian pulang membawa buah parijata dan menyerahkannya kepada Sunan Muria.

Baca juga : Senggani, Gulma dengan Segudang Manfaat

Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan epifit, yaitu tanaman yang pertumbuhannya menumpang pada tanaman lain. Selain itu, parijoto merupakan tanaman menahun, yaitu tanaman yang bisa tetap hidup setelah masa reproduksinya berlangsung.

Bunga parijoto

 

Parijoto mempunyai batang-batang berkayu. Batang tersebut berukuran kecil ini menjadi tempat tumbuhnya daun parijoto. Batang dari tanaman Parojoto tumbuh dengan tegak di atas tanah, memiliki struktur berkayu yang jelas, serta cabangnya tumbuh secara simpodial atau sulit dibedakan sebagai batang pokok.

Parijoto merupakan tanaman epifit, yakni tanaman yang menumpang tumbuh pada tanaman lain. Parijoto berukuran kecil dan pendek. Tingginya hanya sekitar 45 cm sampai 60 cm. Pertumbuhan cabangnya condong ke arah atas.

Tanaman semak kecil ini bersifat evergreen, yaitu bisa terus tumbuh sepanjang tahun. Ketika batang Parijoto menjadi tua, warnanya menjadi keabu-abuan. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan kasar yang pecah-pecah mengikuti arah pertumbuhan batangnya.

Daun parijoto merupakan daun tunggal yang memiliki tangkai dan helai daun. Bentuk helai daunnya berupa lanset, dengan tepi daun yang rata, serta permukaan yang mengkilat (nitidus) dan beralur sejalan dengan tulang daun di bawahnya, dengan teksturnya lembut seperti kulit.

Buah parijoto yang telah matang


Pangkal daunnya tumpul dan ujungnya meruncing. Daun parijoto ketika muda berwarna kuning kemerahan, sementara saat tua berubah menjadi hijau tua. Ukuran panjang daun parijoto mencapai 20 cm dan lebar hingga 15 cm. Bagian urat daunnya dapat terlihat dengan jelas.

Tumbuhan parijoto memiliki bunga berukuran kecil dengan tekstur halus. Warna bunga parijoto merah muda cerah. Bunga parijoto tumbuh di atas malai yang berukuran besar pada batang dengan warna kemerahan.

Masyarakat di sekitar gunung Muria sedang memanen buah parijoto


Bunga Parijoto termasuk tipe perbunga majemuk dengan letak perbungaan di batang dan ketiak daun. Bunga Parijoto termasuk bunga sempurna yang memiliki bagian-bagian lengkap antara lain tangkai, putik, benang sari, mahkota, kelopak.

Baca juga : Kitolod, Tanaman Gulma yang Bermanfaat Atasi Berbagai Masalah Kesehatan

Simetri bunga ialah setangkup menurut 2 bidang (disimetri) dengan kelamin bunga banci atau hermaphroditus. Letak bagian bunga terhadap bunga lain yaitu duduk dalam lingkaran. Bunga Parijoto berwarna merah muda saat masih kuncup maupun saat sudah mekar.

Parijoto kini telah dibudidayakan di halaman rumah
 

Parijoto yang tampak seperti buah beri akan muncul setelah masa berbunga, yakni di musim kemarau. Buahnya tumbuh secara bergerombol karena merupakan buah majemuk. Masa berbunga parijoto ini akan berlangsung selama 1 bulan, kemudian disusul dengan kemunculan beberapa buah berukuran kecil yang tampak seperti buah beri.

Buah Parijoto merupakan buah buni yang berwarna ungu muda lembut saat masih muda dan berwarna ungu kehitaman ketika sudah masak. Pada bagian ujung buah terdapat benjolan bekas peletakan kelopak. Buah parijoto berbentuk bulat. Di awal tumbuhnya, buah ini berwarna merah muda.

Namun saat matang, warna buah berubah menjadi ungu kebiruan. Warna inilah yang membuat buah parijoto sering disebut sebagai Showy Asian Grapes. Sebab warnanya hampir serupa dengan salah satu jenis buah anggur.

Bentuk buah ini cukup menarik, menyerupai anggur tetapi dengan ukuran yang lebih kecil, dan warna buahnya yang ungu kemerahan sangat cantik dan menggoda. Sebab inilah yang membuat buah parijoto lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias daripada dikonsumsi. Buah yang dihasilkannya juga dipercaya memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mengatasi masalah sulit mendapat keturunan.

Teh buah parijoto yang bagus buat kesehatan
 

Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di daerah pegunungan, sehingga dapat dikatakan parijoto lebih menyukai daerah yang teduh dan lembab. Parijoto akan optimal tumbuh di ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

Namun karena telah diketahui manfaat dan khasiatnya, maka banyak juga yang mulai membudidayakan tanaman ini. Untuk membudidayakannya, cara yang digunakan ialah menanamnya dalam pot ataupun pekarangan. Karena bentuk dan warna bunga dan buahnya yang indah, maka tak jarang parijoto juga menjadi tanaman hias.

Buah parijoto yang melimpah diolah menjadi sajian khas gunung Muria
 

Di Kudus, tanaman parijoto banyak ditanam untuk kepentingan pribadi dan dibudidayakan selama bertahun-tahun secara turun-menurun. Buah parijoto dipercaya sangat ampuh untuk mengatasi masalah hormonal dan kesuburan. Bahkan buah parijoto juga dipercaya dapat menjaga kondisi kandungan. Masyarakat Kudus percaya bahwa jika rajin mengonsumsi buah parijoto, maka anak yang lahir akan memiliki paras tampan atau cantik.

Baca juga : Putri Malu, Tanaman Gulma Pemalu yang Mempunyai Banyak Manfaat

Oleh warga sekitar, tanaman parijoto juga dipercaya sebagai salah satu flora peninggalan dari Sunan Muria, sebab tanaman ini hanya tumbuh di sekitar Gunung Muria yang merupakan tempat tinggal Sunan Muria. Hingga kini, di sekitar makam Sunan Muria pun banyak tumbuh tanaman parijoto.

Sirup buah parijoto
 

Buah parijoto yang berwarna cantik memiliki kandungan antioksidan alami yang sangat tinggi. Kandungan ini didapatkan dari flavonoid, tanin, dan saponin. Kandungan antioksidan inilah yang membuat buah parijoto sangat bermanfaat bagi kesehatan. Antioksidan dapat mencegah akibat buruk dari radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

Parijoto dipercaya dapat meningkatkan kesuburan wanita. Buah parijoto secara tradisional telah lama digunakan sebagai tanaman herbal untuk meningkatkan kesuburan wanita dalam program hamil yang dilakukan secara alami.

Buah parijoto menjadi motif batik dari gunung Muria
 

Parijoto juga dapat digunakan meredakan diare. Buah parijoto memiliki komponen antibakteri yang diduga dapat membantu mempercepat penyembuhan diare. Kandungan airnya juga dapat mencegah dehidrasi selama diare.

Selain itu dapat juga untuk mengatasi sariawan. Buah parijoto memiliki komponen antibakteri yang dapat menekan perkembangbiakan bakteri penyebab sariawan. Ekstrak buah parijoto terdiri dari flavonoid, sebagai sumber antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Parijoto pun mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit kolesterol. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah daun dan buahnya, baik dalam keadaan segar ataupun dikeringkan. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Parijoto, Tanaman Khas Lereng Gunung Muria Buahnya Kaya Manfaat


Senin, 26 Februari 2024

Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik Kerabat Dekat Ikan Koki



Ikan komet (Carrasius oauratus) adalah salah satu jenis ikan yang cukup banyak diminati sebagai ikan hias akuarium di rumah. Corak dan warnanya mirip dengan ikan mas, namun sisiknya lebih bercahaya dan ekornya lebih panjang. Ikan komet ini memang masih satu keluarga dengan ikan mas.

Ikan hias yang punya warna-warna cantik ini disebut komet karena memiliki ekor berukuran lebar menyerupai komet. Sirip ekornya panjang, tunggal dan bercabang. Ekornya yang unik membuat ikan ini tampak semakin menarik untuk dijadikan ikan hias di rumah, baik ditempatkan dalam kolam maupun dalam akuarium.

Ikan komet merupakan ikan yang lincah dan aktif, namun tidak agresif sehingga bisa dipelihara bersama ikan lainnya. Ikan komet berasal dari kawasan Asia Timur. Ikan ini mulai dikenal sekitar 1.000 tahun lalu pada masa Tiongkok Kuno. Awalnya, ikan ini dipelihara untuk dijadikan bahan pangan. Ikan ini dikembangbiakan dengan teknik akuakultur.

Ikan komet dalam aquarium
 

Warna alami ikan komet adalah abu-abu atau keperakan. Namun begitu, seiring berjalannya waktu ikan ini mengalami mutasi dan menghasilkan aneka warna lainnya. Mutasi warna tersebut menghasilkan ikan komet dengan warna lebih cerah, seperti kuning, jingga atau merah. Fenomena mutasi warna pertama kali tercatat pada masa Dinasti Jin di tahun 265 sampai 420.

Baca juga : Molly, Ikan hias Air Tawar Sudah Sejak Lama Digandrungi Hobis

Ikan komet mulai dijadikan sebagai ikan hias dan dipelihara di kolam atau taman air kira-kira 200 tahun kemudian, tepatnya pada masa Dinasti Tang di tahun 618 sampai 907. Pada masa tersebut, manusia telah mengembangbiakkan dan melakukan persilangan agar menghasilkan ikan dengan warna jingga kekuningan atau lebih mendekati warna emas.

Ikan komet hitam
 

Di habitat aslinya, warna emas sangat jarang muncul karena warnanya terlalu mencolok dan cenderung menarik perhatian predator. Pada masa Dinasti Tang, manusia mulai fokus mengembangkan ikan komet berwarna emas daripada warna kelabu atau keperakan.

Ikan berwarna keemasan ini kemudian menjadi pajangan di area atau ruangan penyambutan tamu. Sebelum adanya akuarium, ikan akan dipamerkan dengan menempatkannya pada wadah yang lebih kecil agar bisa diperlihatkan kepada para tamu.

Di masa selanjutnya, yakni Dinasti Song antara tahun 960 sampai 1279, dibangunlah kolam khusus untuk memelihara ikan komet berwarna merah dan emas. Selain itu, dibuat pula aturan bahwa masyarakat di luar keluarga kerajaan tidak boleh memelihara ikan komet dengan kedua warna tersebut.

Sebab warna kuning atau emas merupakan warna kekaisaran Tiongkok. Komet mulai dipelihara di dalam ruangan pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368 sampai 1644. Menurut catatan dari masa Dinasti Ming, muncuil varietas ikan mas komet berekor ganda untuk pertama kalinya.

Ikan komet sarasa
 

Ikan komet selanjutnya diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1603. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1611, ikan ini juga disebarkan ke Portugal. Dari Portugal, ikan komet kemudian menyebar ke beberapa negara lain di Eropa.

Baca juga : Glofish, Ikan Hasil Rekayasa Genetika yang Kian Populer

Sama halnya dengan di Tiongkok Kuno, ikan ini juga sempat dianggap sebagai ikan bergengsi di Eropa. Ikan ini seringkali menjadi hadiah dari seorang suami untuk istrinya di ulang tahun pertama pernikahan sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran.

Ikan komet shubunkin


Namun karena mudah dibudidayakan, populasi ikan komet pun semakin banyak dan kehilangan gengsinya. Selanjutnya, ikan ini tersebar ke Amerika Serikat pada tahun 1800-an dan menjadi sangat populer di abad ke-19. Pada awalnya, ikan ini dikembangbiakkan pada kolam terbuka milik pemerintah Amerika dan bukan di dalam akuarium tertutup.

Lantaran fisiknya yang lebih kecil, ikan komet termasuk ke dalam golongan ikan mas koki. Panjang tubuh ikan komet dewasa sekitar 30 – 35 cm. Ikan komet adalah salah satu varian ikan mas koki tertua yang paling terkenal. Seiring waktu, ikan ini banyak dipilih sebagai ikan hias akuarium karena bentuk dan warnanya yang cantik.

Meski memiliki warna dan pola yang beragam, sebagian besar ikan ini berwarna kuning berpadu jingga dengan putih atau jingga kemerahan dengan putih. Sisiknya begitu halus dan rata, kecuali jika ada bagian sisik yang terinfeksi oleh parasit.

Di alam, ikan komet hidup di perairan air tawar seperti danau, sungai, atau kolam alami hingga kedalaman 20 meter. Ikan ini bisa hidup sampai 15 – 20 tahun lamanya. Ikan hias yang punya warna-warna cantik ini disebut komet karena memiliki ekor berukuran lebar menyerupai komet.

Ikan komet warna kuning
 

Ikan komet mudah sekali menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Selain itu, media untuk memelihara ikan komet juga tidak sulit karena ikan ini bisa hidup di mana saja selama tempat tinggalnya bersih dan sehat.

Baca juga : Botia, Ikan Hias Air Tawar Eksotik dari Perairan Sumatera dan Kalimantan yang Terancam Punah

Ikan komet adalah ikan pemakan segala. Ikan ini lebih menyukai makanan alami seperti udang kecil, semut, cacing, serangga kecil, jentik nyamuk, lalat, dan lain-lain. Untuk makanan berupa tumbuhan, ikan komet menyukai selada, brokoli, dan alga.

Ikan komet merah
 

Ikan komet sering kali dikawinkan dengan ikan mas koki jenis lainnya. Hasil dari perkawinan silang itu menghasilkan jenis ikan komet yang lebih unik, cantik, dan menarik. Hal itu menyebabkan makin beragamnya jenis ikan ini.

Seperti ikan komet hitam, komet harimau, komet hitam putih, komet merah, dan komet pancawarna. Juga ada komet rain garden, komet sarasa, komet slayer, komet shubunkin, komet tanch, dan komet yellow serta beberapa jenis lainnya. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi

Minggu, 25 Februari 2024

PPDSI Semarang Gelar Latbernil Bird Farm 1 Sadut BF, Cakra dan Gambyong Raih Sukses Juara



Semarang Derkuku Community, komunitas penghobi derkuku Semarang kembali menggelar acara, pada Minggu 4 Pebruari 2024. Kali ini gelaran latihan dinilai bertajuk Bird Farm 1 Sadut BF 2024. Masih tetap membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Bebas.

Lapangan Flamboyan Hils di Jl Bukit Flamboyan Sendangmulyo, Tembalang – Semarang yang biasa dimanfaatkan untuk latihan para pecinta perkutut di wilayah Semarang, kini diramaikan oleh dekoe mania Semarang. Alex Whins selaku motor penggerak mengaku bahwa kegiatan ini rutin digelar.

“Hari ini kami kembali mengadakan kegiatan seperti biasanya, yakni latihan dinilai burung derkuku, bertajuk Bird Farm 1 SADUT BF 2024,” tutur Alex. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Semarang Derkuku Community bersama PPDSI Semarang, demi menyalurkan hobi dekoe mania yang ada disekitaran Semarang.

Para pemula sudah mau ikut meramaikan
 

Misi kegiatan Semarang Derkuku Community ini memang dikhususkan untuk melatih burung-burung muda. Seperti pada kegiatan hari itu, dengan tiket sebesar Rp 35 ribu, peserta bisa menikmati jalannya acara dan bisa berlomba menurunkan burung derkuku orbitannya.

“Acara latdin hari ini adalah melatih burung agar bisa diketahui seberapa bagus kualitas anggungnya. Sehingga bisa mengukur kemampuannya untuk tarung ke even selanjutnya yang lebih besar,” terang Alex Whin, Ketua panitia.

Briefing juri dan berdoa sebelum melaksanakan tugas

 

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini harus dimanfaatkan betul untuk memberikan ruang kepada dekoe mania untuk lebih eksis. “Kami upayakan untuk terus mengadakan acara meskipun tidak setiap bulan dengan tujuan guna memberikan semangat kepada dekoe mania Semarang agar bisa terus menekuni hobinya,” jelas Alex.

“Dengan kegiatan ini kami berharap hobi derkuku di Semarang bisa tetap eksis.” Juga disampaikan bahwa even ini memang masih jauh dari harapan. Artinya keinginan untuk bisa menjadikan hobi sebagai pilihan oleh masyarakat setempat masih belumlah maksimal.

“Hobi derkuku disini belum seramai yang diharapkan. Apalagi jika dibandingkan dengan di daerah lain. Namun kami tetap berupaya agar hobi derkuku bisa lebih semarak,” sambung pemilik Maxus Bird Farm ini penuh semangat.

Berbagai cara sudah ditempuh dan dilakukan oleh Alex Whins bersama PPDSI Semarang dan penggiat lainnya agar derkuku benar-benar bisa lebih baik dan berkembang. Salah satu jalan yang diambil adalah dengan rutin menggelar kegiatan latihan dinilai.

Suasana penjurian
 

Meski target peserta yang diinginkan belum menyentuh angka yang diharapkan, namun setidaknya usaha terus dilakukan. “Kebetulan hari ini banyak dekoe mania Semarang yang berhalangan hadir. Karena pas ada acara dan ada yang sakit,” jelas Alex.

“Pak Ketua yang selalu menyempatkan diri untuk hadir jika ada kegiatan disini pun tidak bisa datang. Beliau sedang sakit, tetapi Pak Ketua tidak ingin kegiatan tersebut ditunda apalagi dibatalkan. Semua yang sudah direncanakan harus tetap berjalan, apapun yang terjadi.”

Dekoe mania Semarang guyub rukun menghidupkan hobinya

 

Babak pertama pun dimulai, ketika jejak kehadiran embun belum juga terhapus. Satu demi satu gaco mulai berbunyi baik di kelas Bebas maupun kelas Pemula. Terlebih lagi ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, menambah suasana hangat dan memancing para kontestan berbunyi.

Habis penilaian babak pertama dilanjutkan pada babak kedua. Suasana semakin hangat para gaco saling menunjukkan kualitas suaranya. Persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru. Memang ini hanya event sekelas latihan dinilai saja, tetapi persaingan yang terlihat begitu ketat.

Para kontestan berusaha tampil prima dan saling bersaing berburu nilai. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal hingga akhir. Sampai akhirnya ditetapkan podium juara melalui rekap nilai yang telah diberikan para juri.

Untuk kelas Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Cakra amunisi Marwanto, burung derkuku ternakan Dinda BF yang dikerek pada nomor 22. Disusul kemudian Samsul 02 besutan Maulana Jaya, ternakan SPM BF yang berada di nomor kerekan 27 sebagai peraih podium kedua.

Marwanto melalui penampilan Cakra keluar sebagai juara pertama kelas Bebas
 

Dan tempat ketiga dimenangkan Awani milik Chandra dengan mengenakan ring Y12 BF yang berada di nomor kerekan 16. Tidak banyak burung yang mengikuti kelas Bebas ini. Beberapa nama dekoe mania yang rajin hadir, kali ini terpaksa absen.

Di kelas Pemula, juara pertama berhasil diraih Gambyong debutan Marwanto, bergelang Dinda BF yang digantang pada nomor 11. Urutan kedua dimenangkan Stone andalan Subkhan Kendal, produk ternak SPN BF yang ada di nomor gantangan 10. Sedang tempat ketiga diraih Widya orbitan Marwanto ternakan Dinda BF yang ada dinomor gantangan 7.

Marwanto juga juarai kelas Pemula lewat aksi Gambyong
 

Usai pengumuman kejuaraan, panitia mengajak dekoe mania yang hadir untuk melanjutkan pertemuan membahas jadwal kegiatan rutin selanjutnya. “Insya’Allah, awal bulan Maret akan kita adakan lagi kegiatan serupa,’ ungkap Alex.

