Pohon serut (Streblus asper) seringkali dijumpai di halaman rumah-rumah pedesaaan atau di kebun yang berfungsi sebagai tanaman pagar pembatas. Juga dapat dijumpai di area-area pekuburan. Untuk yang tidak memahami jenis pohon ini akan membabat habis saat membersihkan area pekarangannya.
Namun kini pohon serut lebih dikenal sebagai tanaman bonsai di kalangan penghobi tumbuhan. Tidak heran, jika bonsai serut ini banyak ditanam di taman-taman karena memiliki bentuk batang dan daun yang unik. Selain itu, tumbuhan eksotis ini mudah dibentuk dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Pohon serut merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dipercaya memiliki sejumlah khasiat, mulai dari kesehatan hingga mistis. Tanaman yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Siamese Rough Bush, Sandpaper Tree, atau Tootbrush Tree ini termasuk dalam famili Moraceae.
Baca juga : Bonsai, Perkawinan Seni dan Tanaman
Serut adalah pohon berukuran sedang, dapat tumbuh hingga tinggi sekitar 4-15 meter. Kulit batangnya berwarna putih keabu-abuan, dilengkapi daun berbentuk bulat telur cenderung lonjong dengan panjang antara 4-12 cm. Daun serut berwarna hijau dengan permukaan kasar, sedangkan bagian tepinya bergerigi. Tulang daunnya menyirip dengan pangkal meruncing.
Pohon serut tumbuh besar pada area pemakaman di sebuah desa |
Serut merupakan pohon monoecious atau berumah tunggal. Cirinya adalah bunga jantan dan betina tumbuh terpisah tapi tetap dalam satu pohon yang sama. Bunga jantan memiliki warna kuning kehijauan, sedangkan bunga betina tumbuh berkelompok dan memiliki warna kuning pucat.
Tumbuhan serut tersebar hampir di seluruh kawasan Asia, mulai dari Bhutan, Filipina, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia sendiri, pohon serut bisa ditemukan di beberapa pulau, seperti Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Madura, Maluku, Sulawesi, dan Sumatera. Sementara untuk habitat tumbuhnya terletak di semua jenis hutan dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1000 mdpl.
Manfaat tanaman serut
Tidak hanya jadi tanaman penghias ruangan atau rumah, serut ternyata memiliki banyak manfaat lain. Perlu diketahui, sejak ratusan tahun yang lalu, kulit pohon ini ternyata telah dijadikan bahan baku kertas. Kertas dari pohon serut digunakan pada teks kuno di Thailand.
Menariknya lagi, hampir semua bagian dari pohon ini juga bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti demam, diare, kusta, hingga kanker. Serut juga dikaitkan dengan hal-hal gaib dan dianggap sebagai pohon bertuah.
Banyak orang percaya jika pohon ini memiliki aura dingin yang ampuh menangkal santet ataupun teluh. Hal ini menyebabkan tak sedikit pohon serut berusia tua dianggap sebagai pohon angker yang dihuni oleh makhluk halus.
Baca juga : Buah Kecapi, Buah Langka yang Punya Khasiat Alami
Dalam beberapa tahun terakhir, pohon ini pun banyak diburu di alam liar untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias ataupun bahan utama bonsai. Meski demikian, tanaman serut bukan termasuk tumbuhan langka atau tumbuhan yang dilindungi.
Berburu pohon serut di alam |
Karakteristik serut
Tumbuhan serut memiliki beberapa karakteristik morfologi yang membedakannya dengan jenis tanaman hias lain. Ciri pertama dari pohon serut yang mudah diamati adalah daunnya. Daun serut memiliki warna hijau kesat yang berbulu.
Sementara tepiannya bergerigi layaknya gergaji dengan struktur tunas sejajar. Salah satu keunikan yang membuat pohon ini semakin unik dan dicari adalah kemudahannya dibentuk menjadi bonsai.
Bagian batangnya pun tidak kalah unik karena mampu tumbuh besar hingga 2-5 meter. Tentu saja, ukuran ini akan berpengaruh terhadap diameter batangnya yang turut membesar pula. Selain itu, teknik budidaya serut bisa dibilang cukup mudah karena hanya perlu melakukan teknik mencangkok pada bagian batang berukuran ideal.
Akar serut memiliki bentuk terkesan tidak keruan. Hal ini disebabkan karena akar serut tumbuh dengan cara bertunas melalui akar. Bentuk akar yang tidak beraturan inilah yang pada akhirnya membuat banyak orang menjadikan pohon serut sebagai tanaman bonsai.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, tanaman serut semakin sulit ditemukan. Jikalau pun ada, sudah pasti usianya sangatlah tua. Meski demikian, para pecinta tanaman bonsai tetap bersemangat dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menemukan pohon serut dimana pun itu.
Akar pohon ini berjenis akar tunggal yang berukuran besar dan menusuk lurus ke dalam tanah. Umumnya, serut yang tumbuh setinggi satu meter telah memiliki akar yang masuk ke dalam tanah melebihi tinggi pohon itu sendiri.
Seperti yang telah disebutkan di atas, hampir semua jenis serut mempunyai batang berwarna putih berstruktur keras dan mampu hidup hingga ratusan tahun. Inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari pohon serut sehingga banyak orang menjadikannya bonsai.
Sebagian besar jenis tumbuhan serut memiliki daun berwarna hijau yang bergerigi. Seperti halnya tanaman lain, di saat musim kemarau tiba, tumbuhan serut akan beradaptasi dengan menggugurkan daunnya.
Baca juga : Bunga Air Mata Pengantin, Tanaman Hias yang Bisa Obati Diabetes
Buah pohon ini berwarna hijau kekuningan dengan diameter sekitar 8-10 milimeter. Ketika matang, buah pohon serut memiliki rasa manis yang menyegarkan.
Hasil perburuan pohon serut di alam |
Jenis Pohon Serut
Ada beberapa jenis serut yang cukup populer di kalangan pecinta tanaman hias untuk dijadikan bonsai. Ada sekitar 4 jenis pohon serut yang ada, yang diburu para pecinta bonsai, karena karakter dan kemudahannya dalam merawatnya.
1. Serut Merah
Pohon serut merah atau Chinee Fringe atau Loropetalum merupakan salah satu jenis serut yang paling dikenal. Jika dilihat secara seksama, pohon ini nyaris serupa dengan Streblus Asper atau serut liar.
Serut merah memiliki batang berwarna putih dengan bentuk daun agak lonjong. Namun yang membedakan antara serut liar dan serut merah adalah daun dan bunga berwarna merah menyala sesuai dengan namanya.
2. Serut Liar
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu jenis tumbuhan serut adalah serut liar dengan nama latin Streblus Asper. Ciri paling umum dari jenis ini adalah batangnya yang berwarna pucat.
Daun serut liar berukuran lebih kecil dengan warna hijau kasar dan bergerigi. Batangnya berwarna putih dan cukup keras. Sementara buahnya berwarna hijau. Pohon serut liar mampu hidup beratus-ratus tahun terutama di lingkungan lembab.
Bonsai serut yang menawan |
3. Serut Lanang
Perbedaan paling mencolok antara pohon serut lanang dengan jenis serut lainnya adalah karakteristik batang yang dimiliki. Umumnya, serut lanang memiliki batang berduri. Jika dilihat sekilas, pohon ini sangat mirip dengan pohon kaliage atau jerukan.
Namun perbedaannya terletak pada warna batangnya. Pohon jerukan memiliki batang berwarna hijau. Sementara serut lanang relatif sama seperti serut pada umumnya, yaitu batang berwarna putih keabu-abuan yang dilengkapi duri tajam.
4. Serut Bonsai
Jenis pohon serut berikutnya adalah serut bonsai yang biasanya lebih mudah ditemukan di area pedesaan. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa tanaman satu ini memiliki potensi cukup besar.
Untuk satu serut bonsai yang telah dibentuk sedemikian rupa, harga yang dipatok sekitar 2-6 juta per pohonnya. Coba bayangkan, berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari tanaman ini jika kita bisa mengelolanya dengan baik. (Ramlee)
Sumber : remen.id
Mengenal Pohon Serut Tanaman Favorit Pebonsai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar