Mengkudu (Morinda citrifolia) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Meski berbuah besar, mengkudu adalah anggota keluarga kopi. Tanaman ini menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi.
Mengkudu tersebar di wilayah beriklim tropis dan sekitarnya, meliputi Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru. Tumbuhan ini juga tersebar di sepanjang Pasifik, dimana kala itu disebarkan oleh pelaut dari Polinesia. Saat ini mengkudu merupakan salah satu tanaman budidaya guna diambil buahnya.
Buah mengkudu memiliki sebutan nama yang berbeda-beda di setiap negara. Dalam bahasa Inggris, buah mengkudu disebut great morinda, Indian mulberry, beach mulberry, cheese fruit, dan noni. Sedangkan di beberapa daerah di Indonesia nama lain untuk tanaman ini adalah keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda); koddhu’, pacè (Madura); tibah (Bali); noni, mengkudu (Betawi).
Tanaman ajaib dari Hawaii |
Asal-usul mengkudu tidak lepas dari keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari Asia Tenggara, dikenal akan keberaniannya mengarungi lautan dan meninggalkan tanah kelahirannya untuk mencari tempat tinggal baru.
Pada tahun 100 SM, mereka menyeberangi lautan meninggalkan tanah kelahirannya. Setelah lama mengarungi lautan, mereka sampai di sekitar Polinesia, yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan. Mereka jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan, kondisi pantai, dan pulaunya.
Pohon mengkudu bisa tumbuh tinggi hingga 4 meter |
Pada perjalanan panjang tersebut, orang-orang Polinesia membawa serta beberapa hewan dan tanaman, salah satunya adalah tanaman mengkudu. Bagi bangsa Polinesia, mengkudu dianggap tanaman keramat yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selanjutnya, tanaman ini pun ditanam di tanah tempat baru yang mereka datangi, yaitu yang kini bernama Hawaii.
Baca juga : Buah Bit, si Merah yang Punya Banyak Nutrisi untuk Kesehatan
Di Hawaii, mengkudu dikenal dengan sebutan noni. Mereka menyebut tanaman ini sebagai ‘Hawaii magic plant’ yang artinya tanaman ajaib dari Hawaii. Disebut demikian karena buahnya dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Bunga mengkudu |
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1.500 mdpl. Pohon mengkudu mampu tumbuh setinggi 4 hingga 6 meter. Dilihat dari ukurannya, mengkudu termasuk tanaman yang tidak begitu besar. Pertumbuhan batangnya tidak tegak lurus dan cederung berkelok-kelok.
Mengkudu mempunyai dahan kaku dan kasar. Akarnya berjenis akar tunggang yang tertancap dalam. Warna batang pohon mengkudu cokelat keabuan, namun pada beberapa jenis memiliki batang berwarna cokelat kekuningan. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu tidak mempunyai kekuatan yang begitu baik. Sebab, saat kayunya kering sangat mudah patah.
Tanaman mengkudu menghasilkan bunga yang tumbuh tersusun secara majemuk. Tipe bunganya adalah bongkol bulat dengan tangkai sepanjang 1 cm sampai 4 cm. Bunga mengkudu tumbuh di bagian ketiak daun penumpu, berhadapan dengan daun yang tumbuh normal.
Mahkota bunga berwarna putih dengan bentuk seperti corong, panjangnya sekitar 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan Bunga mengkudu berwarna putih dan mengeluarkan harum yang lembut.
Daun mengkudu bertekstur mengkilap |
Daun mengkudu teksturnya tebal dan mengkilap dan letaknya berhadap-hadapan. Ukurannya besar dan merupakan daun tunggal. Bentuk daunnya membujur dengan ukuran mencapai 15 cm sampai 50 cm dan lebar 5 cm sampai 17 cm. Ujung daunnya lancip, tepi daun rata, serta pertulangan daun menyirip.
Sementara pangkal daun berbentuk pasak dan pendek. Urat daun menyirip. Daun mengkudu berwarna hijau cerah, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daunnya juga dapat dikonsumsi dan diolah menjadi sayuran.
Buah mengkudu yang masih muda |
Masyarakat Betawi biasanya menggunakan daun muda dari pohon ini untuk membuat nasi goreng betawi. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan ”nicah peugaga” yang menjadi menu wajib buka puasa. Selain itu, mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Baca juga : Srikaya, Buah Kaya Manfaat
Daun mengkudu mengandung vitamin A yang baik bagi mata dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit ambeien. Daun pohon mengkudu muda banyak dimanfaatkan oleh pecinta burung, terutama kenari sebagai suplemen untuk meningkatkan kualitas kicauan.
Buah mengkudu yang telah matang |
Buah mengkudu termasuk buah majemuk. Buah ini terbentuk dari bakal buah yang menyatu. Di bagian dalamnya terdapat bongkol. Buah mengkudu mengalami proses perkembangan yang bertahap, mengikuti perkembangan mekarnya bunga. Proses perkembangan dimulai dari bongkol hingga menuju ke pangkal.
Buah mengkudu memiliki diameter 7,5 cm sampai 10 cm. Permukaan buahnya majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan sebagian memiliki tonjolan yang disebut kutil.
Tonjolan tersebut berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Saat belum matang, buah mengkudu berwarna hijau. Menjelang masak, warnanya berubah menjadi putih kekuningan, kemudian saat masak berubah menjadi putih pucat.
Daging buah mengkudu teksturnya sangat lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp serta banyak mengandung air. Bau buah mengkudu mirip seperti keju busuk atau bau kambing.
Buah mengkudu, meskipun mempunyai aroma yang menyengat tetapi mempunyai segudang manfaat |
Bahkan di negara-negara barat digambarkan baunya seperti bau muntahan. Aroma ini terbentuk karena campuran asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8) yang dikandungnya. Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.
Mengkudu merupakan buah bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, vitamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, Vitamin C, A, B3 (niasin) dan zat besi pada mengkudu merupakan antioksidan yang kuat.
Buah mengkudu yang diolah menjadi sari buah |
Karena baunya yang tidak menyenangkan, di beberapa negara buah mengkudu dianggap tidak mempunyai nilai jual dan tidak dimanfaatkan sama sekali. Sementara itu, di beberapa negara lain justru mengkudu sangat bermanfaat, terutama untuk pembuatan obat herbal tradisional.
Baca juga : Beligo, Tanaman Unik yang Berkhasiat Obat
Seperti yang dipercaya oleh bangsa Polinesia, buah mengkudu secara ilmiah kaya akan nutrisi. Beberapa kandungan pada buah mengkudu, antara lain antibakteri, antikanker, terpenoid, scolopetin, xeronine dan proxeronine. Mengkudu memiliki kandungan gizi yang lengkap. Nutrisi yang terkandung dalam buah mengkudu adalah protein, mineral, dan vitamin yang sangat penting bagi tubuh.
Jus mengkudu |
Berdasarkan kandungan yang ada dalam buah mengkudu, buah ini berkhasiat untuk kesehatan dan mengobati penyakit. Khasiatnya, antara lain untuk mengobati radang sendi, menurunkan risiko asam urat, meningkatkan energi, melembapkan kulit, melawan penuaan dini, dan mengobati demam.
Bagi yang berusia 16 tahun keatas, takaran yang tepat adalah sebanyak 250 ml. Jus mengkudu dapat diminum 2 kali sehari, yaitu pagi saat sarapan dan malam sebelum makan. Sementara untuk usia 16 tahun kebawah, disarankan untuk meminum jus mengkudu cukup 1 kali sehari. Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Mengkudu, Berbau Menyengat Bergizi Lengkap dan Berkhasiat Obat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar