Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 17 Juni 2023

Sacha Inchi, Kacang Gunung dengan Sejuta Manfaat

 



Sacha inchi (Plukenetia volubilis) dikenal sebagai kacang inka atau kacang gunung adalah kacang yang berasal dari hutan tropis amazon. Tepatnya berasal dari sebagian besar daerah tropis Amerika Selatan ( Suriname, Venezuela, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Brasil barat laut), serta beberapa Kepulauan Windward di Karibia.

Saat ini sacha inchi telah dibudidayakan di China, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan baru-baru ini di Indonesia. Sacha inchi merupakan tumbuhan dari keluarga Euphorbiaceae, memiliki bulu-bulu halus (trikoma) pada daunnya. Biji dan daun mentah kacang ini mengandung racun, tapi aman dikonsumsi setelah dipanggang.

Kacang sacha inchi
 

Oleh penduduk asli Peru, sacha inchi telah dibudidayakan selama berabad-abad di hutan Amazon. Tumbuhan ini tumbuh dengan baik diiklim yang hangat hingga ketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Tumbuh lebih baik di tanah asam dan daratan dekat sungai (tanah aluvial). Tinggi tanaman sacha inchi mencapai 2 meter, memiliki daun bergerigi berbentuk hati. Panjang daun antara 10-12 cm, lebar daun 8-10 cm dengan tangkai daun 2-6 cm.

Sacha inchi tumbuh di habitatnya di Peru
 

Tanaman sacha inci mulai berbunga setelah berumur 5 bulan setelah ditanam, dan akan berbiji pada umur 8 bulan. Bunga jantan berukuran kecil dengan warna putih yang tersusun berkelompok. Bunga betina terletak di dasar perbungaan.

Baca juga : Meniran, Tumbuhan Liar Herbal dengan Sejuta Khasiat

Di daerah tropis seringkali merupakan tanaman merambat yang membutuhkan turus atau rambatan dan menghasilkan buah/biji hampir sepanjang tahun. Buah kacang sacha inchi berbentuk bintang segi 4 sampai 5.

Benih sacha inchi
 

Mempunyai tekstur kulit keras dan berlapis berdiameter 3-5 cm. Dalam satu buah memiliki 4-5 butir biji. Biji/buah muda berwarna hijau, buah tua berwarna coklat kehitaman. Pada saat pemasakan, daging biji berwarna hitam yang lebut dan basah dan tidak bisa dikonsumsi, sehingga buah dibiarkan mengering di pohon sebelum dipanen.

Umur 2 tahun merupakan saat-saat produktif tanaman sacha inchi, dimana dalam satu tanaman dapat menghasilkan hingga 100 buah kering yang dapat dipanen bersamaan. Dalam satu buah umumnya terdiri dari 4-5 biji.

Budidaya sacha inchi
 

Namun ada beberapa yang memiliki biji hingga tujuh. Biji berbentuk lonjong, berwarna coklat tua dengan diameter 1,5-2 cm. Keping biji terbuka, mirip dengan kacang almond dan dilapisi dengan lapisan tipis berwarna keputihan.

Kacang inka atau sacha inci ini dikenal sebagai superfood yang diklaim sebagai tanaman azimat. Berbagai bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Sacha inchi merupakan salah satu tanaman yang kandungan omega 3 nya sangat tinggi, juga omega 6, omega 9, ada Tritovan nya dan vitamin e nya sangat tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.

Pohon sacha inchi yang telah berbuah
 

Daunnya mengandung antioksidan dan dapat dimakan sebagai sayur ataupun diolah sebagai teh. Buahnya juga mempunyai kandungan yang sangat bermanfaat, hingga akarnya yang bisa dibuat untuk sabun kecantikan.

Baca juga : Mangkokan, Tanaman Hias Daun yang Mempunyai Manfaat Kesehatan

Biji dan daun mentah sacha inchi mengandung alkaloid , saponin , dan lektin dalam jumlah yang cukup besar yang mungkin beracun jika dikonsumsi sebelum dimasak, tetapi terdegradasi dengan cara dipanggang, digoreng atau disangrai. Minyak biji nabati merupakan sumber asam lemak tak jenuh ganda.

Semua bagian tanaman sacha inchi dapat dimanfaatkan
 

Biji sacha inchi diproduksi untuk berbagai produk. Biji yang dimasak (dipanggang, digoreng atau disangrai) dapat dikonsumsi sebagai cemilan. Kacang sacha inchi mempunyai rasa yang renyah dan enak layaknya kacang pada umumnya.

Daun sacha inchi setelah dikeringkan juga dapat dikonsumsi sebagai minuman seduh layaknya teh, dan diklaim rasanya lebih segar daripada teh. Tidak hanya itu saja, cangkang dan ampasnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kue dan pakan ternak.

Daun sacha inchi dikeringkan untuk dijadikan teh
 

Biji kacang asli hutan amazon ini juga bisa diolah menjadi minyak dengan harga jual yang fantastis. Minyak sacha inchi kualitas super harganya mencapai jutaan rupiah. Minyak Sacha inchi memiliki rasa yang ringan dengan sentuhan seperti kacang, mungkin sesuai untuk berbagai masakan.

Baca juga : Beligo, Tanaman Unik yang Berkhasiat Obat

Minyak yang diproses dari kacang sacha inchi kaya akan asam lemak esensial omega-3 asam linolenat (≈45-53% dari total kandungan lemak). Serta omega- 6 asam linoleat (≈34-39% dari kandungan lemak), serta omega-9 non-esensial (≈6-10% dari kandungan lemak). Kandungan protein pada biji kacang sacha inchi mencapai 17%.

Cangkang buah dari sacha inchi masih bisa dimanfaatkan
 

Minyak kacang ini juga kaya akan asam alfa-linolenat. Minyak ini dievaluasi dalam studi konsumsi selama 4 bulan (10-15 ml per hari) oleh orang dewasa, menunjukkan bahwa minyak ini aman dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam darah.

Selain itu, minyak sacha inchi juga memiki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti penurun kolesterol dan asam urat, peningkat kecerdasan, dapat mengurangi resiko jantung bengkak, resiko stroke, menurunkan aktifitas tumor, radang sendi dengkul, meningkatkan penglihatan (katarak), dan menurunkan rasa kesemutan.

Minyak dari kacang sacha inchi berharga sangat mahal
 

Kacang Sacha Inchi dewasa ini banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia karena nilai manfaat maupun nilai ekonomisnya. Selama ini permintaan pasar Indonesia akan sacha inchi sangat tinggi. Namun, suplai dari petani lokal terbilang minim.

Tumbuhan ini bisa bertahan selamanya, karena memang tahan terhadap hama dan bisa tumbuh di daerah yang minim ketersediaa airnya, seperti daerah pegunungan. Peluang pasar bagi budidaya tanaman ini masih cukup luas, dikarenakan masih jarang sekali petani yang mau membudidayakan. Banyak negara yang masyarakatnya membutuhkan khasiat dari kacang sacha inchi ini. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Sacha Inchi Kacang dari Hutan Amazon dengan Begitu Banyak Manfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...