Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Minggu, 31 Maret 2024

Raja Bandit dan Mama Muda Juara Latber YKS Bird Farm Gelaran Perdana Pengcab Sumenep



Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, Pengcab PPPPSI Sumenep menggelar kegiatan berupa Latber bertajuk Spesial Ramadhan YKS Bird Farm, pada Sabtu malam 23 Maret 2024. Menempati lokasi di Lapangan Restu Ibu Parsanga – Sumenep, acara berlangsung lancar dan sukses tanpa hambatan.

Gelaran Latber Spesial Ramadhan YKS Bird Farm, menjadi agenda perdana sejak Sumenep vakum tanpa ada kegiatan hobi puter pelung. “Hari ini Pengcab Sumenep kembali meramaikan hobi puter pelung setelah kami sempat vakum selama 4 bulan,” terang H. Gufron, salah satu panitia.

Hal senada dilontarkan oleh Decky Ketua Pengcab Sumenep. “Empat bulan rasanya cukup lama bagi kami untuk tidak eksis lagi di lapangan.” Kegiatan ini digelar sebagai ajang silaturahim dan temu kangen para pencinta puter pelung.

Juri-juri yang bertugas
 

Karena mereka sudah lama vakum tanpa ada kegiatan. “Makanya hari ini kami buka kembali agenda silaturrahmi antara penghobi puter pelung di sekitar Sumenep.” Pada kegiatan lomba kali ini panitia membuka dua kelas yakni kelas Madya dan kelas Utama.

Dari semua kelas yang dibuka, seluruh tiket yang disediakan panitia tidak meninggalkan sisa. “Bahkan banyak yang tidak kebagian tiket,” jelas Wawan, Ketua Panitia. Dukungan yang luar biasa tersebut tidak hanya datang dari puter pelung mania setempat.

Para penghobi begitu bersemangat meramaikan Latber YKS Bird Farm
 

Dari meja panitia tercatat peserta dari Surabaya dan Pamekasan banyak yang hadir meramaikan. “Mudah-mudahan agenda perdana ini menjadi obat penyembuh rindu karena kami lama tidak ada kegiatan,” tegas Decky.

Agenda lomba kali ini Pengcab Sumenep menggandeng YKS Team untuk bersama-sama langsung mengawali kegiatan, agar hobi puter pelung di Sumenep tidak sampai berlama-lama tanpa ada kegiatan. “Saya tidak ingin hobi puter pelung di Sumenep menjadi vakum yang berkepanjangan,” ungkap Wawan.

Juara di kelas Madya
 

“Jadi kami berinisiatif untuk kembali menggelar kegiatan lomba bersama Pengcab Sumenep,” tambah Wawan. Nampaknya keinginan untuk kembali menggelar kegiatan, banyak mendapatkan dukungan dari para penghobi.

“Yang namanya hobi memang tidak bisa dicegah, makanya ketika lama tidak ada kegiatan, banyak rekan-rekan yang bingung harus menyalurkan hobi lewat apa. Alhamdulillah hari ini mereka bisa kembali beraktifitas, berjumpa dengan sesama penghobi dan peternak puter pelung.”

Juara di kelas Madya
 

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang mendukung kegiatan kami, mudah-mudahan apa yang akan kami perjuangkan untuk kembali menyemarakkan hobi puter pelung di Sumenep, bisa kembali terwujud,” harap Wawan lagi.

Kemeriahan lomba malam itu didukung penuh oleh cuaca cerah. Sepanjang acara berlangsung, berjalan tanpa hambatan. Proses penjurian yang berlangsung selama empat babak berturut-turut, juga tidak terkendala. Perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan ketat.

Puluhan doorprize dibagikan panitia
 

Empat babak penjurian yang diberikan kepada juri, berjalan sesuai harapan. Kru juri yang bertugas juga menjalankan misinya tanpa ada sesuatu yang mengganggu. Dari peserta yang hadir menginginkan event seperti ini berlangsung pada pagi hingga sore hari, seperti yang disampaikan pemilik Mama Muda BF.

Untuk podium pertama Kelas Utama diraih oleh Raja Bandit orbitan Amir dari Pamekasan dengan ring 99BF 224 yang digantang pada nomor 16. Dilanjutkan kemudian posisi kedua ada Restu Ibu milik Mr Decky Sumenep produk ternak RI 03 yang digantang pada nomor 32 dan tempat ketiga diraih Marco amunisi Semi BF Surabaya, ring M2NK 72 yang berada di nomor 30.


 



Kelas Madya, juara pertama berhasil diraih Mama Muda andalan Fauzan Lenteng, ternakan Angel 76 yang menempati nomor gantangan 47. Disusul Raja Tega amunisi M. Rasyid Kalianget ring Sutra 54 yang berada di gantangan nomor 14. Dan tempat ketiga ada Rangkah Gunung orbitan Amir Pamekasan yang digantang pada nomor 8 dengan ring 99BF 152.

Diakhir acara, Decky mengucapkan terima kasih atas dukungan dari peserta sehingga acara berlangsung sukses dan lancar. Bahkan rencananya Pengcab Sumenep akan kembali mengadakan event-event besar setelah hari raya. Selain itu juga akan merutinkan kembali gelaran latber secara bergantian dengan Pengcab Pamekasan. (Ramlee/Est)

Jumat, 29 Maret 2024

Sugar Glider, Marsupial yang Bisa Terbang




Sugar glider (Petaurus breviceps) dikenal sebagai tupai terbang yang gampang jinak sebagai hewan peliharaan. Karena memiliki penampilan dan kebiasaan yang sangat mirip, sugar glider memang kerap dianggap sebagai tupai terbang, padahal keduanya adalah spesies yang berbeda.

Perbedaan diantara keduanya adalah sugar glider merupakan hewan marsupial (memiliki kantung di perutnya), sedangkan tupai terbang tidak mempunyai kantung serupa. Bagian atas kepala sugar glider memiliki garis dan corak yang khas, sementara tupai terbang terlihat polos tanpa corak. Ekor sugar glider juga lebih tebal, berbeda dengan ekor tupai terbang yang pipih, tipis, dan lembut.

Sugar glider juga kerap disebut dengan wupih sirsik atau oposum layang merupakan marsupial atau hewan berkantung untuk tempat bayinya seperti halnya kangguru dan koala. Sugar glider juga termasuk hewan nokturnal, yaitu hewan yang cenderung aktif dimalam hari.

Sugar glider merupakan mamalia nokturnal juga aborial


Hewan ini memiliki ukuran yang kecil dengan penampilan yang lucu dan menggemaskan. Tidak heran jika banyak yang tertarik menjadikan hewan kecil ini sebagai binatang peliharaan. Hewan lucu nan mungil ini mulai banyak diminati oleh berbagai kalangan sekitar tahun 2019an.

Baca juga : Musang Luwak, Mamalia Liar Penghasil Kopi Termahal di Dunia

Saat itu ada banyak sekali video viral di sosial media yang membagikan bagaimana lucunya hewan yang satu ini. Jika dilihat sekilas, sugar glider nampak seperti tupai pada bagian tubuhnya dan seperti tikus di bagian moncongnya.

Sugar glider di lubang persembunyiannya
 

Satwa ini dinamakan sugar glider karena menyukai makanan dengan cita rasa manis. Seperti buah segar atau sayur-sayuran. Selain itu, sugar glider juga memakan nektar, serangga, telur burung, dan kadal di habitat aslinya.

Sementara, nama glider didapat dari kemampuannya meluncur (gliding) dari satu pohon ke pohon lainnya. Kemampuan ini berkat adanya membran (selaput tipis) di sela-sela kakinya. Membran ini membentang dari pergelangan tangan ke pergelangan kaki yang memungkinkannya untuk meluncur dari satu tempat ke tempat lain.

Sugar glider mampu mluncur di udara hingga 50 meter jauhnya


Pada habitat aslinya, sugar glider biasanya dapat ditemukan di ketinggian 3.000 mdpl. Hewan yang hidup secara berkoloni ini biasa membangun sarang di cabang pohon eucalyptus.
Namun tidak jarang, sugar glider juga dapat ditemui di pepohonan kelapa. Hewan ini di alam bisa berumur hingga 9-10 tahun. Bahkan jika dipelihara dengan baik, bisa bertahan hingga usia 12-15 tahun.

Sugar glider ternyata ada banyak jenisnya. Jenis-jenis sugar glider umumnya dibedakan atas warna dan coraknya. Berikut jenis-jenis sugar glider yang cukup populer di Indonesia, sugar glider classic grey, white face sugar glider, sugar glider leucistic, sugar glider albino, sugar glider mosaic, sugar glider white tip, sugar glider black beauty, dan sugar glider caramel.

Fakta menarik sugar glider terkait umur ini setara dengan masa hidup anjing atau kucing peliharaan pada umumnya. Di sisi lain, jika hidup di alam atau habitat aslinya, sugar glider memiliki rentang hidup yang lebih pendek. Hal ini disebabkan oleh gangguan predator alaminya, seperti ular, kucing liar, rubah hingga burung hantu.

Hewan dengan berat rata-rata mencapai 3 ons ini masuk dalam golongan hewan nokturnal. Pada umumnya, mereka tidur di siang hari dan baru aktif ketika malam menjelang. Matanya yang besar membantunya melihat lebih jelas di malam hari dan telinganya akan berputar untuk membantu menemukan mangsa dalam gelap. Umumnya hewan ini akan mencari tempat gelap dan sunyi lalu tidur selama 15 jam sehari.

Induk sugar glider bersama anak-anaknya
 

Meski berukuran mungil dengan panjang 24-30 sentimeter dan berat 115-140 gram, nyatanya hewan ini bisa melompat hingga 150 kaki atau 50 meter. Kemampuan melompat ini digunakan untuk menghindari predator, mencari makanan. Sugar glider sering terlihat melompat dari satu dahan ke dahan lain di habitat aslinya.

Baca juga : Ferret, Predator Kuat Mirip Musang yang Penampilannya Lucu

Mereka melompat dengan kaki depan dan belakang yang terentang lebar. Bukan hanya melompat, fakta menarik sugar glider ini juga mampu mengarahkan dirinya ke posisi tujuan dengan menggerakkan anggota badan. Misalnya, ketika ingin belok ke kiri, maka sugar glider akan menurunkan lengan kirinya. Begitu pula sebaliknya.

Sugar Glider Classic Grey
 

Sama seperti kangguru dan hewan marsupial lain, sugar glider juga punya kantong di perutnya. Namun, hanya sugar glider betina yang punya kantung ini. Ini digunakan untuk melindungi, membesarkan, dan membawa anak mereka yang masih kecil. Kantung ini berada di perut dan dapat membesar atau mengecil dengan fleksibel.

Setelah anak-anak sugar glider lahir, bayi sugar glider ini akan merangkak ke dalam kantung induknya. Di dalam kantung itulah, mereka tetap merasa hangat dan tumbuh secara normal. Anak sugar glider berat badannya hanya 0,2 gram dan hidup di kantung induknya selama 8-10 minggu sampai mereka siap untuk tinggal di luar.

White Face Sugar Glider
 

Sugar glider jantan mencapai tingkat kematangan organ reproduksi pada umur 4-12 bulan, sementara betina di umur 8-12 bulan. Salah satu ciri-ciri yang bisa digunakan untuk membedakan sugar glider jantan dengan betina adalah adanya bintik botak di kepala.

Bukan sekadar motif, ternyata bintik botak ini merupakan kelenjar aroma. Bentuk fisik ini baru akan muncul ketika sugar glider memasuki masa kematangan seksual sekitar umura 6-8 bulan. Kelenjar aroma ini nantinya berfungsi untuk menarik betina.

Selain itu, juga untuk menandai pasangan, anak keturunannya, hingga tempat tinggal atau wilayah mereka. Di alam liar, sugar glider berkembang biak dua kali dalam setahun. Namun, bila di penangkaran, sugar glider akan berkembang biak lebih dari dua kali.

Ini bisa terjadi karena sugar glider hidup di tempat yang aman dan terjamin. Sekitar 81 persen sugar glider melahirkan dua anak sekaligus dalam satu waktu dan 19 persen melahirkan anak satu saja dalam satu periode kehamilan. Masa kehamilannya sangat singkat, hanya 15-17 hari.

Sugar Glider Caramel
 

Sugar glider termasuk hewan yang memiliki suara berisik. Suaranya bahkan dikatakan lebih keras daripada anjing. Saat menyalak, sugar glider bersuara mirip dengan anjing kecil. Selain itu, sugar glider juga sering mengeluarkan suara mirip desisan pendek dan berulang-ulang. Ini terjadi ketika sugar glider sedang asik grooming alias membersihkan dirinya sendiri. Ia akan meludah pada telapak tangan dan mengusapkan ke seluruh tubuh. Nah, saat meludah inilah suara desisan terdengar.

Baca juga : Musang Sulawesi, Mamalia Karnivora Pemalu Hidup Nokturnal Soliter di Hutan Sulawesi

Seperti hewan nokturnal lainnya, sugar glider memiliki kemampuan pendengaran yang sangat kuat. Telinganya yang berbentuk beludru dan relatif besar daripada bagian kepalanya. Berkat hal tersebut, mereka mampu mendengar suara infrasonik. Setiap telinga (pinna) dapat bergerak secara independen, mirip piringan radar.

Sugar Glider Leucistic
 

Fisik tersebut memungkinkan sugar glider bisa mengidentifikasi sumber suara sekecil apapun. Bahkan, sugar glider mampu mengenali suara pemiliknya dan menunjukkan kecerdasan yang mirip dengan kucing ataupun anjing.

Di alam liar, sugar glider tinggal secara berkoloni 20 hingga 40 ekor dengan dua jantan alfa dan keturunannya. Selain hidup berkelompok dan bersifat sangat sosial, sugar glider pun suka memiliki keluarga besar dan tinggal bersama. Dalam satu lubang tempat tinggal saja, misalnya, ada setidaknya 7 hingga 9 ekor sugar glider.

Sugar Glider Albino
 

Koloni sugar glider ini jamak ditemukan ketika sugar glider hidup di habitatnya di alam terbuka atau konservasi. Biasanya, satu kelompok terdiri dari dewasa dan juga anak-anak. Barulah setelah berusia 10 bulan, anak-anak sugar glider akan keluar dari rumah dan membentuk koloni baru.

Siapa sangka, meskipun banyak dipelihara, hewan yang berhabitat asli di hutan Australia, Indonesia bagian timur dan Papua ini ternyata termasuk ke dalam hewan apendix dua atau hewan yang sebenarnya sudah terancam punah namun tidak dilindungi. (Ramlee)


Sumber : remen.id


Sugar Glider, Mamalia Nokturnal Lucu yang Mampu Meluncur di Udara

Kamis, 28 Maret 2024

Cerecet Jawa, Burung Endemik Pegunungan Jawa yang Bertubuh Mungil




Burung cerecet jawa atau Pygmy Tit (Psaltria exillis) merupakan spesies burung dari keluarga Aegithalidae dan merupakan spesies monotipik alias satu-satunya jenis dalam marga Psaltria. Ukuran tubuhnya sangat kecil. Saking kecilnya, di Jawa burung ini kerap juga dijuluki sebagai ‘Si Biji Nangka’.

Burung cerecet jawa (Psaltria exillis) memang tidak begitu populer dibandingkan dengan jenis burung kicauan lainnya. Maklum, burung ini tidak memiliki ciri khas yang menonjol. Namun, cerecet jawa mudah dikenali karena ukurannya yang sangat kecil. Burung ini hidup di hutan-hutan pegunungan di Jawa.

Bee Hummingbird (burung kolibri lebah)
 

Burung cerecet jawa mempunyai warna bulu cokelat dan abu-abu kusam. Namun ciri paling khas adalah postur tubuh yang sangat mungil. Panjang tubuh hanya 8 cm, sudah termasuk ekor, dan tercatat sebagai burung endemik terkecil di Pulau Jawa. Ekor cerecet jawa relatif panjang, sekitar 2/3 panjang tubuhya, sehingga tubuh cerecet jawa terlihat sangat mungil.

Baca juga : Burung-madu, Mempunyai Suara Panggilan Unik Itu Termasuk Burung Dilindungi

Jika dibandingkan, ukuran kepala hingga pangkal ekor burung ini kurang lebih sama dengan ukuran total (kepala sampai ujung ekor) burung Bee Hummingbird atau burung kolibri lebah. Bee Hummingbird merupakan burung terkecil di dunia dari Kuba.

Cerecet jawa banyak ditemui di hutan-hutan di Jawa Barat dan Jawa Tengah


Cerecet jawa bahkan hanya bisa ditemukan di hutan-hutan pegunungan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat, burung ini dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, dan Sumedang. Cerecet jawa kini menjadi fauna identitas dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Lantaran ukurannya yang kecil, burung cerecet jawa kerap disebut sebagai siki nangka atau biji nangka, karena seukuran biji nangka. Dalam literatur perburungan internasional, burung ini dinamakan pygmy tit atau pygmy bushtit.

Seperti namanya, burung berwarna dominan abu-abu kecokelatan dan putih buram ini memiliki suara cerecet lembut “trrr-trrr-trrr” atau suara tinggi yang lembut “tii-tii-tii-tii”. Suara kicauannya hampir mirip dengan cerecetan burung cabai-cabaian, tapi lebih memiliki irama.

Anggota suku Aegithalidae merupakan burung-burung petengger berukuran kecil serta lincah dengan paruh segitiga yang kecil namun tajam. Meskipun demikian, kekerabatan cerecet jawa dengan anggota suku Aegithalidae yang lain masih belum jelas.

Cerecet jawa sedang mencari makan
 

Saat ini, burung cerecet jawa ini berisiko rendah mengalami kepunahan (least concern) ini cukup umum ditemukan di hutan pegunungan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sayangnya informasi tentang jenis burung cerecet jawa ini relatif sangat sedikit.

Baca juga : Robin, Burung dengan Bulu Warna Warni Bersuara Merdu yang Kian Sulit Ditemui

Cerecet jawa ditempatkan dalam suku Aegithalidae karena kemiripannya dengan Long-tailed Tit dalam hal perilaku, suara dan bentuk sarangnya. Long-tailed Tit (Aegithalos caudatus) merupakan burung yang cukup umum di daratan Eropa dan Asia.

Cerecet jawa di pohon cemara
 

Sementara cerecet jawa merupakan burung endemk Jawa yang habitatnya terbatas di pegunungan dan perkebunan, umumnya di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sebagaimana long-tailed tit, cerecet jawa termasuk burung yang sangat aktif.

Burung cerecet jawa hidup berkelompok dengan jumlah kecil. Biasanya kelompok ini terdiri dari sekitar 15 ekor burung. Sehari-hari burung cerecet jawa ini mencari serangga kecil serta biji-bijian di ranting pohon atau semak-semak dekat permukaan tanah.

Ketika memasuki musim kawin, mereka akan memisahkan diri dari kelompoknya, dan memilih berduaan dengan pasangannya. Pada musim berkembang biak, cerecet jawa banyak ditemukan di hutan-hutan konifer, hutan-hutan di pegunungan, hutan cemara, atau di pinggiran hutan.

Cerecet jawa sedang membawa bahan untuk membangun sarangnya
 

Burung cerecet jawa ini akan membuat sarang yang bentuknya mirip sarang burung cabai-cabaian, yaitu seperti kantung menggantung dengan lubang masuk yang kecil. Sarang ini dibangun dari daun, rumput, dan pada bagian akhirnya dilapisi dengan lumut. Dengan panjang sekitar 8-17 cm dan diameter 6-8.5 cm.

Baca juga : Wambi, Burung Berkicau yang Menawan dan Sangat Gacor Saat Berkicau

Sarang biasanya dibangun berpasangan pada waktu musim kawin, sekitar Bulan Maret-Mei dan Agustus-September. Sekali berbiak, cerecet jawa menghasilkan 2-3 butir telur yang berwarna putih dengan titik-titik kecil berwarna merah.

Burung cerecet jawa, satwa mungil menjadi fauna identitas Kabupaten Sumedang
 

Populasi burung endemik Jawa ini tidak diketahui secara pasti. BirdLife International populasi burung endemik Jawa ini masih di atas 10.000 individu dewasa dengan tingkat penurunan populasi mencapai 10% dalam sepuluh tahun terakhir.

Dengan mempertimbangkan jumlah populasi, daerah persebaran yang terbatas, dan fragmentasi yang terus terjadi di habitat alami, burung ini oleh IUCN Red List dikategorikan dalam status konservasi Least Concern atau Berisiko Rendah. Sedang oleh pemerintah RI, burung ini tidak termasuk sebagai salah satu binatang yang dilindungi di Indonesia. (Ramlee)


Sumber : remen.id


Cerecet Jawa, Burung Ocehan Imut dari Pegunungan Jawa

Selasa, 26 Maret 2024

Pohon Kenari, Buahnya Lezat dan Sarat Manfaat



Pohon kenari (Canarium ovatum) merupakan tanaman penghasil buah jenis kacang-kacangan dengan nilai gizi tinggi. Pohon kenari merupakan tanaman bernilai ekonomi tinggi. Terutama bagian buahnya dan bijinya yang mengandung lemak dan protein tinggi dimanfaatkan untuk bahan makanan.

Menurut penelitian para ahli, pohon kenari berasal dari wilayah timur Malenesia. Yang meliputi wilayah Indonesia, Papua Nugini, Filipina, hingga perbatasan Australia. Dan kini telah tersebar di kawasan sekitarnya. Habitat tumbuhnya meliputi negara-negara dengan iklim tropis dan subtropis.

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa tumbuhan kenari berasal dari Maluku hingga Vanuatu, serta ada pula yang menyatakannya dari Filipina. Adanya perbedaan pendapat tersebut disebabkan oleh jenis tanaman kenari yang terdiri dari ratusan spesies.

Pohon kenari


Masing-masing spesies kenari tersebut tumbuh di daerah-daerah tertentu. Misalnya di Indonesia ada dua spesies, yaitu Canarium vulgare dan Canariun indicum, sedangkan dari luar negeri yaitu Canarium ovatum, Canarium harveyi, dan Canarium solomonense.

Yang pasti tumbuhan kenari tersebar mulai dari kawasan Malenesia timur yang beriklim tropis seperti Papua, Indonesia, Filipina, Pulau Solomon, dan Vanuatu (kepulauan Pasifik). Pohon kenari memiliki nilai ekonomi dan peluang budidaya yang menjanjikan.

Baca juga : Sacha Inchi, Kacang Gunung dengan Sejuta Manfaat

Kemudian tanaman penghasil buah kenari ini menjadi salah satu tanaman budidaya yang dikembangkan. Beberapa negara di luar habitat asli tumbuhan kenari yang mulai menggalakkan usaha budiday, antara lain Nigeria Selatan, Afrika, Madagaskar, China bagian selatan, dan juga India.

Tanaman kenari ini mampu bertahan hidup dengan baik pada temperatur sekitar 25 hingga 28 derajat Celcius. Bahkan suhu 5 derajat hingga maksimum 32 derajat Celcius masih dapat ditolerir. Sebagai tanaman tropik, pohon kenari membutuhkan asupan air yang cukup.

Buah kenari
 

Tanaman kenari cocok tumbuh di daerah dengan curah hujan sekitar 2.500 hingga 3.500 mm per tahun. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di wilayah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 0 sampai 600 meter di atas permukaan laut.

Pohon kenari mempunyai struktur batang tegak dan mampu tumbuh mencapai ketinggian 45 meter. Warna batangnya bervariasi mulai dari putih, kelabu, sampai cokelat gelap. Di dalam kulit batang kenari tersimpan getah berwarna putih dan bersifat lengket.

Ketika getah dari batang pohon kenari ini telah terkena udara lingkungan maka akan berubah menjadi kekuningan menyerupai lilin. Getah yang dihasilkan pohon kenari hanya ada ketika daunnya sudah tumbuh.

Hal ini disebabkan ketika musim kemarau tumbuhan kenari berada pada tahap dormansi. Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami tanaman atau bagiannya sebagai reaksi atas keadaan disekitarnya yang tidak mendukung pertumbuhan normal.

Buah kenari yang telah tua


Pada tahap dormansi ini pohon kenari tidak memiliki daun ataupun getah. Oleh karena itu, getah kenari baru dihasilkan ketika musim hujan. Sistem perakaran tanaman kenari adalah akar tunggang. Akar primer dan lateral tumbuh secara cepat pada awal pertumbuhan, sehingga membentuk satu atau lebih akar-akar utama.

