Blog Hobi dan Informasi

Rabu, 28 Juni 2023

Kangkung, Tanaman Sayur Panganan Sejuta Umat

 



Kangkung adalah tanaman yang banyak ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di tanah air, kangkung ada dua jenis, yakni kangkung air (Ipomoea aquatica) dan kangkung darat (Ipomoea reptans).

Menu dari sayuran ini jadi favorit orang di Indonesia dan Asia Tenggara. Kangkung juga menjadi sayuran yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia selain bayam. Jadi, wajar jika tanaman kangkung ada yang menamai dengan sayuran sejuta umat.

Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal juga dengan nama swamp cabbage, water convolvulus, dan ’water spinach’. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia, tetapi tempat asalnya tidak diketahui. Tanaman ini dapat dijumpai hampir di mana-mana, terutama di kawasan berair.

Ada dua jenis kangkung yakni kangkung air dan kangkung darat (kanan)
 

Tanaman kangkung memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Batangnya dari warna hijau sampai ungu.Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.

Baca juga : Ternyata Tidak Hanya Menyehatkan, Beberapa jenis Sayuran juga Bisa Bikin Gemuk

Bentuk daun umumnya seperti jantung hati, ujung daun runcing atau tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bentuk bunga seperti “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.

Bunga kangkung tengah bermekaran
 

Biasanya bunga akan muncul di tahap akhir tetapi kangkung akan dipanen sebelum bunganya muncul. Kangkung juga dapat dipanen hanya dalam 20 hari saja dengan sedikit perawatan atau perhatian. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi panas dan lembap dan hanya membutuhkan sedikit benih, pupuk, dan penyiraman secara teratur.

Buah kangkung berbentuk bulat-telur yang di dalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.

Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke semua arah. Dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih.

Kangkung mmapu beradaptasi terhadap kondisi iklim dan tanah yang cukup beragam. Namun tetap memerlukan kelembapan tanah yang relatif tinggi untuk pertumbuhan yang optimum. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi lebih disukai.

Biji kangkung
 

Kangkung dapat memberikan hasil yang optimum pada kondisi dataran rendah tropika dengan temperatur tinggi dan penyinaran yang pendek. Temperatur yang ideal berkisar 25 – 30 oC, sedangkan di bawah 10 oC tanaman akan rusak.

Baca juga : Genjer, Gulma Pertanian yang Nikmat dan Berkhasiat

Ada dua jenis kangkung yang enak dimakan dan populer di Indonesia, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Spesies yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat, yaitu kangkung darat atau yang dikenal dengan sebutan kangkung cabut.

Kangkung darat dapat ditanam pada lahan yang terbatas
 

Kangkung darat berdaun sempit memanjang, berujung runcing, dan berwarna hijau keputih-putihan, dan biasanya tersusun menyirip tiga. Bunganya berwarna putih. Varietas kangkung darat diantaranya Sutera dan Bangkok.

Sementara itu, jenis kangkung air berdaun panjang, licin, berbentuk mata panah sepanjang 10–15 cm, tetapi ujungnya agak tumpul dan berwarna hijau kelam. Bunganya berwarna kekuning-kuningan atau ungu. Adapun varietas kangkung air di antaranya Sukabumi dan Biru.

Ada dua jenis cara penanaman kangkung, yaitu kering dan basah. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Tanaman ini sering ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 4-6 minggu ditanam. Kangkung darat dipanen hanya satu kali, sedangkan kangkung air bisa dipanen beberapa kali.

Kangkung air dapat dipanen berulang kali
 

Hampir keseluruhan bagian tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Sayuran ini dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga ditumis sebagai cah. Plecing kangkung adalah menu yang terkenal dari daerah Lombok.

Baca juga : Beligo, Tanaman Unik yang Berkhasiat Obat

Sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan mineral serta unsur gizi lainnya, juga dapat berfungsi untuk menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai “obat tidur”. Seorang pakar kesehatan di Filipina bernama Herminia de Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok “Tanaman Obat Penyembuh Ajaib”. Diantaranya berkhasiat sebagai penyembuh penyakit sembelit.

Budidaya kangkung darat secara hidroponik
 

Sama seperti sayuran berdaun hijau lainnya, manfaat kangkung untuk kesehatan tubuh sangat banyak. Ada beberapa manfaat kangkung di antaranya, mengobati penyakit kuning dan masalah liver, menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan mata, melawan radikal bebas, dan mengobati anemia.

Manfaat kangkung lainnya juga baik untuk ibu hamil. Pasalnya daun kangkung yang tinggi zat besi akan mencegah ibu hamil mengalami anemia, karena ibu hamil sangat membutuhkan zat besi tambahan dalam makanannya setiap hari.

Plecing kangkung
 

Meski manfaat kangkung ada banyak, mengonsumsi berbagai variasi makanan sehat adalah pilihan yang lebih baik. Jadi, dianjurkan untuk mengkonsumsi kangkung bersama makanan bernutrisi lainnya, agar kebutuhan gizi harian tercukupi dengan baik. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Kangkung, Kandungan Nutrisinya Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...