Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Minggu, 30 April 2023

Mahkota Dewa, Buah Simalakama yang Bermanfaat bagi Kesehatan



Mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa ) merupakan tanaman yang biasa dijadikan sebagai tanaman hias dan bisa digunakan untuk obat tradisional atau obat herbal. Namun seiring dengan berjalannya waktu tanaman ini lebih dikenal dengan tanaman obat atau tanaman herbal yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Banyak ahli yang mengatakan bahwa tanaman mahkota dewa ini memiliki manfaat yang sangat banyak sekali. Bahkan buah ini juga banyak digunakan sebagai salah satu bahan untuk menciptakan obat-obatan yang alami dan berguna bagi banyak orang.

Mahkota dewa merupakan salah satu tanaman obat Indonesia dengan sejuta manfaat. Tanaman asli Indonesia yang tumbuh di pulau Papua ini dipercaya mempunyai kemampuan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit kanker, diabetes, asam urat, hingga hepatisis mampu disembuhkan dengan ramuan mahkota dewa.

Bibit tanaman mahkota dewa
 

Selain dinamai mahkota dewa, tanaman berkhasiat obat ini di beberapa daerah disebut juga dengan beberapa nama yang berbeda. Penyebutan itu diantaranya adalah makuto rojo, makuto ratu, makuta dewa (Jawa), simalakama (Melayu). Dalam bahasa Inggris kerap dinamai sebagai Crown of God, selain disebut dengan menggunakan nama ilmiahnya, Phaleria macrocarpa.

Baca juga :  Kabau, Sejawatnya Pete Jengkol dan Lamtoro

Tumbuhan ini memiliki buah berbentuk bulat, berwarna hijau ketika muda dan merah marun ketika tua. Permukaan batangnya kasar, warnanya coklat, memiliki getah, dan percabangan simpodial. Ukuran buah yang bervariasi dari sebesar bola pingpong sampai sebesar apel dengan ketebalan kulit 0,1-0,5 mm. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, dan berwarna cokelat.

Biji mahkota dewa


Tanaman mahkota dewa memiliki tinggi sekitar 1 – 3 meter. Batang berkayu, bulat, permukaan kulit kasar, berwarna coklat, dan bergetah. Sistem percabangannya simpodial dengan arah cabang miring ke atas.

Daun mahkota dewa berbentuk bulat panjang, berdaun tunggal dan letaknya berhadapan. Bertangkai pendek, bentulnya lanset atau lonjong, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, berwarna hijau tua, panjang daun sekitar 7 – 10 cm dan lebar daun 2 – 5 cm.

Bunga mahkota dewa tunggal yang muncul di ketiak daun dan sepanjang batang. Tangkai bunga pendek sedangkan mahkota bunga berbentul tabung berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Bunga muncul sepanjang tahun, tersebar di batang, berwarna putih, dan akarnya berjenis tunggang.

Baca juga :  Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat

Tanaman mahkota dewa tumbuh dengan baik di ketinggian antara 10 – 1.200 meter dpl. Dapat diperbanyak dengan biji (generatif) dan cangkok. Cukup mudah merawat tanaman ini, bahkan nyaris tanpa pemeliharaan yang khusus tetap tidak masalah.

Buah mahkota dewa yang masih muda


Hampir semua bagian tumbuhan mahkota dewa dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Namun yang kerap dipergunakan adalah daun, daging, dan kulit buahnya. Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.

Dengan berbagai kandungan tersebut, mahkota dewa dipercaya ampuh untuk mengobati kanker, tumor, kencing manis (diabetes melitus), hepatitis, dan asam urat. Juga bermanfaat untuk mengatasi radang kulit, eksim, hingga jerawat.

Baca juga : Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan
 
Namun perlu diperhatikan bahwa biji mahkota dewa memiliki kandungan racun. Termasuk saat memakan buah segar secara langsung yang bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, hingga pingsan.

Buah mahokta dewa yang telah masak
 


Berikut beberapa manfaat dari Mahkota dewa :

Mencegah diabetes

Perlu diketahui bahwa manfaat mahkota dewa salah satunya adalah mampu untuk mencegah anda dari yang namanya penyakit diabetes. Jenis penyakit yang satu ini telah menjadi pembunuh nomer satu yang ada di dunia. Hal ini jelas dikarenakan diabetes mellitus bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali.

Dengan mengkonsumsi mahkota dewa maka kesembuhan yang anda inginkan akan bisa menjadi milik anda dengan segera. Belum lagi, mahkota dewa juga merupakan salah satu jenis tanaman yang berkhasiat dalam melawan segala jenis kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.


Mengobati penyakit liver

Ada lagi manfaat mahkota dewa yang lainnya. Manfaat tersebut adalah mampu untuk mencegah anda dari penyakit liver yang sangat berbahaya bagi tubuh. Penyakit liver adalah jenis penyakit yang sangat menarik dikupas. Ini dikarenakan penyakit tersebut bisa menyerang siapapun yang memiliki gaya hidup yang salah.

Untungnya masalah liver ini bisa disembuhkan dengan mudah menggunakan mahkota dewa. Jenis tanaman yang satu ini sangat ampuh untuk mengatasi berbagai masalah yang ada pada tubuh anda. Hal ini jelas dikarenakan didalamnya terdapat zat anti inflamasi yang akan bagus untuk menyehatkan tubuh yang anda miliki dengan cepat.

Pengeringan daging buah mahkota dewa
 


Meningkatkan kualitas organ tubuh

Selain itu manfaat mahkota dewa juga sangat bagus untuk membuat organ tubuh anda semakin sehat dari waktu ke waktu. Banyak sekali orang yang merasakan manfaat luar biasa dari tanaman ini. Ditambah lagi, perannya yang bagus dalam memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh juga akan membuat anda semakin nyaman dalam menggunakannya.

Baca juga : Buah Bit, si Merah yang Punya Banyak Nutrisi untuk Kesehatan

Tanaman yang satu ini juga merupakan pilihan tanaman yang tepat untuk memperkuat kualitas dari organ tubuh yang dimiliki oleh manusia agar bisa berfungsi dengan baik. Sebuah manfaat yang tentunya amat sangat luar biasa dari tanaman yang kaya manfaat ini.

Kapsul mahkota dewa
 
Ditambah lagi, fungsinya sebagai perawat organ internal yang penting dalam tubuh seperti jantung juga sangat istimewa sekali. Sudah pasti manfaat tersebut akan bisa anda dapatkan dengan sangat mudah.

Menyehatkan tumbuh kembang anak

Salah satu manfaat mahkota dewa yang sangat impresif adalah adanya zat Bio Active yang terdapat didalamnya. Dengan adanya zat tersebut maka tanaman yang satu ini bisa menjadi tanaman yang berkhasiat bagi anak anda untuk memiliki tubuh yang baik dan istimewa.

Teh herbal mahkota dewa
 

Di sisi lain, mahkota dewa juga adalah jenis tanaman yang diperkaya dengan nutrisi yang sangat bagus bagi tubuh sehingga di sisi lain akan mampu untuk membuat tubuh anda menjadi lebih berkualitas dari waktu ke waktu.

Zat yang terkandung dalam mahkota dewa ini juga akan memberikan anda manfaat yang luar biasa dimana daya tahan tubuh anda bisa semakin meningkat dan serangan virus, bakteri, serta jamur akan bisa anda atasi dengan segera. Sebuah langkah yang tentunya sangat istimewa untuk diterapkan buat memiliki tubuh yang sehat. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Mahkota Dewa Tanaman dengan Sejuta Manfaat

Gelatik Jawa, Dahulu Dianggap Hama Kini Terancam Punah



Gelatik Jawa (Padda oryzivora) pertama kali ditemukan oleh Linnaeus pada tahun 1758 dan diberi nama ilmiah Loxia oryzivora. Namun sejalan dengan kemajuan taksonomi burung, nama ilmiah tersebut diganti menjadi Padda oryzivora. Sementara itu, gelatik jawa di Inggris dikenal dengan naman Java Sparrow dan di Belanda dikenal dengan sebutan Rijstuogel (Wahyu et al, 2001).

Indonesia mempunyai keanekaragaman jenis burung ysng sangat tinggi. Sekitar 1.712 jenis burung tercatat hidup di Indonesia dan sebanyak 493 jenis burung dikategorikan sebagai jenis endemik. Meskipun Indonesia memiliki banyak ragam jenis burung yang unik, akan tetapi negara ini memegang daftar panjang jenis burung yang terancam kepunahan (Birdlife International 2017).

Koloni gelatik jawa sedang turun mencari makan


Salah satu dari jenis burung yang dianggap kian langkah adalah jenis burung gelatik jawa. Gelatik jawa merupakan burung dari famili Estrildidae yaitu salah satu famili yang sangat besar dan tersebar di Australia, Asia, Afrika, dan Eropa, dimana mereka menyukai lahan pertanian, pekarangan rumah, dan wilayah perkotaan.

Baca juga :  Ciblek, Jenis Burung Pengicau Bersuara Nyaring

Secara bentuk fisik gelatik jawa memiliki ciri khas yang menonjol. Ukurannya kecil, dengan panjang 15 cm berekor pendek, dan mempunyai paruh tebal pendek yang berguna untuk memakan bijian.

Sepasang gelatik jawa di habitatnya


Burung gelatik jawa yang masih muda umumnya berwarna coklat, sedangkan untuk burung gelatik dewasa mempunyai ciri-ciri yaitu bulu berwarna abu-abu, perut berwarna cokelat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya.

Gelatik jawa termasuk burung yang berpasangan, namun sangatlah sulit untuk membedakan jenis burung gelatik jawa jantan dan betina (monoformik). Karena mereka memiliki bentuk yang hampir serupa.

Gelatik jawa seringkali menempati lubang-lubang di sebuah bangunan untuk membuat sarang
 
Dari sumber informasi yang didapat, cara umum untuk membedakan jenis kelamin gelatik jantan dan betina adalah berdasarkan postur tubuh dan suara kicauannya. Burung gelatik jawa jantan cenderung lebih besar dibandingkan jenis betinanya. Sedangkan untuk suara kicauannya, burung gelatik jawa jantan lebih bervariasi dibanding yang betina yang terdengar lebih monoton.

Baca juga :  Trucukan, Gaya BerKicaunya Seperti Burung Garuda

Gelatik jawa termasuk kelompok burung granivoar karena makanan utmanya adalah biji tanaman dari family Gramine terutama padi (Oryza sativa L.) Selain padi, makanan burung gelatik adalah biji sorgum (Andropogon sorgum Brot), biji bambu (Bambusa spp), biji kerasi atau tembelekan (Lantana camara L), biji glagah (Saccharum spontaneum), dan biji bayam (Amaranthus spp).

Bayi gelatik jawa yang baru saja menetas


Burung gelatik sering bergabung menjadi kelompok besar di kebun tebu atau pohon tinggi dan menyerbu ladang jagung atau areal persawahan. Burung gelatik membuat sarangnya di cabang-cabang pohon ataupun di bawah atap rumah. Sarangnya terbuat dari rumput-rumput kering. Hal unik dari gelatik ini adalah saat berebut tempat sarang, mereka akan menggoyangkan badan dengan gerakan yang bisa dibilang rumit.

Meskipun terbilang hama yang mengganggu para petani, namun sebuah filosofi mengibaratkan burung gelatik sebagai burung yang memiliki sifat sosial yang tinggi. Antara sesamanya dan juga dengan jenis burung lainnya seperti jenis burung bondol, tekukur, dan burung gereja.

Sepasang gelatik jawa silver
 
Gelatik jawa merupakan salah satu burung endemis pulau Jawa dan Bali, meskipun begitu, spesies ini telah tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Diduga karena dibawa oleh para transmigran dari pulau Jawa dan Bali.

Baca juga :  Anis Merah Burung Bersuara Merdu Bergaya Teler

Umumnya gelatik jawa terlihat di sekitar area persawahan dan dianggap musuh para petani karena menjadi hama tanaman. Biji-bijian merupakan salah satu makanan kesukaan burung ini. Burung ini senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pipi putihnya menjadi ciri khasnya.

Sepasang gelatik jawa putih


Burung gelatik jawa menempati urutan kedua setelah Bondol (Lonchura spp) dari lima belas jenis burung ocehan Indonesia yang paling diminati di pasar Internasional. Akibatnya, beberapa tahun terakhir jumlah ekspor burung tersebut diperkirakan menurun drastis bersamaan dengan menurunnya populasi gelatik jawa di alam.

Gelatik jawa populer dijadikan sebagai satwa peliharaan, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga luar negeri. Bahkan burung gelatik jawa ini kini bisa ditemui di pulau Hawai, Amerika Serikat.

Sepasang gelatik jawa blorok

Gelatik jawa termasuk burung yang istimewa. Sebab penampilannya yang cantik telah mengilhami para penangkar di Eropa, khususnya Belanda, Belgia, dan Inggris, untuk menghasilkan berbagai mutasi warna yang cantik. Keindahan bulu, paduan warna, dan kicauan nyaringnya menjadi keistimewaan yang membawanya pada ancaman kepunahan.

IUCN menetapkan burung ini dengan status genting (Endangered/EN). Disinyalir burung ini hampir menghilang dari habitatnya di Jawa dan Bali dan kini hanya terkonsentrasi di loksi-lokasi tertentu dengan populasi yang sangat kecil. Beberapa penelitian tentang ancaman terhadap spesies ini dan kondisi populasinya telah banyak dilakukan.

Gelatik jawa seringkali digunakan untuk memasteri burung kicauan lainnya


Saat ini semakin sulit menemukan gelatik jawa di alam. Penangkapan liar yang dilakukan untuk kepentingan bisnis, hilangnya habitat, dan terbatasnya ruang terbuka hijau menjadi alasan terjadinya penurunan populasi burung ini. Termasuk juga meningkatnya penggunaan pestisida di lahan pertanian. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Gelatik Jawa Burung Endemik Pulau Jawa dan Bali Kini Semakin Jarang Terlihat di Alam

Sabtu, 29 April 2023

Kabau, Sejawatnya Pete Jengkol dan Lamtoro




Kabau (Archidendron bubalinum) adalah sejenis pohon yang tumbuh di hutan tropis. Dikenal pula dengan nama jolang-jaling, jering antan atau jengkol hutan. Kabau dikenal oleh sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sumatera. Merupakan sejawatnya dari pete, jengkol, dan lamtoro atau petai cina. Tidak heran, keempatnya memiliki aroma yang sama. Namun, apabila diadu kontes bau, juaranya pasti jatuh pada kabau.