Sistem pertulangan daun kenari menyirip dan merupakan jenis daun tunggal majemuk. Daunnya tumbuh secara berpasangan sekitar 4 sampai 5 pasang pada setiap tangkai. Bentuk daunnya agak memanjang dan tekstur permukaan daun kenari licin serta mengkilap.

Baca juga : Edamame, Kedelai Jepang yang Kaya Nutrisi

Pohon kenari biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pohon peneduh, dikarenakan daunnya yang rimbun dan akarnya tidak merusak bangunan serta jalan disekitarnya. Kenari sering ditanam di pinggir jalan, hutan kota, dan menjadi pohon yang ditanam untuk program penghijauan.

Bunga kenari merupakan kelompok bunga berkelamin tunggal. Bentuk bunganya malai dengan jumlah kelopak dan mahkota bunga berbilang 5. Pertumbuhan bunga pada pohon kenari hampir sama dengan pohon rambutan, yakni bunganya keluar di ujung-ujung tangkai.

Masyarakat di Indonesia Timur sedang mencari buah kenari yang telah jatuh dari pohonnya
 

Selain bunga, pohon kenari juga menghasilkan buah dan biji. Buahnya memiliki ruang berjumlah 2 sampai 3 ruang pada satu buah. Setiap ruang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya biji dengan jenis apotrop atau epitrop. Jumlah biji pada setiap ruang sekitar 1 sampai 2 biji.

Di Indonesia, pohon kenari umumnya dimanfaatkan untuk bahan makanan. Tetapi ternyata manfaat dan khasiatnya tidak hanya itu saja, masih banyak manfaat lain yang membuat tanaman ini layak untuk ditanam.

Bagian dari pohon kenari yang paling diharapkan adalah buahnya yang berisi biji yang terbungkus cangkang keras. Buahnya berisi daging yang mengandung lemak dan protein tinggi. Daging buah kenari sering dimanfaatkan untuk menghias kue menggantikan almond. Biji kenari juga bermanfaat menggantikan minyak kelapa.

Pohon kenari dapat menghasilkan minyak resin. Minyak ini akan keluar ketika pepagannya diiris. Manfaat utamanya berasal dari aromanya yang sangat harum, sehingga biasa dimanfaatkan untuk produk industri kosmetik.

Biji kenari mempunyai cangkang yang sangat keras
 

Minyak resin kenari juga dapat digunakan untuk campuran parfum, sabun pembersih rambut (shampoo), dan bahan untuk membuat dupa. Beberapa industri bahkan menjadikannya sebagai bahan baku pembuatan obat gosok atau balsem untuk gatal-gatal dan juga obat untuk luka.

Dalam bidang kesehatan, tanaman kenari juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa diantaranya adalah mampu mencegah inflamasi, mengurangi kadar kolesterol, menurunkan risiko terkena diabetes, membantu untuk melancarkan buang air besar, dan berkhasiat terhadap kesehatan reproduksi pria dan wanita.

Baca juga : Jambu Monyet, Buah Unik dari Brasil Beraroma Khas yang Mempunyai Banyak Manfaat

Terdapat studi yang menyatakan bahwa buah kenari merupakan jenis kacang-kacangan yang paling menyehatkan karena mengandung antioksidan bernama polifenol. Polifenol mampu menghambat oksidasi dari densitas lipoprotein yang lebih rendah atau disebut “kolesterol jahat.”

Pohon kenari membutuhkan sekitar 8 tahun sampai bisa menghasilkan kacang kenari. Pada beberapa kasus, pohon kenari dapat menghasilkan 7-10 kg kacang dalam 5, 6, atau 7 tahun pertama. Umumnya pohon kenari dibudidayakan dalam skala komersial.

Minyak kenari
 

Pohon kenari mencapai produksi maksimal di usia pohon sekitar 30 tahun. Dalam keadaan pohon dewasa dan tanpa gangguan, pohon kenari dalam menghasilkan 30-160 kg kacang kenari. Namun pohon kenari memiliki kecenderungan untuk berganti-ganti masa produksinya setiap tahun.

Misalkan tahun ini banyak panen, namun di tahun berikutnya hampir tidak ada sama sekali. Saat ini populasi tumbuhan kenari berada dalam kondisi rentan dan tengah menghadapi ancaman kepunahan di alam berdasarkan data dari IUCN Red List of Threatened Species, pohon kenari termasuk spesies dengan status Vulnerable atau VU. (Ramlee)


Sumber : remen.id


Pohon Kenari, Tanaman Pelindung Bernilai Ekonomi Tinggi

Senin, 25 Maret 2024

Buah Kiwi, Buah Unik yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan



Buah Kiwi (Actinidia deliciosa) merupakan buah sejenis beri yang dihasilkan oleh tanaman merambat berkayu dari genus Actinidia. Buah kiwi merupakan salah satu buah yang populer di seluruh dunia. Tanaman kiwi berasal dari China bagian timur.

Keterangan pertama tentang pohon kiwi berasal dari catatan abad ke-12 pada masa dinasti Song. Pada masa itu, buah kiwi merupakan tanaman liar yang digunakan orang China sebagai makanan atau racikan obat-obatan. Saat itu, kiwi belum dibudidayakan atau ditanam secara sengaja.

Baru pada awal abad ke-20, budidaya kiwi mulai dilakukan di China. Kemudian diperkenalkan ke Selandia Baru pada tahun 1906. Dalam bahasa Inggris, buah kiwi disebut kiwifruit. Penyebutan buah kiwi di China adalah Chinese gooseberry atau Goseberi China, meski istilah ini jarang digunakan.

Budidaya buah kiwi
 

Buah ini juga sempat menyandang nama buah melonette untuk kepentingan marketing. Di Selandia Baru penanaman kiwi secara komersial dilakukan. Selanjutnya namanya diubah menjadi kiwi yang berasal dari salah satu jenis burung dari Selandia Baru.

Baca juga : Plum, Buah dengan Kandungan Nutrisi yang Melimpah

Kiwi kemudian populer di kalangan orang Inggris dan Amerika yang saat itu bekerja di Selandia Baru pada masa Perang Dunia II. Selanjutnya, Selandia Baru mulai membudidayakan buah ini dan menjadi pengekspor utama buah kiwi di dunia. Ekspor pertama kali dikirim ke Inggris Raya, kemudian ke California pada tahun 1960-an.

Bunga buah kiwi
 

Hingga kini banyak yang mengira buah kiwi adalah buah asli Australia atau Selandia Baru. Padahal sebenarnya tanaman buah ini berasal dari China. Antara tahun 1940-an sampai 1960-an, buah kiwi menjadi komoditi pertanian utama di Selandia Baru.

Buah kiwi ditanam secara komersial dengan penanganan yang baik, melalui tahap pengembangan kultivar dan penyimpanan yang profesional. Pemasaran dan pengiriman buah kiwi dari Selandia Baru juga ditangani secara serius.

Genus kiwi Actinidia terdiri dari 60 spesies. Buahnya beragam, namun semuanya dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai buah kiwi karena tampilan dan bentuknya. Kulit masing-masing jenis kiwi juga berbeda-beda dilihat dari warna dan tingkat ketebalan bulunya.

Bagian daging buah kiwi pun berbeda-beda meliputi warna, tekstur, dan rasa, serta kadar airnya. Beberapa jenis buah kiwi ada yang memiliki rasa tidak enak, namun beberapa jenis lainnya rasanya lebih enak daripada kebanyakan kultivar.

Buah kiwi yang telah siap dipanen
 

Kultivar tanaman kiwi yang paling umum dan paling banyak dijual adalah Actinidia deliciosa ‘Hayward’. Buah dari kultivar berbentuk oval seperti telur ayam. Dengan panjang 5 cm sampai 8 cm dan diameter sekitar 4,5 cm sampai 5,5 cm. Kulitnya buahnya tipis, memiliki bulu, dan berserat. Warna kulitnya meliputi cokelat muda, hijau muda, dan keemasan mirip seperti sawo.

Baca juga : Buah Tin, Buah dari Surga yang Bermanfaat untuk Kesehatan

Daging buahnya mempunyai tekstur yang sangat lembut. Rasanya manis dan unik. Kiwi memiliki biji tersusun atau berbaris, berwarna hitam dan berukuran sangat kecil. Biji kiwi aman untuk dimakan dan tidak akan terasa saat tertelan.

Biji buah kiwi
 

Spesies lain yang juga biasa dikonsumsi adalah Actinidia chinensis (kiwi golden), Actinidia coriacea (Chineese egg gooseberry), dan Actinidia arguta yang merupakan buah kiwi bertekstur agak keras. Kemudian ada Actinidia melanandra (kiwi ungu), Actinidia polygama (kiwi silver), dan Actinidia purpurea (kiwi merah).

Ada 3 jenis buah kiwi yang paling populer dan diminati pasar. Yaitu kiwi berbulu, kiwi beri, dan kiwi golden (Actinidia chinensis). Buah kiwi dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan segar. Bahkan jenis kiwi berbulu pun bisa langsung disantap dengan kulitnya. Namun ada yang lebih suka mengonsumsi buah kiwi dengan cara dijus, dipanggang, dijadikan hiasan pada kue, atau pelengkap hidangan daging.

Buah kiwi yang dipotong-potong telah lama digunakan sebagai hiasan atau garnish pada makanan penutup. Terutama diletakkan di atas krim kocok (whipped cream) di atas pavlova, yaitu makanan penutup dengan bahan dasar putih telur. Buah ini dapat dikonsumsi secara utuh termasuk kulitnya, meskipun pada beberapa varietas berbulu, kulitnya seringkali dibuang.

Di China, buah kiwi tidak dikonsumsi sehari-hari sebagai buah segar, namun dimanfaatkan untuk obat-obatan. Buah kiwi dipercaya dapat meningkatkan pertumbuhan anak-anak dan dapat memulihkan kesehatan ibu pasca melahirkan.

Kiwi golden (Actinidia chinensis)
 

Kiwi segar mengandung actinidain yang digunakan secara komersial sebagai pelembut daging. Kandungan ini membuat kiwi tidak terlalu cocok untuk hidangan yang mengandung susu karena enzim yang terdapat pada kiwi akan menyerap protein susu. Buah kiwi memiliki berbagai kandungan yang sangat baik bagi tubuh. Antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12, C, E, K, kalsium, copper, zat besi, magnesium, zinc, dan lain-lain.

Baca juga : Alpukat, si Kuning Mentega yang Kaya Nutrisi

Buah kiwi memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan tinggi vitamin C dan antioksidan dalam buah kiwi dapat bekerja bersama-sama untuk memperkuat daya tahan tubuh kita terhadap infeksi dan penyakit. Kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi dalam buah kiwi juga dapat membantu meredakan gejala asma, seperti sesak napas. Kandungan kalium dalam kiwi telah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Jus buah kiwi
 

Buah kiwi juga memiliki dampak positif pada sistem peredaran darah dengan membantu mengurangi risiko penggumpalan darah. Kandungan serat dalam buah kiwi dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah masalah sembelit yang sering kali menjadi masalah umum. Serat membantu menjaga pergerakan makanan melalui usus dengan lancar, sehingga mencegah gangguan pencernaan yang tidak nyaman.

Selain manfaat kesehatan yang lain, antioksidan dalam buah kiwi juga bermanfaat untuk kulit. Antioksidan ini dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Kandungan karoten, antioksidan, lutein, dan zeaxanthin dalam buah kiwi dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah degenerasi macula (gangguan penglihatan yang terjadi pada orang lanjut usia), yang merupakan penyebab umum kebutaan pada usia lanjut. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Buah Kiwi, Buah Istimewa dari China Kandungan Nutrisinya Sangat Baik untuk Kesehatan

Sabtu, 23 Maret 2024

Perawatan Burung Derkuku agar Gacor dan Rajin Berbunyi



Memelihara burung derkuku perlu keseriusan yang tinggi. Apalagi jika berniat mengikutsertakan derkuku ke sebuah lomba seni suara alam burung derkuku. Pastinya burung peliharaan harus bersuara gacor. Apalah artinya jika punya burung derkuku bagus (suara anggungnya), namun tidak mau kerja ketika dikerek di arena lomba.

Sebagus apapun kualitas burung tersebut, maka tidak akan ada gunanya, karena tidak mampu memberikan kepuasan dan kebanggaan bagi pemilikinya. Kenyataan ini seringkali dialami oleh dekoe mania. Mereka punya derkuku bagus dan berkualitas, namun enggan bunyi.