Alex Whin mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh dekoe mania yang sudah berkenan hadir meramaikan acara Sadut BF Cup dan memberikan dukungannya sehingga acara bertambah meriah. Setiap peserta yang hadir juga mendapatkan pakan burung nusantara Master Kung produk dari Maulana Jaya.

Sekalian bahas latber rutin Semarang Derkuku Community
 

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh dekoe mania jika pada gelaran ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Selamat kepada rekan-rekan yang berhasil mengantarkan burungnya meraih juara dan semoga rekan-rekan yang belum beruntung pada gelaran berikutnya gaconya bisa meraih juara.’’ (Ramlee/Whin)

 


 



Lantung Juara di Gantang Ngopi Bareng Pengcab Probolinggo



Pengcab Probolinggo terus aktif bergerak untuk mengembangkan hobi puter pelung di wilayahnya. Agenda yang mereka lakukan adalah dengan menggalang masyarakat yang ingin menekuni hobi. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah dengan menggelar kegiatan Gantang Ngopi Bareng pada Minggu, 4 Pebruari 2024.

Menempati lokasi di Gantangan Cangkring Koloni Jl Cangkring No. 13 Kanigaran – Probolinggo. Kegiatan ini hanya membuka 1 kelas yakni kelas Bebas. Ketua Pengcab Probolinggo, Samsul Bahri mengatakan bahwa kegiatan ini adalah agenda rutin yang dilaksanakan oleh Pengcab Probolinggo.

Pengcab Probolinggo menyediakan trophy kejuaraan
 

Ajang berkumpul para penghobi puter pelung seantero Probolinggo, sehingga memang terkesan simpel dan santai. “Ini adalah acara rutin kami, waktunya kami untuk menyapa para penghobi di Probolinggo jadi tidak seperti lomba di tempat lain,” terang Samsul.

“Kami ingin menggalang masyarakat disini agar mau juga menekuni hobi puter pelung. Kelas yang kami buka juga masih di kelas Bebas,” tambah Samsul. Lebih lanjut disampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan agenda ini akan terus bergerak dan menjadi lebih dari sekarang ini.

Imam Banger BF sedang menyiapkan burung untuk berlaga pagi itu
 

“Di setiap pertemuan selalu kita bahas kegiatan lanjutannya. Yang jelas kami berharap kedepan bisa lebih ramai dari sekarang dan juga kelas yang akan kami buka juga akan bertambah,” sambung Iwan Siswanto, Ketua Bidang Kejuraian di sela-sela persiapan kegiatan pagi itu.

“Ini kan masih sekedar gantang sambil ngopi, jadi kami mencoba untuk terus bisa mewadahi keinginan dhulur-dhulur akan adanya kegiatan, nanti baru dilakukan perbaikan,” ungkap Iwan lagi. Makanya kegiatan ini diusahakan untuk selalu dapat digelar di sela-sela kesibukan para pengurusnya.

Juri Pengcab Probolinggo
 

Setidaknya kegiatan ini diharapkan bisa menggugah masyarakat setempat untuk ikut tertarik menekuni hobi puter pelung. Karena hobi ini tidak berbeda dengan hobi anggungan yang lainnya seperti derkuku dan perkutut.

Iwan yang selalu getol memberikan semangat kepada para mania puter pelung jika perjuangannya bersama dengan pengurus Probolinggo lainnya tidak akan sia-sia. Apalagi kini gantangan yang dipilh juga nyaman, sehingga para mania yang hadir begitu menikmati jalannya acara.

Gantang Ngopi Bareng ajang latih burung-burung debutan
 

Di tengah semakin jarangnya event-event lomba namun para penghobi di Probolinggo ini tetap semangat agar hobi yang ditekuninya bisa tetap eksis. Jika tidak ada kegiatan kompetisi, lambat laun hobi tersebut akan hilang dengan sendirinya.

