Pohon mahoni (Swietenia macrophylla) termasuk dalam famili Meliaceae, yang mencakup 50 genera dan 550 spesies pohon. Mahoni berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis. Pertama kali masuk ke Indonesia (ditanam di Kebun Raya Bogor) Tahun 1872.
Mahoni mulai dikembangkan secara luas di pulau Jawa antara tahun 1897 sampai 1902. Seringkali dijumpai di hutan jati, atau pinggir pantai. Juga banyak ditanam di pinggir jalan atau di lingkungan rumah dan halaman perkantoran sebagai tanaman peneduh.
Mahoni termasuk tanaman yang tahan naungan (tolerance spesies) yang mampu bersaing dengan alang-alang ataupun semak belukar dalam memperoleh sinar matahari. Dengan demikian sangat cocok untuk tanaman reboisasi pada areal alang – alang yang rapat.
Pohon mahoni bisa tumbuh hingga ketinggian 20 meter |
Tanaman ini mampu bertahan hidup pada berbagai jenis tanah, bebas genangan dan reaksi tanah sedikit asam-basah, tanah gersang atau marginal. Walaupun tidak ada hujan selama berbulan-bulan, pohon mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.
Baca juga : Pepaya Wulung, Buah Tropis yang Memiliki Beberapa Kelebihan dari Tanaman Sejenisnya
Iklim yang cocok untuk tanaman mahoni sangat bervariasi, umumnya yang mempunyai curah hujan yang tinggi. Mahoni habitat tumbuhnya di daerah tropis, di daratan rendah hingga ketinggian 1000 – 1500 mdpl.
Mahoni kerap di tanam di pinggir jalan untuk peneduh |
Mahoni adalah tanaman tahunan dengan tinggi mencapai 10 – 20 m dan diameter batang lebih dari 100 cm, berakar tunggang. Batang berbentuk bulat, berwarna cokelat tua keabu-abuan dan memiliki banyak cabang sehingga layaknya kanopi berbentuk payung dan sangat rimbun.
Tanaman mahoni juga mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya bertekstur keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan berbagai kerajinan tangan.
Kayu dari pohon Mahoni merupakan salah satu bahan pembuatan furnitur yang cukup terkenal di Indonesia. Kayu ini memang tidak sekuat kayu jati. Namun, tekstur kayu dan kualitasnya masih bagus dan harganya murah, sehingga dianggap sebagai alternatif yang baik untuk pengganti kayu jati.
Kulit pohon mahoni dapat dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit Mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Getah mahoni disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem dan daunnya dapat digunakan untuk pakan ternak.
Bunga dari pohon mahoni |
Mahoni kini ditanam secara luas di daerah tropis untuk program reboisasi dan penghijauan bermanfaat sebagai tanaman naungan dan kayu bakar. Manfaat lainnya dari pohon kayu mahoni yakni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47%- 69% sehingga layak disebut pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.
Baca juga : Meniran, Tumbuhan Liar Herbal dengan Sejuta Khasiat
Sedangkan daun-daunnya, memiliki fungsi sebagai penyerap polutan-polutan di sekitarnya. Mahoni juga memiliki fungsi sebagai obat yang terkandung pada biji dan kulit dari buahnya, yang dijadikan serbuk.
Buah mahoni yang telah matang |
Daun mahoni berbentuk daun majemuk menyirip dengan helaian daun berbentuk bulat oval, ujung dan pangkal daun runcing dan tulang daun menyirip. Panjang daun berkisar 35-50 cm. Daun muda tanaman mahoni berwarna merah lalu berubah menjadi hijau. Mahoni baru berbunga ketika tanaman berumur 7 tahun.
Daun mahoni memiliki bentuk yang kompleks, bahkan seperti bulu, menyerupai telur. Daunnya halus dan sedikit tebal saat disentuh dan berwarna hijau muda saat muda dan berubah menjadi hijau kecoklatan seiring bertambahnya usia.
Pada musim kemarau, pohon mahoni memiliki karakteristik yang mirip dengan pohon jati yaitu menggugurkan daun untuk mengurangi penguapan. Setelah musim hujan, pertumbuhan daun mahoni kembali dengan munculnya tunas daun baru.
Bunga mahoni termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak daun, berwarna putih, dengan panjang berkisar 10-20 cm. Mahkota bunga berbentuk silindris dan berwarna kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota bunga.
Biji mahoni yang telah terkelupas |
Buah mahoni berbentuk bulat telur, berlekuk lima dan berwarna coklat. Bagian luar buah mengeras dengan ketebalan 5-7 mm, dibagian tengah mengeras seperti kayu dan berbentuk kolom dengan 5 sudut yang memanjang menuju ujung.
Baca juga : Mangkokan, Tanaman Hias Daun yang Mempunyai Manfaat Kesehatan
Buah akan pecah dari ujung saat buah sudah matang dan kering. Di bagian dalam buah mahoni terdapat biji. Biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan berwarna coklat tua. Biji menempel pada kolumela melalui sayapnya, meninggalkan bekas setelah benih terlepas, biasanya disetiap buah terdapat 35-45 biji mahoni.
Meubel dari kayu mahoni tidak kalah bagus dengan kayu jati |
Cangkangnya sangat keras dan mengandung biji mahoni. Sementara itu, biji mahoni sangat pahit. Biji pohon mahoni bisa juga digunakan sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, kencing manis, kurang nafsu makan, rematik, demam, masuk angin, serta ekzema. Biji Mahoni juga dipakai untuk pengobatan malaria. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Mahoni, Banyak Manfaat dari Kayu dan Buahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar