Blog tentang hobi dan kreasi jadi rejeki

Rabu, 07 Juni 2023

Bunga Sedap Malam, si Putih Cantik dengan Segudang Mitos

 



Bunga Sedap Malam (Polianthes Tuberosa) sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga sedap malam berhubungan erat dengan tradisi orang Indonesia. Begitu populer bunga ini di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan saking dekatnya, banyak yang mengira bunga ini merupakan tanaman asli dari Indonesia. Meski sangat populer di masyarakat Indonesia dan banyak digunakan dalam tradisi adat beberapa daerah nusantara, faktanya bunga sedap malam bukanlah tanaman asli Indonesia.

Bunga sedap malam berasal dari Meksiko. Dahulu bangsa Aztec menyebut tanaman ini dengan sebutan Omixochitl, artinya adalah bunga tulang, yang kemudian berkembang ke kawasan Asia, salah satunya Indonesia.

Umbi sedap malam siap ditanam kembali
 

Selain menjadi bagian dari ritual keagamaan, sedap malam juga banyak digunakan dalam prosesi pernikahan. Bunga ini sering dipakai sebagai hiasan dekorasi serta buket pengantin karena penampakannya yang indah serta baunya yang harum.

Baca juga :  Bunga Mawar Salah Satu Flora Tertua di Dunia

Bunga ini mempunyai wangi yang sangat khas dan mampu memenuhi ruangan. Aroma sedap malam dikenal sangat tahan lama. Bahkan aromanya akan tetap tercium kuat setelah dipotong dan agak layu. Oleh sebab itu, tanaman sedap malam juga sering ditempatkan di hotel atau rumah makan. Beberapa orang juga gemar meletakkan sedap malam di dalam ruangan rumah.

 

Sedap malam tumbuh dengan baik di daerah berhawa sejuk

Di India, sedap malam banyak dimanfaatkan untuk bahan dekorasi pesta pernikahan. Sementara di Hawaii, sedap malam dipilih sebagai ornamen penghias pakaian pengantin perempuan. Sedangkan di Inggris terutama pada masa Victoria, sedap malam menjadi bagian penting pada acara pemakaman.

Tanaman sedap malam mulai tersebar ke Eropa di tahun 1530. Saat itu, seorang misionaris asal Prancis membawa bunga tersebut ke Eropa. Selain menyebarkannya ke Perancis, ia juga membawa bunga ini ke negara-negara tetangga, salah satunya adalah Italia.

Perlahan-lahan, bunga sedap malam ini pun semakin dikenal. Tanaman yang mampu tumbuh baik di daerah tropis dan sub tropis ini masuk ke Indonesia pada masa kolonial. Hingga saat ini bunga sedap malam selalu tersedia di pasar-pasar bunga.

Di Meksiko, sedap malam dikenal dengan sebutan vara de San Jose atau nardo. Nama tersebut berarti staf St. Joseph. Sedangkan di India sedap malam disebut sebagai rajanigandha, artinya adalah “fragrant at night” sama persis dengan arti “sedap malam” dalam bahasa Indonesia.

Budidaya sedap malam di Indonesia masih belum optimal

Tanaman ini mempunyai batang semu. Batangnya dapat tumbuh menjadi beberapa umbi induk. Umbi bunga sedap malam berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Umbi ini pula yang digunakan untuk budidaya.

Baca juga :  Bunga Air Mata Pengantin, Tanaman Hias yang Bisa Obati Diabetes

Tangkai tanaman sedap malam bentuknya panjang dan beruas-ruas. Pada umumnya, tangkai sedap malam tumbuh di ujung tanaman. Di setiap ruas tangkai akan tumbuh bunga dengan ukuran kecil. Dalam satu buah tangkai, bisa tumbuh 5 hingga 12 kuntum bunga.

Seorang petani sedang memanen bunga sedap malam
 

Bentuk daun tumbuhan sedap malam pipih dan memanjang. Bagian atas daun berwarna hijau agak tua dan mengkilat. Sementara bagian bawahnya berwarna lebih muda. Di bagian pangkal daun terdapat bintik-bintik kemerahan. Ukuran daun sedap malam cukup besar, yaitu mencapai 60 cm.

Bunga sedap malam tidak tumbuh secara serempak, namun bertahap atau berurutan. Bagian yang akan tumbuh terlebih dahulu adalah kuntum bunga yang ada di bagian bawah tangkai. Kemudian kuntum di atasnya akan ikut mekar, menyusur hingga kuntum yang paling atas.

Bunga sedap malam dapat tumbuh dengan baik di kawasan dengan ketinggian 700 – 1.500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara yang tepat untuk tumbuhnya sedap malam sekitar 13 ⁰C – 27 ⁰C, dengan curah hujan 1.900 – 2.500 mm per tahun. Bunga sedap malam membutuhkan sinar matahari penuh, oleh karena itu sangat baik tumbuh di daerah tropis dan sub tropis.

Walau termasuk bunga yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, namun pemasaran tumbuhan sedap malam di dalam negeri masih terbatas. Pemanfaatan bunga sebagai bahan minyak atsiri pun belum optimal dilakukan. Hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai jenis bunga yang digunakan.

Bunga sedap malam siap dikirim ke pasar bunga
 

Sementara di luar negeri, pemanfaatan bunga sedap malam sebagai minyak dan obat-obatan telah lama dikembangkan. Beberapa negara yang membudidayakan sedap malam adalah Tiongkok, Maroko, dan India. Ketiga negara ini membudidayakan sedap malam untuk diolah menjadi parfum.

Baca juga : Bunga Telang si Biru Kaya Manfaat

Ada 2 varian sedap malam yang cukup populer. Pertama adalah sedap malam yang hanya memiliki kelopak bunga selapis atau bunga tunggal, seperti jenis Mexican Everblooming dan Albino. Berikutnya adalah jenis bunga ganda yang pada umumnya berukuran lebih pendek, misalnya Dwarf Pearl atau The Pearl.

Bunga sedap malam selalu tersedia di pasar-pasar bunga
 

Di Indonesia, sedap malam dengan jenis bunga tunggal biasanya berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Budidaya sedap malam di Pasuruan juga telah menghasilkan jenis semi ganda yang menjadi varietas unggul nasional. Jenis ini dinamakan Roro Anteng.

Bunga sedap malam varian Roro Anteng saat ini juga ditanam di Tasikmalaya, Cianjur, Cisaat, dan Sukabumi. Bunga ini sekarang menjadi maskot flora provinsi Jawa Timur. Nilai ekonomi sedap malam Roro Anteng juga cukup tinggi. (Ramlee)




Sumber : remen.id


Bunga Sedap Malam Aroma Wanginya Begitu Magis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latber Malam Road to Margo Trophy, Jaladri dan Maha Raja Raih Bendera Enam Warna, Bimo Juara

Setelah sukses pada penyelenggaraan latber sebelumnya, Latber Road to Margo Trophy kembali digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Gantanga...