Blog Hobi dan Informasi

Rabu, 03 Mei 2023

Bonsai, Perkawinan Seni dan Tanaman



Bonsai merupakan salah satu jenis tanaman hias yang cukup menarik untuk menghiasi rumah. Sebab, tanaman bonsai memiliki bentuk yang unik dan bahkan disebut sebagai perpaduan antara kreativitas dengan kesenian alam. Bonsai merupakan sebuah bentuk karya seni.

Tanaman bonsai adalah hasil perkawinan dari seni dan tanaman. Tanaman bonsai dibuat dengan teknik membuat tumbuhan yang ditanam dalam pot menjadi kecil dan mengutamakan sisi keindahan dari bentuknya.

Kesenian tanaman bonsai cukup populer di kalangan lansia pecinta tanaman-tanaman di Jepang. Meskipun populer di Jepang, akan tetapi tanaman bonsai ini berasal dari China pada tahun 220 M dan masyarakat China mengenai tanaman bonsai sebagai penjing sejak masa Dinasti Tang.

Jajaran bonsai memberikan kesejukan
 

Kesenian ini muncul dari kebiasan tabib yang saling mengirimkan tanaman dalam pot. Kebiasaan tersebut yang kemudian menghasilkan ide untuk membuat tanaman hias dengan bentuk unik dalam pot.

Pada masa itu, bonsai pada mulanya dibuat dengan meniru bentuk-bentuk binatang serta simbol tertentu. Dari bentuk bonsai yang unik itulah, akhirnya tanaman bonsai pun menyebar dan populer hingga ke Jepang. Kesenian tanaman bonsai pun semakin berkembang di Jepang pada zaman Kamakura, dan bonsai lebih dikenal oleh para bangsawan di sana.

Sebuah kios yang menyediakan kebutuhan penghobi tanaman bonsai

Sebelum populer di Jepang, bonsai sebenarnya disebut dengan nama penjing oleh masyarakat China, kemudian setelah dikenal di Jepang namanya pun berubah menjadi bonkei dengan pelafalan pada huruf kanji. Bonkei sendiri artinya adalah miniatur tanaman.

Kepopuleran tanaman bonsai pun semakin meluas, dari yang asalnya hanya dikenal oleh para bangsawan Jepang, kini masyarakat biasa pada zaman Edo juga mulai mengenal bonsai. Seiring dengan berjalannya waktu, hampir seluruh masyarakat Jepang saat itu memiliki tanaman bonsai.

Baca juga : Cara Merawat Aglaonema agar Tumbuh Subur dan Rimbun

Istilah bonsai baru digunakan pada era Meiji di abad ke 19 yang pelafalan Jepangnya berasal dari penzai. Kata bonsai sendiri berasal dari penggabungan di antara sai yang artinya adalah penanaman dan bon yang artinya adalah pot dangkal.

Bonsai tidak hanya menjadi tanaman hias belaka, akan tetapi juga dijadikan sebagai cerminan atau bentuk apresiasi pada kehidupan serta kematian seluruh makhluk hidup dan nilai inilah yang membuat tanaman bonsai menjadi memiliki nilai yang sakral.

Bonsai Waru dilakukan pemangkasan
 

Meskipun objek dari kesenian bonsai adalah tanaman, akan tetapi tidak semua jenis tanaman cocok dijadikan sebagai bonsai. Hanya tanaman yang memiliki kriteria tertentu saja yang dapat dibentuk menjadi bonsai.

Berikut adalah beberapa kriteria tanaman yang cocok untuk dijadikan bonsai :

1. Tumbuhan berkeping dua atau dikotil

Kriteria pertama adalah tanaman yang berasal dari kelompok dikotil atau tumbuhan yang berkeping dua. Tanaman dikotil bisa diketahui melalui ciri khasnya, yaitu kambium pada batang yang membuatnya menjadi lebih kokoh. Dengan begitu, fisik dari tanaman dikotil adalah memiliki batang yang semakin besar semakin ke bawah.

Baca juga : Suplir, si Cantik Klasik yang Menyejukkan Mata

Tanaman dengan batang yang besar serta kokoh merupakan tanaman dengan kriteria yang cocok dijadikan bonsai, sebab memiliki tekstur batang yang kuat serta mudah untuk dibentuk. Tidak hanya itu, sistem akar dari tanaman dikotil pun jauh lebih kuat, sebab tanaman dikotil memiliki jenis akar yang tunggang dengan akar utama yang berukuran besar.

Kontes bonsai

 

2. Memiliki bentuk unik

Tanaman yang akan dijadikan bonsai harus memiliki bentuk yang unik sekaligus indah. Contohnya seperti tanaman yang memiliki bunga berwarna-warni pada satu pohonnya, memiliki kontur batang yang berliku-liku atau bahkan memiliki bentuk buah yang unik.

Terkadang keunikan-keunikan seperti ini, justru dimiliki oleh tanaman yang ‘cacat, sehingga morfologi dari tanamannya berubah dan justru menghasilkan nilai yang khas. Keunikan ini memiliki sudut pandang artistik yang memikat siapa saja yang memandang.

Seorang juri sedang memberikan penilaian pada suatu kontes bonsai
 

3. Tanaman/pohon dari jenis yang tahan saat mendapat perlakukan khusus

Untuk menerapkan kesenian bonsai pada jenis tanaman tertentu membutuhkan penanganan tidak sembarangan. Artinya tanaman tersebut membutuhkan perlakuan khusus untuk memperindah tampilan dari tanaman itu.

Baca juga : Kaktus Mini, Tanaman Hias Unik Cocok untuk Menambah Estetika Ruangan

Perlakukan khusus yang diberikan bisa berupa pemangkasan, pemahatan atau bahkan memberi kawat yang bertujuan untuk mengubah bentuk tanaman tersebut sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Oleh karena itulah, tanaman yang akan dijadikan bonsai harus memiliki ketahanan yang baik. Karena dengan perlakuan paksa, maka akan merubah bentuk fisiologis dari tanaman. Apabila tanaman yang akan dijadikan bonsai tidak memiliki daya tahan yang kuat, maka dikhawatirkan akan membuat tanaman mati.


4. Memiliki umur panjang

Melakukan kesenian tanaman bonsai, umumnya harus dilakukan oleh seorang profesional, sebab membuat bonsai merupakan hal yang tidak mudah dan membutuhkan teknik dan waktu yang cukup lama. Butuh rangkaian proses yang cukup panjang, hingga akhirnya tanaman bisa berubah menjadi bonsai.

Proses tersebut meliputi perlakukan khusus serta perawatan pada tanaman, sehingga tanaman harus memiliki umur yang panjang dan mampu bertahan lama. Proses itu juga bisa mengubah dan lebih menghidupkan karakter yang dipunyai dari tanaman yang dijadikan bonsai.

Tanaman yang berhasil dijadikan sebagai bonsai, biasanya memiliki kesan tua. Bukan karena tanaman tersebut telah tua, akan tetapi karena hasil perpaduan dari unsur seni yang akhirnya memunculkan kesan antik, anggun dan harmoni.

Bonsai Kimeng (Ficus microcarpa)
 

5. Ukuran tanaman

Sesuai dengan arti dari bonsai yaitu miniatur tanaman, maka bonsai merupakan tanaman yang memiliki ukuran yang kecil. Pada umumnya, ukuran standar dari tinggi tanaman bonsai berkisar pada 50cm hingga 150 cm. Dengan tinggi tersebut, maka akan memungkinkan untuk menanam bonsai pada pot.

Biasanya tanaman yang akan dijadikan bonsai memiliki ukuran yang cukup besar, bahkan apabila ditanam dengan kondisi normal tinggi bisa mencapai puluhan meter. Oleh karena itu, tanaman yang akan dijadikan bonsai harus mendapatkan perlakuan khusus agar tidak tumbuh besar.

Bonsai Santigi (Phempis acidula)
 

Meskipun begitu, ada banyak cara untuk mengkerdilkan tanaman, contohnya adalah memangkas pucuk serta akar dari tanaman sehingga hormon auksin yang memicu perpanjangan tanaman pun berkurang, rutin membuang tunas yang tumbuh serta peletakan bonsai di bawah sinar matahari untuk menghambat kerja hormon auksin.

Perpaduan antara ide dari kesenian alam dengan kreativitas tersebut akhirnya menarik banyak perhatian penggemar tanaman hias. Bahkan kini tanaman bonsai menjadi salah satu tanaman hias yang dibudidayakan secara profesional. (Ramlee)



Sumber : remen.id


Mengenal Tanaman Bonsai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Hutan Merah, Nenek Moyang Ayam Peliharaan Ternyata sangat Pemalu

Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku Phasianidae. Suku Phasi...