Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 15 April 2023

Puyuh, Burung Kecil yang Bisa Mendatangkan Rejeki

 


Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Burung puyuh merupakan burung liar yang pertama kali diternakkan di Amerika Serikat pada tahun 1870. Burung puyuh yang dipelihara di Amerika disebut dengan Bob White Quail, Colinus Virgianus sedangkan di China disebut dengan Blue Breasted Quail, Coturnix Chinensis.

Berbeda dengan burung lainnya, burung puyuh tidak membuat sarang di atas pohon namun bersarang di permukaan tanah. Burung puyuh merupakan salah satu dari sekian banyak jenis unggas di dunia.

Meski dikategorikan sebagai burung, namun burung puyuh tergolong burung yang sulit terbang. Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan gemuk serta berkaki pendek.

Telur burung puyuh mempunyai motif yang cantik

Burung puyuh di alam liar biasanya yang jantan dewasa bobot badannya sekitar 100-140 gr. Untuk burung betina sedikit lebih berat yaitu antara 120-160 gr. Pada umumnya burung puyuh berukuran panjang 19 cm, berbadan bulat, berekor pendek, memiliki paruh pendek, dan kuat, serta berjari kaki sebanyak empat.


Untuk warna, kebanyakan berwarna cokelat kemerahan atau coklat kekuningan dihiasi corak yang khas sesuai jenisnya. Warna bulu ini juga berfungsi sebagai kamuflase terhadap para predator. Karena sepintas sangat mirip dengan lingkungan tempat burung ini membuat sarang.

Burung puyuh petelur

Pada dasarnya, burung puyuh memakan biji-bijian, namun juga sering ditemui burung puyuh memakan serangga dan mangsa lain yang berukuran kecil. Burung puyuh lebih banyak hidup di permukaan tanah. Begitupun saat membuat sarang.

Baca juga : Kepiting Soka, Kepiting Cangkang Lunak yang Semakin Diminati Penikmat Sea Food

Mempunyai kemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi meskipun dengan jarak tempuh yang pendek. Khusus burung puyuh jepang mampu terbang dengan jarak yang lebih jauh dibanding spesies puyuh lainnya.

Telur burung puyuh di dalam mesin penetasan

Soal jenis burung puyuh, terdapat beberapa jenis, setidaknya ada empat jenis yang tersebar di dunia. Keempat jenis burung puyuh itu diantaranya puyuh jepang, puyuh batu, puyuh gonggong jawa, dan bobwhite.

Khusus di Indonesia kebanyakan berjenis gonggong jawa dengan corak vairasi garis dan totol. Namun banyak juga ternak burung puyuh di Indonesia yang menggunakan burung puyuh jepang. Karena berbeda dengan spesies puyuh lainnya, burung puyuh jepang mampu menghasilkan sekitar 300 telur per tahun dengan bobot telur sekitar 10 gram per butirnya.

Sekitar 17 hari telur-telur puyuh mulai menetas

Perbedaan antara burung puyuh jantan dengan betina dapat terlihat jelas. Burung puyuh jantan dewasa memiliki ukuran lebih kecil dibanding puyuh betina. Selain itu, pada dada puyuh jantan bulunya bewarna cokelat polos, sedangkan puyuh betina terdapat corak totol disekitar dadanya.

Baca juga : Kroto sebagai Pakan Andalan Burung Kicau

Selain itu pada pangkal paruh puyuh jantan bewarna kemerahan, sedangkan betina hanya bewarna cokelat. Terakhir, ciri lainnya yaitu pada puyuh jantan terdapat benjolan di atas kloaka, dan jika ditekan akan mengeluarkan cairan putih seperti pasta dari kloaka.

DOQ burung puyuh siap dipasarkan

Umur dewasa burung puyuh jantan ditandai dengan mulainya berkokok. Di beberapa daerah bahkan melombakan burung puyuh jantan yang telah aktif berkokok. Sedangkan pada puyuh betina ditandai dengan mulai produksinya telur.

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi mendengar burung puyuh. Burung ini kini lebih sering dimanfaatkan untuk bisnis kuliner. Telur burung puyuh juga terasa lezat selain itu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Biasanya sebagai menu pelengkap saat sarapan.

Daging burung puyuh siap diolah menjadi masakan nan lezat

Usaha ternak puyuh petelur sangat menjanjikan dan juga menyenangkan. Karena masyarakat membutuhkan protein yang salah satu sumbernya adalah dari telur unggas seperti telur puyuh yang dapat diolah menjadi ragam masakan yang lezat dan berprotein tinggi sehingga sangat baik untuk memperbaiki kekurangan konsumsi protein masyarakat.

Baca juga : Ayam Pelung, Ras Ayam Lokal Unggul Asli Cianjur Berkokok Panjang Melagu

Masa produksi puyuh petelur adalah umur 7-9 bulan dengan presentase produksi 80 persen. Selain diusahakan telurnya juga dapat dipasarkan burung puyuh saat masih doq (day old quail) atau anakan burung puyuh. Permintaan akan bibit burung puyuh cukup bagus.

Burung puyuh jantan seringkali ikut dilombakan

Penetasan anakan burung puyuh menggunakan mesin penetas. Penetasan berlangsung selama 17 hari terhitung dari awal masuknya telur kedalam mesin tetas. Setelah telur menetas maka akan dilakukan seleksi jenis kelamin untuk memisahkan anakan puyuh jantan dan betina.


Untuk puyuh betina yang lolos seleksi dimasukkan kedalam kandang anakkan hingga mencapai umur 33 hari, setelah itu dapat dipindahkan kedalam kandang petelur produktif karena sudah dapat memproduksi telur, pakan yang digunakan konsentrat, dedak halus, jagung giling dan mineral secukupnya, serta pemberian vitamin menggunakan egg stimulant yang dicampur pada air minum.

Masa afkir burung puyuh berumur 1-1,5 tahun. Ini artinya burung puyuh sudah tidak produktif lagi dalam menghasilkan telur. Dan untuk burung puyuh yang sudah afkir akan dijual ke rumah makan atau penggepul burung puyuh. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Burung Puyuh Bisa Jadi Alternatif Usaha yang Menjanjikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...