Minggu, 21 Mei 2023, Lapangan P3SI Pengda Nganjuk, Sombron Kec. Loceret-Nganjuk, diramaikan oleh kehadiran kung mania. Mereka hadir dengan membawa burung perkutut lokal asli orbitannya. Karena pada hari tersebut ada kegiatan Latber Seni Suara Alam Burung Perkutut Lokal Asli.
Dalam beberapa tahun terakhir, konkurs perkutut begitu ramainya. Pun ketika Covid-19 melanda yang menyebabkan hampir semua sendi kehidupan seakan berhenti, termasuk hobi dan salah satunya hiruk pikuk lomba burung anggungan. Semua harus menahan diri.
Didik (tengah) yang terus bersemangat meramaikan dunia anggungan di Nganjuk |
Burung perkutut, termasuk burung yang semakin ramai lombanya, baik yang memberikan penilaian akan pakem suara maupun penilaian simpel lebih pada kerajinan berbunyi/gacor. Penilaiannya dihitung yang paling banyak berbunyi dalam waktu yang sudah ditentukan. Antusiasnya tidak kalah dengan yang mengedepankan keindahan suara.
Tidak dipungkuri konkurs perkutut lokal kini kian bergairah dan ramai. Hampir setiap minggu di beberapa daerah pasti ada lomba perkutut lokal. Kriteria ataupun kelas yang dipertandingkan juga kian banyak, dengan menyediakan doorprize yang sangat menarik hati.
Bambang Bayu BF |
Pada tahun 2023, mulai ada keinginan untuk melombakan perkutut lokal menggunakan pakem lagu. Seni suaranya yang dinilai dan tidak hanya asal paling sering manggung. sebagaimana yang digelar pada 14 Mei 2023 di Nganjuk kemarin.
Bila pada konkur perkutut lokal sebelumnya, sejumlah komunitas menggunakan gantangan/hanging, sebagaimana yang digunakan di lomba burung berkicau ataupun burung puter, namun pada konkurs perkutut lokal asli ini sudah kembali memanfaatkan tiang kerekan.
Safuan Jagal Abilowo BF |
Agenda lomba yang digagas oleh Didik pemerhati burung anggungan tersebut disambut antusias oleh para penghobi perkutut lokal. Dan lomba perkutut lokal asli berirama inipun banyak yang datang dari kalangan penggemar perkutut lokal gacoran yang mencoba terjun ke lokal irama.
Ajakan untuk mengikuti lomba perkutut lokal berirama seperti yang diadakan kemarin itu tidaklah semudah membalik tangan. “Kita selaku panitia cukup berhati-hati menggelar lomba perkutut lokal berirama, karena yang umum diadakan adalah lomba gacoran,” jelas Didik.
Ribut dari Tuban |
Didik selaku penggiat lomba perkutut lokal berirama, berupaya menjelaskan seperti bagaimana aturan mainnya. Karena selama ini yang dipahami adalah lomba perkutut bangkok yang dasar anggungannya memang berlagu, berirama, dan pakemnya pun sudah tersusun rapi.
“Sedang kita sendiri selaku panitia tetap bersemangat dan memberanikan diri menggelar event ini,” tutur Didik. “Alhamdulillah dari sekian banyak rekan-rekan perkutut gacoran yang kita hubungi ternyata mendukung adanya gelaran lomba kutut lokal irama ini.”
H. Yoyok, Sekar Maud BF spesialis sangkar jati |
Peserta datang dari Tuban, Jombang, Mojokerto, Kediri, Warujayeng, Wates, dan beberapa wilayah di Nganjuk sendiri. Mereka pun ingin mengerti sejauh mana kualitas suara anggungan burung perkutut lokal mereka. Karena pada dasarnya suara perkutut lokal juga mempunyai lagu.
Dan mereka yang datang begitu menikmati sajian gelaran lomba tersebut. “Ternyata lebih gayeng dan enjoy mengikuti kegiatan di kutut lokal irama,” komentar dari yang hadir. “Kita bisa menikmati suara anggungan kutut lokal irama yang ternyata ada yang bagus jadi tidak di gebyah uyah sokor manggung.”
Mbah Wul dari Mojokerto |
Panitia benar-benar patut diberikan acungan jempol. Gelaran pertama latber perkutut lokal berirama di Nganjuk bisa dikatakan sukses. Semua menikmati jalannya acara. Apalagi panitia memanjakan peserta yang daatang dengan adanya doorprize seekor kambing muda. “Nganjuk sukses, Nganjuk benar-benar hebat,” seru para peserta.
Sementara jalannya Latber Seni Suara Alam Burung Perkutut Lokal Asli yang diawali dipanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa yang dipimpin oleh Abah Malik terlihat cukup ramai. Seluruh suporter menikmati jalannya pertarungan burung-burung perkutut lokal.
Diawali doa oleh Abah Malik Saka BF |
Mereka seakan ingin mengetahui sampai seberapa bagus perkembangan kualitas burung perkutut miliknya setelah melalui beberapa kali latihan. Sampai akhirnya diputuskan untuk menggelar kegiatan latber yang mendatangkan juri guna memastikan lantunan suara perkututnya saat berada di atas kerekan.
Penyerahan doorprize utama, seekor kambing |
Saat penjurian, burung yang ada di tiang nomor 3 dan 49 bersaing ketat buat menjadi yang terbaik. Masing-masing melepaskan suara anggung terindahnya berharap juri memberikan penilaian tertingginya. Hingga akhirnya diputuskan untuk memilih para juaranya.
Dan juri pun memutuskan bahwa untuk juara di posisi pertama berhasil diraih Semareng orbitan Wahyu dari Ngajuk, perkutut yang menempati nomor kerekan 3. Dilanjutkan kemudian oleh Brewok andalan Toha dari Loceret yang dikerek pada nomor 49 sebagai juara kedua. Sedang tempat ketiga menjadi milik Kirana perkutut polesan Agus Buser Nganjuk yang menempati nomor kerekan 25.
Foto para juara |
“Saya bersyukur ternyata dukungan dari rekan-rekan kung mania di wilayah Nganjuk dan beberapa kota di sekitarnya cukup besar,” kata Didik. Dan dikesempatan terakhir, Didik tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua peserta yang hadir. Dan mohom ma’af, jika masih banyak kekurangan. “Ya hanya itu yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih atas partisipasi dan supportnya dan sampai jumpa dilain kesempatan,” tutup Didik. (Ramlee/Alip/DD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar