Blog Hobi dan Informasi

Sabtu, 17 Juni 2023

Gelaran Latber Blitar Keren #6 Pengcab PPPPSI Blitar di Bulang Bung Karno Berjalan Meriah, Hadirkan De Bagoes dan Damai

 



Gelaran Latber Blitar Keren #6 yang dihelat pada Minggu, 11 Juni 2023 berlangsung lancar dan meriah. Bertempat di Gantangan Ki Ageng Tlumpu Kota Blitar, puluhan burung puter pelung berkompetisi menjadi yang terbaik di kelas Madya dan Utama.

Latber Blitar Keren #6 merupakan even untuk pertama kalinya setelah Pengcab PPPPSI Blitar lama tidak pernah lagi menggelar event lomba. Kegiatan Latber Blitar Keren #6 meneruskan event-event terdahulu. Lomba kali ini sekaligus dalam rangka memeriahkan bulan Bung Karno.

Bulan Juni bisa disebut juga dengan Bulan Bung Karno, sebab pada bulan ini terdapat momen penting terkait Proklamator dan Presiden pertama Indonesia, yakni Ir. Soekarno. Setidaknya ada 3 peristiwa penting yang terjadi di bulan ini.

Trophy juara berjejer rapi siap diperebutkan
 

Diantaranya, pada tanggal 1 Juni adalah momentum yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana 78 tahun yang lalu Bung Karno menyampaikan pidatonya di depan sidang BPUPKI, menjawab pokok yang menyangkut dasar Negara Indonesia merdeka.

Ada lima asas yang disebut oleh Bung Karno sebagai Pancasila. Hingga kini 1 Juni diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Dan setiap tanggal 6 Juni, bangsa Indonesia memperingati hari lahir Bung Karno. Soekarno juga memiliki julukan “Putra Sang Fajar” yang wafat pada 21 Juni 1970.

Eko Soeparjono tampak hadir di arena lomba
 

Blitar sendiri memiliki nilai yang istimewa dan berbeda dengan daerah-daerah lain, karena hanya ada di kota Blitar inilah penyambung lidah rakyat dan sang proklamator kemerdekaan Indonesia, Presiden pertama Indonesia sekaligus penggali Pancasila kemerdekaan Indonesia di makamkan.

Adanya peristiwa-peristiwa penting di bulan Juni yang sangat erat kaitannya dengan Bung Karno, sehingga bulan Juni disebut dengan bulan Bung Karno. Rangkaian acara disusun untuk terus mengingat peristiwa penting tersebut.

Bintoro (bertopi) bersama para juri yang bertugas
 

Bintoro selaku penanggungjawab acara mengatakan bahwa kegiatan ini murni atas usulan kwok mania (julukan para pecinta burung puter). “Banyak rekan-rekan peternak, khususnya di Blitar Raya yang mengusulkan untuk membuat kegiatan latber,” terang Bintoro.

“Makanya saya bersama yang lain merealisasikan keinginan tersebut agar mereka merasa senang dan menjadi bagian dari hobi yang kami tekuni bersama. Apalagi sudah cukup lama Pengcab Blitar tidak mengadakan kegiatan lomba seperti ini.”

Para fighter tengah bersiap menaikkan burungnya ke gantangan
 

Lebih lanjut Bintoro mengatakan bahwa sebelumnya Blitar rutin menggelar kegiatan latber satu bulan sekali. Namun seiring perjalanan waktu, kemeriahan tersebut perlahan mulai memudar. Frekuensi kegiatan semakin hari mengalami penurunan dan berkurang.

“Yang namanya hobi tidak bisa dipaksakan, karena para anggota ada kesibukan, ada juga yang mungkin karena burung-burung yang dipelihara mulai berumur,” ungkap Eko Soeparjono, Ketua Pengcab PPPPSI Blitar menambahkan. Apalagi selepas pandemi aktivitas sudah berjalan normal kembali.

Penjurian di Latber Blitar Keren #6 sedang berlangsung
 

Banyak penghobi yang balik fokus dengan aktivitas lamanya yang sempat terhenti. Dan gelaran kali ini diselenggarakan dengan tujuan untuk kembali meramaikan hobi puter pelung. Juga memajukan peternak di Blitar dan memberikan semangat pada mereka untuk bangkit bersama-sama memajukan hobi puter pelung.

Dhimas Nugroho Sekretaris Pengcab Blitar, mengatakan bahwa akan terus mengupayakan kegiatan-kegiatan lanjutan. Hal itu perlu dilakukan guna lebih menyemarakkan hobi puter pelung di Blitar Raya. “Agenda-agenda berikutnya pasti akan kami upayakan, yang terpenting kami didukung oleh para puter pelung mania untuk selalu mensukseskan kegiatan tersebut.”

Dhimas Gada selalu bersemangat ramaikan hobi
 

Nampaknya keinginan untuk kembali menggelar kegiatan, banyak mendapatkan dukungan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang mendukung kegiatan kami, mudah-mudahan apa yang akan kami perjuangkan untuk kembali menyemarakkan hobi puter pelung di Blitar, bisa terwujud,” harap Dhimas.

“Selama ini antusias masyarakat mulai berkurang mungkin karena tidak adanya kegiatan, makanya saya yakin dengan adanya agenda lomba, maka secara pelan-pelan minat masyarakat akan mulai kembali,” yakin pemilik Gada BF.

Damai persembahkan juara kelas Madya buat N3 BF
 

Dari meja panitia, tercatat hadir peserta selain dari Blitar sendiri juga dari Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Tiket untuk kelas Madya sebanyak 48 terisi penuh. Sedang di kelas Utama ada 40 burung yang unjuk keindahan suara anggungannya guna memperebutkan 15 nominasi kejuaraan.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru. Empat babak penjurian yang diberikan kepada juri, berjalan sesuai harapan. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal sampai akhir.

Mbah Demang sukses raih podium juara di kelas Utama bersama Den Bagoes
 

Untuk podium pertama kelas Madya diraih oleh Damai orbitan N3 BF Tulungagung ring DM 51 yang digantang pada nomor 13. Dilanjutkan kemudian di posisi kedua oleh Temon milik Cahyo Raja Blitar produk ternak WDN yang digantang pada nomor 45 dan tempat ketiga diraih Terate amunisi Dhimas Gada Blitar, ring Trisno 455 yang berada di nomor 59.

Kelas Utama, juara pertama berhasil diraih Den Bagoes andalan Mbah Demang Kediri, burung hasil ternakan Boss 23-06 yang menempati nomor gantangan 41. Den Bagoes berhasil raih tiga kali bendera lima warna dan empat warna di babak ke tiga.

 


Disusul kemudian oleh Pertamax amunisi Anton Wdn Blitar ring WDN 037 yang berada di gantangan nomor 45, dan tempat ketiga ada Damai yang pada sesi pertama berhasil menjuarai kelas Madya. Ketiga burung ini begitu mewarnai gelaran dengan keindahan suara anggung yang dilepaskan. Saling susul perolehan nilai terjadi, menghibur para mania di pinggir arena.

Diakhir acara, Bintoro mengucapkan terima kasih atas dukungan dari peserta sehingga acara berlangsung sukses dan lancar. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. “Mudah-mudahan kami bisa kembali menggelar kegiatan yang sama dan kita bisa kembali bersilaturrahmi,” harap Bintoro. (Ramlee/GD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...