Jika mengalami hal demikian, tidak perlu bingung. Karena ada cara atau metode yang bisa dilakukan untuk mengakhiri masalah macet bunyi pada derkuku. Cara dan metode ini biasa dilakukan oleh para perawat burung derkuku. Burung macet bunyi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya burung dalam kondisi yang kurang sehat.

Burung yang sehat akan sering manggung atau gacor


Sebagus apapun burung, jika kondisinya kurang sehat, maka tidak mungkin akan bisa tampil sesuai harapan. Burung kurang sehat juga akan mempengaruhi pada tingkat birahi, jika burung kurang birahi, biasanya juga menjadi pemicu tidak mau bunyi. Atau juga karena faktor ketakukan atau demam panggung.

Baca juga : Tidak Sekedar Beternak untuk Menghasilkan Burung Berkualitas dari Kandang Sendiri

Mengkodisikan burung agar sehat adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Dan menyehatkan burung dengan cara alami adalah sebuah pilihan utama. Karena dengan melakukan metode non alami dampaknya tidak baik bagi pertumbuhan burung selanjutnya.

Berikan pakan yang berkualitas


Mengatasi burung yang macet tidak mau bunyi, langkah pertama adalah memberikan makanan kesukaan burung. Adakalanya pemilik atau perawat burung takut dan khawatir memberikan makan tanpa takaran ataupun jenis pakan. Kekhawatiran serta ketakutan semacam itu adalah langkah yang kurang tepat.

Burung yang tidak gacor bahkan terkesan macet alias tidak mau bunyi itu pada dasarnya karena kekurangan asupan pakan yang seimbang. Burung yang terlihat sehat, langsing, tetapi tidak gacor atau selalu gembos di tengah jalan bisa diatasi dengan pemberian pakan yang baik kandungan nutrisinya.

Juga perlu diberikan vitamin lengkap dan mineral yang dibutuhkan oleh burung, agar staminanya kembali pulih, sehat, dan mau gacor lagi. Beberapa penggemar derkuku terkadang memberikan undur-undur kepada burung kelangenannya.

Seperti yang kerap dilakukan oleh Nugroho Budhi Santoso, seorang peternak burung derkuku dari Nusa Dua Bali. Mbah Budhi begitu biasa disapa merupakan konsultan dari IBW BF milik Ida Bagus Wirawan Nusa Dua dan sekaligus penasehat dari Rimba BF milik Komang Prancis Canggu.

Berikan pasangan yang tepat 


Undur-undur adalah larva dari sejenis serangga yang berjalan mundur saat menggali sarang sekaligus tempat jebakan. Untuk menjebak semut dan secara ganas memakannya jika ada semut terperosok ke dalam lubang jebakannya.

Baca juga : Cara Budidaya Burung Derkuku agar Sukses

Undur-undur diketahui mengandung asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang tinggi. Undur-undur juga dipercaya bisa meningkatkan stamina burung sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika burung diperlakukan seperti itu, maka pertumbuhan dan kondisinya akan sehat.

Burung perlu dilatih agar tidak mudah demam panggung


Kalau sudah sehat maka birahinya akan muncul. Langkah berikutnya adalah mencarikan pasangan. Usahakan cari seekor derkuku betina yang lebih muda sehingga si jantan memiliki naluri sebagai penguasa.

Jangan sekali-kali mencarikan betina yang usianya lebih tua apalagi betina yang agresif, karena itu bisa meredam birahinya. Karakter burung jantan ketika bersama pasangannya, ia harus terkesan berkuasa, sehingga naluri untuk bunyi akan muncul.

Sebaliknya jika pasangan betina yang diberikan lebih tua dan lebih agrresif, maka jiwa jantannya akan hilang dan burung pasti tidak akan mau bunyi karena merasa tidak mampu menjadi penguasa. Setelah dapat jodoh dan dipasangkan, tunggulah sampai 1 bulan berlalu.

Biasanya si jantan akan mulai birahi dan pada saat itulah, keduanya dipisah dan ditempatkan pada masing-masing sangkar. Dengan kondisi demikian burung akan segera mengeluarkan bunyi. Sampai disinia tugas belum selesai, karena suara burung yang diinginkan belum muncul.

Burung yang telah siap bisa diikutkan lomba kembali
 

Pada kondisi demikian, burung biasanya mengeluarkan bunyi tanpa jeda dan gacor. Bisa dibilang, burung yang mengeluarkan bunyi karena nafsu bisa mencapai 50 kali suara, namun kualitas anggung yang diperdengarkan tidak ada.

Baca juga : Cara Mewujudkan Mimpi Angkat Trophy Juara dari Burung-burung Hasil Ternakan Sendiri

Artinya burung asal bunyi tanpa berkualitas. Inilah yang dimaksud dengan bunyi nafsu. Penyebabnya karena tingkat birahi yang tinggi setelah ketemu jodoh. Pada fase ini, perawat atau pemilik burung melakukan metode sebaliknya, yakni mengurangi menu atau takaran pakan yang disukai.

(kika) Mbah Budhi, Komang Perancis Rimba BF Canggu, dan Ida Bagus Wirawan IBW BF Nusa Dua
 

Sebenarnya makanan bisa langsung dihilangkan, tetapi khawatir burung yang mentalnya kurang bagus, akan langsung drop, makanya pengurangan menu pakan dilakukan secara bertahap. Sampai menu pakan tersebut benar-benar bersih dan tidak menjadi menu pakan harian burung tersebut.

Jika cara ini dilakukan dan berhasil, maka bunyi nafsu yang dikeluarkan burung akan sedikit demi sedikit berkurang. Bisa dilihat hasilnya, suara burung akan sedikit lebih baik dan bisa dinikmati. Proses ini merupakan dasar memoles burung macet sehingga mau bunyi. Artinya proses untuk mengeluarkan suara indah derkuku masih terus berlanjut. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Mengatasi Burung Derkuku yang Kurang Gacor

Jumat, 22 Maret 2024

Pencahayaan Akuarium akan Mempengaruhi Penghuninya



Bagi para pecinta ikan hias tentunya tahu betul bahwa pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam merawat ikan hias di akuarium. Memilih cahaya yang tepat adalah salah satu aspek terpenting dalam akuarium. Ini juga bisa menjadi salah satu hal yang paling membingungkan, terutama bagi akuaris pemula.