Kabau masuk dalam anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Tanaman ini banyak dijumpai di pulau Sumatera. Buah kabau memiliki bentuk bulat memanjang, setiap buahnya memiliki jumlah biji 8 hingga 12 buah.

Kabau tidak asing bagi warga Bengkulu, saudaranya jengkol dan pete ini banyak ditemukan di pasar-pasar rakyat di Bengkulu. Sama seperti memakan jengkol, biasanya kabau dikonsumsi sebagai lalapan, terutama untuk meningkatkan nafsu makan.

Mengkonsumsi kabau juga akan menimbulkan efek bau tak sedap pada mulut. Walaupun demikian kabau juga memiliki berbagai kandungan zat gizi yang berguna untuk kesehatan tubuh.

Buah Kabau

Kabau tumbuh secara alami di hutan tropis sekunder di dataran rendah dan perbukitan. Kabau termasuk spesies endemik Indonesia khususnya di Pulau Sumatera. Jenis ini belum dibudidayakan seperti kerabatnya yaitu jengkol (Archidendron jiringa).

Baca juga :  Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan

Daun dan pohonnya juga mirip jengkol, buahnya bulat memanjang berwarna hijau seperti kacang polong. Dalam satu polong, memuat 8-12 biji kabau yang tersusun rapi. Lazimnya, tumbuhan yang bernama latin pithecolobium ellipticum ini ditanam di kebun. Namun lebih banyak lagi yang tumbuh liar di hutan.

Buah mudanya dijadikan lalapan yang dapat membangkitkan selera makan. Setelah tua, diolah menjadi berbagai sambal. Misalnya digoreng garing balado bercampur ikan salai kecil-kecil atau teri, disantap bersama nasi hangat. Selain itu sebagai campuran sambal kelapa atau serundeng dan lain sebagainya.

Sejauh ini, masyarakat mengenal buah kabau hanya sebagai lalapan atau pelengkap makanan, sedangkan kayunya digunakan sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga, namun di beberapa daerah di Indonesia tumbuhan kabau digunakan juga sebagai obat tradisional seperti obat sakit perut dan demam seperti di daerah Sumatera Utara.

Komposisi nutrisi yang terkandung dalam buah kabau antara lain, protein, karbohidrat, lemak, asam, kalsium, fospor, serat, dan zat besi. Kabau juga mengandung vitamin A, B1, dan vitamin C.

Bagian kulit buah tumbuhan kabau berpotensi sebagai antifungi Candida albicans karena mengandung senyawa fitokimia. Candida albicans merupakan salah satu mikroorganisme patogen penyebab infeksi seperti kandidiasis, sariawan, lesi pada kulit, dan vulvovaginitis.

Buah Kabau yang baru saja dipanen

Dikutip dari portal manfaat.com, berikut ini adalah 8 manfaat tanaman kabau bagi kesehatan tubuh yang wajib diketahui:


1. Dapat membantu melancarkan pencernakan

Manfaat tanaman kabau yang pertama adalah membantu melancarkan sistem pencernaan. Kabau juga memiliki kandungan serat yang cukup besar. Manfaat serat yang ada pada buah ini dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan, terutama melancarkan proses pencernaan.

Baca juga :  Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan

Buah ini juga cocok anda konsumsi untuk meredakan penyakit sembelit atau susah buang air besar yang anda alami. Anda bisa menyantapnya sebagai lalapan untuk makan sekaligus menjadi nutrisi untuk kesehatan pencernaan.


2. Sumber Pospor

Dalam sebuah penelitian pada buah kabau, didapatkan berbagai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh salah satunya fosfor. Dalam 100 gram kabau terdapat 108 miligram fosfor, kandungan fosfor dalam buah kabau tentu sangat berguna untuk kesehatan tubuh. Manfaat fosfor juga sangat besar untuk tubuh, anda bisa menjadikan kabau ini sebagai salah satu sumber fosfor.


3. Membantu kerja ginjal

Tanaman kabau ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan ginjal, kandungan mineral fosfor pada kabau dipercaya dapat membantu menyaring berbagai zat yang tidak berguna untuk tubuh.

Hal ini tentu akan sangat membantu fungsi kerja ginjal dalam proses kerjanya dan tentunya berdampak pada kesehatan ginjal yang lebih baik lagi. Bagi anda yang menderita penyakit ginjal, berkonsultasilah terlebih dahulu tentang jumah kadar mineral fosfor yang dijinkan untuk dikonsumsi.


4. Membantu kerja otot

Tak hanya membantu kerja ginjal, kandungan fosfor dan kalsium yang terdapat pada buah kabau juga dapat membantu kerja otot tubuh. Fosfor akan berperan penting dalam membantu proses bergeraknya otot tubuh.

Bagi yang sering berolahraga tentu kondisi otot akan menjadi lelah, hal ini bisa teratasi dengan baik jika asupan fosfor dalam tubuh juga cukup. Rasa lelah yang terjadi pada otot akan segara pulih dan dapat melakukan aktivitas lain dengan tubuh yang segar dan sehat.

Buah Kabau siap dipasarkan


5. Membantu menyembuhkan diabetes

Manfaat tanaman kabau berikutnya adalah membantu untuk menyembuhkan penyakit diabetes. Banyak orang percaya tanaman ini memiliki khasiat yang digunakan sebagai obat untuk diabetes. Kandungan berbagai nutrisi pada buah ini dipercaya mampu membantu penyakit diabetes.

Baca juga :  Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat


6. Baik untuk kesehatan jantung

Buah kabau ternyata juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan organ jantung. Buah ini memiliki nutrisi yang berguna untuk menjaga kesehatan otot jantung dalam melakukan kerjanya.

Kondisi ini tentu akan merawat kondisi organ jantung lebih baik lagi sebab jantung tak mempunyai beban kerja yang terlalu berat. Hal ini juga akan menghindarkan anda dari berbagai penyakit yang mengancam kesehatan jantung seperti jantung koroner maupun penyakit jantung lainnya.

Sambal Kabau, makanan khas kota Lubuklinggau


7. Nutrisi untuk tulang dan gigi

Tak hanya fosfor, buah kabau juga memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Manfaat kalsium tentu sangat banyak untuk, salah satunya adalah sebagai nutrisi untuk tulang dan gigi tetap terjaga kesehatannya. Anda dapat memenuhi asupan kalsium dengan mengkonsumsi buah kabau ini, bagi anda yang vegetarian tentu hal ini bisa jadi solusi yang baik untuk kesehatan.


8. Meningkatkan daya tahan tubuh

Manfaat kabau untuk kesehatan yang terakhir adalah membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Buah kabau juga memiliki kandungan vitamin B1, Manfaat vitamin B1 ini salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik akan membuat kondisi tubuh tetap sehat dan tak mudah terserang berbagai penyakit. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Mengenal Kabau, Kerabat Pete dan Jengkol


Kamis, 27 April 2023

Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat



Tidak semua orang kenal apa itu genjer. Padahal, tanaman yang biasa tumbuh di rawa atau sawah ini memiliki nilai gizi yang tinggi, tidak kalah dengan sayuran hijau lainnya. Genjer (Limnocharis flava) disebut yellow burr head atau yellow velvetleaf dalam bahasa Inggris, cebolla de chucho dalam bahasa Tagalog, dan cu neo dalam bahasa Vietnam. Genjer tumbuh setinggi tidak lebih dari 50 sentimeter.

Konon tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, Kuba, Haiti, dan Republik Dominika. Namun dalam perkembangannya, genjer justru lebih banyak ditemui di Asia Tenggara dan Selatan, serta Cina bagian selatan.

Genjer adalah sejenis tumbuhan rawa yang banyak dijumpai di sawah atau perairan dangkal. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok. Genjer biasanya tumbuh di tempat dengan air yang tak terlalu dalam, tidak berarus, atau di rawa-rawa. Tanaman ini bisa tumbuh di sawah di antara rerumpunan padi sehingga mengganggu pertumbuhan padi.

Genjer digolongkan sebagai tanaman sayur-sayuran yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Asia khususnya Indonesia, Thailand, dan India sebagai sayuran pendamping makan. Tanaman genjer mengandung gizi yang cukup lengkap, dari protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Usaha budidaya genjer

Daun tanaman genjer tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim. Struktur anatomi batang genjer terdiri atas epidermis, korteks, ruang antar sel, ensodermis, diafragma, floem, dan xilem. Daun genjer termasuk dalam tipe daun yang bertulang melengkung. Batang genjer memilki banyak ruang antar sel yang merupakan ciri dari tanaman yang hidup di air.

Baca juga :  Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan

Selain bagian daun, bagian batang dan bunga genjer juga bisa dikonsumsi. Di beberapa daerah genjer dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Memang tidak semudah menemukan bayam atau kangkung.

Di daerah Sunda, genjer dengan sangat mudah ditemukan. Bahkan jadi menu sajian di rumah makan khas Sunda. Biasanya ada Tumis Genjer yang tertulis dalam daftar menunya. Tumis genjer merupakan menu yang tidak asing bagi masyarakat Sunda.

Kadang tumisan ini dicampur dengan oncom ataupun tauco hingga membuat cita rasanya lebih kaya. Dulunya, tanaman yang masih satu kelas dengan eceng gondok ini dikategorikan sebagai makanan ‘orang susah’ karena genjer sebenarnya merupakan tanaman gulma yang banyak tumbuh di sawah dan rawa-rawa.

Genjer bisa jadi gulma bagi tanaman padi yang bila dibiarkan tumbuh akan menghambat pertumbuhan padi. Konon, kemiskinan dan keprihatinan rakyat di masa lalu lah yang membuat genjer kemudian dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Namun pengetahuan yang semakin maju telah mematahkan cap ‘inferior’ pada genjer. Tanaman ini terbukti memiliki kandungan gizi dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Genjer terbukti mengandung protein, karbohidrat, zat besi, kalsium, dan fosfor.

Bunga genjer tengah mekar

Selain kandungan gizi ini, kandungan serat yang tinggi pada daun/batang/bunga genjer sangat baik untuk saluran pencernaan (mencegah sembelit). Selain itu daun genjer juga mengandung flavonoid dan polifenol. Flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dan polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kanker serta menurunkan kadar kolesterol jahat.Genjer juga bisa meningkatkan nafsu makan.

Untuk yang ingin menjaga berat badan ideal, konsumsi daun genjer bisa menjadi pilihan. Kandungan serat di dalam genjer tidak hanya memperlancar saluran pencernaan, tapi juga dapat membuat lebih cepat kenyang dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan

Khasiat sayur genjer berikutnya adalah mengendalikan tekanan darah. Khasiat ini berasal dari kandungan kalium di dalam sayur genjer yang sangat tinggi. Kalium mampu mengontrol tekanan darah, sehingga kamu bisa terhindar dari hipertensi.

Masalah dinding pembuluh darah dapat diatasi pula dengan makanan kaya kalium. Jika pembuluh darah tidak terganggu, penyakit jantung bisa dicegah, apalagi ada tambahan antioksidan polifenol di dalam sayuran genjer.

Hasil panenan genjer siap dipasarkan

Genjer juga bisa menangkal radikal bebas. Musuh dari radikal bebas si pengganggu kesehatan adalah antioksidan. Daun genjer juga mengandung beberapa jenis antioksidan, sehingga stres oksidatif dapat dicegah dan kerusakan sel tubuh bisa dihambat.

Asupan protein agar tubuh lebih bertenaga tidak cuma bisa didapatkan dari produk hewani. Sayuran seperti daun genjer pun bisa menyumbang energi lewat protein dan karbohidratnya, sehingga tubuh tidak mudah merasa lelah.

Kalsium dan fosfor dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Sebagai mineral yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh, maka diharuskan mengonsumsi makanan yang mengandung kedua gizi tersebut.

Manfaat daun genjer lainnya bagi kesehatan adalah menyehatkan tulang dan gigi. Pasalnya, kalsium dan fosfor juga ada di dalam genjer. Mengonsumsi sayur genjer dalam jumlah yang tepat bisa membuat gigi dan tulang kuat, serta terhindar dari osteoporosis.

Genjer mengandung air yang baik untuk menghidrasi kulit dan menjaga kelembapannya. Lalu, antioksidan dari genjer juga akan membantu meningkatkan pertahanan kulit dari sinar ultraviolet penyebab penuaan dini.

Manfaat daun genjer selanjutnya dapat dirasakan oleh organ mata. Senyawa karoten di dalamnya mampu memelihara fungsi penglihatan, sehingga rabun dan gangguan lainnya dapat dihambat.

Sayur tumis genjer

Vitamin C di dalam genjer dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin C mampu memicu pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, dan mempercepat penyembuhan luka.

Baca juga :  Ciplukan, si Mungil Liar yang Kaya Manfaat

Meski tidak banyak, sayuran ini memiliki kandungan lemak baik. Lemak tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kolesterol baik (HDL), serta mencegah penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.

Genjer bisa dimasak sebagai sayur, direbus, dibuat urap, campuran pecel atau gado-gado. Pilih daun genjer yang masih muda. Untuk bagian bunganya, pastikan kuntumnya juga masih muda dan belum mekar, ditandai dengan tekstur yang masih empuk pada bagian kuntumnya.

Jika bunga genjer sudah tua, setelah dimasak pun teksturnya agak keras dan alot, serta rasanya agak getir/pahit. Untuk mengurangi rasa pahit ini, rebus dulu genjer sebelum dimasak, atau taburi garam, remas-remas, kemudian bilas kembali. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Genjer Tanaman Gulma yang Manfaatnya Tidak Kalah dari Sayuran Hijau Lain

Ayam Hutan Hijau, Ayam Endemik Indonesia yang Diambang Kepunahan



Ayam hutan hijau atau Green Junglefowl (Gallus varius) adalah satu dari dua spesies ayam hutan asli Indonesia selain ayam hutan merah (Gallus gallus). Bahkan ayam hutan hijau merupakan hewan endemik Indonesia yang tersebar hanya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saja.

Meski dikenal dengan sebutan ayam hutan hijau, sebenarnya, satwa ini adalah sejenis burung yang termasuk ke dalam kelompok unggas tanah (Phasianidae). Beberapa hewan kelompok unggas tanah, yaitu keluarga ayam, puyuh, dan sempidan.

Ayam hutan hijau adalah satwa asli Indonesia yang memiliki sebutan berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di tanah Sunda, ayam hutan hijau di sebut canghegar atau cangehgar. Kalau dalam bahasa Jawa, dikenal dengan ayam alas atau ajem allas. Sedangkan di Madura (Jawa Timur) ayam hutan hijau dikenal dengan tarattah.

Ayam hutan hijau amat menyukai daerah terbuka dan memiliki padang rumput, seperti di tepi hutan atau daerah dengan bukit- bukit rendah dekat pantai. Pagi dan sore hari, ayam hutan hijau biasanya mencari makanan berupa biji-bijian, pucuk rumput, maupun dedaunan.

Ayam hutan hijau di habitatnya

Ayam hutan ini juga gemar berburu hewan kecil, seperti laba-laba, cacing, kodok, dan kadal kecil untuk dimakan. Ada kebiasaan ayam hutan hijau lainnya yang cukup unik, yaitu membongkar dan mengais kotoran kerbau, sapi, banteng atau hewan herbivora lainnya untuk mencari makanan.


Ayam hutan hijau ini sangat pandai terbang. Ia dapat terbang dengan ketinggian sekitar 7 meter atau lebih. Tidak hanya ayam hutan hijau dewasa, seekor anak ayam hutan pun, mampu terbang demi menghindari bahaya yang ada di depannya.

Baca juga :  Ayam Buras, Jenis Ayam Apakah itu?

Ayam hutan hijau berukuran tubuh sedang. Panjang tubuh total (diukur dari paruh sampah ujung ekor)sekitar 60cm pada ayam jantan, dan 42cm pada ayam betina. Ayam hutan hijau memiliki ciri spesifik jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah, dengan warna kebiruan di tengahnya.

Ayam hutan hijau betina

Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya berwarna merah dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam .


Bulu pada sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam. Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.

Ayam hutan hijau hidup berkelompok (2-7 ekor). Pada siang hari mereka mencari makan aneka biji-bijian, pucuk rumput, dan dedaunan. Juga mencari serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil.

Ayam ini tidur di dahan-dahan pohon dengan ketinggian 1-4 meter. Saat berbiak ayam hutan hijau membuat sarang di atas tanah berlapis rumput diantara semak atau rumput tinggi. Dalam sekali berbiak ayam ini menghasilkan 5-10 butir telur berwarna keputih-putihan.

Ayam hutan hijau jantan memiliki suara kokok yang khas. Suara kokoknya nyaring dan sengau Mula-mula bersuara cek-kreh. berturut-turut beberapa kali seperti suara bersin, diikuti dengan bunyi cek-ki kreh, 10 – 15 kali, dengan jeda waktu beberapa detik, semakin lama semakin panjang jedanya. Sedangkan ayam betina berkotek mirip ayam kampung dengan suara lebih kecil dan nyaring.

Ayam diketahui sebagai kelompok unggas yang tidak bisa terbang, atau memiliki jangkauan terbang yang terbatas. Yang khas dari ayam jenis ini adalah kemampuan terbangnya. Berbeda dengan ayam hutan merah, ayam hutan hijau mampu terbang vertikal setinggi 7 meter dan terbang horisontal (lurus) hingga radius beberapa ratus meter.

Seekor ayam hutan hijau betina sedang mengeram di habitatnya

Bahkan anak ayam hutan ini telah mampu terbang menghindari bahaya dalam beberapa minggu saja. Ayam yang dewasa mampu terbang seketika dan vertikal ke cabang pohon di dekatnya pada ketinggian 7 m atau lebih. Terbang mendatar, ayam-hutan hijau mampu terbang lurus hingga beberapa ratus meter dan diyakini pula mampu terbang dari pulau ke pulau yang berdekatan melintasi laut.


Baca juga :  Ayam Pelung, Ras Ayam Lokal Unggul Asli Cianjur Berkokok Panjang Melagu

Pada masa anakan bulu hijau dan bulu warna lainnya belum tampak, kita hanya akan melihat bulu dasarnya yakni berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik hitam pada tubuhnya.Untuk anakan jika dibandingkan dengan ayam bekisar, terlihat mirip dan sedikit perbedaannya. Ciri lainnya adalah di tengah kepala lalu mata yang menyambung hingga telinga terdapat warna hitam kecoklatan yang cukup panjang. Pada anakan jantan bulu ekornya akan tumbuh sepanjang 4 cm.

Populasi Ayam Hutan Hijau (Gallus gallus) belum diketahui dengan pasti namun diperkirakan masih banyak tersebar di beberapa daerah. Oleh sebab itu IUCN Redlist menganggap populasinya masih aman sehingga memasukkan Ayam Hutan Hijau dalam status konservasi Least Concern (Resiko Rendah) sejak 1988. Di Indonesia, Ayam yang disebut Green Javanese Junglefowl juga tidak termasuk salah satu satwa yang dilindungi. 

Anakan ayam hutan hijau

Namun bukan berarti Ayam Hutan Hijau (Green Junglefowl) aman dari ancaman kepunahan. Beberapa pihak menilai populasi semakin langka. Hal ini terkait dengan makin menurunnya luas hutan di Jawa dan aktifitas perburuan liar yang dilakukan manusia.


Ayam hutan hijau jantan akhir-akhir ini banyak diburu orang untuk disilangkan dengan ayam kampung betina guna menghasilkan hibrida jantan yang disebut bekisar yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi, karena selain ornamen bulunya yang indah, memiliki pula suara yang merdu.

Untuk ayam yang didomestikasai atau dijinakkan untuk dibudidayakan sebaiknya tidak langsung memberikan pakan jadi karena bisa berakibat stress yang menggangu pertumbuhannya, Berikan pakan dengan pencampuran 60:40 terlebih dahulu dimana 60% adalah pakan alami seperti biji-bijian atau serangga dan 40% nya pakan jadi, berikutnya dikurangi hingga menjadi full pakan jadi

Jika pada habibat alaminya ayam ini mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh alam seperti jenis biji-bijian, rerumputan, seranga-serangga berukuran kecil, buah atau biji-bijian kecil serta hewan-hewan berukuran kecil lainnya. Karena nutrisi yang masuk tidak diperhatikan perkembangan ayam hijau jadi tidak optimal, terutama untuk masa bertelur dan produksinya.

Bekisar jantannya fertil namun betinanya menelurkan telur yang kecil-kecil yang seringkali infertil. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi populasi ayam hutan hijau yang sudah menurun. Ayam hutan hijau yang masih liar telurnya sedikit, hanya sekitar 40 butir semusim. Sifatnya yang sulit dijinakkan dan mudah sekali tercekam dalam pemeliharaan di kandang (in captivity) sering berakibat kematian.

Baca juga :  Ayam Serama, Ayam Sekepalan Tangan Orang Dewasa Makin Berlagak Sombong Semakin Mempesona dan Berharga Mahal

Konservasi merupakan salah satu cara utama dalam pengelolaan spesies yang terancam itu dengan jalan meningkatkan reproduksinya. Cekaman juga mengganggu aktivitas reproduksi, dan bukti-bukti telah dilaporkan bahwa cekaman dapat menghambat perilaku seksual, produktivitas serta immunitas. 

Lomba ayam bekisar

Penelitian tentang endokrinologi reproduksi pada ayam hutan hijau baru mulai dirintis oleh peneliti. Mengingat bahwa salah satu aspek penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup ayam hutan hijau yang terancam dan tercekam ini adalah peningkatan aktivitas sistem reproduksinya yang tercermin pada profil hormon reproduksinya.


Penelitian itu dilaksanakan untuk mempelajari fisiologi dan khususnya profil hormon reproduksi, respons cekaman dan beberapa parameter hematologis yang berkaitan dengan produktivitas, maka nantinya dapat dijadikan dasar ilmiah dalam meningkatkan penangkaran ayam hutan hijau. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Mengenal Ayam Hutan Hijau, Ayam yang Bisa Terbang

Kecipir, One Species Supermarket yang Hampir Terlupakan



Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus, L) merupakan jenis tanaman merambat yang banyak ditanam di pekarangan rumah. Karena banyak ditanam oleh masyarakat di pedesaan, tanaman ini sering diistilahkan sebagai tanaman kampung. Biasanya masyarakat, menjadikan pucuk dan polong mudanya sebagai sayuran.

Kecipir memang tidak sepopuler buncis, atau kacang panjang. Tidak setiap hari pula orang dapat menjumpainya di pasar-pasar tradisional, apalagi di pasar swalayan. Padahal, pada tahun 1960-an, kecipir dipromosikan secara internasional sebagai tanaman serbaguna. Kecipir dijuluki "one species supermarket" dengan melihat potensi seluruh bagian tanamannya.

Budidaya kecipir

Banyak yang tidak mengetahui, ternyata tanaman kampung ini mengandung sejuta manfaat untuk kesehatan. Sayangnya, tanaman indigenous anggota suku Fabaceae (Leguminosae) ini belum banyak dilirik untuk dikembangkan terutama sebagai sumber pangan bagi keluarga.

Kecipir sebenarnya telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Nama tanaman tersebut berbeda di setiap daerah. Di Sumatera kecipir dikenal dengan sebutan kacang botol atau kacang belingbing. Di Palembang disebut kacang embing.

Biji kecipir
 

Masyarakat Jawa Barat menyebut dengan jaat, di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut cipir atau kecipir. Di Bali disebut kalongkang, di Manado disebut biraro, di Kalimantan disebut kacang botor atau kacang kumbotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asparagus Bean, Asparagus Pea, Goa Bean, Princess Bean, Wing Bean, Four-angled bean, Winged Bean, atau Pois Carre.

Meski kecipir sudah dikenal seantero nusantara, ternyata tanaman ini bukanlah asli Indonesia. Ada yang mengatakan dari Madagaskar. Ada juga yang menyebutkan asal usul kecipir dari benua Afrika maupun dari Papua Nugini.

Baca juga : Pakis Sayur, Tumbuhan Paku-Pakuan Hutan yang Sangat Nikmat Dibuat Masakan

Diperkirakan kecipir menyebar luas di Asia Tenggara pada abad ke-17, yang dibawa oleh pedagang Arab. Sampai kini daerah persebaran kecipir meliputi Afrika Timur, India, Srilanka, Thailand, Indo-China, Malaysia, Indonesia, Philipina, Papua Nugini, hingga beberapa kepulauan di Pasifik.

Walaupun kecipir sudah ada sejak jaman dahulu. Namun tidak sedikit yang mengetahui tanaman kecipir hanya buahnya saja, tidak mengetahui bagaimana bentuk tanamannya. Sebenarnya kecipir sangat mudah ditemui di pedesaan. Bentuk tanamannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk semak yang menahun.

Kecipir dapat ditanam dalam pot
 

Dalam budidaya biasanya diberi penyangga. Jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu, hingga 4 meter panjangnya. Daunnya berbentuk trifoliat seperti kacang panjang.

Bentuk bunga kecipir menjurai atau berbentuk karangan yang berisi 2 sampai 10 tangkai bunga dengan warna putih, biru atau merah ungu. Bunganya dapat dipakai sebagai pewarna makanan alami.

Bunga dan buah kecipir
Sedangkan buah kecipir bentuknya persegi empat dan lonjong memanjang serta tiap sisi bersayap dengan bentuk agak bergelombang. Panjang buah sekitar 6-40 cm. Biji dalam buah kecipir antara 5-20 butir tiap buahnya.

Penghasil umbi dan kaya gizi
 

Mungkin banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa kecipir juga menghasilkan umbi. Umbinya terbentuk pada akar utama dengan diameter 2-4 cm dan panjang 8-12 cm. Umbi atau bintil ini merupakan suatu bukti bahwa kecipir dapat dengan baik bekerja dengan rhizobium untuk menampung zat lemas (nitrogen) dari udara. Kecipir bisa dipanen saat usia 3-3,5 bulan dan bisa dibiarkan bertahan hidup hingga lebih dari 2 tahun.

Baca juga :  Cabai Rawit, Komoditas Pangan Berharga Mahal juga Bermanfaat untuk Kesehatan

Di era modern, kecipir seperti anak tiri. Pasalnya, tanaman ini dinilai kurang komersil. Apalagi disinyalir kandungan gizinya rendah dibandingkan dengan kacang-kacangan lain. Akibatnya kurang diperhitungkan sebagai sumber pangan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan sebagainya. Dan kini sudah semakin sulit menemuinya di pasar-pasar tradisional sekalipun.

Namun berbagai fakta telah mengungkapkan bahwa kandungan gizi yang terdapat dalam tanaman kecipir sangat baik untuk kesehatan dan sumber pangan. Tidak hanya buahnya yang hanya sebagai lalapan atau campuran pecel dan gado-gado tetapi daun, biji, dan umbi kecipir ternyata bisa dimanfaatkan dan memiliki kandungan protein, lemak maupun karbohidrat yang tinggi sebagai sumber pangan.

Kecipir yang baru saja dipanen
 

Daun kecipir yang segar mengandung 5-15% zat protein. Bila dikeringkan meningkat menjadi 25,6%. Dapat disamakan dengan daun kacang panjang. Untuk biji kecipir kandungan proteinnya rata-rata 33,6%, lemak 17,5% dan karbohidratnya mencapai 30%.

Bijinya dapat juga diambil tepungnya, dimakan, atau digunakan untuk membuat minyak goreng dan susu. Dibandingkan dengan kacang tanah maupun kedelai karbohidrat dalam biji kecipir paling tinggi.

Baca juga : Buah Bit, si Merah yang Punya Banyak Nutrisi untuk Kesehatan

Selain itu biji kecipir juga mempunyai kadar asam amino essensial yang tinggi. Tinggi rendahnya maupun lengkapnya zat-zat asam amino essensial dalam suatu bahan makanan akan sangat menentukan tinggi rendahnya nilai gizinya.

Dibanding biji kedelai nilai asam amino essensial kecipir lebih tinggi. Lysine 7,4-8, dibandingkan kedelai 6,6; Phenylalaniene 4,8-5,8, dibandingkan kedelai 4,8; Histidine 2,7 dibandingkan kedelai 2,5; Leucine 8,6-9,2 dibandingkan kedelai 7,6; dan Methionine 1,2 dibandingkan kedelai 1,1.

Sedangkan umbi kecipir, yang sebagian orang mungkin belum mengetahuinya memiliki kadar zat protein, lemak, dan karbohidrat yang melampaui dari umbi lainnya. Umbi kecipir bisa dipungut bila batang kecipir sudah mulai rontok. Umbi direbus dengan rasa yang agak manis dan kenyal. Namun bila dimakan terlalu banyak akan menyebabkan pusing. Umbi yang enak dimakan dihasilkan pada umur 4-8 bulan.

Sajian kuliner kecipir yang nikmat
 

Berdasarkan tersebut jelas jika daun, buah, biji bahkan umbi kecipir merupakan sumber protein, lemak, dan karbohidrat yang bisa menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat. Memang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui nilai gizi kecipir, sehingga memandang sebelah mata terhadap kecipir.

Kelebihan lain dari tanaman ini, olahan kecipir juga dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit beri-beri, menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengobati anemia serta menjaga fungsi otak manusia dengan baik. Hal ini karena sayuran kecipir memiliki kandungan Thiamin atau vitamin B1 yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut.

Ekstrak daun kecipir dapat digunakan mengobati mata yang bengkak dan sakit telinga. Daun kecipir yang diremas dan dicampur adas pulasari digunakan sebagai obat bisul. Ternyata di balik nilai gizi yang tinggi kecipir juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Dengan kelebihan tersebut kecipir diharapkan tidak akan lagi menjadi anak tiri. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Kecipir Tanaman Kampung yang Kaya Gizi dan Manfaat

Rabu, 26 April 2023

Ikan Sumpit, si Ninja Bawah Air



Ikan sumpit (Toxotes jaculatrix) atau biasa juga disebut archer fish adalah ikan yang terkenal akan kemampuannya memanah dari permukaan air dengan akurasi tinggi. Ikan ini dikenal sebagai ikan predator dan populer di kalangan pecinta ikan hias dan masyarakat luas.

Sebutan sebagai ikan pemanah terinspirasi dari cara ikan ini mencari makanannya. Mereka menembakan semprotan air ke udara atau tanah. Ikan sumpit mampu menembak mangsanya dari jarak 1-2 meter, sehingga mangsanya berupa serangga jatuh kemudian ikan ini langsung sigap memangsanya.

Habitat dan penyebaran ikan sumpit yaitu indo-pasifik dan perairan Australia utara, serta dapat dijumpai di pantai selatan Australia. Selain itu, ikan ini juga di ditemukan dari India ke arah timur ke Kepulauan Filipina, ke selatan ke Australia, di perairan Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Indonesia.

Ikan sumpit sepintas mirip ikan arwana

Habitat utamanya yaitu muara mangrove, meskipun banyak ditemukan di air payau, ikan ini terkadang juga bergerak ke hulu sungai. Ikan sumpit termasuk ikan atas atau dikenal dengan istilah top feeder karena ikan ini lebih sering berada di permukaan air daripada di area tengah apalagi di dasar perairan.

Bentuk fisik ikan ini sangat kecil jika dibandingkan ikan predator pada umumnya. Ikan sumpit mampu tumbuh mencapai 25 cm di alam liar, tetapi hanya sekitar 7 cm jika dipelihara di akuarium. Badannya berbentuk pipih dengan sirip ekor yang lebar.

Baca juga :  Arwana, Ikan Hias Eksotik yang Simpan Ratusan Telurnya dalam Mulutnya

Ikan sumpit biasanya memiliki warna perak atau putih cerah. Ikan sumpit yang masih muda memiliki bercak warna kuning yang tidak teratur pada tubuh bagian atas diantara lajur vertikal hitam. Setelah dewasa, bercak menghilang dan lajur hitam semakin pendek yang hanya terliat di bagian paling atas dari tubuh. Ada warna hijau kekuningan di ekornya.

Ikan sumpit memiliki mata yang lebih besar dari ikan-ikan biasanya. Kepala ikan sumpit lebih pendek dari tubuhnya, dengan moncong terlihat monyong. Jika diperhatikan, ikan ini memiliki bentuk mulut yang hampir sama seperti ikan Arwana. Selain karena memang digunakan untuk memudahkannya dalam memanah, bentuk mulut seperti ini cocok untuk berburu mangsa yang ada di atas permukaan air.

Ikan sumpit di habitatnya

Mulut bagian bawah yang cenderung lebih maju daripada yang atas memudahkan ikan ini menerima mangsa yang jatuh dari atas permukaan air. Mata yang dapat melihat ke berbagai arah (kecuali bawah) menjadi kunci kesuksesannya dalam berburu mangsa dengan memanah. Selain mampu menyembur atau menembak mangsanya dengan air, ikan ini juga mampu melompat rendah dari air untuk menangkap mangsanya.

Ikan sumpit adalah pemakan segala (omnivora). Namun, lebih sering memakan hewan, khususnya serangga. Ketika melihat serangga di atas air, ikan ini mulai mungumpulkan air dalam mulutnya yang berongga panjang.

Ikan sumpit sedang menembak seekor serangga di atas daun

Kemudian, ikan ini segera mempersiapkan posisi untuk membidik mangsanya itu. Ia mengubah posisi berenangnya yang awalnya mendatar menjadi hampir tegak lurus karena harus menyesuaikan letak dan posisi serangga yang dibidiknya. Ikan ini mampu menembak mangsanya dari jarak 1-2 meter.

Serangga yang terkena semburan air pasti akan jatuh karena basah. Sebelum si serangga sempat menyadari apa yang sedang terjadi, mulut ikan ini sudah menyambarnya. Sambaran secepat kilat ikan sumpit kadang-kadang juga dilakukan ketika si serangga masih melayang di udara.

Baca juga :  Ikan Guppy, Ikan Hias yang Kaya Warna dan Jenis

Volume tembakan yang dihasilkan ikan sumpit biasanya bergantung pada ukuran tubuhnya. Semakin besar ikan, maka semakin banyak semburan air yang bisa dihasilkannya. Ikan sumpit ini suka mendiami daerah teduh yang memiliki tanaman yang menggantung di dekat permukaan air.

Ikan sumpit lebih senang hidup berkelompok

Ikan sumpit suka berenang secara bergerombol. Biasanya mereka berkelompok lebih dari 5 ekor dalam satu kawanan, dan bahu-membahu mencari mangsa. Dalam satu kelompok umumnya terdiri dari ikan yang ukurannya sama besar. Selain serangga, kawanan ikan sumpit ini juga berburu ikan-ikan kecil.

Karakter ikan ini cenderung senang berkelompok. Walaupun ikan ini senang berkoloni dengan sesamanya, bukan berarti ia akan memusuhi apalagi membunuh ikan lain. Ikan ini tetap aman jika ditempatkan bersama ikan lain di akuarium, utamanya yang berukuran lebih besar darinya.

Memelihara ikan sumpit di aquarium

Karena kawanan ikan sumpit suka berada di permukaan air, maka mereka begitu rentan terhadap serangan pemangsa dari udara. Namun mereka cukup lihai untuk bersembunyi dari burung-burung pemangsa. Ikan sumpit biasa berada di bawah rerimbunan daun, sehingga terkadang susah melihat keberadaan ikan ini.

Jumlah populasi ikan sumpit di alam liar tidak dalam posisi yang berbahaya dan terancam. Namun, yang mengkhawatrikan adalah penghancuran habitat ikan ini oleh manusia dan polusi. Apalagi belum ada yang berusaha membudidayakannya.

Baca juga :  Memelihara Ikan Hias Makin Diminati Penghobi

Merawat ikan sumpit bukanlah merupakan hal yang mudah karena aquarium yang berair jernih saja belum mampu membuat ikan sumpit mampu bertahan hidup. Air harus dijaga agar terus bersuhu 26-28 derajat Celsius, ini merupakan suhu optimal untuk hidup ikan sumpit.

Air dalam aquarium juga harus ditambahkan garam tanpa yodium agar air menjadi payau sehingga ikan ini dapat hidup nyaman dan tumbuh sehat di aquarium. Namun, seperti halnya ikan guppy, ikan ini mampu diadaptasikan di air tawar.

Archerfish

Ikan ini banyak ditemukan di Sumatera berbarengan ikan botia serta ikan yang lain. Di ujung Kulon, di sungai Handeleum, ditemukan juga ikan ini. Menurut pembicaraan beberapa pedagang di banyak sentra penjualan ikan hias, bahwa mereka kesusahan memperoleh ikan sumpit.

Dikarenakan selama ini pengadaannya tetap mengandalkan tangkapan dari alam, karena hasil budidayanya belum ada. Hingga saat ini belum di ketahui pada ukuran serta usia berapakah ikan sumpit mulai berkembangbiak. Apalagi tanda-tanda perbedaan kelaminnya sampai saat ini tetap teka teki. (Ramlee)




Sumber : remen.id

Ikan Sumpit si Ikan Pemanah

Selasa, 25 April 2023

Cara Merawat Aglaonema agar Tumbuh Subur dan Rimbun



Tanaman hias Aglaonema atau Lucky Plant, kini menjadi salah satu favorit para penghobi. Tanaman bernama lokal Sri Rejeki ini mempunyai daya tarik pada warna dan bentuk daun yang unik. Daunnya kini tidak didominasi warna hijau saja, tetapi lebih bervariasi seperti warna putih, merah, merah muda, dan kuning.

Secara umum Sri Rejeki atau Aglaonema terdiri dari 2 jenis, yaitu jenis spesies yang asli dari alam. Tanaman aglonema yang masih asli dari alam, daunnya didominasi warna hijau dengan corak putih. Kecuali aglaonema berjenis rotundum berasal dari daerah Aceh yang berwarna agak kemerahan dan daunnya berbentuk bulat telur.

Sedang Aglaonema yang didapat dari hasil persilangan atau hibrida, warna daunnya lebih beraneka, dengan ukuran 10-40 cm, ada yang merah, kemerahan, kuning hingga jingga. Bentuk daunnya juga bervariasi dari yang lanset, bulat telur, berbentuk jantung, dan juga elips.

Tanaman Aglaonema yang subur

Aglaonema hibrida berasal dari beberapa jenis persilangan aglaonema. Ada aglaonema hibrida lokal seperti Adelia, Dona Carmen, dan Tiara. Dan ada juga aglaonema hibrida impor seperti Super Red, Lady Valentine, Butterfly, dan lain-lain. Yang umumnya memiliki tampilan menakjubkan sepert merah cerah, kuning, dan oranye.


Pada dasarnya tanaman aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman aglaonema yang optimal adalah lokasi, cahaya, kelembaban, dan suhu.

Baca juga : Aglaonema si Ratu Daun yang Eksotis

Tanaman aglaonema hidup baik di ketinggian 300-400 mdpl, tetapi dapat juga hidup di dataran rendah. Sesuai habitatnya, aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari yang tidak langsung dan kelembaban antara 50-70 % serta bersuhu 28-30 °C pada siang hari dan 20-22 °C dengan sirkulasi udara yang baik.

Media tanam yang porous adalah media tanam yang cocok untuk menanam tanaman aglaonema. Komposisi unsur media dengan perbandingan seimbang yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang, dan humus. Media tanam aglaonema juga harus steril, bebas dari penyakit dan dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau juga pH netral yang kaya akan zat hara.

Di dasar pot telah tersedia lubang drainase


Pembibitan Aglonema

Perbanyakan tanaman atau pembibitan tanaman aglaonema dapat dilakukan dengan perbanyakan generatif yaitu perbanyakan melalui biji dan perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek batang dan pemisahan anakan tanaman aglaonema.

Baca juga : Suplir, si Cantik Klasik yang Menyejukkan Mata

Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan cara pemisahan anakan tanaman aglaonema. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam dengan komposisi seimbang yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir malang, dan humus dengan perbandingan 1:1:1:1

2. Siapkan pot berukuran sedang, dengan syarat memiliki lubang drainase pada bagian bawahnya, dan juga memiliki kaki-kaki, jika tidak ada maka bisa digunakan batu bata atau lainnya untuk menggantikan kaki.

3. Masukkan media tanam ke dalam pot.

4. Pilih indukan yang sehat serta memiliki banyak anakan yang bergerombol di bawahnya.

5. Potong anakan yang telah dipilih secara perlahan menggunakan pisau tajam dan steril, saat memotong anakan usahakan jangan sampai mengenai indukannya.

6. Sebelum bibit ditanam dalam media tanam, pada bekas potongan diolesi terlebih dahulu dengan perangsang akar, agar bekas potongan dapat tumbuh dengan baik kembali. Celupkan pula kedalam larutan pestisida untuk mencegah datangnya jamur serta infeksi pada tanaman.

7. Tanam bibit ke dalam pot berisi media tanam, kemudian letakkan pot di tempat yang teduh dan biasanya dalam waktu 4 minggu tanaman telah tumbuh dan mengeluarkan akar.


Perawatan Aglaonema

Dengan perawatan yang benar, aglonema akan tumbuh subur, sehat, dan indah dipandang. Perawatan yang harus dilakukan adalah penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.

Penyiraman dapat dilakukan setiap 1-2 hari sekali. Sedangkan pemupukan yang baik adalah secara terus menerus dengan dosis rendah. Pemupukan dapat pula menggunakan pupuk organik. Untuk pengendalian hama penyakit secara umum yaitu berupa pencegahan, perawatan, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Media tanam untuk Aglaonema

Hama yang biasa menyerang tanaman aglaonema yaitu berupa kutu putih, ulat, dan belalang. Sedangkan penyakit yang biasanya menyerang disebabkan oleh cendawan, bakteri, dan virus. Pengendaliannya dapat digunakan insektisida, bakterisida maupun fungisida yang aman.


Baca juga : Paphiopedilum, Anggrek Kantung yang Terancam Punah di Indonesia

Tanaman hias khususnya aglaonema yang keindahan utamanya terletak pada daun biasanya dilakukan perawatan tambahan berupa mengelap daun satu minggu sekali menggunakan kain lembut yang dibasahi dengan air atau susu cair, atau juga menggunakan ampas kelapa.

Hasil penanaman Aglaonema

Untuk menjaga agar kualitas tanaman aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam setiap 6 -12 bulan sekali. Karena media tanam yang baik akan membuatnya tumbuh sehat.


Repotting atau penggantian pot juga perlu dilakukan pada tanaman yang sudah terlalu besar. Dimaksudkan agar pasokan nutrisi yang tersedia dalam pot sebanding dengan ukuran besarnya tanaman. (Ramlee)


Sumber : remen.id

Kiat Menanam Aglaonema Agar Tumbuh Subur

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...