Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 01 Juli 2023

Bunga Sepatu, Tidak Sekadar Cantik tetapi Bisa Juga untuk Mengatasi Masalah Kesehatan




Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), hanyalah sebuah nama karena bentuknya sama sekali tidak menyerupai sepatu. Satu-satunya alasan mengapa bunga ini disebut kembang sepatu adalah karena dulunya bunga ini digunakan sebagai bahan semir sepatu di India.

Kembang sepatu termasuk salah satu tanaman hias favorit di Indonesia. Bukan hanya menghiasi pekarangan rumah, kembang sepatu juga dipilih menjadi tanaman hias dan tanaman pembatas di kompleks perumahan hingga menjadi tanaman penghias ruas jalan tol.

Walau tidak berbau, bunganya yang cantik dan besar menarik perhatian pencinta bunga untuk mengoleksinya. Kembang sepatu bukan hanya beraneka warna bergantung pada kultivar dan hibridanya, mulai dari putih, kuning, oranye, merah muda, merah tua, hingga ungu, namun kecantikannya juga ditampilkan lewat bentuk bunganya yang tunggal (daun mahkota selapis) ataupun yang berbunga ganda (daun mahkota berlapis).

Kembang sepatu jadi tanaman pembatas
 

Kembang sepatu adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Kembang sepatu memiliki masa berbunga yang pendek, 24 jam hingga 48 jam, namun kecantikannya mengantarnya mendapatkan julukan hebat, seperti Ratu Bunga Tropis dan Queen of Dreams.

Baca juga : Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat

Bunga ini memiliki 4-5 kelopak bunga yang saling berhubungan hingga membentuk mahkota, yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida.

Warnanya yang cantik menarik minat penghobi untuk menanamnya
 

Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter.

Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun meruncing. Di daerah tropis seperti Indonesia, bunga kembang sepatu dapat terus berbunga sepanjang tahun. Begitu pula jika ditanam di rumah kaca. Namun di daerah sub tropis, kembang sepatu hanya akan berbunga di musim panas hingga musim gugur.

Kembang sepatu hibrida memiliki warna yang memukau
 

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara setek, pencangkokan, dan penempelan.

Baca juga : Bunga Sedap Malam, si Putih Cantik dengan Segudang Mitos

Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Di India, kembang ini digunakan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, kembang yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Okinawa – Jepang, digunakan sebagai tanaman pagar.

Bunga sepatu yang telah kering
 

Situs web Plants of a Future menyebutkan daun-daun muda tumbuhan kembang sepatu acap dimanfaatkan sebagai sayuran, seperti halnya sayuran bayam. Selain sebagai tanaman hias, bunga tanaman kembang sepatu juga dapat dikonsumsi langsung atau diolah terlebih dulu, di antaranya menjadi acar. Kembang sepatu juga sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan, di antaranya mi.

Penelitian telah menemukan berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan kembang sepatu. Jadi kembang sepatu, termasuk kategori tanaman obat herbal yang memiliki sifat sebagai pendingin, menenangkan, dan melemaskan jaringan yang kejang. Bunganya bersifat afrodisiak, penawar rasa sakit, memperlancar haid, melembabkan, dan bersifat mendinginkan.

Teh kembang sepatu
 

Secara tradisional, kembang sepatu dimanfaatkan untuk mengobati nyeri haid, mengobati radang, penyakit kelamin, demam, radang selaput lendir bronkial, batuk, dan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Infus bunga diberikan dalam bentuk minuman pendingin bagi orang sakit.

Baca juga : Bunga Mawar Salah Satu Flora Tertua di Dunia

Daunnya dimanfaatkan sebagai obat cuci perut, pelembab, dan pencahar. Rebusan daunnya digunakan sebagai obat demam. Daun dan bunga yang dihaluskan dimanfaatkan sebagai obat gondok. Demikian pula bunga-bunganya digunakan dalam pengobatan bisul, gondok, demam, dan luka. Akarnya disebutkan dapat dimanfaatkan dalam pengobatan batuk dan pilek, dan pasta dari akar juga digunakan dalam pengobatan penyakit kelamin.

Tanaman bonsai kembang sepatu
 

Bunga sepatu terdiri dari banyak variasi warna dan bentuk. Oleh sebab itu, perlu dipastikan bunga seperti apa yang ingin ditanam. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah memastikan jenis bunga sepatu yang akan ditanam itu cocok dan mampu tumbuh di lingkungan barunya.

Merawat bunga sepatu kurang lebih sama dengan merawat jenis tanaman hias lainnya. Harus memenuhi kebutuhan air dengan melakukan penyiraman rutin, pengendalian hama dan penyakit, serta pemangkasan agar tanaman bunga sepatu tumbuh sesuai harapan. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Kembang Sepatu, si Ratu Bunga Tropis yang Bermanfaat Bagi Manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...