Akuarium bukan sekadar tangki kaca berisi air dan ikan di dalamnya, namun merupakan ekosistem mini yang memerlukan banyak komponen agar dapat berkembang. Salah satunya adalah pencahayaan. Dengan pencahayaan yang tepat untuk elemen-elemen akuarium akan terlihat lebih hidup di dalam air.

Selain itu dengan pencahayaan akan membuat tampilan aquarium menjadi lebih cantik. Pencahayaan yang tepat tidak hanya memperlihatkan apa yang ada di dalam akuarium tetapi juga penting untuk pertumbuhan dan kesehatan sebagian besar penghuni akuarium. Pencahayaan disini yang dimaksud dengan penggunaan lampu akuarium.

Pemeliharaan ikan di akuarium harus memperhatikan pencahayaan untuk estetika dan kesehatan
 

Pemilihan lampu akuarium tidak seharusnya dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, mulai dari jenis lampu, intensitas cahaya, durasi pencahayaan, hingga efek yang dihasilkan terhadap lingkungan dalam akuarium itu sendiri.

Baca juga : Memelihara Ikan Hias Makin Diminati Penghobi

Pilihan lampu yang tepat akan berkontribusi terhadap kesehatan ikan dan tanaman air yang ada di dalamnya, serta membantu menciptakan nuansa estetik yang indah. Ingatlah, kebutuhan pencahayaan ikan hias mungkin berbeda-beda, tergantung pada jenis ikan dan lingkungan aslinya. Karenanya, pengetahuan tentang ciri-ciri dan kebutuhan khusus setiap ikan hias sangatlah penting.

Penggunaan lampu LED sudah sangat familiar untuk penerangan akuarium
 

Melihat pentingnya peran pencahayaan, pastikan memilih lampu yang benar-benar tepat. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan saat memilih lampu untuk akuarium. Yang pertama adalah jenis ikan dan tanaman. Jenis ikan dan tanaman yang ada di akuarium akan sangat berpengaruh terhadap jenis lampu yang harus dipilih.

Lalu ukuran akuarium, besar kecilnya akuarium juga menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis dan daya lampu. Durasi penyinaran, berapa jam dalam sehari lampu tersebut perlu menyala juga perlu menjadi pertimbangan. Merek dan kualitas lampu juga berperan, pilih lampu dengan merek berkualitas dan memiliki umur lampu yang panjang.

Sebuah lampu yang baik untuk pertumbuhan tanaman air di dalam aquarium seharusnya mampu menyediakan intensitas cahaya yang cukup dan spektrum cahaya yang sesuai dengan kebutuhan tanaman yang sengaja diletakkan di dalam akuarium.

Beberapa tipe lampu bahkan khusus dirancang untuk mendukung pertumbuhan tanaman air di dalam aquarium. Lampu LED (Light Emitting Diodes) sudah menjadi pilihan populer karena efisiensi energi dan umur pemakaian yang lama.

Lampu Fluorescent bagus untuk pertumbuhan ikan dan tanaman air
 

Beberapa lampu LED bahkan dirancang khusus untuk pertumbuhan tanaman dengan menawarkan spektrum cahaya yang sesuai. Kemudian ada jenis Lampu Fluorescent, lampu ini menyediakan spektrum cahaya yang luas, yang bagus untuk pertumbuhan ikan dan tanaman air.

Baca juga : Aquascape, Seni Dekorassi Ekosistem Alami Dalam Akuarium

Ada juga jenis Lampu Metal Halide. Lampu jenis ini membutuhkan energi yang lumayan besar. Namun meskipun kurang efisien dalam hal energi, lampu ini dapat memberikan intensitas cahaya yang tinggi dan cocok untuk tanaman air yang membutuhkan banyak cahaya.

Lampu Metal Halide
 

Mencari lampu akuarium yang ideal bisa menjadi cukup rumit karena ada begitu banyak jenis lampu dengan berbagai macam spektrum cahaya. Misalnya, untuk membuat tanaman air di dalam akuarium tumbuh dengan optimal, maka perlu mencari lampu yang menyediakan spektrum cahaya yang sesuai untuk fotosintesis. Ketiga lampu yang disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Secara umum, spektrum cahaya sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan cahaya dalam spektrum biru dan merah untuk melakukan fotosintesis. Lampu yang menyediakan spektrum cahaya yang luas, seperti lampu fluorescent, dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi tanaman air.

Seiring dengan spektrum cahaya, intensitas cahaya juga bersifat krusial. Ada beberapa jenis tanaman air yang membutuhkan banyak cahaya, atau memerlukan intensitas cahaya yang tinggi agar dapat tumbuh dengan baik. Dalam hal ini lampu metal halide bisa menjadi pilihan yang tepat.

Jika mencari lampu yang ramah lingkungan dan hemat listrik, lampu LED bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Lampu LED tidak hanya efisien dalam pemakaian energi, tetapi juga umumnya memiliki masa pakai yang lama, yang bisa menyelamatkan dari penggantian lampu yang relatif sering.

Penempatan lampu juga harus diperhatikan
 

Secara keseluruhan, pemilihan lampu untuk akuarium sangat berhubungan dengan jenis tanaman dan ikan yang kamu pilih. Jadi, sebelum memilih lampu akuarium, perlu dipikirkan tentang jenis ikan dan tanaman air yang akan diletakkan di dalamnya.

Baca juga : Jenis-Jenis Tanaman Air yang Cocok untuk Mengisi Aquascape

Salah satu jenis lampu yang banyak dikonsumsi oleh penggemar akuarium adalah lampu ultraviolet atau yang lebih dikenal dengan lampu UV. Lampu ini bukan hanya memiliki fungsi pencahayaan semata, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan ikan serta ekosistem di dalam akuarium.

Pencahayaan yang tepat elemen yang ada di dalam akuarium akan tumbuh sehat
 

Secara umum, lampu UV memiliki berbagai manfaat apa yang membuatnya sangat diminati. Pencahayaan UV membantu mencegah pertumbuhan alga yang berlebih di dalam akuarium yang dapat mengganggu penampilan serta kesehatan ikan dan tanaman air. Selain itu, lampu UV efektif dalam membasmi berbagai jenis bakteri dan parasit yang berpotensi menimbulkan penyakit pada ikan hias. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Pentingnya Pencahayaan untuk Akuarium Ikan Hias

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...