“Namun kami yakin bahwa pada suatu ketika, masyarakat utamanya di Probolinggo ini akan memiliki kwok mania yang mampu meramaikan hobi puter pelung perkutut,” harap Iwan. Lebih lanjut disampaikan bahwa semua itu demi tujuan mulia, demi kemajuan puter pelung.

Yang hadir santai menikmati jalannya acara
 

“Alhamdulillah, berkat dukungan dan partisipasi teman-teman puter pelung mania semua, acara rutin latihan dinilai ini bisa ramai dan berjalan sesuai dengan rencana. Terima kasih kepada semua kwok mania yang hadir. Saya bersama para pengurus mohon ma’af, bila masih ada kekurangan,” terang Iwan.

Setidaknya dengan adanya Gantang Ngopi Bareng tersebut, mereka yang berada di Probolinggo bisa dengan leluasa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengetes, menguji, dan melakukan langkah demi memaksimalkan performa sang orbitan. Seperti yang diakui oleh Agus Prasaja, pemilik MS Pro BF.

Agus Prasaja pantau terus performa gacoannya untuk persiapan acara luar kota
 

“Ini adalah kesempatan yang baik untuk melihat mental burung orbitan para mania Probolinggo. Hanya dengan mengikuti acara seperti ini, dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat kualitas burung kita. Ya, biar ada yang bisa dibawa dan membanggakan ketika kita mengunjungi daerah luar Probolinggo,” ujar Agus Prasaja yang tampak begitu serius memperhatikan gacoannya.

Sementara itu jalannya acara berlangsung lancar. Aksi burung-burung yang ada di gantangan menambah ramai suasana di arena gantangan. Persaingan seru dan ketat terjadi antar jago-jago yang turun. Begitu peluit babak pertama dibunyikan, atmosfir persainganpun berlangsung panas.

 

Rona Somay terhanyut degan alunan puter pelung
 

Sampai akhirnya, empat babak penjurian berakhir dengan kemenangan Lantung. Burung puter pelung orbitan S. Arifin Probolinggo. Burung yang mengenakan ring Kamalia 87, yang digantang pada nomor 22 itu tampil apik, dan ditetapkan sebagai peraih podium pertama.

Disusul kemudian oleh Rambo debutan Agus Prasaja, puter pelung ternakan MS Pro 156 yang berada di nomor gantangan 9 sebagai peraih podium kedua. Untuk tempat ketiga dimenangkan Tapai besutan Arik, dengan ring B 2 menempati nomor gantangan 16.

S. Arifin terima trophy juara pertama berkat aksi apik Lantung
 

Seusai pengumuman pemenang, para kwok mania Probolinggo ini tidak langsung meninggalkan tempat. Mereka sejenak meluangkan waktu untuk membicarakan kemungkinan untuk ikut hadir di event-event luar kota. karena awal bulan Maret rencananya akan ada event besar di Bondowoso.

Selain itu, bulan puasa juga akan segera hadir kembali. Kegiatana semacam Gantang Ngopi Bareng jelas tidak bisa leluasa mereka rencanakan. Iwan bersama para penghobi ini juga membicarakan kemungkinan untuk menggelar acara serupa menjelang saat berbuka puasa. Jadi kegiatan tidak terhenti selama bulan puasa nanti.

Usai Gantang Ngopi Bareng, bersama bicarakan kemajuan hobi di Probolinggo
 

Ada yang sedikit luput dari perhatian, yakni penyerahan sepasang puter pelung dari Banger BF kepada Rona Somai sang pemilik Gantangan Cangkring Koloni. Rona begitu menikmati setiap acara yang diadakan oleh Pengcab Probolinggo, bahkan mempersilahkan tempatnya dijadikan base camp para penghobi.

Rona juga terkesima dengan kebersamaan yang ditunjukkan orang-orang puter pelung ini. Kompetisi yang mereka ikuti tidak menjadikan perseteruan pribadi. Justru untuk menjalin tali silaturahmi, seduluran sak lawase. (Ramlee/IS)

 


 



Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...